cover
Contact Name
Eka Lisdayanti
Contact Email
ekalisdayanti@utu.ac.id
Phone
+6281952020357
Journal Mail Official
ekalisdayanti@utu.ac.id
Editorial Address
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat,Aceh 23681, Indonesia
Location
Kab. aceh barat,
Aceh
INDONESIA
Journal of Aceh Aquatic Sciences
Published by Universitas Teuku Umar
ISSN : 2580264X     EISSN : 27457230     DOI : -
The Jurnal of Aceh Aquatic Sciences is managed by the Department of Aqutic Resource , Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Teuku Umar University aims to publish the results of basic, applied research, and short communication in the scope of aquatic resources as; fish stock studies and population dynamics, aquatic biodiversity, fisheries technology, fisheries biology, water pollution, waste water treatment, aquatic resources management, aquatic ecosystem conservation and ecotourism. The scope of the area includes marine, coastal and inland fisheries. The focus and scope of this publication are expected to contribute thoughts for the government to strengthen the science of aquatic resources management.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences" : 7 Documents clear
Identifikasi Sampah Laut Anorganik Yang Ditemukan Di Pantai Kuala Raja Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh Munandar munandar; Fitria Rahmayanti
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.7054

Abstract

Sampah laut telah diketahui dapat merusak dan mengancam ekosistem dan kehidupan yang ada di laut. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan menghindari kerusakan lingkungan dan kehidupan di laut dapat dimulai dengan mengetahui jenis dan sumber sampah laut di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan sumber sampah laut di Pantai Kuala Raja Kabupaten Bireuen. Sampel sampah laut dikumpulkan dengan mengikuti metode dan protokol yang dikeluarkan oleh NOAA Marine Debris Shoreline Survey Field Guide (2012). Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa komposisi jenis sampah laut di pantai tersebut didominasi oleh jenis plastic sebanyak 93,56%. Sumber sampah laut terbesar di pantai ini berasal dari kegiatan rekreasi dan kegiatan pantai yaitu sebanyak 84,43%.
Kajian Perubahan Lahan Ekosistem Mangrove Kabupaten Aceh Timur Rahmawati Rahmawati; Achmad Fahrudin; Agus Sadelie; Eka Lisdayanti
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.5824

Abstract

Ekosistem mangrove tumbuh disepanjang pesisir Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh. Kawasan ekosistem mangrove yang ada terus mengalami perubahan selama kurun waktu 27 tahun terakhir. Perubahan tersebut perlu dilakukan kajian pemetaan untuk mengetahui lokasi dan luasan perubahan mangrove yang tersisa. Penelitian ini bertujuan untuk Memetakan sebaran ekosistem mangrove di daerah penelitian tahun 1990, 2001,2007,2011 dan 2017, serta mengidentifikasi pola sebaran tutupan lahan . Penelitian ini menggunakan data Penginderaan Jauh yaitu Citra Landsat 5 TM tahun perekaman tahun 1990, 2001, 2007, 2011 dan 2017. Sebaran tutupan lahan mangrove dipetakan secara digital melalui interpretasi media citra Landsat 5 TM untuk mendapatkan tren perubahan yang terjadi antara tahun 1990, 2001, 2007, 2011 dan 2017. Selanjutnya hasil klasifikasi secara terbimbing menggunakan algoritma support vector machine dan neural network untuk menunjukan perubahan sampel pada setiap kelas tutupan lahan. Hasil dari klasifikasi ini kemudian dilakukan uji akurasi guna mengetahui lokasi yang terjadi perubahan, pola perubahan dan faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan.Penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan hutan mangrove yang terjadi selama kurun waktu 27 tahun dengan luasan lahan yang berubah adalah 23.210 Ha (1990) menjadi 8.773 Ha (2001) menjadi 8.644 Ha (2007), selanjutnya pada tahun berikutnya menjadi 9.611 Ha (2011) meningkat menjadi 9.655 Ha (2017). Perubahan mangrove yang terjadi mempunyai pola random (tersebar tidak merata) dikarenakan faktor manusia yang melakukan eksploitasi secara berlebihan dan alih fungsi lahan menjadi tambak, lahan sawit dan lahan terbuka (idle). Perubahan tutupan mangrove terjadi sepanjang pesisir Kabupaten Aceh Timur cenderung menurun dari tahun 1990 sampai 2007 hal ini karena eksploitasi lahan ekosistem mangrove yang terjadi. Sementara pada tahun 2007 sampai 2017 terjadi peningkatan luasan ekosistem mangrove hal ini disebabkan rehabilitasi ekosistem mangrove yang dilakukan pasca tsunami melanda Provinsi Aceh.
Studi Kecepatan Arus Di Area Kolam Pelabuhan Kapal Ulee-Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh Faliqul Isbah; Roni Arif Munandar; Nabil Zurba; Ichsan Setiawan
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.7302

Abstract

Provinsi Aceh ini memiliki wilayah perairan yang sangat strategis dikarenakan wilayahnya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Maka dari itu, diperlukan  sarana dan prasarana yang memadai berupa  transportasi laut yang dapat membantu aktivitas masyarakat umum. Penelitian ini dilakukan di Alur Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Provinsi Aceh Kecamatan Meuraxa (55°33'06” LU dan 95°17'73” BT) yang dilakukan pada pukul 08:00-18:00 WIB. Kecepatan Arus ini diukur setiap 3 jam sekali mempunyai kecepatan arus rata-rata sebesar 14 cm/s dalam sebulan penuh
Karakteristik Habitat Bentik Perairan Dangkal di Desa Banjarsari, Kabupaten Bengkulu Utara Ana Ariasari; Ayub Sugara; Nur Lina Maratana Nabiu; Firdha Iresta Wardani; Nella Tri Agustini; An Nisa Nurul Suci
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.6480

Abstract

Desa Banjarsari terletak di Pulau Enggano, salah satu pulau terluar pesisir barat Indonesia yang berada di Samudera Hindia. Posisi Pulau Enggano yang berada di Samudera Hindia mempengaruhi dinamika habitat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik habitat bentik pesisir Desa Banjarsari, Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei di Bulan Agustus 2022. Identifikasi awal habitat bentik pada citra Planetscope komposit true colour dilakukan untuk menentukan transek sampel. Sampel habitat bentik dikoleksi menggunakan metode foto transek berdasarkan transek sampel pada citra. Habitat bentik perairan dangkal di Desa Banjarsari terdiri dari padang lamun, makroalga, terumbu karang dan substrat. Padang lamun yang ditemukan antara lain jenis Halodule uninervis, Cimodocea rotundata, Thalassia hempricii. Terumbu karang di perairan dangkal ditemukan jenis karang bercabang. Substrat perairan dangkal berupa pasir bercampur rubble (pecahan karang). Karakteristik habitat bentik perairan dangkal didominasi oleh kelompok substrat dan padang lamun.
Hubungan Panjang Berat Cumi-Cumi (Doryteuthis Gahi) Dan Faktor Kondisi Di PPi Ujong Baroeh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Heriansyah Heriansyah; Ahmad Basirin
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.7486

Abstract

Indonesia memiliki wilayah pesisir dan lautan yang cukup luas dan berpotensi besar dalam sumber daya perikanan kelas Cephalopoda (cumi-cumi), yaitu salah satu kelompok binatang lunak yang tidak bertulang belakang (invertebrata). Perairan Indonesia memiliki potensi sumber daya perairan laut yang cukup besar, diantaranya adalah ikan pelagis, kerang, udang, lobster dan cumi-cumi. Kontribusi cumi-cumi sangat sedikit dibandingkan dengan produksi total perikanan Indonesia yaitu hanya 0,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat serta dapat mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi cumi-cumi Doryteuthis gahi ) yang didaratkan di PPI Ujong Baroeh Kecamatan Johan Pahlawan. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari bulan Januari - Maret 2022. Berlokasi di PPI Ujong Baroeh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dalam pelaksanaanya dilakukan melalui teknik survei yaitu melakukan kegiatan pengamatan secara langsung dilapangan dengan bertanya terhadap nelayan. Pola pertumbuhan cumi-cumi Doryteuthis gahi yang didaratkan di PPI Ujong Baroeh tergolong allometrik negatif dengan nilai b = 1,298 yang pertumbuhan panjang lebih cepat dibanding dengan berat. Nilai faktor kondisi cumi-cumi (Doryteuthis gahi ) rata- rata 1,02 yang didaratkan di PPI Ujong Baroeh bentuk tubuh termasuk kurus dan kecil berdasarkan selama pengamatan penelitian yang dilakukan di PPI Ujong Baroeh. 
Struktur Komunitas Gastropoda di Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah Wintah wintah; Kiswanto Kiswanto; Maiza Duana
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.7017

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem paling produktif di dunia yang memiliki fungsi ekologi, ekonomi dan budaya. Mangrove memainkan peran penting dalam mempertahankan integritas biologis dan sumber daya ekosistem laut. Segara Anakan memiliki sedimentasi yang tinggi dan penebangan liar, hal ini dapat mempengaruhi kondisi biota yang hidup di kawasan tersebut. gastropoda di Segara Anakan yang terdiri dari 16 spesies dari 6 famili. Total kepadatan spesies tertinggi ditemukan untuk spesies Assiminea brevicula sebesar 83,33 individu/m2 sedangkan total kepadatan spesies terendah adalah spesies Neritina zigzag sebesar 2,10 individu/m2. spesies gastropoda yang ditemukan di Segara Anakan 14 spesies di antaranya memiliki pola distribusi tersebar rata dan 2 spesies dengan pola distribusi mengelompok.
Manajemen Kualitas Air Di Balai Riset Perikanan Perairan Umum Dan Penyuluhan Perikanan (Brppupp) Palembang Agnita Cerentika Sihombing; Heriansyah Heriansyah; Aroef Hukmanan Rais; Siswanta Kaban; Nabil Zurba
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.7487

Abstract

Kondisi ekosistem perairan sangat berperan penting untuk menjaga keseimbangan siklus kehidupan organisme. Air merupakan komponen penting yang dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh mahkluk hidup. Ekosistem perairan dipergunakan untuk kebutuhan guna menunjang kehidupan baik secara fisiologis maupun non fisiologis. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas perairan berdasarkan parameter-parameter Fisika dan kimia yang akan diuji sebagai basis data mengenai perikanan dan biota yang berada di BRPPUPP Palembang. Untuk mengetahui hubungan kualitas perairan yang telah didapatkan dengan standar baku mutu perairan dalam budidaya perikanan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2021 s/d 16 September 2021 di Laboratorium Kimia Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP). Dalam pengukuran kualitas air yang ada di BRPPUPP Palembang di perlukan metode yang dilaksanakan yaitu metode pengukuran secara In-Situ dan Ex-Situ. Metode In-Situ adalah analisis pengukuran yang didapatkan secara langsung di stasiun titik yang diukur. Hasil yang didapatkan dari Penelitian ini diperoleh dari lima stasiun yang berbeda yaitu:  Wisma Atlet Jakabaring (I), Klenteng Pasar Induk (II), Perumahan Amin Mulya (III), Danau OPI (IV) dan titik lokasi terakhir berada di Jalan Bangka (V). Parameter yang diukur dari setiap stasiun memiliki nilai yang berbeda. Berdasarkan parameter yang telah diuji, tingkat kesuburan dari semua stasiun dilihat dari parameter kecerahan memiliki tingkat kesuburan tinggi (eutrofik). Sedangkan nilai TDS, suhu, salinitas masih dari semua stasiun masih berada di standard baku mutu menurut PP RI No 82 Tahun 2001. Perairan di lima stasiun memiliki tingkat kesuburan tinggi (eutrofik) yang akan mengakibatkan pertumbuhan ganggang pada sistem. Perairan di semua stasiun layak untuk kehidupan ikan-ikan air tawar seperti ikan nila, patin dan lele dengan mengklasifikasi menurut status baku mutu yang layak untuk budidaya yang optimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 7