Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISA REDAMAN FENDER PADA PEMBANGUNAN DERMAGA RO-RO TAHAP I GUNUNG SITOLI Bangun Pasaribu; Darlina Tanjung; T. M Andre Syahputra
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.072 KB)

Abstract

Pelabuhan Gunung Sitoli merupakan pelabuhan yang ada di wilayah Pulau Nias tepatnya berada di kota Gunung Sitoli. Pelabuhan ini berperan penting bagi kehidupan masyarakat Pulau Nias dan menjadi pintu gerbang untuk menghubungkan Pulau Nias dengan Pulau Sumatera. Pada pelabuhan ini terdapat pembangunan dermaga yaitu dermaga Ro-Ro yang dikhususkan untuk kapal Ro-Ro bersandar dan menaik turunkan penumpang maupun barang, dermaga Ro-Ro dilengkapi dengan fender pada sisi dermaga untuk meredam energi dari kapal pada saat bersandar maupun bongkar muat diketahui fender yang digunakan adalah fender tipe V200H. Untuk mengetahui besar energi dari kapal yang membentur fender maka dilakukanlah penelitian dengan tujuan untuk menganalisa redaman fender pada dermaga Ro-Ro, metode yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah dengan melakukan studi literatur yaitu dengan mempelajari energi apa saja yang bekerja pada fender dan studi lapangan yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menganalisa redaman fender. Hasil analisa diketahui bahwa energi terabsorbsi fender lebih besar dari energi tambat kapal dan gaya bentur yang diserap fender lebih kecil dari gaya reaksi fender, nilai absorbsi fender 1,2 ton/m dan nilai energi tambat kapal 0,156 ton/m (1,2 ton/m 0,156 ton/m). Gaya bentur yang diserap fender sebesar 4,402 ton dan gaya reaksi fender 18 ton (4,402 ton 18 ton), besar gaya angin dari arah haluan sebesar 0,217 ton (0,217 ton 18 ton), besar gaya angin dari arah buritan sebesar 0,258 ton (0,258 ton 18 ton), besar gaya angin dari arah lebar sebesar 2,957 ton (2,957 ton 18 ton) dan besar gaya yang ditimbulkan arus sebesar 7,197 ton (7,197 ton 18 ton).
EVALUASI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON BERTULANG BENTANG 10 METER KELAS II DENGAN MENGGUNAKAN BEBAN GEMPA SNI 1726-2019 Ridho Ali Putra; Darlina Tanjung; Ronal H.T Simbolon
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1211.695 KB)

Abstract

Jembatan merupakan bagian penting dari suatu jaringan jalan, juga merupakan salah satu prasarana yang dibutuhkan untuk keberlangsungan kegiatan ekonomi dan sosial di suatu wilayah. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik jika infrastruktur yang ada juga dalam kondisi baik. Dalam perencanaan struktur atas ini dilakukan analisis beban gempa pada SNI 1726-2019 yang mengatur tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung, yang akan penulis adopsikan terhadap struktur jembatan dan SNI 1725-2016 tentang pembebanan untuk jembatan. Setelah dilakukan perhitungan dan evaluasi pada perencanaan tembok sandaran digunakan tulangan lentur 8Ø12 dan tulangan geser digunakan Ø12-250 mm.Pada perencanaan plat lantai jembatan, tebal plat 20 cm. Tulangan lentur arah x digunakan Ø12-150 mm. Tulangan lentur arah y digunakan Ø12-150 mm. Pada perencanaan gelagar, tinggi gelagar (h) 85 cm, lebar badan (bw) 25 cm, lebar sayap 7,5 cm, tinggi sayap 30 cm dan lebar bawah 40 cm. Tulangan utama digunakan 7Ø25. Tulangan geser digunakan Ø10-200 mm. Ditambah tulangan bagi untuk memperkuat struktur, digunakan 8Ø12. Pada perencanaan diafragma, dimensi direncanakan 20 cm x 35 cm, digunakan tulangan utama 4Ø16. Diberi tulangan geser Ø10-150 mm sebagai pengikat. Kemudian ditambah tulangan bagi 2Ø12 untuk menambah kekuatan diafragma.
ANALISIS PERBANDINGAN KAPASITAS TIANG PANCANG TUNGGAL DARI BEBERAPA METODE TERHADAP DATA KALENDERING DI UNDERPASS JALAN LINTAS TIMUR SUMATERA STA 11+140 BINJAI-STABAT Alwi Aditiya; Darlina Tanjung; Jupriah Sarifah
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i1.7653

Abstract

Fondasi tiang pancang atau Spun Pile dipergunakan untuk mendukung konstruksi bangunan, apabila letak dari lapisan tanah keras sangat dalam. Fungsi dari tiang pancang adalah untuk mentransferkan beban-beban yang berada diatasnya (super structure) ke lapisan tanah yang dalam. Analisis kapasitas tiang memerlukan data kalendering berupa data pemancangan di lapangan yang dilakukan pada saat tiang mencapai tanah keras dengan nilai penetrasi dan rebound diambil untuk 10 kali pukulan. Berdasarkan data kalendering dilakukan analisis kapasitas tiang tunggal menggunakan beberapa metode. Hasil analisis kapasitas dukung dari metode yang satu dibandingkan dengan metode lainnya dan hubungannya dengan penetrasi tiang. Metode Hiley atau metode persamaan Hiley (1930) adalah metode yang tepat digunakan karena metode ini mempertimbangkan luasan penampang tiang (A), panjang tiang (L) dan bantalan kepala tiang (koefisien restitusi) serta tinggi jatuh pemukul (h). Hubungan kapasitas tiang tunggal dengan penetrasi tiang didapatkan bahwa semakin kecil nilai penetrasi tiang, maka kapasitas tiang semakin besar. Hal ini didapatkan pada semua metode yang digunakan, walaupun cara perhitungan dan metode yang berbeda-beda.
ANALISA FAKTOR KEAMANAN PADA PEMBANGUNAN RETAINING WALL JEMBATAN KA-BH 39 LINTAS TEBING TINGGI – PEMANTANG SIANTAR Arifin Muchtar; Darlina Tanjung; Bangun Pasaribu
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v1i2.6691

Abstract

Dinding penahan tanah merupakan struktur buatan manusia untuk menahan gaya dorong tanah lateral yang terjadi akibat perbedaan elevasi permukaan tanah dan juga beban luar. Pembangunan dinding penahan tanah yang tergolong sederhana perlu mempertimbangkan    model, analisis material dan perhitungan longsoran yang akan jatuh pada dinding penahan  tanah. Penelitian ini menggunakan metode pemodelan dinding penahan tanah dengan tipe Kantilever dengan ketinggian tinggi 7 dan 5 meter, lebar atas 0,4 meter, dengan lebar bawah 5,4 dan 3,6 meter. Penelitian dinding penahan tanah ini dilaksanakan pada pembangunan  Jembatan KA-BH 39 lintas Tebing – Siantar. Analisis yang dilaksanakan pada penelitian ini menggunakan metode Terzaghi yang memperhitungkan stabilitas dinding penahan tanah terhadap faktor keamanan guling, geser dan daya dukung tanah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dinding penahan tanah tipe Kantilever tinggi 5 meter aman terhadap bahaya guling, geser, dan daya dukung tanah. Masing – masing angka keamannya yaitu : SFgl = 9,25 1,5 , SFgs = 5,62 1,5 , dan SFijin = 4,59 3. Untuk dinding dengan ketinggian 7 meter sama halnya dengan dinding dengan ketinggian 5 meter, aman terhadap bahaya guling, geser, dan daya dukung tanah. Masing– masing angka keamannya  yaitu : SFgl = 2,93 1,5 , SFgs = 5,47 1,5 , dan SFijin=3,123.
EVALUASI GEDUNG SATPOL PP PROVINSI SUMATERA UTARA TERHADAP KETAHANAN GEMPA BERDASARKAN SNI 1726 : 2019 DAN SNI 2847 : 2019 Darlina Tanjung; Husni Malik Hasibuan; Afrian Alfarisi
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i1.7654

Abstract

Merencanakan gedung tahan gempa di Indonesia sangat lah penting karena banyak wilayah di Indonesia merupakan wilayah gempa bumi. Maka, banyak orang yang merencanakan sebuah proyek atau bangunan bertingkat dibangun menggunakan konstruksi beton bertulang dengan tahan gempa, karena material beton bertulang memiliki kekuatan sangat tinggi. Salah satu dalam pertimbangan dalam membangun konstruksi gedung adalah kemampuan struktur dalam menahan gaya – gaya lateral yang terjadi akibat gempa bumi itu sendiri. Ketika struktur tidak bias memikul beban gempa akan mengakibatkan kerusakan pada bangunan gedung , oleh karena itu struktur diperlukan yang dapat memikul beban struktur dan dapat menahan gaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka penulismemilih topik pembahasan tentang evaluasi strukturbangunan gedung terhadap ketahanan gempa pada Proyek Pembangunan Gedung Satpol PP Prov. Sumatera Utara yang berada pada jalan Kapten Muslim, Medan, Sumatera Utara, tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi hasil data dari existing dengan menghitung struktur bangunannya untuk mengetahui apakah bangunan tersebut sudah di desain memenuhi kriteria bangunan tahan gempa menggunakan bantuan software Etabs v.16.2.1  Dengan mengacu SNI Langkah Merencanakan Bangunan Tahan Gempa untuk Struktur non-Gedung dan Gedung SNI 1726:2019 serta memperhatikan pembeban dan kombinasi pembeban mengikuti yang diterapkan oleh Beban Minimum pada Perencanaan Konstruksi Gedung Maupun Struktur lainnya 1727:2020 dan Syarat Struktur Betonpada Konstruksi Gedung SNI 2847:2019.
EVALUASI PELAT LANTAI JEMBATAN IDANO EHO TELUK DALAM – LOLOWA’U NIAS SELATAN Muhammad Arif Siregar; Darlina Tanjung
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8812

Abstract

Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan terputus adanya rintangan rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, jalan kereta api dan lain – lain. Salah satu jenis struktur pada jembatan adalah pelat lantai masalah yang sering dihadapi adalah menentukan besarnya dimensi tulangan dan jarak tulangan pada pelat lantai, karena besarnya beban pada jembatan akan diterima langsung oleh lantai.Jenis jembatan yang dianalisa merupakan jembatan kelas I yang berlokasi di Teluk Dalam – Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan. Standar yang menjadi acuan dalam mengevaluasi besarnya luas tulangan, jarak tulangan dan jumlah tulangan adalah RSNI – T – 12 – 2004  untuk perencanaan struktur beton untuk jembatan dan RSNI T – 02 – 2005 untuk standar pembebanan jembatan. Dari hasil evaluasi perhitungan tulangan yang dilakukan, didapatkan bahwa untuk tulangan pokok dan tulangan bagi dengan diameter yang sama akan tetapi jarak tulangan yang berbeda dan lebih rapat dibandingkan dilapangan. Hasil analisa didapat sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
PENGARUH PENAMBAHAN SERABUT KELAPA SAWIT DI TINJAU DARI NILAI PARAMETER MARSHALL TEST TERHADAP CAMPURAN (ASPHALT TREATED BASE) Marwan Lubis; Darlina Tanjung; Syukran Illahi
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i2.8817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerakteristik Marshall campuran (ATB) menggunakan limbah serabut sawit sebagai subsitusi agregat halus pada campuran aspal beton (ATB) dengan membuat variasi serabut kelapa sawit 6%, 7%, 8%, 9%, 10%. Dan menentukan kadar aspal optimum (KAO).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerakteristik campuran ATB menggunakan limbah serabut kelapa sawit sebagai subsitusi agregat halus yang memenuhi spesifikasi pada semua kadar aspal meliputi nilai density (kepadatan), voids in mineral agregat (VIM), stabilitas dan marshall quotient (MQ), Kadar aspal Optimum (KAO) CampuranATB 5%.Hasil yang didapat dari Marshall Test percobaan (1) 1.935,2 kg , 2.056,15 kg, 1.935,2 kg, percobaan (2) 2.177,1 kg, 2.298,05 kg, 1.935,2 kg percobaan (3) 2.177,1 kg, 1.693,3 kg, 2.177,1 kg, percobaan (4) 1.814,25 kg, 1.693,3 kg, 1.814,25 kg, percobaan (5) 1.572,35 kg, 1.693,3 kg, 1.451,4 kg. Dan Flow percobaan (1) 3 mm, 3 mm, 2 mm, percobaan (2) 4 mm, 3 mm, 3mm, percobaan (3) 3 mm, 3 mm, 3 mm, percobaan (4) 2 mm, 2 mm, 3 mm, percobaan (5) 2 mm, 2 mm, 2 mm. Berdasarkan pengujian marshal stabilitas dan flow pada campuran serabut kelapa sawit semakin kecil serabut sawit digunakan maka semakin memenuhi spesifikasi, dan layak digunakan dalam perkerasan lentur. Kadar serabut kelapa sawit sebagai subsitusi agregat halus pada campuran aspal ATB yang paling optimal berada pada subsitusi penambahan serabut kelapa sawit 6%, dan 7%.
ANALISIS PERBANDINGAN NILAI CBR DENGAN PERKUATAN MATRAS BAMBU DAN TANPA MATRAS BAMBU PADA TANAH LEMPUNG Bangun Pasaribu; Darlina Tanjung; Abdul Halim
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v3i1.9550

Abstract

Penelitian ini dilakukan pengujian pada tanah lempung yang dipadatkan dalam bak uji 120 cm x 90 cm x 90 cm. Tebal lapisan tanah 50 cm dipadatkan lapis perlapis setiap 10 cm. model uji mengunakan beban pelat berdiameter 15 cm. Nilai CBR pada tanah tanpa perkuatan  matras bambu sebesar 2,41%. Nilai CBR pada tanah dengan perkuatan matras bambu 1 lapis spasi 3 cm  sampai matras bambu 3 lapis spasi 3 cm, 9 cm dan 6 cm sebesar 2,9%-3,49%. Nilai CBR pada tanah dengan perkuatan matras bambu 1 lapis spasi 6 cm  sampai matras bambu 3 lapis spasi 12 cm, dan 18 cm sebesar 2,63%-2,86%. Nilai CBR tanah yang diperkuat bambu tidak memenuhi syarat sebagai nilai CBR jalan karena lebih kecil dari nilai minimum sebesar 5%. Dalam penelitain selanjutnya supaya lebih teliti lagi dalam pengujian agar yag lebih akurat dan perlu menambah kan lapisan  dan variasi spasi matras bambu sebagai bahan perkuatan serta dilakukan penlitian langsung dilapangan untuk mendapatkan nilai CBR yang lebih akurat.
PENGARUH CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN ASPAL CONCRETE BINDER COURSE (AC-BC) Andika Nurrazaak Tanjung; Darlina Tanjung; Marwan Lubis
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i1.7655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerakteristik Marshall campuran(AC-BC) menggunakan limbah cangkang pada sawit sebagai subsitusi agregat kasar pada campuran aspal aspal beton lapis AUS (AC-BC) dengan membuat variasi cangkang kelapa sawit 25%,50%,75%. Dan menentukan kadar aspal optimum (KAO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerakteristik campuran AC-BC menggunakan limbah cangkang kelapa sawit sebagai subsitusi agregat kasar yang memenuhi spesifikasi pada semua kadar aspal meliputi nilai density (kepadatan), voids in mineral agregat (VMA), stabilitas dan marshall quotient (MQ), Kadar aspal Optimum (KAO) Campuran AC-BC 5%. Hasil yang didapat dari Marshall Test percobaanb (1) 1.693,3 kg 2.007,77 kg 1.911,01 kg 2.080,34 kg 1.959,39 kg Percobaan (2) 1.765,87 kg 1.959,39 kg 2.007,77 kg 1.983,58 kg 1.886,82 kg Percobaan (3) 1.644,92 kg 1.693,3 kg 1.765,87 kg 1.572,35 kg 1.451,4 kg. Dan Flow Percobaan (1) 2 mm, 3 mm, 2 mm, 3mm, 3 mm. Percobaan (2) 2 mm, 3 mm, 3 mm, 2 mm, 2 mm. Percobaan (3) 2 mm, 2 mm, 2 mm, 2 mm, 2 mm. Berdasarkan pengujian marshall stabilitas dan flow pada campuran cangkang kelapa sawit yang masih memenuhi spesifikasi dan layak digunakan dalam perkerasan lentur.Kadar cangkang kelapa sawit sebagai subsitusi agregat kasar pada campuran aspal AC-BC yang paling optimal berada pada subsitusi penambahan cangkang kelapa sawit 25% dan 50%.
PENGARUH SUBSTITUSI KAPUR SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-BC) Darlina Tanjung; M. Husni Malik Hasibuan; Alwi Fahreza
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jtsip.v2i1.7666

Abstract

Penggunaan kapur sebagai bahan pengisi diperkirakan akan meningkatkan nilai karakteristik campuran karena belum adanya aplikasi baru kapur dalam campuran aspal. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil temuan dengan Spesifikasi Jalan Umum Tahun 2018 guna mengidentifikasi karakteristik campuran aspal beton (laston).. Beton aspal campuran dikenai uji Marshall (Laston). Dari hasil pengujian, diperoleh nilai parameter karakteristik yang tercantum di bawah ini.: Bulk Density, Stability, Flow, dan Marshall Quotient. menggunakan bahan pengisi kapur yang mengandung aspal 5%, 5,5%, dan 6%. Spesifikasi Jalan Tol 2018 masih mencantumkan persentase filler 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% untuk nilai stabilitas dan arus. Nilai stabilitas dan flow akan menurun dengan meningkatnya persentase kandungan kapur. Nilai tertinggi untuk nilai stabilitas berturut-turut adalah 1.344,96 kg aspal 6 persen dan 3,34 mm aspal 6 persen.