cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2019)" : 20 Documents clear
ANALISIS FINANSIAL DAN EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI KELURAHAN LOKTABAT UTARA DAN SEI ULIN KECAMATAN BANJARBARU UTARA KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Salsabila Salsabila; Hamdani Hamdani; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.695

Abstract

Salah satu komoditiipangan yang strategisidi Indonesia adalah jagungimanis sehingga dari tahun ke tahuni kebutuhan akan jagung manis semakin meningkat maka dari itu keuntungan yang didapat petani dari melakukani usahatanii jagungimanis seharusnyai tinggi, dengani penggunaani faktoriproduksiiyang efisienimaka keuntunganiusahatani dapat ditingkatkan. Penelitianiini bertujuan untukimengetahui besarnyaibiaya dan keuntungani dalam usahataniijagungimanis dan mengetahuiifaktori-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksii usahatani jagungimanis serta melihat tingkati efisiensiialokatifidalamipenggunaan faktori-faktor produksiipada usahatani jagung manis. Responden sebanyak 43 orang petani jagung manis yang dilakukan dengan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya rata-rata Rp 4.648.156/usahatani dan Rp 11.067.038/ha, penerimaan rata-rata sebesar Rp 14.853.023/usahatani atau 35.364.341/ha dan keuntungan rata-rata Rp 10.204.867 atau Rp 24.297.303/ha. Hasil analisis fungsi faktor produksi tipe Cobb Douglass diperoleh kesimpulan bahwa semua faktor produksi berpengaruh nyata secara simultan terhadap produksi usahatani jagung manis. Secara parsial yaitu luasilahan, benih, pupukikandang/organik, dan tenagaikerja, berpengaruhinyata terhadap produksii jagung manis dengan nilai sigi0,000 (< 0,05). Menurut analisis efisiensi hasil yangi diperoleh bahwai selain benih dan tenaga kerja, faktor produksi lainnya tidakiefisien.Kata kunci: jagung manis, keuntungan, faktor produksi, efisiensi alokatif
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM PROSES BUDIDAYA TANAMAN TIMUN SURI DI KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Paulina Sakdah; Djoko Santoso; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.686

Abstract

 Timun suri atau buah belungka batu biasanya banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia salah satunya di Kalimantan Selatan. Khususnya masyarakat di daerah Kecamatan Banua Lawas biasa menyebutnya dengan buah belungka banar. Buah timun suri merupakan buah non climatoric atau bukan buah musiman, artinya buah timun suri bisa dinikmati kapan saja dan ditanam kapan saja, tidak tergantung musim asalkan pada saat penanaman sesuai dengan syarat tumbuhnya. Namun pada kenyataannya kebanyakan petani hanya menanam timun suri pada saat menjelang bulan suci ramadhan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan petani menanam timun suri, mengetahui mengapa petani menanam timun suri menjelang bulan ramadhan serta mengetahui proses pengambilan keputusan petani dalam budidaya timun suri. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2017 sampai bulan Agustus 2018 di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja. Sampel sebanyak 20 orang petani dengan menggunakan metode Multistage random sampling (pengambilan sampel secara bertahap). Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan alat statistika sederhana yaitu tabulasi silang, uji chi kuadrat dan modus. Berdasarkan hasil uji chi kuadrat diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dengan keputusan petani menanam timun suri pada saat menjelang bulan ramadhan.Kata kunci: timun suri, tingkat permintaan, religi, analisis deskriptif, chi kuadrat
PENDAPATAN PEDAGANG PASAR TERAPUNG DI DESA LOKBAINTAN KECAMATAN SUNGAI TABUK, KABUPATEN BANJAR Timbul Prayitno; Abdurrahman Abdurrahman; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.691

Abstract

Pasar Terapung Lokbaintan ini merupakan jenis wisata budaya yang terletak di pesisir sungai Martapura tepatnya di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk. Pasar Terapung Lokbaintan ini merupakan jenis wisata yang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan. Hal ini karena, melalui pengembangan potensi pariwisata Pasar Terapung Lokbaintan ini sektor-sektor usaha lain masyarakat juga akan ikut berkambang, mulai dari pertanian hingga transportasi dan perdagangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pedagang pasar terapung dengan analisis secara deskriptif; dan untuk mengetahui pendapatan pedagang pasar terapung di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk dengan menggunakan analisis I=P-C. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Barito Kuala. Jumlah sampel sebanyak 10 orang pedagang pasar terapung yang menjual hasil pertanian dengan pengamatan selama 8 hari. Hasil penelitian diperoleh karakteristik pedagang pasar terapung di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk, yaitu  rata-rata umur 41 tahun, sehingga pedagang responden sebagai sampel peneltian ini adalah termasuk usia produktif, rata-rata jumlah tanggungan keluarga sebesar 3 orang, mayoritas tingkat pendidikan SD/sederajat sebesar 60% dan pendidikan tertinggi pedagang responden adalah tamat SLTP/sederajat sebesar 10%, rata-rata lama menetap selama 41 tahun dan rata-rata status kepemilikan tempat tinggal adalah mayoritas milik sendiri. Usaha pedagang pasar terapung memerlukan biaya rata-rata per hari sebesar Rp 176.374,89 dan memperoleh penerimaan rata-rata per hari sebesar Rp 249.925,63, sehingga pendapatan rata-rata yang diperoleh pedagang pasar terapung adalah sebesar Rp 73.554,74/hari.Kata kunci: pendapatan pedagang, pasar terapung.
EVALUASI PROGRAMA PENYULUHAN USAHATANI PADI DI WILAYAH KERJA BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Lisnawati Lisnawati; Mariani Mariani; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.677

Abstract

Kegiatan penyuluhan dilakukan untuk memberikan informasi, pengetahuan serta mengarahkan petani untuk meningatkan produktivitas usahatani, setiap kegiatan penyuluhan yang dilakukan sangatlah penting untuk mengevaluasi programa yang telah dilakukan tersebut sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari programa tersebut sehingga nantinya dapat memberikan arahan ataupun perbaikan yang diperlukan dan kegiatan selanjutnya akan lebih baik lagi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan programa penyuluhan usahatani padi dan kendala yang dihadapi petani dalam melaksanakan programa penyuluhan usahatani padi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini mengunakan Purposive Sampling menetapkan Kecamatan Banua Lawas sebagai tempat penelitian karena memiliki potensi yang besar terhadap usahatani padi. Wilayah kerja penyuluh pertanian Kecamatan Banua Lawas terdiri  dari 15 desa dan yang melaksanakan programa usahatani padi terdiri dari 7 desa yaitu Banua Rantau, Sei Durian, Hariang, Habau, Bangkiling, Banua Lawas, Batang Banyu  yang melaksanakan kegiatan penyuluhan.  Selanjutnya diambil sampel dari 7 desa masing-masing dipilih satu kelompok tani dan masing-masing kelompok tani tersebut diambil 5 orang petani secara acak sehingga jumlah responden sebanyak 35 orang.  Hasil pengamatan Pada pelaksanaan aspek konteks sebesar 385 dengan persentase 73,33% ini menunjukan bahwa termasuk dalam kategori berhasil. Pada aspek Input sebesar 524 dengan persentase 74,85% dikategorikan berhasil. Pada aspek proses sebesar 323 dengan persentase 61,52% dikategorikan cukup berhasil.  Pada aspek product sebesar 484 dengan persentase 69,14% dikategorikan berhasil. Kendala yang dihadapi adalah adanya keterlambatan datangnya bantuan seperti benih, mulai rusaknya alat bantu seperti mikropon dan masih kurangnya penggunaan alat peraga.  Kata kunci: pelaksanaan programa, konteks, input, proses, dampak
PERSEPSI MAHASISWI AGRIBISNIS DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK BERBAHAN BAKU LIDAH BUAYA Siti Fatimah Andina; Muhammad Fauzi; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.699

Abstract

Lidah buaya (Aloe vera) telah dikenal sebagai obat dan kosmetik sejak berabad-abad silam, gel yang terdapat pada tanaman lidah buaya kaya akan kandungan yang memberi manfaat kesehatan terutama bagi kulit. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini dapat memperluas pengetahuan dalam pemanfaatan khasiat lidah buaya seperti inovasi dalam pembuatan produk kosmetik yang berbahan baku lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswi Agribisnis yaitu faktor sosial dari rekomendasi teman dapat mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk kosmetik berbahan baku lidah buaya dan lima kepentingan atribut yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2018 sampai bulan September 2018. Metode pengambilan sampel pada penelitian yaitu accidental sampling. Cara pada prosedur ini sederhana yaitu penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik atau ciri-ciri maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. Analisis data yang dipilih pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan alat statistik sederhana yaitu uji chi kuadrat dan modus. Dari hasil uji chi kuadrat maka faktor sosial dari rekomendasi teman dapat mempengaruhi mahasiswi dalam pembelian terhadap produk kosmetik berbahan baku lidah buaya dan lima atribut yang mempengaruhi pembelian produk kosmetik berbahan baku lidah buaya yaitu kegunaan dan manfaat kesehatan, label BPOM, harga produk, pemilihan sesuai dengan jenis kulit dan terdapat label halal.Kata kunci: persepsi, atribut, produk kosmetik berbahan baku lidah buaya
TINGKAT PENGETAHUAN PETANI TENTANG SISTEM PERTANIAN TERPADU DI KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Sumiharti Sumiharti; Hairi Firmansyah; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.673

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi,  mengetahui faktor internal (pendidikan formal-nonformal, lama berusahatani, pendapatan usahatani) yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi serta mengetahui permasalahan yang dihadapi petani untuk menerapkan sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2017 s/d Agustus 2018 di Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru. Jenis data berupa data primer dan sekunder. Penelitian dilakukan dengan metode sensus. Penentuan wilayah penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling.  Sampel berjumlah 13 petani responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan tergolong kategori sedang, tingkat pengetahuan petani (TPP) sebesar 77,43% yang meliputi pengelolaan lahan secara terpadu, pengolahan pupuk secara terpadu dan pengelolaan tanaman dan ternak sapi secara terpadu. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara seluruh faktor internal dengan tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi.Kata kunci: pengetahuan, sistem pertanian terpadu, petani sayuran, ternak sapi 
ANALISIS USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAN KERUPUK AMPLANG IKAN TENGGIRI (Studi Kasus Pada Amplang Semut Bakaraut di Desa Manurung Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu) Ahmad Jaelani; Muhammad Husaini; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan kentungan, menganalisis kelayakan usaha dan menganalisis peluang usaha pada industri pengolahan kerupuk amplang. Penelitian ini menggunakan studi kasus yaitu pada industri pengolahan kerupuk amplang Semut Bakaraut di Desa Manurung Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 560.897.414/tahun. Hasil produksi selama satu tahun diperoleh sebesar 5.896,5 kg dengannharga Rp 120.000/kg sehingga penerimaan yang diperoleh Rp 707.580.000/tahun. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 146.682.586/tahun. Berdasarkan perhitungan kelayakan usaha diperoleh nilai RCR sebesar 1,26, industri pengolahan kerupuk amplang tersebut menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Analisis kepekaan dilakukan dengan asumsi bahan baku ikan tenggiri dengan harga tertinggi yaitu sebesar Rp 50.000 maka diperoleh nilai RCR sebesar 1,20. Usaha industri pengolahan kerupuk amplang tersebut masih layak untuk diusahakan. Strategi pemasaran yang harus dilakukan industri ini adalah strategi diversifikasi yang fokus pada strategi ST (strength-threaths) yaitu menciptakanistrategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Kata kunci: analisis usaha, amplang, biaya, SWOT
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS BESTARI DI DESA SALINO KECAMATAN PULAU LAUT TENGAH KABUPATEN KOTABARU Lina Afriyani; Abdurrahman Abdurrahman; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.685

Abstract

Penggunaan faktor produksi sangat mempengaruhi hasil produksi dari usahatani padi terutama padi unggul yang memerlukan perhatian lebih dalam budidayanya. Desa Salino adalah desa yang memproduksi padii sawah varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor produksi pada usahatani padi sawah unggul yaitu varietas bestari yang diusahakan di Desa Salino serta mengetahui efisiensi alokatif dari penggunaan faktor produksi tersebut. Penelitian ini dimulai di bulan Mei sampai bulan November 2018. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh menggunakan teknik sensus dengan jumlah responden 41 orang. Data usahatani yang dikumpulkan yaitu musim tanam bulan November 2017 sampai bulan Maret 2018. Analisis data untuk menjawab tujuan pertama menggunakan fungsi produksi tipe CobbDouglas. Menjawab tujuan kedua yaitu menggunakan analisis uji efisiensi harga (efisiensi alokatif). Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penggunaan faktor produksi bahwa nilai R2 sebesar 0,998. Secara simultan faktor produksi (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja manusia dan tenaga kerja mesin) berpengaruh nyata kepada produksi, sedangkan secara satu-persatu hanya faktor produksi benih yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian mengenai efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi menunjukan semua faktor produksi (luas lahan pestisida, pupuk, tenaga kerja manusia, benih, dan tenaga kerja mesin) belum ada yang mencapai kondisi efisiensi harga.  Kata kunci: faktor produksi, varietas bestari, efisiensi alokatif
ANALISIS PEMASARAN BUAH NAGA PADA (STUDI KASUS) PT KELOLA ALAM SUBUR (KAS) KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU Rizka Sukma Aditya; Artahnan Aid; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.690

Abstract

Jenis buah tropis maupun subtropis dapat tumbuh dan dihasilkan di Indonesia, karna memiliki agroekologi yang sesuai. Buah - buahan cukup potensial untuk dikembangkan dengan pertimbangan permintaanya terus meningkat. Salah satu komoditas buah yang mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah buah naga. Bisnis buah naga di Indonesia memiliki prospek cerah. Selain cara menanamnya mudah, permintaan pasar yang juga bagus. Wajar bila masyarakat di Kalimantan Selatan, Cempaka Banjarbaru mulai membangun usaha budidaya tanaman buah naga dari skala kecil hingga besar. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2016 sampai dengan selesai.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode Snowball Sampling. Penelitian dilakukan untuk mengetahui saluran pemasaran, biaya, marjin, tingkat efesiensi dan kendala dalam pemasaran buah naga di PT KAS Cempaka Kota Banjarbaru. PT KAS merupakan anak perusahaan dari PT Amanah Anugerah Adi Mulia yang bergerak di bidang usaha pertanian, perkebunan serta agrowisata. Perusahaan sampai saat ini rutin memproduksi buah naga dengan berbagai macam jenis seperti jenis buah naga sabilla, super red dan mawar. Menurut hasil dari penelitian terdapat 5 saluran pemasaran di PT KAS Cempaka Kota Banjarbaru, terdiri dari produsen, pedagang besar, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Efisisensi pemasaran digunakan untuk mengetahui produktivitas pemasaran, tingkat efisiensi oleh PT KAS tinggi dibandingkan biaya pemasaran yang kecil sehingga menghasilkan keuntungan yang besar. Kendala yang sering dihadapi oleh produsen, pedagang besar, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer dilapangan adalah masalah cuaca yang berubah-ubah, untuk produsen hal ini mengakibatkan hasil produksi buah naga yang tidak menentu. Untuk pedagang besar, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer hal ini mengakibatkan buah naga yang dipasarkan cepat membusuk.Kata kunci: pemasaran, saluran pemasaran, efisiensi, kendala
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN CABAI BESAR DI KECAMATAN HARUYAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Lisa Oktaviani; Muhammad Husaini; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.687

Abstract

Cabai merupakan salah satu tanaman holtikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Permintaan cabai yang relatif kontinyu dan cukup tinggi apalagi pada saat hajatan atau hari besar yang membuat diperlukannya pasokan cabai yang mencukupi. Kecamatan Haruyan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang memiliki produksi cabai besar tertinggi diantara Kecamatan yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran, fungsi pemasaran, lembaga pemasaran, dan untuk mengetahui margin pemasaran, farmer’s share, dan efisiensi pemasaran. Metode penarikan contoh pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu random sampling dengan sebanyak masing-masing 10 petani responden pada Desa Lokbuntar, Desa Tabat Padang dan Desa Pangabau Hilir Dalam dan menggunakan snowball sampling pada lembaga pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemasaran terdiri dari 3 saluran yang terbentuk (petani – konsumen, petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – konsumen, dan petani – pedagang pengumpul, pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen). Saluran yang paling banyak dipilih oleh petani adalah saluran II dengan presentase 65,52%. Fungsi pemasaran yang dilakukan petani pada saluran I yaitu petani melakukan semua fungsi pemasaran sedangkan petani pada saluran lainnya petani hanya melakukan sebagian dari fungsi pemasaran. Saluran pemasaran yang efisien berdasarkan analisis margin, farmer’s share dan rasio keuntungan ada pada saluran IIA dan saluran IIB dengan masing-masing nilai total margin sebesar Rp.5.999/kg pada cabai merah, dan Rp.4500/kg pada cabai hijau di saluran IIA, sedangkan saluran IIB total margin sebesar Rp.6.417/kg pada cabai merah dan Rp.5.643/kg pada cabai hijau, farmer’s share sebesar 68% dan 63% untuk cabai merah dan cabai hijau pada saluran IIA sedangkan farmer’s share pada saluran IIB sebesar 65% pada cabai merah dan 56% pada cabai hijau, dan rasio keuntungan menujukkan keuntungan terhadap biaya pada saluran IIA dan IIB adalah efisien, tetapi pada pemasaran di Kecamatan Haruyan petani lebih banyak memilih saluran III karena petani sudah terikat hubungan berlangganan dengan para pedagang pengumpulKata kunci : saluran pemasaran, margin, efisiensi pemasaran

Page 1 of 2 | Total Record : 20