cover
Contact Name
Dodiet Aditya Setyawan
Contact Email
aditya.12st@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aditya.12st@gmail.com
Editorial Address
Jl. Letjend Sutoyo Mojosongo, Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57127
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa
ISSN : -     EISSN : 29621070     DOI : 10.59686
Core Subject : Health,
Journal of Speech and Language Therapy contains research studies in the areas of: Speech production Language Fluency Voice Resonance Cognition Feeding and swallowing Aural habilitation/rehabilitation Augmentative and alternative communications Developmental psychology Mental health Occupational and physical therapy Neurodevelopmental therapy Public health issues Special needs in children Early childhood educational programs, Acupuncture
Articles 93 Documents
Hubungan antara Perkembangan Bahasa dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Down Syndrome di Malang Adinda Talia Mailinda; Wiwik Setyaningsih; Sinar Perdana Putra
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.1

Abstract

Interaksi sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Perkembangan bahasa merupakan modalitas yang harus dimiliki anak down syndrome. Down Syndrome adalah kelainan genetik yang diakibatkan oleh terbentuknya kromosom 21 sehinnga memiliki ciri khusus pada fisik dan memiliki keterbelakangan mental. Hal ini mengakibatkan mereka untuk bersosialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perkembangan bahasa dan kemampuan interaksi sosial pada anak down syndrome Desain penelitian ini menggunakan uji korelatif dengan jenis penelitian kuantitatif. Ukuran sampel pada penelitian ini sebanyak 30 sampel. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho dan didapat hasil bahwa nilai Sig. 0.000 yang berarti nilai Sig. < 0.05 dengan Correlation Coefficient 0.734 sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu terdapat hubungan antara perkembangan bahasa dengan kemampuan interaksi sosial dengan sifat keakuratan kuat. terdapat hubungan antara perkembangan bahasa dengan kemampuan interaksi sosial pada anak down syndrome. Disamping itu, faktorfaktor lain seperti keadaan anak down syndrome itu sendiri.dapat memengaruhi Kemampuan perkembangan bahasa dan kemampuan interaksi sosial.
Hubungan Antara Bilingualisme Dengan Kemampuan Bahasa Reseptif Pada Anak Kelas 2 Di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Leuweunggajah Cirebon Annisa Tiara Divina; Dodiet Aditya Setyawan; Lia Ratih Nurhidayah
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.2

Abstract

Bilingualisme merupakan kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi dengan orang lain Menurut Nababan (Suandi, 2014). Terdapat dua komponen kemampuan bahasa reseptif yaitu, menyimak dan membaca. Ketika anak menyimak dan membaca, mereka memahami bahasa berdasarkan konsep pengetahuan dan pengalaman mereka. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengar lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta mamahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ada atau tidaknya hubungan antara bilingualisme dengan kemampuan bahasa reseptif pada anak kelas 2 di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Leuweunggajah Cirebon. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif korelasional.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability yaitu total sampling .Data yang terkumpul akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah Uji spearman rank. Hasil Penelitian: hasil analisis data diperoleh nilai ρ sebesar 0,002 hal ini menunjukan bahwa nilai ρ ≤0.05.sehingga Terdapat hubungan antara bilingualisme dengan kemampuan bahasa reseptif pada anak kelas 2 di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Leuweunggajah Cirebon Kesimpulan: Terdapat hubungan antara bilingualisme dengan kemampuan bahasa reseptif pada anak kelas 2 di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Leuweunggajah Cirebon.
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Early Literacy Skill Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Kelurahan Mojosongo Marita Karuniasari; Roy Romey DM
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.3

Abstract

Gadget memiliki banyak fitur menarik yang membuat anak mudah akrab dengan gadget. Penggunaannya diperlukan pengawasan orangtua sehingga aspek perkembangan anak berkembang sesuai tahapan perkembangannya. Kemampuan literasi awal merupakan keterampilan, sikap, pengetahuan tentang membaca dan menulis, sebelum belajar membaca dan menulis yang sesungguhnya. Gadget dapat memudahkan anak dalam mengasah kecerdasannya, dengan aplikasi edukatif, yang memberikan dampak positif bagi keterampilan literasi awal anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang “Hubungan Antara Penggunaan Gadget Dengan Early Literacy Skill Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Kelurahan Mojosongo”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling dan jumlah sampel yang digunakan 50 responden. Data dalam penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji kendall tau. Hasil uji analisis Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Early Literacy Skill menunjukkan bahwa nilai ρ < 0.05, memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.708 yang berada pada kategori kuat, dan positif. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan early literacy skill.
Pengaruh Penggunaan Nursery Rhymes Terhadap Peningkatan Kemampuan Bahasa Ekspresif Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di KB Kristen Kalam Kudus Surakarta Devi Intan Permatasari; Sudarman Sudarman
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.4

Abstract

Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting dalam perkembangan manusia karena perkembangan pada tahap ini menentukan perkembangan mereka pada kehidupan selanjutnya. Nursery rhymes adalah lagu atau puisi tradisional sederhana untuk anak-anak yang berisi susunan kata dan tata bahasa kalimat yang dapat dipelajari anak-anak. Melalui penggunaan nursery rhymes dapat melatih kemampuan kosakata bahasa ekspresif pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan nursery rhymes terhadap peningkatan kemampuan bahasa ekspresif pada anak usia 3-5 tahun di KB Kristen Kalam Kudus Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode observasional. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner penggunaan nursery rhymes dan ceklis kosakata bahasa ekspresif. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Kendall’s Tau. Gambaran penggunaan nursery rhymes diperoleh hasil penggunaan jarang 1 responden, kadang-kadang 7 responden, sering 24 responden dan sangat sering 2 responden. Gambaran kemampuan kosakata ekspresif diperoleh hasil buruk 4 responden, sedang 29 responden dan baik 1 responden. Hasil uji Kendall’s Tau menunjukkan ρ = 0.015 (ρ ≤ 0.05 = Ha diterima) dan hasil r = 0.404 dan arah korelasinya positif. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan nursery rhymes terhadap peningkatan kemampuan bahasa ekspresif pada anak usia 3-5 tahun di KB Kristen Kalam Kudus Surakarta. Adapun kekuatan pengaruh antara kedua variabel tersebut masuk dalam kategori sedang.
Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Kemampuan Menamai Pada Lansia Young Old di Puskesmas Arjosari Pacitan Oktavina Egalita Syafitri; Windiarti Dwi Purnaningrum
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.5

Abstract

Latar Belakang: Pada umumnya setelah orang memasuki lansia, maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif. Gangguan fungsi kognitif merupakan gangguan utama pada otak berupa gangguan pada orientasi, perhatian, konsentrasi, memori, dan bahasa. Penurunan fungsi kognitif pada lansia memberikan dampak yang mempengaruhi berbagai aspek, salah satu dari aspek tersebut ialah aspek bahasa yang mempengaruhi kemampuan menamai. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2020) dari seluruh lansia yang ada di Indonesia lansia young old lebih jauh mendominasi dibanding lansia yang lain. Tujuan: Mengetahui apakah ada hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan menamai pada lansia young old di Puskesmas Arjosari Pacitan. Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah lansia young old di Puskesmas Arjosari Pacitan. Sampel penelitian sebanyak 30 lansia berusia 60-75 tahun. Analisa data menggunakan uji statisik Koefisien Kontingensi. Hasil Penelitian: Hasil analisis terdapat adanya hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan menamai (nilai p sebesar 0.001). Kesimpulan: Ada hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan menamai pada lansia young old di Puskesmas Arjosari Pacitan.
Pengaruh video games terhadap kemampuan visual motor integration anak dengan mild intellectual disability Rimadina Zifaati Choiriah; Lis Sarwi Hastuti
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.12

Abstract

Prevalensi anak ID di Indonesia meningkat menjadi 2,45% dari total jumlah penduduk dan 85% diantaranya merupakan kategori mild ID. Anak dengan ID mempunyai masalah dalam VMI yang akan berpengaruh pada area fungsional hingga akademik. Keterampilan VMI dapat ditingkatkan melalui berbagai media, salah satunya dengan video games. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aktivitas video games terhadap kemampuan visual motor integration anak dengan mild intellectual disability. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dan metode pre-experimental one group pre-test and post-test. Uji normalitas data menggunakan saphiro-wilk dan metode analisis data menggunakan paired t- test, dengan bantuan program statistik SPSS versi 17.  Responden berjumlah 12 anak dengan mild ID. Responden di periksa menggunakan Beery VMI full form sixth edition sebelum dan sesudah intervensi. Mayoritas responden adalah laki-laki (83,3%) dengan rentang usia 6-8 tahun (58,3%) dan didominasi oleh sampel dengan pendidikan SD (58,3%). Hasil analisis t-tes berpasangan diperoleh nilai signifikansi sebesar = 0,02 yang berarti terdapat pengaruh pemberian aktivitas video games terhadap peningkatan kemampuan integrasi visual motor anak dengan mild intellectual disability.
Hubungan Intervensi Terapi Wicara Dengan Kemampuan Bahasa Anak Gangguan Pendengaran Di Boyolali Nur Avindi Yusup; Muryanti
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.16

Abstract

Terapi wicara adalah tindakan yang dilakukan oleh terapis wicara untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan bahasa bicara dan menelan, tindakan terapi wicara untuk membantu anak dengan gangguan pendengaran disebut dengan intervensi, intervensi adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan atau mengubah gangguan tertentu, aspek perkembangan anak prasekolah yang harus tercapai salah satunya adalah perkembangan kemampuan bahasa yang salah satunya bahasa reseptif. Oleh karena itu penting bagi anak gangguan pendengaran untuk memahami bahasa reseptif, bahasa reseptif berguna untuk memahami situasi dan kondisi sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberi gambaran tentang “Hubungan Intervensi Terapi Wicara Dengan Kemampuan Bahasa Anak Gangguan Pendengaran di Boyolali”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian ini adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan sampel sebanyak 30 responden anak usia 4 tahun dan 4 tahun 11 bulan di Komunitas Difabel Dengar Boyolali. Pada hasil uji spearman rank diperoleh hasil nilai ρ sebesar 0.000 atau nilai ρ < 0.05, memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.724 yang berada pada kategori kuat dan memiliki arah korelasi yang searah atau semakin meningkat. Adanya Hubungan antara intervensi terapi wicara dengan kemampuan bahasa reseptif anak gangguan pendengaran usia 4 tahun sampai 4 tahun 11 bulan, sering mendapatkan intervensi terapi wicara maka akan semakin bagus kemampuan bahasa reseptif anak dengan gangguan pendengaran
Efektivitas Terapi Akupunktur dalam Meningkatkan Nilai IQ (Intelligence Quotient) pada Mahasiswa Jurusan Akupunktur Politeknik Kesehatan Surakarta Joko Tri Haryanto; Risna widowati
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.17

Abstract

Abstract Intelligence Quotient or commonly referred to as IQ is a term for grouping human intelligence which is believed to be a standard measure of intelligence for many years. One aspect of intellectual intelligence is memory. Some students who study in the Acupuncture Department find it difficult to memorize the lessons in the Acupuncture Department. The lack of research on the effects of acupuncture therapy in increasing a person's IQ score is the reason for the authors to conduct this study. This study aims to determine the effectiveness of acupuncture therapy in increasing the IQ (intelligence quotient) in students of the Acupuncture Department of the Health Polytechnic of Surakarta. This research is a pre-experimental pre-test and post-test design. The research will be conducted at the D-III Acupuncture Study Program in collaboration with the psychotest organizing institution, namely ANAVA Surakarta. The subjects of this study were 30 students of the Department of Acupuncture. The dependent variable is the Intelligence Quotient (IQ) score and the independent variable is acupuncture therapy at points HT 7 (Shenmen), GV 20 (Baihui), PC 6 (Neiguan) and SP 6 (Sanyinjiao). Data analysis using paired t test. There is a difference in mean IQ scores before and after acupuncture treatment. The mean value after acupuncture increased (mean=108) compared to the mean before acupuncture therapy (mean=101). Based on the analysis of the paired t test, the value of p <0.05 was obtained, which means it can be concluded that acupuncture therapy is effective in increasing the IQ (Intelligence Quotient) value. Acupuncture therapy is effective in increasing the IQ (Intelligence Quotient) in Acupuncture Department students.
Hubungan Level Gangguan Pendengaran pada Kemampuan Artikulasi Anak Usia Sekolah di Surakarta Kirana Dwi Witari; Hafidz Triantoro Aji Pratomo
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.22

Abstract

Latar Belakang: Anak gangguan pendengaran akan mengalami hambatan dalam berkomunikasi, baik yang memiliki level gangguan pendengaran ringan hingga yang berat. Hambatan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan bahasa dan artikulasinya. Bagi anak gangguan pendengaran untuk mengembangkan kemampuan berbicara merupakan suatu proses yang kompleks, karena salah satu syarat penting yang dibutuhkan dalam kemampuan berbicara adalah kemampuan mendengar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang “hubungan level gangguan pendengaran pada kemampuan artikulasi anak usia sekolah di Surakarta”. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknil pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 30 anak gangguan pendengaran di Surakarta. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Spearman Rank. Hasil: Hasil analisis data diperoleh nilai p (Sig) tes BERA telinga kanan adalah 0.089 Sedangkan, pada tes BERA telinga kiri diperoleh nilai p (Sig) 0.442. Kesimpulan: Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara level gangguan pendengara pada kemampuan artikulasi anak usia sekolah di Surakarta.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Turn Taking Pada Autism di Surakarta Rina Alrizki Kusumawati; R. Asto Soesyasmoro
Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59686/jtwb.v1i1.23

Abstract

Latar Belakang: Para orang tua harus melakukan penyesuaian diri terutama pada pola pengasuhan anak yang mengalami gangguan komunikasi seperti Autism Spectrum Disorder (ASD). Karena pola asuh tersebut akan berdampak dengan kemampuan interaksi sosialnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan turn taking pada autism di Surakarta. Metode: Penelitian ini merupakan peneitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Teknik pengambilann sampel yaitu dengan Total Sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 33 orang. Data yang terkumpul akan di analisis secara univariat dan bivariat, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji koefisien kontingensi. Hasil: Hasil diperoleh nilai p value = 0,000 atau p lebih dari 0,005. Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan turn taking pada autism di Surakarta. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan turn taking di Surakarta.

Page 1 of 10 | Total Record : 93