cover
Contact Name
Achsan
Contact Email
kjif@unjani.ac.id
Phone
+6222-6629821
Journal Mail Official
kjif@unjani.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS FARMASI UNIVERSETAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148, Cimahi, Jawa Barat, 40531, Indonesia
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 23546565     EISSN : 25023438     DOI : https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.135
Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia Farmasi, Kimia Analisa, Farmasi Fisika, Farmakognosi dan Etnobotani, Natural Produk, Farmakologi dan Toksikologi, Praktik Kefarmasian dan Farmasi Rumah Sakit, Farmakogenomik, Farmakoekonomi, Studi Kasus dan Uji Klinis.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2018)" : 8 Documents clear
Pengaruh edukasi terhadap pemanfaatan dan peningkatan produktivitas tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai minuman herbal instan di Desa Ketenger Baturraden Nur Amalia Choironi; Masita Wulandari; Sri Sutji Susilowati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.115

Abstract

Edukasi dan pelatihan pembutan minuman obat tradisional merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memberdayakan potensi tanaman obat keluarga. Edukasi dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan serta sikap masyarakat dalam menggunakan tanaman obat secara tepat dan rasional. Responden pada penelitian ini adalah perangkat desa dan ibu-ibu PKK di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden Purwokerto. Metode yang digunakan untuk mengimplementasikan penelitian ini adalah adalah active and participatory learning yaitu edukasi mengenai TOGA berdasarkan evidence-based dan pelatihan pembuatan minuman herbal instan. Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden sebelum maupun sesudah edukasi. Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi maupun pelatihan yaitu nilai rata-rata sebelum kegiatan dilakukan adalah 54,18±6,18 menjadi 91,29±3,11 setelah edukasi maupun pelatihan berlangsung sehingga terjadi peningkatan sebesar 41,75%.
Potensi buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) sebagai inhibitor alfa-glukosidase Soraya Riyanti; Julia Ratnawati; Sofi Aprilianti
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.122

Abstract

Buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) termasuk dalam suku Malvaceae, kini menjadi primadona dalam pengobatan tradisional khususnya untuk menangani diabetes mellitus tipe 2. Masyarakat menggunakan air rendaman buah okra untuk diminum sebagai obat tradisional. Buah okra berasal dari Afrika, dan kini tersebar luas di seluruh dunia. Penderita diabetes mellitus harus mengkonsumsi obat antidiabetes sepanjang hidupnya, dan sering menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya kembung, mual, dan diare. Pencarian obat yang berasal dari alam masih terus dilakukan dengan tujuan dapat memperbaiki kualitas hidup penderita, mengurangi efek samping dan menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal. Buah okra diekstraksi dengan dua metode, yaitu secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dilakukan perendaman dalam air suling selama 4 jam. Pengujian aktivitas inhibitor alfa-glukosidase dilakukan secara in vitro menggunakan metode kolorimetri pada panjang gelombang 400,5 nm, akarbose digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol buah okra mampu menghambat aktivitas enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 32,607 mg/ml, dan 57,502 mg/ml. Nilai IC50 zat aktif Akarbose adalah 10,95 mg/ml. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol buah okra berpotensi dikembangkan sebagai obat herbal penurun kadar gula darah.
Sustained Release of Captopril Tablet with Floating System Using a Cross-Linked Matrix of Alginate Dhadhang Wahyu Kurniawan; Dike Agus Triyanto; Vitis Vini Fera Ratna Utami
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.123

Abstract

Captopril has a short biological half-life 2-3 hours and has been used for long-term treatment of hypertension. The properties of captopril such as absorbed well in the stomach, freely water-soluble, instability in intestinal environment, and bioavailability about 65%. This study aimed to determine the physical characteristics and drug release profile of captopril tablet sustained release with a floating system using a cross-linked matrix of alginate with calcium chloride as a crosslinker. Matrix system was obtained by forming alginate cross-linked with a calcium chloride. HPMC K4M was used to help cross-linking reaction. Tablet was prepared by wet granulation with varying levels of sodium alginate and calcium chloride. Dissolution test is carried out by paddle method in HCl pH 1,2; 100 rpm; and 37±0,5oC for 8 hours. Amount of captopril released determined by measuring the captopril dissolved using UV spectrophotometry at λ 205 nm. The result showed that this tablet having physical characteristics suitable with the general requirements for tablets. Drug release profile of captopril tablet sustained release with a floating system using a cross-linked matrix of alginate with calcium chloride as a crosslinker capable keeping release of captopril up to 8 hours (third formula) about 51,226% (DE) and followed zero order kinetics. 
Pengaruh Fermentasi Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus) Terhadap Kadar Makronutrien Dan Nilai Indeks Glikemik Mencit Dian Ratih Laksmitawati; Umi Marwati; Vergie Indriani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.124

Abstract

Bahan pangan berindeks glikemik rendah makin diminati masyarakat. Salah satu karbohidrat sebagai bahan pangan adalah umbi suweg. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh fermentasi bakteri asam laktat pada kadar makronutrien (protein, lemak, karbohidrat) dan indeks glikemik tepung umbi suweg (Amorphophallus campanulatus). Umbi suweg diiris tipis, difermentasi dengan 10% isolat bakteri asam laktat T1-2,isolat bakteri dari penelitian sebelumnya, kemudian diinkubasi pada suhu ruangan selama 4 hari. Hasil fermentasi kemudian dibuat tepung. Tepung suweg terfermentasi diuji untuk menentukan indeks glikemik menggunakan mencit percobaan. Kadar makronutrien karbohidrat, lemak dan protein ditentukan secara kimia.Hasil pengujian menunjukkan selama proses fermentasi BAL 0-4 hari terjadi peningkatan viabilitas BAL dari hari ke-0 sampai hari ke-2 (3,64x108- 20,38x108 sel/ml) dan mengalami penurunan setelah hari ke-2 (14,63x108-7,91x108 sel/ml), jumlah total asam semakin meningkat (0,2066%-1,2599%) seiring dengan pH yang menurun (5,43-4,37). Hasil penetapan kadar protein tepung suweg terfermentasi BAL 7,41%  dan tanpa fermentasi BAL 6,05%. Kadar lemak tepung suweg terfermentasi BAL 0,46% dan tanpa fermentasi BAL 0,38%. Kadar karbohidrat tepung suweg terfermentasi BAL 81,7% dan tanpa fermentasi BAL 82,15%. Nilai indeks glikemik tepung suweg terfermentasi BAL 64,6 dan tanpa fermentasi BAL 69,4. Berdasarkan uji statistik, kadar makronutrien (lemak, karbohidrat, protein) dan indeks glikemik menunjukkan tidak beda nyata (P>0,05).Fermentasi BAL 10% pada tepung suweg selama 4 hari dengan tidak berpengaruh pada nilai indeks glikemik dan kadar makronutrien karbohidrat, lemak dan protein. Kata kunci: Fermentasi, Bakteri Asam Laktat, umbi suweg, makronutrien, indeks glikemik.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI BIJI,KULIT DAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus Asep Roni; Maesaroh Maesaroh; Lia Marliani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.134

Abstract

Pendahuluan : Penyakit infeksi merupakan penyakit dengan prevalensi paling banyak ditemukan di Indonesia. Resistensi mikroba terhadap antibiotik merupakan permasalahan dalam dunia pengobatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak biji, kulit dan daun pepaya (Carica papaya L.), dan fraksi aktif ekstraknya serta menentukan golongan senyawa dari fraksi aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Metode : Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% selama 3X24 jam. Ekstrak paling aktif di fraksinasi menggunakan pelarut metanol-air, etil asetat dan n-heksan. Uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode difusi agar. Fraksi dengan zona hambat terbesar dilakukan uji bioautografi untuk mengetahui golongan senyawa yang aktif sebagai antibakteri. Hasil : Ekstrak biji,kulit dan daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus  memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) berturut-turut 20%, 30% dan 20%. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli berturut-berturut 10%, 20% dan 20%. Fraksi biji metanol-air, etil asetat dan n-heksan terhadap bakteri Staphylococcus aureus memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) berturut-turut 5%, 5% dan 2,5%. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli berturut-turut 5%, 2,5% dan 1%.  Pengujian KLT bioautografi fraksi n-heksan diperoleh daerah hambatan pada Rf 0,65 dan 0,88 untuk. Kesimpulan : Ekstrak etanol biji pepaya dan fraksi n-heksan biji pepaya merupakan ekstran dan fraksi yang paling aktif terhadap Escherichia coli dengan KHM 10% dan 1%. Hasil uji bioautografi terhadap fraksi n-heksan biji menunjukkan bahwa senyawa yang diduga memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli adalah golongan terpenoid.Kata kunci : Antibakteri, Carica papaya L., Escherichia coli, Staphylococcus aureus,bioautografi kontak
COPROCESSED MANITOL-KALSIUM KARBONAT DENGAN TEKNIK SPRAY DRYING SEBAGAI ZAT TAMBAHAN PADA SEDIAAN TABLET Wulan Anggraeni; Saleh Wikarsa; Rachmat Mauludin
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.135

Abstract

Coprocessed eksipien merupakan teknik untuk meningkatkan fungsi eksipien seperti kompaktibilitas dan daya alir serbuk. Kalsium karbonat digunakan sebagai diluen yang bersifat basa yang mempunyai sifat kompaktibilitas jelek, sedangkan Manitol merupakan material bersifat plastis dan telah dilaporkan dapat meningkatkan kekuatan dan kompaktibilitas tablet. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan fungsionalitas kalsium karbonat melalui pencampuran dengan manitol secara spray drying. Coprocessed manitol-kalsium karbonat dibuat secara spray drying (SD-MC) dengan perbandingan 80:20; 60:40; 40:60; dan 20:80. Penetapan parameter proses spray drying dengan menggunakan konsentrasi larutan manitol 4%, 8% dan 12% pada suhu inlet 90oC sampai 110oC dan untuk feed rate, tekanan air pump gauge, blower flow meter dengan nilai berturut-turut 6 gram/menit, 1 kg/cm2 dan 0,45 Nm3/menit. Serbuk SD-MC yang dihasilkan kemudian dievaluasi kompaktibilitas serbuk, uji difraksi sinar-X, FTIR dan SEM. Proses yang menghasilkan rendemen paling tinggi diberikan pada konsentrasi larutan manitol 4% dan suhu inlet 110 oC. Nilai tensile strength SD-MC pada daya kompresi 9,81 kN paling besar diperoleh pada perbandingan 60:40 yaitu sebesar 1,93 MPa. Sementara itu, hasil uji analisis difraksi sinar X memberikan puncak-puncak yang sama dengan setiap puncak komponen penyusunnya (manitol dan kalsium karbonat) dan uji FTIR dari serbuk coprocessed tidak terjadi interaksi, serta morfologi yang ditunjukan oleh SEM menunjukan serbuk spray dryied menghasilkan partikel sferis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, SD-MC dengan perbandingan 60:40 memiliki kompaktibilitas serbuk yang paling baik.
OPTIMASI FORMULA OBAT KUMUR EKSTRAK HERBA ASHITABA (Angelica keiskei) SEBAGAI ANTIBAKTERI KARIES GIGI Yohanes Juliantoni; Dyke Gita Wirasisya
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.136

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktifitas antibakteri pada ashitaba (Angelica keiskei) dan formulasinya dalam bentuk obat kumur. Metode maserasi digunakan untuk mengekstraksi ashitaba dengan larutan penyari etanol 96%. Ekstrak etanolik ashitaba diuji efektivitas antibakteri Streptococcus mutan dengan metode kultur untuk memperoleh nilai KBM (Kadar Bunuh Minimum). Nilai KBM digunakan untuk menentukan dosis sediaan obat kumur. Uji formula obat kumur meliputi tanggap rasa yang dilakukan terhadap 20 responden berdasarkan rasa, aroma, kejernihan dan kekentalan. Rendemen ekstrak etanol ashitaba diperoleh sebesar 17,52% dengan Nilai KBM sebesar 0,500 mg/mL. Hasil uji sifat fisik tujuh sediaan obat kumur menunjukkan bahwa ekstrak etanol ashitaba dapat dibuat sediaan obat kumur (mouthwash), dengan formula optimal menggunakan gliserin 100% didapatkan nilai desirability sebesar 0,853.
PENETAPAN KADAR SEDIAAN MULTIKOMPONEN OBAT BATUK DAN FLU MENGGUNAKAN METODE ZERO-CROSSING Athina Mardatillah; Mira Andam Dewi; Anggi Gumilar
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v6i1.144

Abstract

Flu dan batuk adalah penyakit yang biasa terjadi pada masyarakat Indonesia. Obat flu dan batuk banyak tersebar di pasaran dalam bentuk sirup maupun tablet multikomponen. Untuk memastikan mutu sediaan dalam keadaan baik maka perlu dilakukan analisis terhadap kadar zat aktif dalam sediaan. Pada umumnya penetapan kadar zat aktif dalam sediaan multikomponen dilakukan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) akan tetapi metode tersebut memerlukan biaya yang mahal dan waktu relatif lama. Penggunaan spektrofotometer uv-vis dengan metode derivatif dapat digunakan untuk mengukur sediaan multikomponen. Untuk itu dilakukan pengembangan metode spektrofotometri uv-visibel sehingga dapat menjadi metode alternatif dalam penetapan kadar tablet multikomponen. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai linieritas yang diperoleh baik dari keempat zat aktif dengan nilai ≥ 0,997 dan rentang pengukuran dilakukan diatas batas deteksi serta batas kuantisasi masing-masing zat aktif. Akan tetapi nilai akurasi dan presisi yang diperoleh dari penelitian ini tidak menunjukkan hasil yang memuaskan dikarenakan perbedaan konsentrasi setiap zat aktif jauh.

Page 1 of 1 | Total Record : 8