cover
Contact Name
Noblana
Contact Email
noblana_adib@yahoo.com
Phone
+6282177614773
Journal Mail Official
mail.alquwwah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Raya Petaling KM. 13 Mendo Barat BANGKA IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
Location
Kab. bangka,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 30474590     DOI : https://doi.org/10.32923
AIM The aim of this journal is to disseminate research results based on community services, increasing the capacity of society and community empowerment, and innovations of community empowerment in all around the world. SCOPE This journal covers textual and fieldwork studies on those issues from various fields including law, economy, social, philosophy, history, mysticism, art, theology, science, communication, and education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 35 Documents
Upaya Peningkatan Pemahaman Tentang Psikosomatis Dengan Bimbingan dan Konseling Melalui Layanan Informasi di Desa Kota Kapur Nikmarijal Nikmarijal
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v1i2.1107

Abstract

Psychosomatic are all diseases and or complaints of a particular disease built by complaints based on psychological factors. The study used a quantitative approach with a quasi-experimental design using a pretest-posttest design model. Guidance and Counseling using information services was carried out in the experimental group. Data on Psychosomatic Understanding were collected through pretest and posttest, then analyzed using the Wilcoxson Signed Ranks Test. From this study it was found that: 1 there was a significant difference between understanding of psychosomatics in the pretest and posttest of the experimental group. Based on the findings above, it can be concluded that understanding of psychosomatics can be improved by counseling with information services Psikosomatis adalah semua penyakit dan atau keluhan suatu penyakit tertentu dibangun oleh keluhan yang didasari oleh faktor psikologis. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen yang menggunakan model pretest-posttest design. Bimbingan dan Konseling menggunakan Layanan informasi pada dilaksanakan pada kelompok eksperimen. Data tentang Pemahaman Psikosomatis dikumpulkan melalui pretest dan posttest, kemudian dianalisis dengan menggunakan Wilcoxson Signed Ranks Test. Dari penelitian ini ditemukan bahwa : 1 terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman tentang psikosomatis pada pretest dan posttest kelompok eksperimen. Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang psikosomatis dapat ditingkatkan dengan bimbingan Konseling dengan layanan informasi.
Pemberdayaan Karang Taruna Dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Untuk Mengelola Sampah Menjadi Rupiah Reka Meilani
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v1i2.1112

Abstract

This research aims to describe: 1) the implementation of youth youth empowerment in an effort to raise community awareness in waste management, 2) the results of community empowerment through waste management, and 3) supporting and inhibiting factors for community empowerment through waste management in Jelutung Village. The research results reveal that 1) Community empowerment through waste management is carried out in three stages, namely the awareness stage, ability transformation stage, and intellectual ability enhancement stage. 2) The results of community empowerment through waste management in Jelutung Village can be seen in three aspects, namely education, health and economic aspects. 3) Factors that support community empowerment through waste management, namely community awareness of environmental cleanliness; and community motivation to gain knowledge, skills and additional family income. The factors that hinder the process of community empowerment through waste management are that only a few people are interested in becoming waste craftsmen; the realization of waste banks has not been maximized; people are starting to get bored of saving their waste in waste banks; and there are no partners to market recycled waste products. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) pelaksanaan pemberdayaan karang taruna dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, 2) hasil pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah, dan 3) faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah di Desa Jelutung. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual. 2) Hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah di Desa Jelutung dapat dilihat pada tiga aspek yaitu aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi. 3) Faktor yang mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah yaitu kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan; dan motivasi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan tambahan pendapatan keluarga. Adapun faktor yang menghambat proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah yaitu masyarakat yang tertarik menjadi pengrajin sampah hanya sedikit; belum maksimal terealisasinya bank sampah; masyarakat mulai bosan untuk menabungkan sampah ke bank sampah; dan belum ada mitra untuk memasarkan produk hasil daur ulang sampah.
Deseminasi Program Community Engagement and Professional Development Hadarah Rajab
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v1i1.1167

Abstract

The Community Development and Professional Development Program is a short training but provides not simple experience, participants can focus more on developing academic writing, methodology research and scientific insights in the fields of Psychology, Anthropology, Social Science, Cultural Studies, Ethnography and Australian History, besides learning in more developed countries, certainly more appropriate so that in the following periods it could be developed again. The Religion and Society Research is an extension of the Center for the Study of Contemporary Muslim Society (CSCMS) which was established in 2009 at UWS under the umbrella of the National Center of Excellence for Islamic Studies. As such, it is apparent that Islam and the Muslim community have become the basis of studies that are calculated and attracting interest in the UWS and in many other campuses in Australia. Conflicts, especially radical terrorism is not visible on the surface, so when it is questioned, it becomes something that is not interesting for them to be discussed. It is possible that this also exists but is not popular for all parties to talk about it. It is evident that every resource person who appears if at the end of a radical question about terrorism, then he spontaneously says he does not have control and there is no material to convey, therefore he is wrong when providing information because it is outside of their knowledge. His attitude of professionalism seems to be exemplary on the other hand, that means that not everyone can talk about everything, if it is outside their knowledge and understanding, other than that they do not want to rashly provide information that will result in information only alleged without evidence. Program Community Engagement and Professional Development merupakan training singkat namun memberikan pengalaman yang tidak sederhana, peserta dapat lebih focus pada pengembangan academic writing, methodology research dan wawasan keilmuan di bidang Psychology, Antropology, Social Science, Cultural Studies, Ethnography and Australian History, selain itu belajar di negara lebih maju tentu lebih tepat ssehingga dimasa-masa berikutnya dapa dikembangkan lagi. The Religion and Society Research merupakan perluasan dari Center for the Study of Contemporary Muslim Society (CSCMS) yang didirikan tahun 2009 di UWS di bahwa payung National Center of Exellence for Islamic Studies. Dengan demikian, nampak nyata bahwa Islam dan komunitas masyarakat muslim telah menjadi basis kajian yang diperhitungkan dan menarik minat di UWS dan di banyak kampus-kampus lain di Australia. Konflik, radikal apalagi terorisme terbilang tidak nampak dipermukaan, sehingga ketika hal itu dipertanyakan, maka hal itu menjadi sesuatu yang tidak menarik bagi mereka untuk diperbincangkan. Kemungkinan hal itu juga ada namun tidak menjadi populer untuk semua kalangan untuk membicarakannya. Terbukti setiap narasumber yang tampil jika diakhir pertanyaan tenang radikal terorisme, maka ia pun spontan mengatakan tidak menguasai dan tidak ada bahan untuk disampaikan, oleh karenanya ia justru salah jika memberikan informasi karena diluar pengetahuan mereka. Sikap Profesionalismenya nampak disisi lain patut dicontoh, iu artinya tidak semua orang boleh berbicara tentang semua hal, jika memang diluar keilmuan dan pemahaman mereka, selain itu tidak ingin gegabah memberikan informasi yang akibatnya informasi tersebut hanya dugaan tanpa bukti.
Literasi Media Sosial Dalam Pendidikan Non-Formal Nurul Faqih Isro'i
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): AL QUWWAH: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i1.1339

Abstract

This paper provides an overview of social media literacy education in non-formal education. Social media literacy is needed so that the use of social media will be much healthier with positive content and can bring benefits for yourself, community, nation and country. Media literacy is a media literacy movement designed to enhance individual control over the media used to send and receive messages. Media literacy can be viewed as a skill that can be developed. Opportunities to develop media literacy movements, especially social media are very large in the portion of non-formal education. Training in non-governmental organizations, discussions, seminars, can be done maximally within the scope of non-formal education. Finally, it is hoped that with literate on social media, people become smart in utilizing the media in everyday life. Tulisan ini memberikan gambaran tentang pendidikan literasi media sosial pada pendidikan non formal. Literasi media sosial diperlukan agar penggunaan media sosial jauh lebih menyehatkan dengan konten yang positif dan dapat membawa manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Literasi media merupakan gerakan literasi media yang dirancang untuk meningkatkan kontrol individu terhadap media yang digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. Literasi media dapat dipandang sebagai keterampilan yang dapat dikembangkan. Peluang untuk mengembangkan gerakan literasi media khususnya media sosial sangat besar pada porsi pendidikan nonformal. Pelatihan di lembaga swadaya masyarakat, diskusi, seminar, dapat dilakukan secara maksimal dalam lingkup pendidikan nonformal. Terakhir, dengan melek media sosial diharapkan masyarakat menjadi cerdas dalam memanfaatkan media dalam kehidupan sehari-hari.
Pemberdayaan Destinasi Wisata Air Terjun C2 Bukit Pading Dusun C2 Desa Lubuk Pabrik Kecamatan Lubuk Besar Annisa Nisa
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i2.1512

Abstract

Central Bangka Regency has waterfall tourism which can be used as a special potential for Central Bangka Regency. This C2 Waterfall Tour is a tourism that is featured in Central Bangka Regency, but on the other hand, its management is still not optimal and there is no long-term program to be able to develop this C2 waterfall tour. Therefore, the purpose of this research is to know how the people of Dusun C2, Lubuk Pabrik Village, in processing C2 waterfall tourist destinations and want to know how to use C2 waterfall for the needs of the community and visitors to waterfall C2. This research was conducted in C2 Hamlet, Lubuk Pabrik Village, with the time this research was carried out on 12-13 November 2020. The data collection techniques in this study were observation, interviews and documentation. The approach in this research uses a qualitative approach. The results of this research are firstly the management and empowerment involving the entire community of Dusun C2, Lubuk Pabrik Village, and secondly, the use of this C2 waterfall can be felt by both the C2 hamlet community and visitors from outside the Lubuk Pabrik village. Kabupaten Bangka Tengah memiliki wisata air terjun yang dapat dijadikan potensi khusus bagi Kabupaten Bangka Tengah. Wisata Air Terjun C2 ini menjadi wisata yang di unggulkan di Kabupaten Bangka Tengah, namun disisi lain pengelolaannya yang masih kurang optimal dan tidak ada program jangka panjang untuk dapat mengembangkan wisata air terjun C2 ini. Maka demikian tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana masyarakat Dusun C2 Desa Lubuk Pabrik dalam mengolah destinasi wisata air terjun C2 serta ingin mengetahui bagaimana pemanfaatan air terjun C2 untuk keperluan masyarakat dan pengunjung air terjun C2. Penelitian ini dilakukan pada Dusun C2 Desa Lubuk Pabrik dengan waktu penelitian ini dilaksanakna pada tanggal 12-13 November 2020. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini pertama pengelolaan dan pemberdayaannya melibatkan seluruh masyarakat Dusun C2 Desa Lubuk Pabrik dan kedua pemanfaatan dari air terjun C2 ini bisa dirasakan baik masyarakat dusun C2 sendiri maupun pengunjung dari luar desa Lubuk Pabrik.
Kehidupan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Tanjung Labu Dusun 3 Kecamatan Lepar Pongok Agung Priyono
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): AL QUWWAH: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i1.2801

Abstract

The social and economic life of the people of Tanjung Labu village mostly make a living by utilizing resources from the ocean. The average community here is a fisherman where they take advantage of the results of natural resources to earn income for their daily life. This hamlet has a fairly high social life and has a quite different life between coastal areas and life in urban areas. The economy they have is quite classified as upper middle class as evidenced by the place where they live for day-to-day. In terms of education, it is still minimal, which can be seen from the facilities and educators in the educational institutions here.a Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa tanjung labu sebagian besar bermata pencaharian dengan memanfaatakan sumber daya dari lautan. Mayarakat desa tanjung labu hidup di daerah pesisir pantai. Rata - rata masyarakat yang ada disini merupakan nelayan yang mana mereka memanfaatkan hasil kekayaan alam untuk mencari penghasilan untuk kehidupan sehari - hari. Dusun ini memiliki kehidupan sosial yang cukup tinggi dan memiliki kehidupan yang cukup berbeda antara daerah pesisir dan juga kehidupan yang ada di perkotaan. Perekonomian yang mereka miliki cukup tergolong kelas menengah ke atas terbukti dari tempat mereka tinggal untuk sehari - hari. Dari segi pendidikan tergolong masih minim yang mana terlihat dari fasilitas dan tenaga pendidik yang ada di instansin pendidikan yang ada di disini.
Peran Aktif Mahasiswa KKN-MB Kelompok 19 Dalam Mengembangkan Wisata Tanjung Pao, Dusun Burak, Desa Bukit Terap, Kecamatan Tukak Sadai Sultan Abdillah
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i2.2823

Abstract

Group 19 KKN students were placed in Burak Hamlet, Bukit Terap Village, Tukak Sadai Sub-district, South Bangka Regency, Bangka Belitung Province. The number of students who carry out service in Dusun Burak is 19 people consisting of 7 men and 12 women. The activities of KKN-MB students in Burak Hamlet, Bukit Terap Village consist of core activities, village activities, and to the community. The KKN participants this time were all students from 3 faculties, namely the Faculty of Tarbiyah, the Faculty of Islamic Da'wah and Communication, and the Faculty of Islamic Economics, which were divided into 40 groups spread across villages and hamlets in South Bangka Regency. The active role of group 19 KKN students in developing Tanjung Pao beach tourism. Actions taken in developing tourist attractions into a form of cooperation with the Tanjung Pao beach manager, namely Pok Darwis. Cooperation is part of the implementation of various work programs carried out. Mahasiswa KKN kelompok 19 ditempatkan di Dusun Burak, Desa Bukit Terap, Kecematan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung. Jumlah mahasiswa yang melaksanakan pengabdian di Dusun Burak adalah 19 orang terdiri dari 7 laki-laki dan 12 perempuan. Kegiatan mahasiswa KKN-MB di Dusun Burak Desa Bukit Terap terdiri dari kegiatan inti, kegiatan desa, dan ke masyarakat. Peserta KKN kali ini seluruh mahasiswa dari 3 Fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, dan Fakultas Syariah Ekonomi Islam dibagi menjadi 40 kelompok yang tersebar diseluruh desa dan dusun dikabupaten Bangka Selatan. Peran aktif mahasiswa KKN kelompok 19 dalam mengembangkan wisata pantai Tanjung Pao. Tindakan yang dilakukan dalam mengembangkan tempat wisata menjadi suatu bentuk kerja sama dengan pengelola pantai Tanjung Pao tersebut yaitu Pok Darwis. Kerja sama menjadi bagian dari terlaksananya berbagai program kerja yang dilakukan
Mitigasi Bencana Pantai Ujung Gusung Melalui Penanaman Pohon Ketapang Di Pesisir Pantai Desa Kumbung Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan Febrino Febrino
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i2.2861

Abstract

Kumbung Village is a village in Lepar Pongok sub-district, South Bangka district, Bangka Belitung Islands, Indonesia. The people of Kumbung village live in the coastal area, but over time the village is often submerged in sea water so that the people of Kumbung village move to higher ground. The condition of the beach is experiencing abrasion, causing the coastline of Kumbung village to be damaged and there are no trees that can withstand the abrasion, and there are also no breakwater stones on the coast so that the tides eat up the coastline, causing abrasion and damage to the beach. Therefore, KKN students get the opportunity to carry out community service tasks in coastal areas by running workshops with the village government and the Kumbung village community through disaster mitigation activities by planting Ketapang tree seedlings on the coast. This activity was carried out using Ketapang tree seeds that grow on Kumbung village land. The planting of tree seedlings was carried out to save the beach in Kumbung village, namely Ujung Gusung Beach, so that the Ketapang tree seedlings planted on the coast can restore the sea water ecosystem and revive the beach tourism. Hopefully this activity will continue to run by always paying attention to the environment wherever we are. Desa Kumbung adalah desa yang berada di kecamatan Lepar Pongok, kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Masyarakat desa kumbung tinggal di daerah pesisir pantai, namun seiring berjalannya waktu desa sering terendam air laut sehingga masyarakat desa kumbung pindah kedataran yang lebih tinggi. Kondisi pantai yang mengalami abrasi, membuat pesisir pantai desa kumbung rusak dan tidak ada pohon yang dapat menahan abrasi, juga tidak ada batu pemecah ombak yang ada di pesisir pantai sehingga pasang surut air laut memakan pesisir pantai yang menyebabkan abrasi dan kerusakan pantai. Oleh karena itu mahasisiwa KKN mendapatkan peluang untuk melaksanakan tugas pengabdian di daerah pesisir pantai tersebut dengan menjalankan lokakarya dengan pemdes dan masyarakat desa kumbung melalui kegiatan mitigasi bencana penanaman bibit pohon ketapang dipesisir pantai. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan bibit pohon ketapang yang tumbuh pada lahan desa kumbung. Penanaman bibit pohon dilakukan untuk menyelamatkan pantai yang ada di desa kumbung yaitu pantai ujung gusung sehingga bibit pohon ketapang yang ditanam dipesisir pantai tersebut dapat mengembalikan ekosistem air laut dan menghidupakan kembali wisata pantai tersebut. Semoga kegiatan ini akan terus berjalan dengan selalu memperhatikan lingkungan dimanapun kita berada.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Sistem Pembelajaran yang Tepat Di Desa Tiram Vera Nita Drista
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i2.2892

Abstract

Education has entered a new beginning in the world of education. Equitable and quality education is determined by the quality and competence of educators in the family, school, and community environment. Improving the quality of education is an integrated process with the process of improving the quality of human resources itself. Education is not only for individual or personal interests, but also for the benefit of the community, especially the village community. In this case, especially the people of the village of Tiram. Oyster Village is one of the villages in the Bangka Belitung Islands Province, South Bangka Regency, precisely in Tukak Sadai District. From the work program that has been mutually agreed, especially in the field of education, it has been implemented in accordance with the identification of problems in Tiram Village. The purpose of identifying these problems is to improve the quality of education in schools in Tiram Village. One of the work programs that have been implemented is implementing a reading literacy program for all children by utilizing the existing library in Tiram Village and the school library as a learning system in improving the quality of student education. Pendidikan telah memasuki awal bar dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang merata dan berkualitas ditentukan oleh kualitas dan kompetensi pendidik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu porses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan tidak hanya untuk kepentingan individu atau pribadi saja, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat terlebih lagi masyarakat desa. Dalam hal ini, khususnya masyarakat Desa Tiram. Desa Tiram merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Selatan tepatnya di Kecamatan Tukak Sadai. Dari program kerja yang telah disepakati bersama khususnya di bidang pendidikan telah dilaksanakan sesuai dengan identifikasi masalah di Desa Tiram. Tujuan mengidentifikasi masalah tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di Desa Tiram. Salah satu program kerja yang telah dilaksanakan ialah menerapkan program literasi membaca bagi seluruh anak-anak dengan memanfaatkan perpustakaan yang ada di Desa Tiram dan perpustakaan sekolah sebagai sistem pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik.
Pemanfaatan Lahan Sempit Dengan Pembuatan Taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Di Desa Bencah Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan Nurul Qomariah
AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): AL QUWWAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/aq.v2i2.2920

Abstract

Efforts to utilize narrow land in the Bencah Village area, Air Gegas District, South Bangka Regency, by creating a Family Medicinal Plants Garden (TOGA) as a creative and innovative pilot park and as a natural remedy, the community is taught to plant TOGA on land or in their yards. The purpose of this activity is as an educational forum to increase public awareness and understanding in utilizing narrow and empty land or yards as a medium for planting TOGA. The method in carrying out this activity is by observing, making a TOGA garden, and evaluating. Suggestions for the community in Bencah Village, it is best to provide in-depth education to other ordinary people, not only PKK mothers, either in the form of counseling or direct training on matters related to the proper and correct management of Family Medicinal Plants (TOGA) so that in the future, this activity can be implemented again by the surrounding community and can cultivate it to increase the income of residents and also be useful for improving the quality of public health. Upaya pemanfaatan lahan sempit di lingkungan Desa Bencah, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, dengan pembuatan taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai taman percontohan yang kreatif dan inovatif dan sebagai pengobatan alami, masyarakat diajarkan untuk menanam TOGA pada lahan ataupun pekarangan rumah. Tujuan kegiatan ini ialah sebagai wadah edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan lahan atau pekarangan yang sempit dan kosong sebagai media menanam TOGA. Metode dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan observasi, pembuatan taman TOGA, dan evaluasi. Saran bagi masyarakat di Desa Bencah, sebaiknya diadakan edukasi mendalam kepada masyarakat awam lainnya tidak hanya ibu-ibu PKK saja baik itu dalam bentuk penyuluhan ataupun pelatihan secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang baik dan benar agar kedepannya pun kegiatan ini dapat diimplementasikan lagi oleh masyarakat sekitar dan dapat membudidayakannya untuk menambah penghasilan warga serta bermanfaat juga untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Page 2 of 4 | Total Record : 35