cover
Contact Name
Muhammad Nashir
Contact Email
jupe2@stikesbanyuwangi.ac.id
Phone
+6285748015150
Journal Mail Official
jupe2@stikesbanyuwangi.ac.id
Editorial Address
Jl. Letkol Istiqlah No.109, Lingkungan Mojoroto R, Mojopanggung, Kec. Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68422
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan & Pengajaran
ISSN : 29859891     EISSN : 29856736     DOI : https://doi.org/10.54832/jupe2.v2i1
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan & Pengajaran (JUPE2) publishes original research papers, case reports, and review articles. The publication includes the following topics: Early childhood, primary, and secondary education Language Education Mathematics and science education Guidance and counseling education Educational technology Character education Special needs education Global issues in education Technical and vocational education Language education Social science education Educational management Sport science and physical education Health Education Other areas in education
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023" : 16 Documents clear
Pembelajaran STEM dalam Meningkatkan Keterampilan 4C pada Abad 21 Novitasari; Indah Riezky Pratiwi; Elisa Mayang Sari
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v1i2.165

Abstract

Studi litelatur yang membahas STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan keterampilan 4C pada abad 21 serta relasi diantara keduanya dalam pembelajaran bertujuan untuk melihat seberapa jauh peranan STEM dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan 4C pada abad 21. Kajian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu mengkaji litelatur tentang STEM dan Keterampilan 4C dan jurnal penelitian tentang pembelajaran STEM untuk meningkatkan keterampilan 4C. Hasil kajian diperoleh beberapa informasi, antara lain 1) STEM adalah sebuah pendekatan pembelajaran dimana materi yang dipelajari dikaitkan dari segi kajian ilmiah, teknologi, desain, dan matematika, 2) Keterampilan 4C adalah keterampilan yang dilihat dari empat kemampuan, yaitu kreatif, kritis, komunikasi, dan kolaborasi dimana keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang diperlukan untuk beradaptasi dan siap menghadapi tantangan dunia kerja pada abad 21, 3) Pendekatan STEM menjadi sebuah jembatan bagi peserta didik dalam pembelajaran untuk menumbuhkembangkan keterampilan 4C.
Pengelolaan Proses Belajar Mengajar pada Anak Usia Dini di Alam Terbuka yang Kondusif Desi Ismawati
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v1i2.167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengelolaan proses belajar mengajar pada anak usia dini di alam terbuka yang kondusif. Hal tersebut penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan. Melalui proses tersebut anak akan belajar tanpa menyadari bahwa dirinya sedang belajar karena pembelajaran yang menyenangkan, di alam terbuka membuat anak mudah memahami apabila belajar benda konkret, menanamkan kecintaan pada alam dan sang pencipta, memberikan pengertian bahwa anak tidak harus selalu didalam kelas/ situasi formal, meperkuat otot-otot/ motorik anak, meningkatkan keakraban antar anak dan guru, memperluas pandangan anak bahwa belajar bisa menggunakan apa saja yang ada disekitar anak
Analisis Persiapan Guru dalam Mempersiapkan Kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) pada Implementasi Kurikulum Merdeka Muhammad Abdul Lathif; Nadi Suprapto
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v1i2.169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persiapan guru dalam merencanakan kegiatan P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang akan diberikan kepada peserta didik. Metode yang digunakan adalah library research dengan menggunakan data sekunder dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan sekolah dalam mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan P5 meliputi pembentukan tim kerja, pemilihan tema yang sesuai, dan pelatihan untuk meningkatkan kreativitas guru. Penelitian ini penting karena mewakili upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui Kurikulum Merdeka dan konsep Merdeka Belajar yang berpusat pada peserta didik. Implikasi penelitian ini adalah pentingnya peran guru sebagai perancang pembelajaran dalam menentukan kegiatan P5 yang tepat untuk mencapai tujuan Profil Pelajar Pancasila. Dalam rangka mencapai visi mencerdaskan kehidupan bangsa, lembaga pendidikan perlu memperhatikan persiapan yang matang dan peningkatan keterampilan guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan P5 yang bermakna bagi peserta didik. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka dan integrasi keenam Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran tentang pentingnya persiapan yang matang dalam merencanakan kegiatan P5 agar dapat membentuk Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Penelitian ini juga memberikan panduan bagi lembaga pendidikan dalam mengintegrasikan profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran dan mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka.
Dimensi Aksiologis Pendidikan Islam Nor Holis
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v1i2.170

Abstract

Pendidikan Islam saat ini mengalami krisis nilai (aksiologi), baik meliputi benar dan salah atau baik dan buruk tentang cara atau proses dan tujuan dari pendidikan islam itu sendiri. Maka dari itu sangat penting sekali penanaman nilai (aksiologi) dalam proses pendidikan islam agar cara atau proses dan tujuan dari pendidikan berorientasi pada nilai-nilai keislaman yang bersumber dari al-Quran dan al-Hadis. Artikel ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan jenis pendekatan library research. Karena jenis pendekatan library research sendiri adalah kegiatan yang mendeskripsikan tentang permasalahan yang dikaji. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam proses dan tujuan pendidikan Islam orientasinya pada penanaman nilai sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah, tidak benar jika di dalam pendidikan Islam tujuan orientasinya hanya duniawi yang tidak mempunyai nilai di dalamnya. Kata kunci: aksiologi (nilai), pendidikan, Islam.
Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran IPA Febriarsita Eka Sasmita; Rendra Sakbana Kusuma; Sunanto
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v1i2.173

Abstract

Sangat penting bagi siswa sekolah dasar untuk mempelajari kemampuan berpikir kritis, yang merupakan salah satu kemampuan tingkat tinggi yang perlu dilatih. Mencari cara untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran kelas masih jarang dan sulit bagi guru. Hal ini menyulitkan siswa untuk membangun keterampilan berpikir kritis.Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Model ini menumbuhkan kemampuan tingkat tinggi dengan memberikan pembelajaran dengan mencari tahu sebagai langkah utama yang dapat membuat siswa memecahkan masalah pada topik tertentu serta pengaturan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimental. Sesuai dengan hasil tes kemampuan berpikir kritis yang siswa dapatkan sendiri sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing, terdapat sebanyak 16 siswa kategori sedang dan persentase 42%, serta terdapat 22 siswa kategori tinggi dan persentase 58%. Menurut temuan ini, dapat dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing benar-benar membantu dalam pertumbuhan siswa dengan memungkinkan mereka untuk menerapkan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka.
Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Positif Melalui Kegiatan Home Visit Di KB/TK Anak Sholeh Kloposepuluh Sukodono-Sidoarjo Asnal Mala; Deviana Putri Ari Sandy
JURNAL PENDIDIKAN & PENGAJARAN (JUPE2) Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/jupe2.v1i2.175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk Internalisasi nilai-nilai karakter Anak Usia Di KB/TB Anak Sholeh Klopohsepuluh Sukodono-Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada anak usia dini berusia 5 dan 6 tahun pada kelas TK A dan B. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan internalisasi dapat meningkatkan pemahaman anak usia dini terkait dengan materi mencuci tangan dan membaca doa sebelum beraktivitas. Hasil Pendidikan karakter pada anak usia dini merupakan upaya penanaman akhlak mulia pada anak, baik perilaku kebiasaan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah seperti membiasakan berdoa sebelum makan dan selesai makan, membaca basmallah dalam melakukan aktivitas, pembiasaan beribadah, perilaku yang baik kepada orangtua, teman dan, perilaku berinteraksi lingkungan sekitar, dan perilaku terpuji yang bermanfaat untuk kesuksesan hidupnya. Pendidikan karakter dilaksanakan pada setiap lingkungan di mana anak berada. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama yang ditemukan anak. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk menanamkan sikap-sikap yang baik pada anak. Orang tua tidak semestinya menyerahkan pendidikan karakter anak kepada guru. Orang tua dan guru adalah model yang akan ditiru dan diteladani oleh anak, baik ucapan maupun perbuatannya. Penanaman karakter pada anak dapat dilakukan melalui nasihat, pembiasaan, keteladanan, dan penguatan. Kata Kunci: Internalisasi karakter positif, Anak usia dini, Home visit

Page 2 of 2 | Total Record : 16