cover
Contact Name
Achsan
Contact Email
kjif@unjani.ac.id
Phone
+6222-6629821
Journal Mail Official
kjif@unjani.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS FARMASI UNIVERSETAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148, Cimahi, Jawa Barat, 40531, Indonesia
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 23546565     EISSN : 25023438     DOI : https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.135
Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia Farmasi, Kimia Analisa, Farmasi Fisika, Farmakognosi dan Etnobotani, Natural Produk, Farmakologi dan Toksikologi, Praktik Kefarmasian dan Farmasi Rumah Sakit, Farmakogenomik, Farmakoekonomi, Studi Kasus dan Uji Klinis.
Articles 114 Documents
REVIEW: POTENSI BOREH USADA BALI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DENGAN BAHAN UTAMA MELATI PUTIH SEBAGAI ANTIBAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES Gede Sugiartha Giri; Ni Luh Putu Vidya Paramita
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v8i2.643

Abstract

Boreh Usada Bali merupakan sarana pengobatan masyarakat Hindu Bali terbuat dari kombinasi tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat obat. Berdasarkan Usada Taru Pramana tanaman melati putih (Jasminum sambac) memiliki potensi untuk mengurangi jerawat. Boreh Usada Bali dibuat dengan bahan utama khasiat daun melati putih dikombinasikan dengan bahan pendukung khasiat seperti beras, kulit batang kayu manis, kayu cendana, rimpang lempuyang, rimpang kunyit, buah pala, dan garam. Review dilakukan terhadap sediaan boreh dengan komposisi bahan melati putih dan bahan alam lainnya sebagai pendukung khasiat antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Penyusunan artikel ini menggunakan metode studi literatur yang tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif secara sistematis. Potensi boreh Usada Bali melati putih didukung oleh beberapa penelitian tentang antibakteri dari komponen di dalam boreh. Hal ini karena, melati putih dilaporkan memiliki senyawa tanin dan flavonoid dan untuk bahan pendukung khasiat boreh lainnya mengandung senyawa aktif utama seperti kulit batang kayu manis (sinamaldehid dan eugenol), kayu cendana (alfa-santalol, beta-santalol, dan epi-beta-santalen), lempuyang (zerumbon), kunyit (kurkuminoid), dan pala (monoterpen) dengan mekanisme masing-masing yang berperan sebagai antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Sediaan boreh dengan bahan utama khasiat melati putih dan bahan pendukung khasiat boreh (kulit batang kayu manis, kayu cendana, rimpang lempuyang, rimpang kunyit, buah pala) berpotensi sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium acnes.   Kata kunci: Antibakteri, boreh, jasminum sambac, propionibacterium acnes, usada bali.   Abstract Boreh Usada Bali is a Balinese Hindu community healing tool made from a combination of plants that have medical efficacy. White jasmine (Jasminum sambac), is a plant in Usada Taru Pramana, that potentially reduces acne. Boreh Usada Bali is made by leaf white jasmine’s efficacy combined with supporting ingredients such as rice, cinnamon, sandalwood, bitter ginger, turmeric, nutmeg, and salt. Review boreh preparations with a composition of white jasmine’s and other natural ingredients as supporting antibacterial properties against Propionibacterium acnes. Review article was conducted with a literature review method which is classified as a systematic qualitative descriptive study. Potentially of boreh Usada Bali white jasmine’s is supported by several studies on the antibacterial properties of the components in boreh. This is because, white jasmine is reported to have tannins and flavonoids compounds and supporting efficacy ingredients boreh contain active compounds with cinnamon (cinnamaldehyde and eugenol), sandalwood (alpha-santalol, beta-santalol, and epi-beta-santalen), bitter ginger (zerumbon), turmeric (curcuminoid), and nutmeg (monoterpen) with their respective mechanisms which act as antibacterial agents against bacteria Propionibacterium acnes. Boreh with the main ingredient of white jasmine and combined with supporting ingredients (cinnamon, sandalwood, bitter ginger, turmeric, nutmeg) potentially to antibacterial activity of Propionibacterium acnes.   Keywords: Antibacterial, boreh, jasminum sambac, propionibacterium acnes, usada bali  
POTENSI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. sunti), PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urb.) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum Burmanni (C.Ness & T.Ness)) SEBAGAI HERBAL PENUNDA KEPIKUNAN Gerardine Emeralda; Soraya Riyanti; Yenni Karlina
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v8i2.650

Abstract

Demensia atau kepikunan merupakan sindrom yang disebabkan oleh gangguan di otak. Sebanyak 60-70% demensia disebabkan oleh penyakit alzheimer. Penyakit alzheimer disebabkan oleh adanya penurunan asetilkolin (ACh) karena dihidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase (AChE). Penghambatan aktivitas enzim AChE digunakan sebagai terapi penyakit alzheimer. Tanaman herbal memiliki potensi untuk menghambat enzim asetilkolinesterase karena memiliki banyak kandungan kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan aktivitas peghambatan enzim AChE dari 3 jenis tumbuhan yang ada di Indonesia yaitu jahe merah (Zingiber officinale Roscoe var. sunti), pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.), dan kayu manis (Cinnamomum burmanni (C.Ness & T.Ness)) serta kombinasi masing-masing ekstrak. Proses ekstraksi simplisia menggunakan metode maserasi dalam etanol 96%. Pengujian aktivitas penghambat  asetilkolinesterase (AChE) menggunakan metode Ellman. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol herba pegagan, dan kulit kayu manis berturut-turut sebesar 818,011 ug/mL dan 186,737 ug/mL, sedangkan ekstrak etanol jahe merah memiliki nilai IC50 > 1000 ug/mL. Nilai IC50 zat aktif donepezil adalah 0,277 ug/mL. Ekstrak etanol kulit kayu manis menunjukkan aktivitas penghambatan enzim AChE paling baik. Kombinasi ekstrak rimpang jahe merah dan kulit kayu manis dengan nilai IC50 293,166 ug/mL lebih lemah dari ekstrak tunggalnya, diduga sifat kombinasi kedua ekstrak tersebut antagonis. Ekstrak etanol kulit kayu manis paling berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai herbal penunda kepikunan. Kata kunci : Kepikunan, jahe merah, pegagan, kayu manis.   Abstract Dementia is a syndrome caused by a variety of brain disorder. About 60-70% dementia is caused by alzheimer disease. Decrease in acetylcholine level led by the hydrolysis of acetylcholinesterase enzym (AChE) has been the common cause of Alzheimer disease. Inhibitory activity of AChE enzyme is used in the alzheimer disease therapy. Herbal plants have the potential as the AChE inhibitor because it contains a lot of chemical compounds. This study aims at studying the inhibitory activity of acetylcholinesterase enzyme of three plants existing in Indonesia, namely Red Ginger (Zingiber officinale Roscoe var. sunti), Gotu Kola (Centella asiatica (L.) Urb.) and Cinnamon (Cinnamomum burmanni (C.Ness & T.Ness)) as well as the combination of their respective extracts. Simplicia was extracted with maceration method using ethanol 96%. AChE inhibitory activity was tested using Ellman method. The results show that IC50 value of ethanolic extracts of Gotu Kola and Cinnamon herbs are 818.011 ug/mL and 186.737 ug/mL respectively, while for red ginger is > 1000 ug/mL. The IC50 value of donepezil active substance is 0.277 ug/mL. Ethanolic extract of Cinnamon was found to have the best inhibitory activity of AChE enzyme. Combined extracts of red ginger and cinnamon with the IC50 value of 293.166 ug/mL has been the most effective inhibitor of AChE enzyme. Cinnamon ethanolic extract has the greatest potential for further development in the herbal extracts for dementia prevention. Keywords : dementia, red ginger, gotu kola, cinnamon.
EFEKTIVITAS-BIAYA PENGGUNAAN BEVACIZUMAB DAN RANIBIZUMAB SEBAGAI ANTI-VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN MATA: TINJAUAN SISTEMATIS Nur Sidik Cahyono; Elin Yulinah Sukandar
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v9i1.658

Abstract

Anti-vascular endothelial growth factor (VEGF) given by intravitreal injection can be used to treat patients with eye disorders. The anti-VEGF drugs used include bevacizumab, ranibizumab, aflibercept, and brolucizumab. These drugs are high-cost drugs, so the cost-effectiveness of each drug must be considered in order to save on treatment costs. This systematic review aims to provide a comprehensive picture of the cost-effectiveness of bevacizumab and ranibizumab. The databases used to identify relevant studies are PubMed, Science Direct and Google Scholar. This research is limited to randomized control trials (RCT), clinical trials, and research articles, studies that explain the cost-effectiveness of intravitreal injections of bevacizumab and ranibizumab and other drugs as anti-VEGF for patients with eye disorders, as well as articles in English. Electronic data-based searches resulted in 2414 articles; 27 articles were selected that had full text access and discussed the cost-effectiveness of ranibizumab or bevacizumab, but only 12 articles suitable for inclusion were considered. Bevacizumab is more cost-effective than ranibizumab.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN INHIBITOR NITRIT OKSIDA EKSTRAK ETANOL KULIT BIJI KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) Suryani; Rizanty Amalia; Julia Rahma Fajriati; Yudhistira Eko Febrianto; Retno Nuur Aziizah; Mutia Ghaida Kahla; Rd. Isma Zikra Hanifa; Inayatus Syahra Anjali
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v8i2.712

Abstract

Kulit biji kacang hijau (Vigna radiata L.) saat ini tidak dimanfaatkan dan menjadi limbah sisa produksi makanan, salah satunya sebagai limbah dari tauge. Kulit biji kacang hijau diketahui kaya akan flavonoid sehingga besar peluang untuk memanfaatkan limbah menjadi salah satu komponen yang baik untuk kesehatan tubuh yaitu sebagai sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dan potensi inhibisi nitrit oksida dari ekstrak etanol kulit biji kacang hijau. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi menggunakan etanol 96% dengan rendemen sebesar 0,9947%. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), sedangkan potensi inhibisi nitrit oksida diukur melalui penguraian SNP menjadi NO yang diukur dengan pereaksi Griess. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit biji kacang hijau memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 91,36 ug/mL terhadap radikal bebas DPPH. Selain itu, ekstrak juga menunjukkan kemampuan yang signifikan dalam menghambat pembentukan nitrit oksida dengan nilai IC50 sebesar 88,05 ug/mL. Aktivitas ini diduga berkaitan dengan kandungan senyawa flavonoid dalam ekstrak, terutama vitexin dan luteolin. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ekstrak etanol kulit biji kacang hijau berpotensi sebagai sumber antioksidan alami dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk pencegahan penyakit degeneratif terkait stres oksidatif. Kata kunci :  Antioksidan, dpph, nitrit oksida, Vigna radiata (L.)   Abstract Mung bean (Vigna radiata L.) seed coats are currently underutilized and become waste from food production, including as a waste product of bean sprouts. Mung bean seed coats are known rich in flavonoids compound. It was presenting a significant opportunity to utilize this waste as a beneficial component for human health as antioxidant. This study aimed to evaluate the antioxidant activity and potential nitric oxide inhibition of ethanol extracts from mung bean seed coats. The extract was obtained through maceration using 96% ethanol, yielding 0.9947%. Antioxidant activity was assessed using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method, while nitric oxide inhibition potential was measured through the decomposition of SNP into NO, quantified using  Griess  reagent. Results showed that the ethanol extract of mung bean seed coats exhibited strong antioxidant activity with an IC50 91.36 ug/mL against DPPH free radicals. Additionally, the extract demonstrated significant ability to inhibit nitric oxide formation with an IC50 88.05 ug/mL. This activity is likely related to the flavonoid content in the extract, particularly vitexin and luteolin. These findings indicate that the ethanol extract of mung bean seed coats has potential as a natural antioxidant source and could be further developed for the prevention of degenerative diseases associated with oxidative stress. Keywords: Antioxidant, dpph, nitrite oxide, Vigna radiata (L.)

Page 12 of 12 | Total Record : 114