cover
Contact Name
Achsan
Contact Email
kjif@unjani.ac.id
Phone
+6222-6629821
Journal Mail Official
kjif@unjani.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS FARMASI UNIVERSETAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148, Cimahi, Jawa Barat, 40531, Indonesia
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 23546565     EISSN : 25023438     DOI : https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.135
Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia Farmasi, Kimia Analisa, Farmasi Fisika, Farmakognosi dan Etnobotani, Natural Produk, Farmakologi dan Toksikologi, Praktik Kefarmasian dan Farmasi Rumah Sakit, Farmakogenomik, Farmakoekonomi, Studi Kasus dan Uji Klinis.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2014)" : 8 Documents clear
PENETAPAN KADAR FLAVONOID METODE AlCl3 PADA EKSTRAK METANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) Dyah Nur Azizah; Endang Kumolowati; Fahrauk Faramayuda
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.14

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Selama ini kulit buah kakao hanya merupakan limbah yang kurang dimanfaatkan. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ekstrak metanol kulit buah kakao memiliki senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa yang terbukti dapat digunakan sebagai antioksidan, antikanker, dan antidepresan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid dengan metode kolorimetri menggunakan pereaksi AlCl3 dari ekstrak metanol kulit buah kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah kakao memiliki senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, polifenol, tanin, saponin, kuinon, monoterpenoid, dan seskuiterpenoid. Kadar flavonoid yang ditunjukkan dengan menggunakan metode AlCl3 adalah sebesar 0,2371±0,0004 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol kulit buah kakao memiliki kadar flavonoid sebesar 0,2371±0,0004 %.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL SIRIH MERAH TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR JANTAN MODEL HIPERKOLESTEROLEMIA Puspa Sari Dewi; Ita Nur Anisa
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.15

Abstract

Tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz dan Pav) secara empiris telah digunakan masyarakat Indonesia untuk menurunkan kadar lipid dan glukosa darah. Kandungan flavonoid dalam tanaman sirih merah dipercaya yang berkhasiat sebagai penurun lipid dan glukosa darah tersebut. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak etanol sirih merah terhadap kadar glukosa darah pada tikus Wistar jantan model hiperkolesterolemia. Sebanyak 25 ekor tikus Wistar jantan dengan bobot rata-rata 180-200 gram dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok uji yang mendapat ekstrak etanol sirih merah dengan tiga dosis berbeda, kelompok atorvastatin sebagai pembanding dan kelompok kontrol. Ekstrak etanol sirih merah diberikan selama 14 hari bersama-sama dengan pemberian PTU dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi sebagai penginduksi kolesterol. Kadar glukosa dalam serum diukur pada hari ke-3, 7 dan 14 perlakuan. Hasil penelitian dianalisa secara statistik menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol sirih merah dapat menghambat peningkatan kadar glukosa darah pada tikus jantan model hiperkolesterolemia dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah 3 hari perlakuan walaupun tidak berbeda bermakna dibanding kelompok kontrol (p=0,05). Kelompok esktrak etanol sirih merah dosis 200 mg/kg bb menunjukkan hasil yang terbaik dibanding kelompok dosis 100 dan 50 mg/kg bb. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol sirih merah dosis 200 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus Wistar jantan model hiperkolesterolemia.
EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK AIR DAUN KENCANA UNGU Ayu Nurfitiria Rahmi; Afifah Bambang Sutjiatmo; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.17

Abstract

Kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat untuk mengobati diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hipoglikemik ekstrak air daun kencana ungu dengan menggunakan metode toleransi glukosa pada tikus Wistar jantan. Ekstrak air daun kencana ungu dibuat dengan metode perebusan, pengeringan menggunakan freeze dry. Dosis ekstrak air daun kencana ungu yang digunakan adalah  30, 60 dan 90 mg/kg bb, dengan pembanding klorpropamid dosis 22,5 mg/kg bb. Parameter yang diukur adalah kadar glukosa darah pada menit ke-0, 30, 60, 90, 120, 150, dan 180. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia daun kencana ungu mengandung flavonoid, alkaloid, polifenonl, tanin, steroid, triterpenoid, kuinon, monoterpernoid, seskuiterpenoid; sedangkan ekstrak air daun kencana ungu mengandung flavonoid,  alkaloid, polifenol, tanin, kuinon, monoterpernoid, seskuiterpenoid. Hasil uji toleransi glukosa menunjukkan bahwa dosis uji ekstrak air kencana ungu dosis 30, 60, dan 90 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang berbeda bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Ekstrak air daun kencana ungu dosis 60 mg/kg bb memiliki efek hipoglikemic terbaik dan setara denga pembanding klorpropamid dosis 22,5 mg/kg bb.
UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) pada Plasmodium falciparum 3D7 Faizal Hermanto; Yenny Febriani Yun; Lilis Siti Aisyah; Tri Reksa Saputra; Arif Rahman Hakim; Ade Kania Ningsih; Tati Herlina; Euis Julaeha; Achmad Zainuddin; Unang Supratman
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.18

Abstract

Malaria merupakan salah satu masalah serius yang dialami oleh beberapa negara tropis karena meningkatnya parasit malaria (Plasmodium) yang resisten terhadap obat-obat antimalaria. Oleh sebab itu perlu dicari obat antimalari baru, salah satunya tanaman cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) digunakan secara luas oleh masyarakat indonesia sebagai tanaman obat dan tanaman hias. Penelitian ini diawali dengan proses pembuatan ekstrak etanol daun cocor bebek menggunakan alat maserator dan etanol 96% sebagai pelarut. Plasmodium falciparum 3D7 yang akan digunakan dalam uji, terlebih dahulu dilakukan kultur sinambung sesuai metoda Trager and Jansen. P. falciparum  ditempatkan ke dalam lempeng sumur 24 masing-masing berisi 1 mL dengan tingkat  parasitemia ± 1% dalam medium RPHS. Diseluruh sumur, medium RPHS diganti dengan medium RPHS yang mengandung ekstrak etanol daun cocor bebek berbagai konsentrasi (1 sampai1x10-7 µg/mL).  Kultur diinkubasi selama 48 jam, setelah inkubasi parasit dipanen dan dibuat sediaan apusan darah tipis yang diberi pewarnaan Giemsa. Uji aktivitas antimalaria ditentukan dengan parasitemia, persen pertumbuhan dan hambatan parasit. Data dianalisis secara statistika menggunakan metode analisis probit untuk menghitung hambatan parasit sebesar 50% (IC50). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun cocor bebek memiliki efek antimalaria dengan nilai IC50 sebesar 0,022 µg/mL.
EFEK ANTILELAH EKSTRAK AIR MESOKARP SEMANGKA KUNING (Citrullus lanatus Thunb.) TANPA BIJI I Ketut Adnyana; Nisrina Dita Arlinda; Dewi Safitri
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.27

Abstract

Buah semangka adalah buah yang sering dijumpai dan dikonsumsi. Akan tetapi, pada umumnya semangka hanya dikonsumsi daging buahnya saja, sedangkan kulit putihnya (mesokarp) seringkali hanya menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antilelah ekstrak air mesokarp semangka sehingga bisa dijadikan suplemen energi alami. Pengujian antilelah dilakukan dengan metode Weight-loaded Forced Swimming Test (WFST). Mencit Swiss Webster jantan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok uji yang diberikan ekstrak dosis 1 g/kg bb, kelompok uji ekstrak dosis 2 g/kg bb, dan kelompok pembanding yang diberi kafein dengan dosis 19,5 mg/kg bb. Ekstrak uji dan pembanding diberikan secara peroral selama 21 hari, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan pembawa berupa suspensi CMC Na. Selanjutnya, waktu renang, kadar glukosa darah, asam laktat darah, bobot badan, dan glikogen hati serta otot ditentukan saat uji WFST. Ekstrak air mesokarp semangka dengan dosis 1 g/kg bb memiliki kemampuan mempertahankan kadar glukosa darah (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Sementara untuk dosis 2 g/kg bb memiliki kemampuan mempertahankan kadar glukosa darah (p<0,01) dan glikogen hati (p<0,05), serta menurunkan produksi asam laktat (p<0,05), dibandingkan kelompok kontrol. Pemberian ekstrak  juga tidak memiliki efek terhadap bobot badan hewan uji. Pemberian ekstrak air mesokarp semangka dapat memperbaiki aktivitas dan beberapa parameter biokimia tubuh yang memiliki kaitan dengan kelelahan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen antilelah alami.
CEMARAN BAKTERI Eschericia coli DALAM BEBERAPA MAKANAN LAUT YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA PONTIANAK Rafika Sari; Pratiwi Apridamayanti
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.28

Abstract

Makanan laut merupakan salah satu jenis makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Tingginya kandungan protein dan air serta pH-nya yang mendekati netral menjadikannya media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri sehingga menyebabkan makanan laut cepat mengalami proses pembusukan. Mengkonsumsi makanan laut yang telah terkontaminasi bakteri hidup atau toksin yang dihasilkannya dapat menyebabkan keracunan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kontaminasi bakteri koliform E.coli sebagai indikator pencemaran pada makanan laut dan memberikan informasi kelayakan dan keamanan konsumsi dari makanan laut di dua pasar tradisional terbesar di daerah Pontianak.  Sampel yang digunakan adalah ikan, sotong dan udang. Penelitian terhadap sampel dilakukan menggunakan uji Most Probable Number (MPN) yang dilengkapi dengan uji biokimia untuk mengidentifikasi jenis bakteri pada sampel melalui penanaman bakteri pada media agar Lactose Broth (LB) dan Briliant Green Lactose Bile Broth (BGLB). Hasil penelitian menunjukkan bakteri koliform E.coli terdeteksi pada 100% sampel dengan nilai MPN  yang tidak memenuhi kriteria kelayakan konsumsi, yakni >3/g, dengan nilai paling terbesar dimiliki oleh sampel sotong yang dijual di kedua pasar tradisional, yakni 220/g. Hasil uji biokimia menunjukkan sampel positif mengandung E.coli dengan terbentuknya cincin berwarna merah pada media uji.
UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma Longa Linn) PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY MODEL DEMENSIA (Kajian Penghambat Aktivitas Asetilkolinesterase) Safwan Safwan; Sapto Yuliani; Suwidjiyo Pramono
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.29

Abstract

Demensia merupakan istilah pada penyakit yang berkaitan dengan penurunan fungsi memori. Memori merupakan proses penyimpanan dan pengambilan kembali informasi melalui sinyal-sinyal saraf di otak oleh senyawa asetilkolin (Ach). Senyawa ACh menjadi tidak aktif oleh aktivitas enzim asetilkolinesterase (AChE). Aktivitas AChE yang tinggi dapat menggambarkan terjadinya demensia. Senyawa yang dapat menghambat aktivitas AChE dapat menggambarkan potensi sebagai obat anti demensia. Tanaman yang berpotensi mengandung senyawa tersebut adalah kunyit (Curcuma longa Linn). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi minyak atsiri rimpang kunyit (Curcuma longa Linn) dalam menghambat aktivitas AChE  pada tikus model demensia yang diinduksi trimetiltin (TMT).Minyak atsiri diperoleh dari hasil destilasi menggunakan metode destilasi uap air kemudia dianalisis komponen senyawa yang terkandung menggunakan metode GC-MS. Uji penghambatan aktivitas AChE dilakukan pada tikus Sprague dawley jantan umur ±2 bulan. Hewan uji dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok I, II, III (normal, kontrot dan citicoline) dan kelompok IV, V, VI  (diberi minyak atsiri dosis 100, 200, dan 400 mg/kg BB). Perlakuan dilakukan selama 29 hari. Pemberian TMT i.p dosis 8 mg/kg BB dilakukan pada hari ke-8 kecuali kelompok normal. Otak tikus diambil dan dipreparasi hingga diperoleh supernatan. Penetapan aktivitas AChE menggunakan reagen kit (katalog #K764-100). Analisis data menggunakan ANOVA dengan Post Hoc LSD. Komponen utama pada minyak atsiri rimpang kunyit hasil analisi GC-MS yaitu ar-tumerone (49,47%), alpha tumerone (19,91%), dan  alpha phellandrene (4,24%). Hasil uji penghambatan aktivitas AChE pada kelompok kontrol berbeda tidak bermakna (P>0.05) dibandingkan kelompok normal. Penurunan aktivitas AChE kelompok pemberian citicoline berbeda bermakna (p<0.05) terhadap kelompok kontrol. Penurunan aktivitas AChE otak pada kelompok MARK dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB berbeda bermakna (p<0.05) dibandingkan kelompok kontrol namun berbeda tidak bermakna pada dosis 100 mg/kgBB. Pemberian minyak atsiri rimpang kunyit mulai dosis 200 mg/kg BB dapat menghambat aktivitas enzim AChE pada tikus model demensia yang diinduksi TMT.
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES MELITUS TIPE II INFUS BUAH KESEMEK (Diospyros kaki Linn.) TERHADAP TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR Yulia Wardati; Dytha Andri Deswati; Idayati Idayati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.31

Abstract

Pengobatan diabetes mellitus tipe II dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alam, seperti buah kesemek, yang mengandung beberapa metabolit sekunder, diantaranya polifenol. Penelitian dilakukan pada 3 kelompok tikus jantan putih galur Wistar berumur 3 bulan dengan dosis yang berbeda (22,5 mg/kg BB, 45 mg/kg BB dan 90 mg/kg BB) dengan menggunakan kontrol positif glukosa, kontrol negatif aquadest dan pembanding glibenklamid.metode yang digunakan adalah GOD-PAP (Glucose Oxidase-Phenol 4-Aminoantipirin). Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa ketiga dosis infus buah kesemek (Diospyros kaki Linn.) yang digunakan menunjukkan adanya efek menurunkan kadar gula darah yang berbeda nyata secara statistik dengan taraf nyata α=0,05. Dosis sediaan uji yang paling efektif dalam menurunkan kadar gula darah tikus hiperglikemik adalah dosis III 90 g/kg BB tikus dengan taraf nyata α=0,05. Penelitian ini merupakan pembuktian penggunaan buah kesemek secara empiris. Penggunaan buah kesemek dapat digunakan untuk antidiabetik karena terbukti dalam penelitian dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah tikus.

Page 1 of 1 | Total Record : 8