cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2021)" : 17 Documents clear
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN GUNTUNG PAIKAT KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU Bety Lestari; Sadik Ikhsan; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.6003

Abstract

Tempe merupakan produk yang telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak lama untuk memenuhi kebutuhan pangan sumber protein, harganya relatif terjangkau dibandingkan dengan pangan sumber protein asal hewani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan usaha tempe; dan mengetahui faktor produksi yang mempengaruhi produksi usaha tempe serta untuk menganalisis efisiensi harga penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha pembuatan tempe di Kelurahan Guntung Paikat. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Mei 2021. Jumlah sampel sebanyak 23 orang pengrajin tempe yang diambil menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata faktor produksi yang digunakan pengrajin tempe selama tiga yaitu pada faktor produksi kedelai sebesar 6.610,43 kg/pengrajin tempe, ragi 7,76 kg/pengrajin tempe, TK 236,61 HOK/pengrajin tempe, daun pisang 201,65 ikat/pengrajin tempe dan plastik 7,7 gulung/pengrajin tempe. Faktor produksi yang nyata secara berpengaruh pada di tingkat kepercayaan (α = 0,05) yakni faktor produksi kedelai. Berdasarkan uji efisiensi alokatif menunjukkan bahwa faktor produksi kedelai, tenaga kerja dan daun pisang sudah efisien.
DAMPAK KEBERADAAN PT. BAHTERA DREAM FARM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MANDIANGIN BARAT KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Gusti Aushaf Indra Luhfhi; Usamah Hanafie; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5985

Abstract

Penelitian ini dibuat untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi akibat adanya PT. Bahtera Dream Farm di Desa Mandiangin Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2020 sampai dengan April 2021. Penelitian ini merupakan identifikasi dari dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan adanya PT. Bahtera Dream Farm di Desa Mandiangin Barat. Dampak sosial diteliti menggunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktorfaktor perubahan sosial, interaksi sosial dan penyimpangan sosial. Dampak ekonomi diteliti dengan melihat faktor-faktor dampak ekonomi langsung, dampak ekonomi tidak langsung dan dampak ekonomi imbas yang kemudian dianalisa menggunakan metode pelipatgandaan (multiplier effect). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ekonomi PT. Bahtera Dream Farm telah memberikan dampak yang positif terhadap ekonomi lokal. Dampak ekonomi langsung Rp. 644.400.000, dampak ekonomi tidak langsung Rp. 391.800.000 dan dampak ekonomi imbas Rp. 267.912.000 di tahun 2021. Secara sosial, perusahaan perkebunan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi telah banyak membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Interaksi sosial yang dibangun antara perkebunan baik dengan para pekerja, masyarakat dan juga aparat telah terjalin dengan baik sehingga penerimaan dari masyrakat juga baik. Akan tetapi, dampak negatif terjadi dari penyimpangan sosial dari konflik kepemilikan lahan dan konflik kesempatan kerja (lapangan pekerjaan).
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI PAKCOY HIDROPONIK DI KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN (Studi Kasus Usahatani Ibu Surtini) Ismi Norma Haqiqi; Yudi Ferrianta; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5907

Abstract

Budidaya hidroponik adalah budidaya tanaman tidak memerlukan lahan yang begitu luas dan memberikan kesempatan pada siapa saja mau memanfaatkan lahan pekarangan sebagai tempat budidaya hidroponik. Tujuan penelitian menganalisis besar biaya, penerimaan keuntungan, kelayakan usahatani dan permasalahan yang dihadapi usahatani pakcoy hidroponik Ibu Surtini di Kecamatan Landasan Ulin. Analisis dilakukan dengan pendekatan besar biaya, penerimaan keuntungan dan kelayakan usahatani (Revenue Cost Ratio) serta deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, total biaya yang dikeluarkan selama tiga periode (3 bulan) sebesar Rp 2.354.025, penerimaan yang diperoleh Rp 2.850.000, keuntungan Rp 495.975. Adapun nilai R/C adalah 1,21 artinya usahatani pakcoy hidroponik dikatakan layak. Pada usahatani pakcoy hidroponik milik Ibu Surtini mempunyai masalah selama pandemi covid19 yang berakibat terhadap pemasaran hasil produksi dan perubahan iklim yang signifikan.
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN KARET LUMP DI DESA MALUKA BAULIN KECAMATAN KURAU KABUPATEN TANAH LAUT (STUDI KASUS PADA USAHA KARET LUMP MILIK IBU GINA FAIZAH) Rahmatullah Ridhani; Nina Budiwati; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5999

Abstract

Karet merupakan komoditi ekspor yang berkontribusi dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usaha pengolahan karet lump, untuk mengetahui biaya, penerimaan dan keuntungan komoditas karet serta untuk mengetahui permasalahan dan solusi atau alternatif dalam usaha komoditas karet milik Ibu Gina Fauziah di Desa Maluka Baulin, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2020. Usaha yang diamati dan dianalisis yakni 1 kali periode pemanenan atau selama 3 bulan mulai dari bulan Februari sampai April 2020. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa biaya yang dikeluarkan yaitu terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel yang besarnya masing-masing sebesar Rp 5.177.969 dan Rp 29.400.450. Kemudian penerimaan yang diperoleh dalam 1 periode atau 3 bulan yaitu sebesar Rp 50.373.900 sehingga keuntungan yang diperoleh petani (Ibu Gina Faizah) pada usaha pengolahan karet (lump) di Desa Maluka Baulin Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut adalah sebesar Rp 15.795.481/periode. Hambatan yang dihadapi yaitu harga karet mengalami pemerosotan sehingga pendapatan menjadi menurun; tidak ada pembukuan; dan rendemen produksi karet yang dinilai rendah.
ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH MEREK ROTI MP BAKERY DI PASAR ULIN RAYA KOTA BANJARBARU Pattra Negara Adi; Muhammad Husaini; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5990

Abstract

Riset konsumen merupakan salah satu teknik untuk membantu menetapkan strategi menarik konsumen untuk membeli yang efektif, karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan penelitian menganalisis karakteristik responden dan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen memilih produk roti merek MP Bakery yang dikonsumsi di Pasar Ulin Raya Kota Banjarbaru. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 konsumen produk roti merek MP Bakery di Pasar Ulin Raya. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut digunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, proses pengambilan keputusan pembelian produk roti MP Bakery, sebesar 56% konsumen didasari oleh motivasi keinginan untuk membeli variasi atau jenis roti sesuai dengan seleranya. Sebesar 60% konsumen memperoleh informasi dari teman atau kenalan. Sebesar 37% konsumen atribut harga menjadi dasar pertimbangan utama membeli roti. Sebesar 67% konsumen menilai promosi yang dilakukan perseroan melalui iklan berdampak pada keinginan untuk mencoba. Selain itu sebesar 87% konsumen menganggap teman atau kenalan dan keluarga atau saudara dapat menggerakkan konsumen untuk membeli roti MP Bakery.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN TEMPE (Studi Kasus Pada Usaha Industri Tempe “Bapak Machli” Di Kelurahan Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru) Zuensi Praswaturera; Artahnan Aid; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5924

Abstract

Di Kelurahan Guntung Paikat terdapat industri pengolahan tempe yang sudah lama berdiri. Industri ini yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi tempe masyarakat Kota Banjarbaru. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal, peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan, serta merumuskan strategi pengembangan usaha industri tempe di Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru pada bulan Desember 2018 sampai Maret 2019. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dengan pertimbangan terdapat industri pengolahan tempe yang merupakan usaha skala rumah tangga, tertua dan memiliki produksi terbanyak, dan produk tidak mudah rusak serta mampu bersaing. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi internal industri usaha tempe Bapak Machli memiliki struktur organisasi yang tidak tetap, SDM berasal dari orang dekat, modal pribadi, dan bahan baku utama berasal dari Amerika. Kondisi eksternal pesaing memiliki kriteria yang berbeda-beda, pemasok kedelai orangnya sama, mayoritas konsumen merupakan pelanggan tetap. Faktor internal memiliki angka rata-rata sebesar 5,27 dimana di dapatkan dari penjumlahan sub total nilai tertimbang internal yaitu 4,03 + 1,24 dengan kekuatan utama dari usaha tempe ini adalah produk tempe bapak Machli memiliki ciri yang khas dan kelemahan yang dimiliki keterlibatan langsung pemilik perusahaan dalam proses produksi. Faktor eksternal memiliki angka rata-rata 2,87 yang di dapat dari penjumlahan sub total nilai tertimbang eksternal yaitu 1,16 + 1,71 dengan peluang yang kualitas kedelai yang sesuai dengan selera produsen. Selanjutnya kekuatan meliputi ketersediaan modal yang efisien, jumlah peralatan produksi yang memadai, kemampuan berproduksi tepat waktu, dan memiliki kualitas produksi yang baik dan selalu di pertahankan. Kelemahan meliputi tidak adanya promosi, karyawan yang sedikit serta keterlibatan langsung pemilik usaha pada proses produksi. Peluang yang dimiliki usaha Industri tempe yaitu kemungkinan daya beli masyarakat terus meningkat, kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi tempe sebagai lauk atau produk komplementer, peningkatan pertumbuhan penduduk yang akan menambah jumlah permintaan terhadap produk tempe, teknologi modern dapat meningkatkan produktifitas. Untuk ancaman yang dihadapi yaitu tingginya tingkat bunga pinjaman, terdapat UU Perpajakan untuk industri pengolahan, adanya ketidak stabilan politik nasional, tingkat urbanisasi berpengaruh terhadap jumlah pelanggan tetap, perubahan gaya hidup untuk mengkonsumsi makanan cepat saji dan junkfood.total Rp1.250/kg dan share 82,76%. Adapun rata-rata biaya pada saluran II yaitu sebesar Rp 479,51/kg keuntungan Rp479,51/kg margin total Rp1.100/kg dan share 86,25%.
PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA LAHAN PASANG SURUT DI KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATENTANAH BUMBU Anwar Fuady; Hairi Firmansyah; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5913

Abstract

Produktivitas tanaman padi selain daya dukung dari peran seorang penyuluh pertanian lapangan (PPL), ditentukan juga oleh keputusan petani dalam menentukan bagaimana cara petani membudidayakan tanaman padi sesuai dengan perkembangan teknologi pertanian Penyuluh pertanian lapangan (PPL) dituntut dapat menyampaikan informasi yang bersifat inovatif yang mampu mengubah dan mendorong perubahan perilaku petani sehingga terwujud perbaikan mutu hidup. Adanya penyuluh pertanian lapangan yang membina lebih dari satu desa, apakah hal tersebut mempengaruhi peranan seorang PPL terhadap perilaku petani. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam peningkatan produksi padi sawah pada lahan pasang surut di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, menganalisis faktor internal petani yang berhubungan dengan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam peningkatan produksi padi sawah pada lahan pasang surut di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, menganalisis permasalahan yang dihadapi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam peningkatan produksi padi sawah pada lahan pasang surut di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 sampai bulan Januari 2021 adapun data yang dipakai berupa data primer dan sekunder. Peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi padi sawah yang terdiri dari yang pertama peran edukasi (sedang), kedua peran diseminasi (rendah), ketiga peran fasilitasi (sedang), keempat peran konsultasi (sedang), kelima peran supervisi (sedang), keenam peran pemantauan (sedang) dan ketujuh peran evaluasi (sedang) di kategorikan sedang dengan persentase nilai rata-rata sebesar 56,33%. Dengan produksi benih padi bersertifikat rata- rata 8,9 ton/tahun dan dengan harga beras yakni Rp. 25.000/gantang, hubungan peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi padi sawah terdapat korelasi positif namun sedang. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis terdapat hubungan antara peranan penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi benih padi sawah bersertifikat diterima. Permasalahan usaha tani padi sawah di Desa Saring Sungai Binjai penyuluh belum sepenuhnya mampu mendampingi petani secara rutin dan berkelanjutan, rendahnya nilai peran diseminasi dikarenakan penerapan teknologi masih rendah.
ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAN DAGING BUAH KEMIRI DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Khairunnisa Khairunnisa; Nuri Dewi Yanti; Hairin Fajeri
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5902

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, dan keuntungan serta mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh industri rumah tangga pengolahan daging buah kemiri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2020. Data yang dikumpulkan adalah data satu kali proses produksi dalam kisaran waktu satu minggu. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode acak berimbang (proportional random sampling) sebanyak 30 orang pengolah kemiri dijadikan sebagai responden dengan pertimbangan bahwa kondisi populasi mayoritas homogen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh industri pengolahan daging buah kemiri sebesar Rp1.225.628 per satu kali proses produksi, rata-rata penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 1.582.578 per satu kali proses produksi dan keuntungan yang didapat rata-rata sebesar Rp356.950 per satu kali proses produksi. Adapun permasalahan yang dihadapi industri rumah tangga pengolahan daging buah kemiri adalah ketersediaan bahan baku dan peralatan yang masih sederhana.
ANALISIS FINANSIAL USAHA KERIPIK MANDAI CAP GUNDUL DI DESA RIWA, KECAMATAN BATUMANDI, KABUPETAN BALANGAN ( STUDI KASUS) Arif Fitri Setiawan; Hairi Firmansyah; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5920

Abstract

Kabupaten Balangan merupakan salah satu penghasil buah cempedak di Provinsi Kalimantan Selatan yang salah satunya terletak di Desa Riwa Kecamatan Batumandi. Dalam tiga tahun terakhir, usaha keripik mandai di Desa Riwa mengalami peningkatan, namun bahan baku terbatas dan buah cempedak adalah buah-buahan musiman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan niaga keripik, menentukan biaya, pendapatan, dan keuntungan, serta menentukan titik impas (BEP) usaha keripik mandai di Desa Riwa. Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, Pengumpulan data adalah untuk mendapatkan keadaan sebenarnya dari pengolahan keripik mandai dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian, dan memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara dengan pemilik usaha atau pihak terkait. Penelitian ini dilakukan di Desa Riwa Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan. Dimulai dari bulan September 2019-Oktober 2020. Kegiatan Usaha Keripik Mandai Cap Gundul terdiri dari penyedian bahan baku, penyedian bahan penolong,penyedian bahan kemasan (logo), peratalan produksi dan proses produksi pemasaran. Jumlah biaya yang dikeluarkan Usaha Keripik Mandai Cap Gundul sebesar Rp 23.771.250 dengan penerimaan sebesar Rp 30.775.000 dan keuntungan sebesar Rp 7.130.000. Break Event Point Usaha Keripik Mandai Cap Gundul mencapai titik impas pada saat jumlah produksi minimal 680 bungkus dengan jumlah nilaipenjualan minimal sebesar Rp. 17.028.800.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KEDAI KOPI JANJI JIWA BANJARBARU Yedita Ayu Kusuma Ningrum; Kamiliah Wilda; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5963

Abstract

Kualitas pelayanan saat ini menjadi sesuatu yang diprioritaskan oleh konsumen termasuk dalam memilih kedai kopi. Janji Jiwa merupakan kedai kopi yang baru tiga tahun berdiri tetapi sudah memiliki lebih dari 700 cabang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis harapan dan kinerja pelayanan di Kedai Kopi Janji Jiwa Banjarbaru. Metode pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dan terdiri dari 105 responden yang mewakili tiga Kedai Kopi Janji Jiwa di Banjarbaru. Penyebaran kuesioner berupa link google form dilakukan dengan menemui responden secara langsung guna mengurangi terjadinya kuesioner yang tidak kembali dan kuesioner yang tidak memenuhi syarat. Analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui harapan, kinerja juga strategi yang digunakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, serta Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui indeks kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, Harapan konsumen terhadap pelayanan kedai kopi Janji Jiwa di Banjarbaru memiliki skor rata-rata 4,39 dan berada pada kategori penilaian “sangat penting”. Sedangkan kinerja pelayanannya memiliki skor rata-rata 4,05 dan berada pada kategori penilaian “puas”, artinya konsumen menganggap kualitas pelayanan sangat penting dan merasa puas dengan kinerja pelayanan. Indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan adalah 84% yang termasuk kategori good, artinya dari harapan dan kinerja pelayanan kedai kopi Janji Jiwa Banjarbaru memiliki indeks kepuasan konsumen yang baik. Sebanyak 11 sub indikator termasuk kedalam kuadran dua dengan strategi pertahankan prestasi, sebanyak 4 sub indikator termasuk kedalam kuadran satu dengan strategi peningkatan prestasi, sebanyak 6 sub indikator termasuk dalam kuadran tiga dengan strategi prioritas rendah karena pengaruh subindikator yang kecil terhadap kepuasan konsumen dan sebanyak 3 sub indikator termasuk dalam kuadran empat dengan strategi mengoptimalkan kinerja agar tidak berlebih.

Page 1 of 2 | Total Record : 17