cover
Contact Name
Dodiet Aditya Setyawan
Contact Email
aditya.12st@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aditya.12st@gmail.com
Editorial Address
Jl. Letjend Sutoyo Mojosongo, Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57127
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa
ISSN : -     EISSN : 29621070     DOI : 10.59686
Core Subject : Health,
Journal of Speech and Language Therapy contains research studies in the areas of: Speech production Language Fluency Voice Resonance Cognition Feeding and swallowing Aural habilitation/rehabilitation Augmentative and alternative communications Developmental psychology Mental health Occupational and physical therapy Neurodevelopmental therapy Public health issues Special needs in children Early childhood educational programs, Acupuncture
Articles 93 Documents
Hubungan Durasi Jam Kerja Penyiar Radio Dengan Gejala Permasalahan Suara (Vocal Misuse) Di Surakarta Luluk Nur Latifah; Sinar Perdana Putra
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.50

Abstract

Latar belakang: Suara di radio merupakan elemen penting dalam komunikasi. Penggunaan suara sebagai instrumen utama untuk mentransmisikan teks eksplisit, durasi jam kerja pada penyiar radio yang berlebih menyebabkan penyiar radio menggunakan suara secara berlebihan pula dan ditakutkan akan menyebabkan gangguan suara. Tujuan: Mengetahui adakah hubungan antara durasi jam kerja penyiar radio dengan gejala permasalahan suara (vocal misuse) di Surakarta. Metode: Berdasarkan jenis data, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan bersifat cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah judge purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji koefisien kontingensi. Hasil penelitian: Hasil analisis diperoleh durasi jam kerja penyiar radio menunjukan nilai lebih dari 5 jam (53,3%) dan permasalahan suara berada pada nilai di bawah rata-rata sebanyak (53,3%). Hubungan antara durasi jam kerja dan permasalahan suara dengan nilai P value = 0,001 dan r = 0.519 Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan durasi jam kerja penyiar radio dengan permasalahan suara di Surakarta. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara durasi jam kerja dengan gejala permasalahan suara vocal misuse di Surakarta. Durasi jam kerja penyiar radio dapat berpengaruh pada kesehatan seseorang, karena semakin lama durasi menyiar akan menyebabkan permasalahan suara. Peningkatan suara menyebabkan dampak negatif pada pembicara dimana mengalami hiperfungsi pada kebiasaan suara yang meningkat intensitas dan frekuensinya. Peningkatan ini dapat membuat regangan pada pita suara, peningkatan pada subglottal, dan memiliki resiko mengalami kerusakan pada pita suara. Kata Kunci: Durasi Jam Kerja, Permasalahan Suara, Vocal Misuse
Hubungan Antara Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja dengan Gangguan Suara Karyawan Perseroan Terbatas Kusumahadi Santosa Di Jaten Karanganyar Devi Fajar Rahmadhani; Setyadi Nugroho
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.51

Abstract

Latar Belakang: Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. Paparan kebisingan yang terus menerus berdampak pada kesehatan pekerja, sehingga dapat menimbulkan gangguan suara Tujuan: Untuk mengetahui hubungan intensitas kebisingan lingkungan dengan gangguan suara karyawan Perseroan Terbatas Kusumahadi Santosa di Jaten Karanganyar. Metode: Jenis penelitian kuantitatif. Jumlah populasi ada 30 karyawan. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Instrument penelitian yang digunakan yaitu alat Sound Level Meter dan kuesioner voice handicap index. Hasil Skripi: Hasil uji analisis menunjukan p = 0.005 (Ha diterima) dengan koefisien korelasi r = 0.504 menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel termasuk kategori sedang kearah korelasi positif. Kesimpulan: Berdasarkan hasil data disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara intensitas kebisingan lingkungan kerja dengan gangguan suara pada karyawan PT Kusumahadi Santosa. Kata kunci:intensitas kebisingan, gangguan suara, perseroan
Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja di Home Industri Boyazy Garmindo Colomadu Devi Gita Asokawati; Lis Sarwi Hastuti
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.52

Abstract

Background. Work fatigue is part of the common problems that are often encountered in the workforce. Work fatigue can cause a decrease in work efficiency, productivity, work capacity, health and endurance ability which causes work accidents. Progressive muscle relaxation (PMR) is a therapeutic intervention that helps reduce fatigue levels. This study aims to determine the effect of PMR on work fatigue in workers. Research methods. This research is a quantitative research with a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design without a control group and the data analysis method used is the paired t-test statistical technique, using the statistical program SPSS version 20. The sampling technique used is total sampling with a sample of 22 people. The research instrument uses the Subjective Self Rating Test. Research result. Based on the paired t-test, it shows that the significance value (p-value) is 0.001 (p <0.05), which means that there is a difference in the value before and after the intervention, so that the research hypothesis is accepted. Conclusion. This study shows that Progressive Muscle Relaxation (PMR) has an effect on reducing worker fatigue at Home Industry Boyazy Garmindo Colomadu. References: 34 (2003-2018) Keywords: Progressive Muscle Relaxation (PMR), Work Fatigue.
Pengaruh Mirror Therapy terhadap Kemandirian Aktivitas Berpakaian pada Pasien Stroke di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar Nunik Wahyuningsih; Rina Kurnia
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.53

Abstract

Abstract Background. Stroke can cause paralysis on one side of the body, thus hampering daily activities, one of which is dressing. Mirror therapy is a form of exercise in the form of motor visual illusions that function to improve functional abilities through mirror media. This study aims to determine the effect of mirror therapy on the level of independence in dressing activities in stroke patients. Research Methodology. This type or research is quantitative with a one group pretest - posttest design. the sample collection technique used purposive with a sample of 32 people. Dressing examination using Nottingham Stroke Dressing Assessment (NSDA) instrument. The intervention was carried out with a duration of 20 minutes, 5 times a week for 4 weeks. The data analysis technique used paired sample t- test with SPSS version 25.0 program. The Result of the Research. Based of the characteristics of the respondents, 10 (31,3%) occurred in the elderly, 12 (37,5%) males, 20 (62,5%) females, 20 (62,5%) stroke onset 1-4 months, there were increased ability to dress after the intervention (mean = 68,96) compares to before the intervention (mean = 63,53). The result of the paired sample t-test statistic showed that the value was 0,001 where the value was <0,05. Conclusion. Mirror therapy has an effect on the level of independence in dressing activities for stroke patients at RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Reference: 45 (1983-2016) Keyword: mirror therapy, dressing activities, stroke
Kemanfaatan Terapi Akupunktur Terhadap Penurunan Asam Urat dan Kolesterol Darah Dikombinasi dengan Diet Rendah Purin, pada Pasien Hiperurisemia di Kota Surakarta Sumanto; Joko Tri Haryanto; Heni Nur Kusumawati
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.55

Abstract

Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari asupan makanan hewani dan nabati (makanan hewani terutama dari daging, hati, ginjal, dan makanan nabati terutama jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau keringan. Apabila tubuh mengalami kelebihan produksi asam urat dan atau mengalami kesulitan membuangnya maka asam urat akan tertimbun atau defosit kristal didalam persendian Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kemanfaatan terapi akupunktur dikombinasi diet rendah purin terhadap penurunan kadar asam urat darah pada pasien hiperuresemia. Penelitian ini akan dilakukan di Posyandu lansia di Kota Surakarta untuk kelompok laki laki dan wanita berusia 55-70 tahun. Hasil dari penelitian ini analisis data sebelum dan sesudah perlakuan akupunktur tunggal menunjukkan kadar asam urat menrun secara signifikansi sebanyak p = 0.000, menunjukkan penurunan kadar kolesterol darah secara signifikansi sebesar p = 0.000, menunjukkan penurunan kadar trigliserida sebesar p = 0.005. pada Perlakuan Akupunktur Dikombinasi Diet Rendah Purin menunjukkan kadar asam urat menrun secara signifikansi sebanyak p = 0.003, menunjukkan penurunan kadar kolesterol darah secara signifikansi sebesar p = 0.000, menunjukkan penurunan kadar trigliserida sebesar p = 0.267.
Hubungan Pengetahuan Orangtua tentang Rapid Naming dan Kemampuan Membaca Anak Sekolah Dasar Kelas Dua pada SDN Bulukantil di Surakarta Salsyabilla Alenta Putri; Anisyah Dewi Syah Fitri -
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.57

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Salah satu penunjang agar tercapainya kemampuan membaca adalah kemampuan Rapid Naming, yang awalnya harus diketahui oleh orangtua anak ketika anak tidak dapat menamai suatu set stimulus deretan huruf dan angka yang sudah dikenali secara cepat, maka menunjukkan adanya permasalahan dalam membaca. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan orangtua tentang Rapid Naming dengan kemampuan membaca anak sekolah dasar kelas dua. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling dengan sampel 30 responden anak kelas dua dan 30 responden orangtua wali murid. Instrumen penelitian yang digunakan Kuesioner untuk mengukur pengetahuan orangtua tentang Rapid Naming dan Tes Reading Comprehension mengukur kemampuan membaca anak. Dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil Skripi: Hasil uji analisis menunjukkan p = 0.0008 (Ha diterima) dengan koefisien korelasi r = 0.476 menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel termasuk kategori sedang kearah korelasi positif. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan orangtua tentang Rapid Naming dengan kemampuan membaca. Korelasi positif ke arah sedang. Hal ini menunjukkan jika pengetahuan tentang Rapid Naming orang tua baik maka semakin tinggi pula kemampuan membaca pada anak. Kata kunci: Rapid Naming, Kemampuan Membaca, Anak Sekolah Dasar
Hubungan Kemampuan Phonological Awareness Terhadap Kemampuan Bahasa Ekspresif Pada Anak Intellectual Disability Di SLB C Setya Darma Surakarta Syadza Arifia Zainati; Roy Romey Daulas Mangunsong
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.58

Abstract

Latar Belakang: Anak Intellectual Disability memiliki masalah komunikasi yang cukup luas. Bahasa merupakan salah satu indikator dalam mengekspresikan pikiran. Phonological Awareness adalah kemampuan untuk memahami dan memanipulasi bunyi bahasa (Azizah, 2021). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan “kemampuan Phonological Awareness dengan kemampuan bahasa ekspresif pada anak Intellectual Disability di SLB C Setya Darma Surakarta.” Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Dalam penelitian ini populasinya 60 anak Intellectual Disability. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan 30 responden anak Intellectual Disability di SLB C Setya Darma Surakarta. Data yang telah terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Kendall’s Tau. Hasil: Diperoleh kemampuan phonological awareness pada anak intellectual disability di SLB C Setya Darma Surakarta berada pada nilai kurang mampu (26,7%). Data bahasa ekspresif pada anak intellectual disability di SLB C Setya Darma Surakarta berada pada nilai dibawah rata-rata (26,7%). Hubungan antara kemampuan phonological awareness dengan kemampuan bahasa ekspresif dengan nilai ρ = 0,000 dan r = 0,920. Kesimpulan: Terdapat hubungan kemampuan Phonological Awareness dengan kemampuan bahasa ekspresif pada anak Intellectual Disability di SLB C Setya Darma Surakarta. Background: Children with Intellectual Disabilities have quite extensive communication problems. Language is one indicator in expressing thoughts. Phonological Awareness is the ability to understand and manipulate language sounds (Azizah, 2021). Objectives: This study aims to determine the relationship between "Phonological Awareness ability and expressive language skills in children with Intellectual Disabilities at SLB C Setya Darma Surakarta." Methods: This study used a cross sectional research design. In this study, the population was 60 children with intellectual disabilities. The sampling technique used was purposive sampling with 30 respondents of children with intellectual disabilities at SLB C Setya Darma Surakarta. The collected data were analyzed univariately and bivariately with the Kendall's Tau test. Results: It was found that the ability of phonological awareness in children with intellectual disabilities at SLB C Setya Darma Surakarta was at a disadvantage (26.7%). Expressive language data on children with intellectual disabilities at SLB C Setya Darma Surakarta is at a value below the average (26.7%). The relationship between phonological awareness and expressive language skills is ρ = 0.000 and r = 0.920. Conclusion: There is a relationship between Phonological Awareness ability and expressive language skills in children with Intellectual Disabilities at SLB C Setya Darma Surakarta.
Hubungan antara Intensitas Penggunaan Gawai dengan Perkembangan Literasi Awal pada Anak Prasekolah Usia 4-6 Tahun di TK A Isyiyah Kedungharjo Mantingan Wulan Cahyaningrum; Gunawan Gunawan
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.60

Abstract

Abstrak Dalam Statista (2021) Pengguna gawai di Indonesia dari tahun 2015-2019 semakin tinggi. Pada tahun 2019 mencapai 63,29% dan diprediksi terus meningkat hingga tahun 2025 mencapai 89,21%. Hasil survey The Asian Parents Insight di kawasan Asia Tenggara sebanyak 98% anak-anak usia 3- 8 tahun telah menggunakan gawai, 67% diantaranya menggunakan milik orang tua, 18% milik saudara atau keluarga, dan 14% milik sendiri. Salah satu dampak positif dari penggunaan gawai adalah mengembangkan kemampuan literasi (membaca dan menulis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan perkembangan literasi awal pada anak prasekolah usia 4-6 tahun di TK Aisyiyah Kedungharjo, Mantingan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Desain penelitian yang akan digunakan adalah descriptive correlational. Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yang merupakan teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Metode analisis bivariat menggunakan ujia asosiatif Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan responden yang menggunakan gawai dengan intensitas rendah sejumlah 3 responden (10,0%), sedang sejumlah 11 responden (36,7%), tinggi sejumlah 16 responden (53,3%). Perkembangan literasi awal yang cukup yaitu sebanyak 19 anak (63,3%) dan baik sebanyak 11 anak (36,7%). Analisis bivariat menggunakan Spearman Rank nilai ???? sebesar 0,010 dan hasil koefisien korelasi (r) sebesar -0,465. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang sedang antara kedua variabel. Arah hubungan antara dua variabel adalah negatif yang berarti jika variabel satu mengalami peningkatan namun variabel yang lain mengalami penurunan. Terdapat hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan perkembangan literasi awal di TK Aisyiyah Kedungharjo, Mantingan dengan kekuatan korelasi yaitu sedang. Kata kunci: Intensitas Penggunaan Gawai, Perkembangan Literasi Awal, Usia 4-6 Tahun, Descriptive Correlation, Spearman Rank
Differences in the Influence of Core Stability and Balance Training Training on the Risk of Falling in the Elderly Linda Sahru Ramadani; Dwi kurniawati; Nur Basuki
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.62

Abstract

Background of the problem: The aging process causes a decrease in the sensory system, musculoskeletal system, and neurological system which will cause balance disorders and also the risk of falling, to reduce these problems, physical activity must be increased, to improve this there are several exercises such as core stability and balance training. Research Objectives: This study aims to determine differences in the effect of core stability training and balance training on reducing the risk of falling in the elderly. Research Methods: The research design was two group pre and post test design. Research Subjects: The subjects in this study were the elderly who were at risk of falling in the Independent Children's Social Service Institution for the Elderly Social Service "Pucang Gading" who met the inclusion criteria. The number of subjects as many as 30 subjects were divided into 2 groups divided by randomization. Group I was given core stability training and group II was given balance training. Fall risk measurement uses the Time Up and Go Test (TUGT). Research Results: The results of different test groups of core stability and balance training post test using the Independent T-Test showed p = 0.00 (p = <0.05). This shows that there is a difference in the effect of core stability training and balance training on reducing the risk of falling in the elderly. The results of the mean difference in the core stability and balance training groups showed that the core stability group was greater than the balance training group. Conclusion: Core stability has more influence on reducing the risk of falling in the elderly than balance training Group
Pengaruh Effleurage Massage Abdomen Terhadap Penurunan Nyeri Haid Primer Pada Remaja Putri: Pengaruh Effleurage Massage Abdomen Terhadap Penurunan Nyeri Haid Primer Pada Remaja Putri Nabila Wahyu; Nitaya Putri; Afrianti Wahyu
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i2.63

Abstract

Latar belakang : Nyeri haid adalah nyeri yang bersifat kram dan terpusat pada perut bagian bawah yang terjadi selama menstruasi sehingga bisa mengganggu aktivitas fisik. Faktor etiologi nyeri haid adalah faktor endometrium, kelainan organik, faktor kejiwaan, faktor dari konstitusi, dan faktor dari konstitusi. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh effleurage massage abdomen terhadap penurunan nyeri haid primer pada remaja putri. Metode : one group with control pre-test and post-test. Hasil : Hasil uji beda QVAS sebelum dan sesudah perlakuan p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan : ada pengaruh effleurage massage abdomen terhadap penurunan nyeri haid. Kata kunci : nyeri haid, effleurage massage abdomen, nyeri

Page 4 of 10 | Total Record : 93