cover
Contact Name
-
Contact Email
agrolandnasional@gmail.com
Phone
+6285341013266
Journal Mail Official
agrolandnasional@gmail.com
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No.KM. 9, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94148
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Published by Universitas Tadulako
Core Subject : Agriculture,
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian (P-ISSN: 0854-641X ; E-ISSN: 2407-7607) is a scientific journal published by Tadulako University. This journal specializes in the study of agriculture. The managers invite scientists, scholars, professionals, and researchers in the disciplines of Agriculture to publish their research results after the selection of manuscripts, review of partners, and editing process. This journal is published is 3 times a year. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian welcomes high-quality manuscripts resulted from a research project in the scope of agriculture related to aspects of Soil Science, Food Science, Agricultural Economics, Agronomy, Agricultural Diversification and Plant Protection. The manuscript must be original research, written in Bahasa (Indonesia), and not be simultaneously submitted to another journal or conference.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 30 No 1 (2023): April" : 10 Documents clear
Strategi Peningkatan Produksi Beras Dalam Ketahanan Pangan di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Ikra Ikra; Effendi Effendi; Christoporus Christoporus
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1426

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan produksi beras dalam ketahanan pangan yang ada di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 95 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling), Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni Cobb-Douglas. Hasil Analisis Cobb-Douglas Menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 65,984 > Ftabel = 2,32 pada α = 5% yang berarti hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga variabel luas lahan (X1), benih (X2), Pupuk Urea (X3), Pupuk NPK (X4), Pestisida (X5) dan Tenaga Kerja(X6). Secara bersama–sama (simultan) berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Secara parsial variabel Luas Lahan, benih dan pupuk NPK, Tenaga Kerja berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, sedangkan Pestisida dan Pupuk Urea berpengaruh tidak nyata terhadap Produksi Padi Sawah, sehingga dikatakan ada pengaruh dalam peningkatan produksi beras dalam ketahanan pangan yang ada di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
Rantai Pemasaran Usaha Ternak Sapi di Kabupaten Sigi (Study Kasus di SPR Anutapura Kabupaten Sigi) Taufiq Eka Riandhana; Ritha Rahayu; Haerani Maksun; Suharno H. Syukur; M. Ashad; Indriani Indriani
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1428

Abstract

Bentuk upaya pengembangan ternak sapi, dipandang sangat tepat pada daerah di wilayah Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi, karena merupakan salah satu komoditi potensial daerah. Hal ini dimungkinkan, karena melihat potensi dan keadaan wilayahnya serta karateristik masyarakatnya sangat mendukung. Berdasarkan tinjauan aspek geografis, klimatologis dan sosial kultur masyarakat tersebut sangat potensial dan representatif untuk pengembangan ternnak sapi. Asumsi tersebut didasari oleh beberapa faktor yang merupakan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh Kecamatan Dolo Selatan Desa Bulu Bete. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 April – 3 Juli 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi yaitu pengamatan langsung dan wawancara dengan anggota SPR Anutapura dan wawancara langsung dengan Ketua SPR Anutapura atau sekarang di sebut SASPRI (Solidaritas Alumni SPR Indonesia). Hasil penelitian menunjukan usaha ternak sapi di SASPRI menggunakan 3 pola saluran pemasaran yaitu : (1) Peternak → Konsumen, (2) Peternak → Pedagang Pengumpul → Konsumen, (3) Peternak → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer→Konsumen.
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Toriniku di Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Ritha Rahayu; Haerani Maksum; Suharno H. Syukur; Moh. Irfan; Afandi Afandi; Taufiq Eka Riandhana
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1430

Abstract

Rumah Pemotongan Ayam (RPA) merupakan salah satu usaha yang dikelola oleh sebagian penduduk di Indonesia. Hal ini dikarenakan dapat memberikan keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik termasuk pengelolaan limbahnya yang dapat meningkatkan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat terhadap Keberadaan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Toriniku di Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan. Penelitian ini bertempat di Kelurahan Birobuli Kecamatan Palu Selatan di RPA Rumah Pemotongan Hewan, telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juli sampai dengan 5 September 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan yaitu metode survey (observasi dan wawancara). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada disekitar Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Toriniku Kecamatan Palu Selatan Kelurahan Birobuli Utara yang berjumlah 128 orang. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan statistik deskriptif berdasarkan rumus Slovin sebanyak 15 orang dan metode pengambilan responden dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Statistik Deskriptif dengan menggunakan skala Likert. Hasil penilaian responden terhadap persepsi secara keseluruhan adalah cukup terganggu dengan total bobot 1034. Penilaian tersebut meliputi bau dengan indikator aroma, sangat menyengat dan tidak mudah hilang dengan bobot 254, suara dengan indikator suara ngorok, suara terus menerus dan suara keras dengan bobot 229, pengolahan limbah dengan indikator ditumpuk dikolam pembuangan dan kebersihan kurang dengan bobot 162 dan sosial budaya dengan indikator persetujuan masyarakat dan adaptasi bau dan suara dengan bobot 389.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium wakegi Araki) pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang dan Konsentrasi MOL Daun Kelor Yohanis Tambing; Andri Andri
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1506

Abstract

Bawang Merah varietas Lembah Palu (Allium wageki Araki.) memiliki arti penting bagi masyarakat Kota Palu dengan ciri khas tekstur, rasa dan aroma yang khas sehinggga dewasa ini dikembangkan menjadi bahan baku industri bawang goreng khususnya di kawasan kota Palu. Keberhasilan budidaya bawang goreng tersebut sangat tergantung kesuburan tanah sehingga diperlukan pemupukan, khususnya pupuk organik sepeti pupuk kandang ayam dan pupuk mikro organisme lokal (MOL) daun kelor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang ayam dan konsentrasi MOL daun kelor yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah varietas lembah Palu. Penelitian dilakukan dikebun akademik Fakultas Pertanian Universitas Tadulako dari bulan Desember 2021 sampai Februari 2022. Penelitian disusun menurut rancangan acak kelompok dengan perlakuan 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam terdiri dari kontrol, 3 kg/petak (15 ton/ha), 4 kg/petak (20 ton/ha). Faktor kedua adalah konsentrasi MOL daun kelor terdiri dari Kontrol, 200 ml/L atau 20%, 300 ml/L atau 30%, dan 400 ml/L atau 40%. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi dosis pupuk kandang ayam dan konsentrasi MOL daun kelor tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan, tetapi ada kecendrungan bahwa hasil umbi bawang merah per petak lebih tinggi pada perlakuan kombinasi dosis pupuk kandang 3 kg/petak (15 ton/ha) dengan konsentrasi 300 ml/L MOL daun kelor dibandingkan kombinasi perlakuan lainnya.
Respon Pertumbuhan Setek Anggur (Vitis vinifera L.) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Organik Cair Izma Sutopo; Hastuti Hastuti; Idha K.U
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon setek tanaman anggur terhadap pemberian beberapa konsentrasi pupuk kandang sapi dan juga mengetahui respon pertumbuhan setek tanaman anggur terhadap pemberian beberapa kosentrasi pupuk organik cair herbafarm. Penelitian ini merupakan percobaan polibag dengan rancangan perlakuan factorial 3 x 3, disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pemberian pupuk kandang sapi (S) yang terdiri atas 3 macam yaitu: S1 = Pupuk kandang sapi 20 ton/ha-1 (50 gr/polibag), S2 = Pupuk kandang sapi 40 ton/ha-1 (100 gr/polibag), S3 = Pupuk kandang sapi 60 ton/ha-1 (150 gr/polibag). Faktor kedua adalah pemberian pupuk organik cair Herbafarm (H) meliputi: H1 = Kosentrasi Herbafarm 5 ml/liter air, H2 = Konsentrasi Herbafarm 10 ml/liter air, H3 = Konsentrasi Herbafarm 15 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kombinasi pemberian pupuk kandang sapi 20 ton/ha-1 (50 gr/polibag) dengan pemberian pupuk organic cair 5 ml/liter air (H1S1) memberikan hasil tertinggi pada panjang tunas. Sedangkan pada analisis jumlah daun kombinasi pemberian pupuk kandang sapi 60 ton/ha-1 (150 gr/polibag) dengan pemberian pupuk organic cair herbafarm 15 ml/liter air (H3S3).
Inventarisasi Jenis-Jenis Rotan di Desa Balukang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala Adam Malik
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1578

Abstract

Rotan adalah tumbuhan palem berduri yang tumbuh berumpun atau tunggal yang tergolong dalam famili Arecaceae/Palmae. Secara ekologis, rotan tumbuh subur di berbagai tempat, baik dataran rendah maupun dataran tinggi, terutama di daerah lembah seperti bantaran sungai. Hampir semua bagian rotan dapat digunakan baik sebagai konstruksi kursi, pengikat, dan komponen desain. Penelitian ini dilakukan di Desa Balukan, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, mulai Juni 2020 hingga Agustus 2020. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kawasan hutan Desa Baluang terdapat 7 spesies. Rotan Noko (Calamus koordersianus Becc), Rotan Lambang (Calamus Ornatus), Rotan Cabang (Korthalsia lariniosa Griffith ex Martius), Rotan Tohiti (Calamus inops), Rotan Batang (Calamus zollingeri Becc), Rotan Bubuai (Plectocomia elonganta Martius ex Blume), Rotan Ronti (Calamus leptostachys Becc).
Eksplorasi Cendawan Jamur Kontaminan Pada Biji Kakao Kering (Theobroma cacao L.) Umrah Umrah; Mufida Al Idrus; Mutmainah Mutmainah
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1579

Abstract

Eksplorasi cendawan kontaminan pada biji kakao kering perlu dilakukan sebagai bentuk penanganan pascapanen untuk menentukan kualitas biji kakao kering, mengingat komoditi ini diproses langsung menjadi bahan pangan sehingga seharusnya bebas dari cemaran cendawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cendawan kontaminan yang terdapat pada biji kakao kering dan persentase serangan cendawan terhadap biji kakao di 5 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode stratified random sampling dan survei menggunakan literatur Pitt and Hocking (2009). Tahapan isolasi dilakukan pada media PDA. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 27 isolat cendawan dari tahapan isolasi terdiri dari 1 genus dan 4 spesies yakni Aspergillus flavus, A. restrictus, A. niger, dan A. chevalieri. Tersebar di Kecamatan Kulawi sebesar 100%, Kecamatan Kulawi Selatan sebesar 100%, Kecamatan Dolo sebesar 100%, Palolo sebesar 88,8%, dan Kecamatan Pipikoro sebesar 70,3%.
Sektor Potensial yang Menunjang Perekonomian Kota Palu Vera Yanti Rappa; Christoporus Christoporus; Rustam Abd. Rauf
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1580

Abstract

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah tidak terlepas dari peran sektor-sektor ekonomi yang ada di daerah tersebut. Salah satu sektor yang menjadi prioritas pembangunan adalah sektor pertanian. Hal ini karena sektor pertanian mempunyai peran secara langsung sebagai penyedia pangan masyarakat dan modal bagi pengembangan sektor lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sektor perekonomian yang berpotensi serta mengetahui sejauh mana sektor pertanian khususnya komoditi pangan di Kota Palu. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Tipologi Klassen, Analisis Deskiptif dan Analisis SWOT untuk melihat apakah sektor pertanian khususnya komoditi pangan masih dapat dipertahankan. Hasil penelitian menggunakan Analisis Tipologi Klassen menunjukan sektor transportasi dan pergudangan merupakan sektor maju dan tumbuh dengan pesat karena berada pada kuadran I. Adapun Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan merupakan sektor relative tertinggal. Hal yang menyebabkan sektor pertanian menjadi sektor relative tertinggal antara lain menurunnya luas panen, produksi dan produktivitas komoditi yang diakibatkan oleh permasalahan seperti konversi lahan pertanian, tingkat serangan hama/penyakit yang tinggi, sistem tata niaga yang belum tertata dengan baik dan bencana alam yang terjadi pada akhir tahun 2018. Namun meskipun demikian sektor pertanian (subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan perikanan) masih berpotensi untuk dikembangkan. Alternatif strategi untuk mempertahankan sektor pertanian khususnya komoditi pangan adalah (1) peningkatan produksi dan produktivitas pangan dan (2) penguatan kelembagaan bagi GAPOKTAN.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium wakegi Araki) pada Berbagai Waktu Penyiangan Gulma Syamsuddin Laude; Luqman Alhakim
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1585

Abstract

Sulawesi Tengah khususnya Lembah Palu yang beriklim kering terdapat jenis bawang merah yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Jenis bawang merah ini dikenal dengan nama bawang merah varietas lembah Palu dan kemudian menjadi produk olahan siap saji yang biasa disebut bawang goreng. Produksi bawang merah varietas lembah Palu akhir-akhir ini mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah teknik budidaya yang belum maksimal antara lain adanya gulma yang tumbuh bersama dengan bawang merah dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah varietas lembah Palu telah dilaksanakan di Desa Oloboju Trans SP II Kabupaten Sigi, provinsi Sulawesi Tengah mulai dari Bulan Juni sampai dengan September 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 (tiga) ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ α 0,05. Perlakuan adalah tanpa penyiangan (P0), penyiangan gulma umur 15 HST (P1), penyiangan gulma 30 HST (P2), penyiangan gulma 45 HST (P3) dan bebas gulma sampai panen (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyiangan gulma berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi perumpun, berat segar umbi perumpun, diameter umbi, berat kering umbi perumpun, hasil ha-1 dan berat kering gulma, namun tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap jumlah umbi perumpun. Bebas gulma selama pertumbuhan tanaman (P4) diperoleh hasil tertinggi yaitu 5,04 ton/ha, namun tidak berbeda dengan waktu penyiangan gulma 30 HST (P2) dan penyiangan gulma 45 HST (P3) masing-masing dengan hasil 4,8ton ha-1 dan 4,87 ton ha-1.
Karakteristik Sifat Fisika Tanah pada Beberapa Penutupan Lahan di Desa Tinauka Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala Muh Basir; Ariawati Ariawati; Abdul Rahman
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i1.1634

Abstract

Tanah merupakan sumber daya alam yang tidak mudah diganti, jika tanah mengalami degredasi atau rusak maka akan sulit diperbaharui karena membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama. Sifat fisika merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk atau kondisi tanah asli. Perbedaan paling mendasar dari penutupan lahan dan penggunaan lahan yaitu terletak dari kondisi fisik dan pengelompokannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan karakteristik sifat fisika tanah pada beberapa penutupan lahan, yaitu lahan pertanaman durian, sawit dan semak belukar dan secara tidak langsung guna mengetahui apakah ada perbedaan karakteristik lahan yang diolah dan tidak diolah oleh petani di Desa Tinauka Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala. Metode pengambilan sampel tanah untuk bahan analisis di laboratorium ditentukan secara sengaja. Secara umum gambaran topografi ketiga penutupan lahan dilokasi penelitian adalah memiliki kemiringan lereng berkisar antara 0-30%. Pada masing-masing penutupan lahan dilakukan pengambilan sampel tanah sebanyak 3 sampel yaitu pada puncak, pundak dan lembah lereng kemudian diulang sebanyak 2 kali, sehingga diperoleh sebanyak 18 sampel tanah utuh dan tidak utuh pada tiga penutupan lahan. Sifat fisika tanah pada lahan perkebunan durian memiliki tekstur yang didominasi oleh kriteria liat, permeabilitas didominasi oleh kriteria lambat, porositas didominasi oleh kriteria kurang baik, bobot isi tergolong sedang, dan bahan organik didominasi oleh kriteria sedang. Sifat fisika tanah pada lahan semak belukar memiliki tekstur yang didominasi oleh kriteria lempung berliat, permeabilitas didominasi oleh kriteria sedang, porositas didominasi oleh kriteria baik, bobot isi tergolong sedang, dan bahan organik didominasi oleh kriteria sangat tinggi. Sifat fisika tanah pada lahan perkebunan sawit memiliki tekstur yang didominasi oleh kriteria liat, permeabilitas didominasi oleh kriteria sedang, porositas didominasi oleh kriteria baik, bobot isi tergolong kriteria sedang, dan bahan organik didominasi oleh kriteria sedang.

Page 1 of 1 | Total Record : 10