cover
Contact Name
Juliaans Eliezer R. Marantika
Contact Email
j.gefuge@gmail.com
Phone
+6285319042296
Journal Mail Official
j.gefuge@gmail.com
Editorial Address
Prodi Pend. Bahasa Jerman, Jurusan Pend. Bahasa dan Seni FKIP Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon 97233
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Published by Universitas Pattimura
ISSN : -     EISSN : 29640318     DOI : https://doi.org/10.30598/jgefuege
Core Subject : Education,
J-Gefüge (German für Gesellschaft) yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura. J-Gefüge (German für Gesellschaft) adalah jurnal yang menerbitkan artikel-artikel penelitian sebagai hasil pengabdian kepada masyarakat dengan focus dan scope pada bidang kependidikan, sosial, sains, bahasa dan ekonomi.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)" : 8 Documents clear
PENGUATAN KAPASITAS BAGI PELATIH SEPAK BOLA DAN COACHING CLINIC BAGI ATLET USIA 11-17 TAHUN OLEH CONFEDERAÇÃO BRASILEIRA DE FUTEBOL CBF (Brasil) MELALUI INSPIRE INDONESIA BEKERJA SAMA DENGAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI PSDKU KABUPATEN KEPULAUAN ARU Petra Pratama Ritiauw; Jusak Syaranamual
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.113-119

Abstract

Abstrak : Penguatan kapasitas Pelatih sepak bola dan guru penjas lewat kegiatan Coaching clinic merupakan program pelatihan sepak bola singkat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bermain sepak bola, masih rendahnya pengetahuan pelatih SSB terhadap pemberian latihan kemampuan teknik dasar bermain sepak bola. Inspire Indonesia merupakan sebuah Yayasan Pelayanan Sepak Bola Dunia yang mempunyai tujuan adalah menjadikan pelatih sepak bola yang berkarakter, berkualitas dn mampu untuk membina sepak bola baik di lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan sepak bola prestasi dalam hal ini turnament-turnament nasional maupun internasional. Inspire terus menyediakan lingkungan di mana pelatih dan pemain dapat belajar dan berkembang. Inspire mencoba membuat pemimpin di dalam dan di luar lapangan dan itulah sebabnya fokus utama inspire adalah mengembangkan karakter para pelatih dan pemain. Inspire membangung mitra kerja dengan organisasi sepak bola dunia lainnya seperti KNVB (Belanda), CBF (Brasil) dan lainnya juga. Kata Kunci: Pelatih Sepak Bola, Coaching Klinik Abstrac : Strengthening the capacity of football coaches and physical education teachers through Coaching clinic activities is a short football training program which aims to increase knowledge and skills in playing football, SSB coaches still have low knowledge of providing training in basic technical skills for playing football. Inspire Indonesia is a World Football Service Foundation whose aim is to produce football coaches who have character, quality and are able to develop football both in the community and in football achievements, in this case national and international tournaments. Inspire continues to provide an environment where coaches and players can learn and develop. Inspire tries to create leaders on and off the field and that is why Inspire's main focus is developing the character of coaches and players. Inspire builds working partners with other world football organizations such as KNVB (Netherland), CBF (Brazil) and others too. Keyword: Football Coach, Coaching Clinic
PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN BERORIENTASI KARIR Ida Costansa Tamaela; Carolina Lestuny; Grietje Hanna Kunu
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.107-112

Abstract

Abstract Foreign languages have become a necessity that must be mastered for a career. German as a foreign language taught at the high school/vocational school level provides opportunities to develop careers at an international level. This is proven by the increasing number of resources who have pursued careers in Germany with the skills or competencies they possess. Unfortunately, not everyone has and understands this. This activity from the German Language Education Study Program aims to provide knowledge and assistance to German language teachers to understand the importance of mastering German to develop their skills. The methods used in this activity are surveys, lectures, questions and answers, and interactive dialogue concerning predetermined themes. The results obtained from this activity are that teachers and students understand career-oriented German language learning. Teachers can adapt learning themes to students' future work needs. Teachers can make variations in German language learning in the classroom. Besides that, students can gain insight into the theme as well as hear direct experiences from alumni who currently live in Germany. Keywords: German language, career oriented, SMKN 6
ASSESMENT DALAM PEMBELAJARAN PJOK DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR Mariana Ditboya Hukubun; Emma Rumahlewang; Bahmid Hasbullah; Jonas Solissa; Wehelmina Unmehopa
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.73-78

Abstract

Sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat utama dalam pembangunan di era 4.0. yang mana segala system informasi sangat mudah diperoleh dan mudah diakses. Salah satunya melalui pendidikan. Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh faktor guru. guru menjadi tiang pilar kemajuan pendidikan. Guru PJOK belum semuanya memiliki ketrampilan menyusun penilaian atau asessmen dengan benar. Penilaian pun hanya masih pada pengetahuan saja ataupun aspek psikomotor saja. Padahal sesuai penilaian pada kurikulum 2013 sudah harus mencakup 3 aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek ketrampilan. Jumlah peserta kegiatan ini sebanyak 20 guru PJOK. Berbagai tahapan dalam pelaksanaan kegiatan asessment dalam pembelajaran PJOK dilakukan melaui: 1) identifikasi permasalahan, 2) Persiapan Dan Pelaksanaan, 3) Rencana keberlanjutan Program. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dimaksudkan maka adapun berbagai metode digunakan untuk mencapai keberhasilan, yaitu menggunakan a) Metode, b) Metode Diskusi, c) Metode Tanya Jawab. Berdasarkan hasil kegiatn maka dapat disampaikan bahwa; 1) Guru PJOK sudah mengetahui langkah-langkah penyusunan sola tes pengetahuan, sikap dan ketrampilan; 2) Guru PJOK Kabupaten SBT dalam penyusunan butir soal untuk penilaian pengetahuan sudah mencapai 40% atau sebanyak 8 guru; 3) Guru PJOK Kabupaten SBT dalam penyusunan penilaian sikap sudah mencapai 70% atau 14 guru; 4) Guru PJOK Kabupaten SBT dalam penyusunan rubrik penilian ketrampilan sudah mencapai 55% atau sebanyak 11 guru.
PENDAMPINGAN DALAM MENGENALI DAN MENYELESAIKAN SOAL UJIAN PENGETAHUAN (UP) PPG BERBASIS HOTS PADA GURU PJOK DI KOTA AMBON Jonas Solissa; Bahmid Hasbullah; Emma Rumahlewang; Idris Moh Latar
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.79-85

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menguatkan kemampuan mengenali dan menyelesaikan soal Ujian Pengetahuan (UP) PPG berbasis HOTS yang dimiliki oleh guru PJOK di Kota Ambon sehingga kemampuannya meningkat dan mampu lulus pada pelaksanaan PPG. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ModelTechnical Assistance dalam bentuk Training. Mitra dalam pengabdian ini adalah guru PJOK tingkat SD dan SMP di Kota Ambon sebanyak 20 orang. Instrumen evaluasi kegiatan ini adalah tes untuk mengetahui pemahaman guru terkait materi yang diberikan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan. Hasil tes kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa melalui pelatihan dan pendampingan mengenali dan menyelesaiakan soal Ujian Pengetahuan (UP) PPG dari guru dapat meningkat. Nilai yang baik pada tes serta respon positif yang diberikan oleh guru menunjukkan keberhasilan kegiatan ini.
IMPLEMENTASI MODEL “SELF AND PEER ASSESSMENT IN TEACHING AND LEARNING” Jolanda Tomasouw; Juliaans E. R. Marantika
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.86-94

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengimplementasikan panduan model penilaian diri sendiri dan teman sebaya yang dihasilkan melalui kegiatan penelitian.Dengan melaksanakan penilaian diri sendiri dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri. Disampinng itu juga mereka menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Sedangkan penilaian sejawat adalah penilaian yang melibatkan siswa untuk menilai temannya mengenai kualitas kerja mereka.Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman tahun ajaran 2023/2024. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah pengajar dapat menerapkan sistem penilaian baik penilaian diri sendiri mauoun teman sebaya dalam proses pembelajaran untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal.
PENINGKATAN KAPASITAS GURU PAUD DALAM MENYUSUN ASESMEN PEMBELAJARAN DI KOTA BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR Rosmarin Tutupary; Ferdinanda S. Noya; Lussy L. Latuputty
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.95-100

Abstract

Asesmen yang dilakukan bagi orang dewasa berbeda dengan asesmen yang dilakukan bagi anak usia dini. Beberapa alasan mendasar yakni karakteristik perkembangan anak yang unik sehingga membutuhkan teknik pengukuran atau asesmen yang berbeda. Sehingga dalam menentukan alat ukur atau teknik pengukuran asesmen perlu dipertimbangkan tahapan perkembangan anak. guru PAUD tidak memiliki kemampuan untuk melakukan asesmen maka sulit untuk dapat mengetahui tingkat perkembangan anak, apakah sudah berkembang sesuai harapan ataukah sebaliknya mengalami keterlambatan perkembangan. Akibatnya adalah guru tidak mampu secara optimal merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar setiap anak sesuai dengan perkembangannya. Setelah melakukan pelatihan, para peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman guru dalam menyusun asesmen pembelajaran serta mampu menyusun asesmen PAUD. Sedangkan target luaran wajib yang hendak dicapai adalah laporan pengabdian pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal tanggal 13-15 Juni tahun 2023 yang akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan yang terlaksana dari pukul 09.00 WIT – selesai. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah tersalurnya informasi dan pengetahuan kepada guru-guru PAUD tentang menyusun asesmen pembelajaran dan pada akhirnya mampu melakukan asesmen di PAUD.
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL SD NEGERI 3 SERAM BAGIAN BARAT Henderika Serpara; Eldaa C. Wenno; Desembria Sohilait
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.101-106

Abstract

Pembelajaran sosial emosional adalah proses untuk membantu individu (anak dan dewasa) mengembangkan kemampuan dasar untuk hidup dengan baik. Dalam hal ini individu tidak hanya fokus pada diri sendiri ataupun hanya pada keterampilan, kompetensi, tetapi juga pada relasi yang baik dengan orang lain dan lingkungan. Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning” (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial emosional menjadi 5 komponen yaitu: self-awarness (kesadaran diri), self-management (manajemen diri), responsible decision making(pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, social awareness (kesadaran social), relationship management (ketrampilan social). Dengan menerapkan ke 5 komponen di atas dapat berimplikasi pada ketrampilan pengajaran dalam membimbing peserta didik tidak hanya dalam hal akademis,tetapi juga dalam perkembangan social emosional. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) adalah melalui ceramah interaktif dengan menggunakan presentasi Powerpoint. Hasil pelaksanan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diarahkan pada dua focus utama yaitu (a) Kepuasan guru tentang penyampaian materi pembelajaran social emosional (SEL); (b) Relevansi terhadap materi pembelajaran social emosional (SEL) yang disajikan. Hasil yang dicapai adalah :(1)Pendekatan interaktif,penggunaan contoh konkret dan penggunaan bahasa sederhana dalam penyampaian materi pembelajaran social emosional merupakan faktor-faktor penentu yang memberikan dampak bagi guru terhadap kepuasan materi pembelajaran social emosional.(2) Materi pembelajaran social emosional tidak hanya memberikan manfaat langsung terhadap kegiatan pengajaran guru,tetapi juga memberi dampak yang signifikan pada pengembangan diri guru maupun peserta didik dan relevan dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
PENINGKATAN KAPASITAS GURU MELALUI PEMBELAJARAN KOMPOTENSI SOSIAL EMOSIONAL DI SMP AL HILAL HAYA Rusnawati Ellis; Sawal Mahaly; Isra Papalia
German für Gesellschaft (J-Gefüge) Vol 2 No 2 (2023): German für Gesellschaft (J-Gefüge)
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgefuege.2.2.120-127

Abstract

Guru berperan sebagai figur panutan yang sering menjadi contoh bagi peserta didiknya. Melalui pekerjaan mengajar dan mendidik, guru berinteraksi dengan anak didik dari berbagai karakter dan tingkah laku, berusaha menciptakan hubungan yang harmonis di antara keduanya. Meskipun demikian, terdapat peserta didik yang menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran, seperti kurangnya motivasi untuk mengumpulkan tugas, sering bolos, kurang disiplin, yang dapat menimbulkan respon emosional dari guru. Berbagai tahapan dalam pelaksanaan kegiatan Pkm dilakukan melaui: 1) Persiapan, 2) Pelaksanaan, 3) Pendampinga, 4) Evaluasi. Adapun metode yang digunakan untuk mencapai tujuan PKM adalah a) Ceramah dan diskusi kelas: untuk menyampaikan konsep – konsep yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Metode ceramah yang dikombinasikan dengan gambar dan vidio yang dapat memberikan materi yang relatif banyak secara padat, cepat mudah; b) diskusi kelompok: untuk memberikan kesempatan peserta berinteraksi dan bertukar pikiran; c) tanya jawab: untuk memberi kesempatan peserta bertanya terkait dengan materi yang tidak dipahami. Hasil dari kegiatan Pkm memberikan dampak bahwa ada peningkatan pembelajaran kompetensi sosial emosional bagi guru dengan presentasi 70%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8