cover
Contact Name
Oris Krianto Sulaiman
Contact Email
oris.ks@ft.uisu.ac.id
Phone
+6282369783801
Journal Mail Official
oris.ks@ft.uisu.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik - Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamangaraja, Teladan, Medan 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 29649374     DOI : https://doi.org/10.30743/jtsip
Core Subject : Engineering,
JTSIP Merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (FT. UISU), dimana Prodi Teknik Sipil UISU saat ini berupaya menata diri menjadi prodi yang unggul dalam akreditasi maupun unggul dalam praktik mahasiswa. JTSIP membahas ilmu bidang teknik sipil: Sumber Daya Air, Struktur, Geoteknik dan Transportasi. Jurnal ini sebagai wadah menuangkan hasil karya ilmiah, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan bidang teknik sipil.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember" : 20 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN SERABUT KELAPA SAWIT DI TINJAU DARI NILAI PARAMETER MARSHALL TEST TERHADAP CAMPURAN (ASPHALT TREATED BASE) Marwan Lubis; Darlina Tanjung; Syukran Illahi
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerakteristik Marshall campuran (ATB) menggunakan limbah serabut sawit sebagai subsitusi agregat halus pada campuran aspal beton (ATB) dengan membuat variasi serabut kelapa sawit 6%, 7%, 8%, 9%, 10%. Dan menentukan kadar aspal optimum (KAO).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerakteristik campuran ATB menggunakan limbah serabut kelapa sawit sebagai subsitusi agregat halus yang memenuhi spesifikasi pada semua kadar aspal meliputi nilai density (kepadatan), voids in mineral agregat (VIM), stabilitas dan marshall quotient (MQ), Kadar aspal Optimum (KAO) CampuranATB 5%.Hasil yang didapat dari Marshall Test percobaan (1) 1.935,2 kg , 2.056,15 kg, 1.935,2 kg, percobaan (2) 2.177,1 kg, 2.298,05 kg, 1.935,2 kg percobaan (3) 2.177,1 kg, 1.693,3 kg, 2.177,1 kg, percobaan (4) 1.814,25 kg, 1.693,3 kg, 1.814,25 kg, percobaan (5) 1.572,35 kg, 1.693,3 kg, 1.451,4 kg. Dan Flow percobaan (1) 3 mm, 3 mm, 2 mm, percobaan (2) 4 mm, 3 mm, 3mm, percobaan (3) 3 mm, 3 mm, 3 mm, percobaan (4) 2 mm, 2 mm, 3 mm, percobaan (5) 2 mm, 2 mm, 2 mm. Berdasarkan pengujian marshal stabilitas dan flow pada campuran serabut kelapa sawit semakin kecil serabut sawit digunakan maka semakin memenuhi spesifikasi, dan layak digunakan dalam perkerasan lentur. Kadar serabut kelapa sawit sebagai subsitusi agregat halus pada campuran aspal ATB yang paling optimal berada pada subsitusi penambahan serabut kelapa sawit 6%, dan 7%.
ANALISIS KEBUTUHAN MATERIAL BANGUNAN DALAM PROYEK PEMBANGUNAN LAPANGAN BULU TANGKIS DENGAN APLIKASI MATLAB (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Lapangan Bulu Tangkis Dinas PUPKP Kab. Bener Meriah) Rizal Pahri Batubara
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8808

Abstract

Estimasi jumlah bahan yang dibutuhkan untuk proyek atau pekerjaan tertentu disebut sebagai persyaratan material.  Metode perhitungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan material.  Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif untuk menghitung kebutuhan material melalui pendekatan penelitian terapan yang melibatkan pengumpulan data dengan berbagai teknik.  Tujuan dari artikel ini adalah untuk membantu mereka yang perlu menghitung kebutuhan material untuk proyek pembangunan lapangan olahraga.  Fokus proyek penelitian khusus ini adalah pembangunan lapangan bulu tangkis oleh PUPKP di kabupaten ini. Penggunaan aplikasi Matlab memungkinkan analisis kebutuhan material.  Dengan menganalisis hasil dan melakukan diskusi, disimpulkan bahwa aplikasi Matlab adalah metode alternatif yang layak untuk menghitung kebutuhan material.
EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA JALAN MEKATANI MERENDAL PASAR VII KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA Ricky Jonathan Larosa; Ahmad Bima Nusa
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8822

Abstract

Sistem drainase yang merupakan salah satu infrastruktur yang perlu di perhatikan untuk mengurangi air yang berlebih yang disebabkan oleh hujan sehingga terjadi genangan. Oleh karena itu akan melakukan pengkajian salah satu daerah yang sering terjadi genangan di Marendal Pasar VII, jalan Mekatani, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode mononobe. Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung kapasitas saluran drainase, selanjutnya hasil yang didapat akan dibandingkkan dengan debit rencana yang diperoleh. Dari hasil evaluasi saluran drainase yang diperoleh, maka di dapatkan maka bahwa keempat saluran eksisting tidak mampu menampung debit rencana. Maka perlu melakukan perencanaa ulang saluran eksisting dengan menambahkan lebar serta tinggi saluran, maka debit rencana ulang didapatkan sebesar = 4,045 m3/det lebih besar dari debit banjir rencana = 1,994 m3/det. Sehingga dapat disimpulkan bahawa kapasitas rencana ulang aman untuk digunakan.
EVALUASI STRUKTUR BALOK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN SNI 2847-2013 PADA GEDUNG AULA YAYASAN SATU HATI TALUN KENAS (MENGGUNAKAN SAP 2000) Muhammad Ibnu Aji; Ellyza Chairina
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8813

Abstract

Proses pengembangan dan pembangunan sebuah daerah mempunyai beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, salah satunya adalah gedung yang dibangun dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang ada di sekitarnya. Proyek gedung Aula Talun Kenas merupakan salah satu proyek yang menggunakan beton bertulang sebagai struktur utama. Khususnya pada struktur balok utama proyek tersebut memiliki variasi bentang yang jauh berbeda. Bentang terpanjang pada balok utama memiliki Panjang 12 m . Dibutuhkan perhitungan kebutuhan material dan perencanaan atas pembangunan tersebut. Permasalah dalam penelitian ini bagaimana desain yang aman dalam merencanakan balok dengan bentang 12 m tanpa di bantu struktur kolom. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi desain struktur balok memanjang pada bangunan Gedung dan memberikan perbandingan hasil desain struktur balok memanjang antara rencana awal dengan evaluasi terhadap pembangunan gedung Aula Yayasan Satu Hati Talun Kenas. Dalam penelitian ini, agar memperoleh gaya tegangan yang terjadi pada balok maka peneliti memanfaatkan metode metode elemen hingga pada software SAP 2000 sehingga dapat mempermudah analisa tulangan pada balok yang akan di lakukan dengan metode analisa SNI 2847-2013 dengan bantuan Ms.Excel. Dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan desain perletakan tulangan dan jumlah tulangan. Dimana hasil perhitungan hasil evaluasi analisa balok jumlah tulangan tarik (tumpuan) 9 D 16 serta tulangan tekan (lapangan) 7 D 16 dan tulangan sengkang D 10-200 terdapat perbedaan pada tulangan tekan (lapangan) dan sengkang dimana diproyek  untuk tulangan tumpuan 8 D 16 lalu sengkang D 10-150.
KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVAMENT) DENGAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN BINA MARGA 2017 DAN METODE AASHTO 1993 (Studi Kasus Pada Ruas Jalan Gonting Bulu – Simangaronsang / Doloksanggul By Pass Kabupaten Humbang Hasundutan) Kevin Yoga Pratama Purba; Diana Suita Harahap
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8818

Abstract

Lancarnya arus lalu-lintas akan sangat mendukung perkembangan ekonomi suatu daerah seperti Kabupaten Humbang Hasundutan khususnya pada Ruas Jalan Gonting Bulu - Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul. Studi ini bertujuan untuk mengetahui parameter peningkatan struktural pada jalanKabupaten Humbang Hasundutan STA 0+000 – STA 1+984. Parameter yang dimaksud dalam hal ini mencakup tebal lapis perkerasan. Metode yang digunakan adalah Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode AASHTO 1993 untuk perkerasan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 untuk Lapisan Permukaan dengan ketebalan 10 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 40 cm, dan Timbunan Pilihan dengan ketebalan 15 cm. Sedangkan pada Metode AASHTO 1993 yaitu Lapisan Permukaan dengan ketebalan 11 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 20 cm, Lapisan Pondasi Kelas B dengan ketebalan 26 cm. Dan pada Detail Enginering Design(DED) data perencanaan yaitu Lapisan Permukaan dengan ketebalan 10 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 20 cm, Lapisan Pondasi Kelas B dengan ketebalan 30 cm dan Timbunan Pilihan dengan ketebalan 10 cm. Metode perencanaan tebal perkerasan yang paling efektif serta ekonomis namun tetap memenuhi syarat dan  standard  perencanaan perkerasanjalanadalahperancangandenganmetode AASHTO 1993 karenakekuatan yang jalan yang memenuhisertateballapisan yang lebih tipis sehinggameminimalisirpenggunaanbiayabaikpada material maupun non material.
TINJAUAN KUAT TEKAN BETON RINGAN MENGGUNAKAN BATU APUNG SEBAGAI AGREGAT KASAR DENGAN BAHAN TAMBAH ABU KAPUR TOHOR Evan Genelly Sembiring; Ellyza Chairani
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8809

Abstract

Batu apung (pumice) adalah batuan dengan ciri-ciri utama berwarna terang serta sangat berpori. Batuan ini biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat karena mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas. Batu apung paling banyak digunakan sebagai agregat beton ringan dan sebagai bahan abrasif pada berbagai produk industri.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh batu apung (pumice) sebagai pengganti parsial agregat kasar dengan penambahan abu kapur tohor terhadap kuat tekan beton. Abu kapur Tohor adalah hasil bakaran dari batu kapur. Kapur bereaksi dengan bermacam-macam komponen pozzolan yang halus untuk membentuk kalsium silika semen. Penggunaan batu apung sebagai subtitusi parsial agregat kasar, yang digunakan yaitu: 0%, 10%, 15%, 20% dan penambahan abu kapur tohor 0%, 5%, 7,5%, 10%. Hasil Penelitian menunjukan kuat tekan tertinggi pada kadar 0% dengan penambahan abu kapur tohor 0% dengan nilai kuat tekan sebesar 17,1 MPa.         
ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI SALURAN SEKUNDER 5 DENGAN LUAS AREAL 584 Ha DAERAH IRIGASI SEI ULAR WILAYAH BULUH DESA SEI BULUH KECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Awaluddin Awaluddin; Anisah Lukman; Ahmad Bima Nusa
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8823

Abstract

Daerah irigasi Sei Ular, Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, dan Kabupaten Serdang Bedagai adalah tempat dimana saluran sekunder 5 dapat ditemukan. Saluran sekunder 5 memiliki panjang total 960 meter. Dengan debit 639,1 liter/detik, saluransekunder 5 yang saatinidialiri air dengan luas 584 Ha. Penelitian ini dilakukan guna untuk menentukan besarnya ketersediaan dan kebutuhan air di saluran sekunder 5 Daerah Irigasi Sei Ular Wilayah Buluh Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan pengelolaan dokumen. Jenis dan sumber data adalah data sekunder. Data-data dianalisis dengan memanfaatkan metode F.J. Mock digunakan untuk data-data yang berkaitan dengan ketersediaan dan kebutuhan air irigasi berupa data curah hujan dengan pendekatan neraca air (water balance). Sementara pendekatan FAO Modified  Penman digunakan untuk memeriksa data iklim. Persiapan lahan, penggunaan konsumtif, rembesan dan perkolasi, pergantian lapisan air, dan curah hujan efektif adalah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah air yang dibutuhkan untuk irigasi.Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakkukan maka dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air irigasi yang didapatkan adalah sebesar 639 liter/detik.Kebutuhan Air Irigasi (KAI) di saluran sekunder 5 terbagi atas tiga pola tanam yaitu padi I – padi II – palawijaya. Kebutuhan Air Irigasi (KAI) pada pola tanam padi I sebesar 484,9 liter/detik, pada pola tanam padi II sebesar 485,7 liter/detik dan pada polatanam pala wijaya sebesar 609,4 liter/detik. Ketika tanaman padi membutuhkan air paling banyak (selama persiapan lahan), perencanaan irigasi untuk kebutuhan air dapat dibuat, dan tanaman palawija dibuat ketika membutuhkan air paling sedikit.
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PDM DAN PERT PADA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SIMPANG ARMED – RUMAH GERAT KECAMATAN BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG Titus Asli Sabarhati Telaumbanua; Ahmad Bima Nusa
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8814

Abstract

Pembangunan Ruas Jalan Simpang Armed-Rumah Great Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang, menerapkan penjadwalan menggunakan metode Kurva S, yang dimana tidak dapat diketahui keterkaitan antar kegiatan-kegiatan kritis sehingga kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas dan tidak boleh terlambat dikerjakan dalam proyek tidak dapat terlihat serta tidak terdapat waktu yang efesien untuk dapat menyelesaikan proyek. Oleh karena itu diterapkan metode PDM dan PERT, agar perencanaan penjadwalan proyek dapat mengetahui keterkaitan antar kegiatan, mengetahui kegiatan yang diperlukan untuk menjadi perhatian (kegiatan kritis), mengetahui probabilitas waktu penyelesaian seluruh pekerjaan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode PDM dan PERT pada penjadwalan proyek konstruksi jalan yang awalnya menggunakan metode Kurva-S dalam penjadwalannya sehingga menghasilkan time schedule dengan durasi kerja yang tepat dan memiliki probabilitas keberhasilan yang tinggi. Dari hasil perhitungan perencana pada proyek Pembangunan Ruas Jalan Simpang. Armed – Rumah Gerat Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang, dengan menggunakan metode PDM yang digunakan peneliti didapatkan durasi keseluruhan kegiatan proyek adalah 128 hari kerja sama dengan durasi Kurva S perencana dengan lintasan kritis yaitu kegiatan A-D-E-E3-E1-E2-D1-G-A1. Sedangkan dengan menggunakan metode PERT didapatkan hasil bahwa probabilitas keberhasilan selesainya proyek  dengan durasi 128 hari hanya 70% dengan metode PERT didapat waktu yang efisien untuk penyelesaian proyek yaitu selama 132 hari dimana memiliki probabilitas 99,63% dengan lintasann kritis kegiatan A-D-E-E3-G-A1.
EVALUASI OPTIMALISASI TIME SCHEDULE PADA PROYEK REVITALISASI SMA NEGERI 2 PLUS PANYABUNGAN DENGAN METODE PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) Wendi Fandriansyah; Ahmad Bima Nusa
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8819

Abstract

Manajemen proyek merupakan salah satu hal yang sangat fundamental dalam pelaksanaan  sebuah proyek kontruksi. Maka dari itu pentingnya menjaga biaya, waktu dan mutu agar sesuai dengan rencana. Dalam manajemen waktu penjadwalan yang baik merupakan kunci  sukses terlaksananya sebuah proyek. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada proyek Revitalisasi SMA negeri 2 plus panyabungan. Peneliti melakukan evaluasi optimalisasi time schedule dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM) dan dibantu oleh software penjadwalan yakni, Microsoft Project. Perhitungan tenaga kerja dan durasi masing-masing pekerjaan setelah dilakukan work breakdown structure sangat berpengaruh dalam hal ini. Hasil durasi yang didapatkan setelah dilakukan  optimalisasi adalah 133 hari dan terdapat 29 pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Dimana jadwal rencana dari proyek ini berdurasi 147 hari dan memiliki 26 pekerjaan pada  lintasan kritis. Penjadwalan ulang yang dilakukan sangat memberikan dampak dengan membuat jadwal yang lebih detail dan juga mengaitkan hubungan ketergantungan tiap pekerjaan sehingga menjadi lebih terstruktur dan meminimalisir pekerjaan yang tertinggal.
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI BORED PILE BERDASARKAN DATA PENGUJIAN CPTDENGAN SOFTWARE PLAXIS PADA PEMBANGUNAN PASAR BARU PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL Kristina Napitupulu; Kartika Indah Sari
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8810

Abstract

Pondasi merupakan bagian paling dasar dari bangunan yang menahan beban dari semua struktur bangunan yang ada di atasnya dan meneruskan ke tanah di bawah yang mendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung daya dukung dan penurunan pondasi bored pile dari data CPT. Perhitungan daya dukung menggunakan metode Aoki dan De Alencar, metode Schmertmann dan Nottingham, metodeMeyerhof dan software plaxis, penurunan tiang tunggal menggunakan metode empiris dan software Plaxis dan penurunan kelompok tiang dengan metode vesic. Metode yang digunakan adalah daya dukung pondasi bored pile tunggal dari data S-01 di kedalaman 1,60 m dengan metode Aoki De Alencar sebesar 22,835 Ton, metode Schmertmann Nottingham sebesar 22,763 dan metode Mayerhof  sebesar 19,671Ton, dari data S-02 di kedalaman 2,00 m dengan metode Aoki De Alencar sebesar 47,662 Ton, metode Schmertmann Nottingham sebesar 42,455 dan metode Mayerhof  sebesar 32,130 Ton, dari data sondir S-03 di kedalaman 3,80 m dengan metode Aoki De Alencar sebesar 55,876 Ton, metode Schmertmann Nottingham sebesar 43,718 dan metode Mayerhof sebesar 55,273 Ton dan berdasarkan metode elemen hingga dengan program Plaxis sebesar 43,25 Ton. Daya dukung kelompok tiang pada titik N5-BP01 dari data sondir S-03 sebagai berikut Metode Aoki De Alencar =135,274 Ton, Metode Schmertmann Nottingham = 169,348 Ton dan Metode Meyerhof = 214,164 Ton.Penurunan tiang tunggal dengan metode metode empiris pada titik C1-BP4 dari data sondir S-01 sebesar 6,05 mm, titik G2-BP04 dari data sondir S-02 sebesar 6,13 mm,  titik N5-BP01 dari data sondir S-03 sebesar 6,40 mm dan berdasarkan program plaxis dengan model Mohr Coulomb sebesar 4,29 mm. Penurunan pondasi kelompok dengan metode vesic pada titik C1-BP4 dari data sondir S-01 sebesar 10,496 mm, titik G2-BP04 dari data sondir S-02 sebesar 14,037 mm,  titik N5-BP01 dari data sondir S-03 sebesar 11,514 mm. Penurunan tiang dari hasil PDA Test pada titik C1-BP4 sebesar 10,416 mm, titik G2-BP04 sebesar 8,888 mm dantitik N5-BP01 sebesar 14,871 mm.                       

Page 2 of 2 | Total Record : 20