cover
Contact Name
Budi Purnomo
Contact Email
jurnalkrinok@unja.ac.id
Phone
+628127471575
Journal Mail Official
jurnalkrinok@unja.ac.id
Editorial Address
Jl. Jambi - Muara Bulian No.KM. 15, Mendalo Darat, Kec. Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah
Published by Universitas Jambi
ISSN : -     EISSN : 28295137     DOI : 10.22437/krinok.v3i1.27465
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Jambi ialah jurnal khusus dbentuk untuk memfasilitasi mahasiswa Pendidikan Sejarah maupun mahasiswa lain yang artikelnya berkaitan dengan fokus utama jurnal. KRINOK Unja berkerja sama dengan Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI). Jurnal ini menerbitkan makalah penelitian asli, artikel konseptual, artikel review dan studi kasus. Fokus dan Cakupan jurnal ini terdiri dari Seluruh Spektrum Pembelajaran Sejarah Dan Pendidikan Sejarah yang meliputi: Sistem Pendidikan, Kurikulum,Nilai-Nilai Pendidikan,Peninggalan Sejarah Lokal,Media Dan Sumber Pembelajaran Sejarah, Evaluasi Pembelajaran Sejarah,Bidang Ilmu Sosial,Dan Topik Terkait Lainnya.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah" : 20 Documents clear
MENGUNGKAP KEJAYAAN SEJARAH MARITIM INDONESIA Al Fadhli Darmawansyah; Anggia Faradina; Isrina Siregar; Budi Purnomo
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.24445

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis banyak studi akademik, termasuk dalam disiplin ilmu ekonomi, sosiologi, antropologi, dan sejarah, belum menyoroti pentingnya kelautan sebagai titik fokus.Metode penelitian yang digunakan Heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi adalah empat langkah metode sejarah yang menjadi pendekatan dalam karya ini. Peta, artikel jurnal, dan novel adalah beberapa sumber yang digunakan. Kejadian kelautan memiliki hubungan langsung dengan sejarah maritim. Hal ini sesuai dengan perspektif seascape dalam pemikiran kelautan, yang menjadikan laut sebagai objek kajian utama. Selain itu, insiden yang terjadi di perairan seringkali merupakan insiden signifikan dengan efek yang meluas. Namun Indonesia telah berhasil dengan kekayaan alamnya yang sangat besar, tidak hanya laut tetapi juga rempah-rempah dan sumber daya alam lainnya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan sekitarnya dengan iklim yang sesuai dengan perkembangannya.
KIPRAH ORGANISASI WANITA TAMAN SISWA DALAM MEMPERJUANGKAN HAK PENDIDIKAN PEREMPUAN INDONESIA Amalina Haidah
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan awal diberlakukannya kebiijakan Politik Etis yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat di tanah jajahan. Namun, dalam pelaksanaannya memperlihatkan sisi ketidakadilan. Kepentingan pihak kolonial selalu diprioritaskan di atas kepentingan rakyat pribumi. Terlebih dalam pelaksanaan Politik Etis di bidang edukasi yang terkesan rasis dan diskriminatif. Pendidikan hanya ditujukan bagi anak-anak keturunan Eropa, Timur Asing (Arab dan Cina), kaum bangsawan dan dikhususkan untuk kaum laki-laki saja. Pada saat itu kaum perempuan Indonesia hanya dianggap sebelah mata dan diperlakukan sewenang-wenang dalam segala hal. Kekangan adat istiadat juga turut andil dalam membatasi kebebasan perempuan dalam mengenyam pendidikan. Melihat kondisi demikian kaum wanita pribumi bangkit untuk memperjuangkan hak pendidikan mereka melalui organisasi-organisasi perempuan. Salah satu organisisasi perempuan tersebut yaitu Organisasi Wanita Taman Siswa. Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kiprah perempuan yang tergabung dalam Organisasi Wanita Taman Siswa dalam memperjuangkan hak pendidikan dan kesetaraan kedudukan dengan kaum laki-laki. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah ini yaitu dengan studi pustaka yang berpedoman pada tahapan-tahapan penelitian sejarah yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Organisasi Wanita Taman Siswa merupakan wadah bagi kaum perempuan pribumi untuk menyalurkan aspirasinya melawan ketidakadilan pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam bidang pendidikan.
ORGANISASI PEMUDA SEKAR RUKUN PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER CINTA BUDAYA LOKAL Tiara Rohdatul Mahabbah
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.24525

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas gerakan Organisasi Pemuda Sekar Rukun pada masa Pergerakan Nasional sebagai upaya dalam mengembangkan karakter cinta budaya lokal. Tulisan ini meliputi awal kelahirannya Tri Koro Dharmo, munculnya Perkumpulan Sekar Rukun, peran Perkumpulan Sekar Rukun, dan mengembangkan karakter budaya lokal lewat peristiwa tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan yaitu heuristik, kritik sumber/verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Dari artikel ini, kita dapat mengetahui bahwa Perkumpulan Sekar Rukun lahir dari Tri Koro Dharmo yang membentuk sendiri perkumpulannya oleh pemuda-pemuda Sunda di Batavia, dengan tujuan melestarikan budaya Sunda. Hingga akhirnya Perkumpulan Sekar Rukun memberikan peranannya yang besar dalam menyumbangkan ide dan gagasannya di kongres Sumpah Pemuda I dan Kongres Pemuda II yang dikenal dengan peristiwa Sumpah pemuda. Perkumpulan Sekar Rukun menjalankan kegiatannya dengan bekerja sama dengan organisasi pemuda Pergerakan Nasional lainnya seperti Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, dan lain sebagainya. Kita bisa memaknai peristiwa ini dengan mengambil nilai-nilai karakter terutama karakter cinta budaya lokal kepada peserta didik dan generasi muda zaman sekarang.
MEMBANGUN NILAI-NILAI TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: KONTRIBUSI ETNIS TIONGHOA PADA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA (1900-1945) Wildan Subekti
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.24747

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi etnis Tionghoa dalam pergerakan nasional dan merencanakan strategi membangun nilai-nilai toleransi dalam pembelajaran sejarah. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah-langkah metode penelitian sejarah yang dilakukan meliputi: Heuristik (pencarian sumber) dari hasil review jurnal dan buku ilmiah, kemudian Kritik untuk menilai validitas data yang diperoleh, selanjutnya Interpretasi (penafsiran) menilai kevalidan data dan langkah terakhir adalah Historiografi (penulisan sejarah). Teknik analisis melibatkan empat tahap penting yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Etnis Tionghoa memiliki peranan yang penting pada masa pergerakan nasional. Kontribusi yang diberikan tersalur dalam organisasi, pendidikan, sosial, dan politik bersama kaum nasionalis Indonesia. Terdapat tiga strategi yang dapat digunakan untuk membangun nilai-nilai toleransi terhadap etnis Tionghoa dalam pembelajaran sejarah: (1) Memperkenalkan Sejarah Etnis Tionghoa, (2) Mendorong diskusi terbuka, dan (3) Mengorganisir kunjungan ke komunitas etnis Tionghoa. Pemahaman akan kontribusi yang diberikan etnis Tionghoa mengandung nilai-nilai toleransi dalam meningkatkan kesadaran peserta didik akan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghargai keberagaman suku, budaya, etnis dan agama dalam rangka menghadapi perpecahan bangsa.
MENELADANI PERJUANGAN RADEN AJENG KARTINI DI MASA LAMPAU UNTUK MENANAMKAN NILAI NASIONALISME PADA SISWA SMA Sahwa Revita Ulum
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan nilai nasionalisme kini mulai dirasakan oleh generasi muda. Rasa nasionalisme ini dapat ditumbuhkan melalui berbagai cara. Salah satunya melalui pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah merupakan pelajaran yang diajarkan di sekolah oleh guru kepada siswa yang bertujuan untuk menanamkan nilai nasionalisme dan patriotisme. Untuk memunculkan nasionalisme pada siswa dapat dilakukan dengan meneladani tokoh-tokoh pada masa pergerakan nasional. Salah satunya tokohnya adalah Raden Ajeng Kartini. Raden Ajeng Kartini merupakan pejuang wanita yang membela hak-hak perempuan pribumi di masa itu. Kartini dalam keterbatasannya pada masa itu mampu melakukan kritik terhadap ketimpangan yang terjadi khususnya pada kaum perempuan. Dimana wanita dianggap lebih rendah dari pada laki-laki. Adanya perbedaan hak antara perempuan dan laki-laki inilah yang menjadi dasar pergerakan seorang Raden Ajeng Kartini. Meneladani perjuangan kartini bertujuan untuk memunculkan kembali semangat pergerakan terutama yang dilakukan oleh perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh meneladani Raden Ajeng Kartini terhadap sikap nasionalisme pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah paradigma kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan penokohan ini mampu untuk meningkatkan sikap nasionalisme pada siswa.
KONTRIBUSI GAGASAN KRITIS DARI TIGA SERANGKAI DALAM MEWUJUDKAN NASIONALISME INDONESIA (1912-1914) Setiawati Ningsih
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.24812

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan membahas mengenai gagasan kritis yang dikemukakan oleh tiga serangkai yakni E.F.E Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Soewardi Suryaningrat 1912-1914. Mereka bergabung dalam Indische Partij yang merupakan partai politik pertama Hindia Belanda bersifat radikal dan non-kooperatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Tujuan adanya Indische Partij berusaha untuk membendung rasa patriotisme terhadap tanah air. Selain itu, Indische Partij juga ikut andil dalam membasmi diskriminasi sosial yang dilakukan oleh koloni kala itu. Dalam sejarahnya, Indische Partij beranggotakan 730 anggota dengan 30 cabang ditahun berdirinya. Hingga terus bertambah sampai dengan 6000 anggota. Organisasi ini hanya bertahan satu tahun karena pemerintah Belanda menganggap Indische Partij ini sangat berbahaya. Meskipun begitu, Indische Partij menanamkan pengaruh bagi bangsa Indonesia dalam membangun rasa nasionalisme. Dari penulisan artikel bahwa pergerakan nasional berperan memberantas segala bentuk perlawanan yang dilakukan dari pihak koloni dengan begitu adanya organisasi modern yang lahir dari pergerakan nasional sebagai refleksi penindasan yang dilakukan penjajah guna mempertahankan wilayah Indonesia.
MENELADANI KISAH INSPIRATIF SANTRI NAHDLATUL ULAMA SERTA MENUMBUHKAN RASA CINTA TANAH AIR MELALUI PERISTIWA SEJARAH PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL Dimas Yoga Ferdiyanto
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.24950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kisah inspiratif santri dan pemuda Nahdlatul Ulama terhadap semangat nasionalisme "Hubbul Wathon Minal Iman" dan kontribusi santri dan pemuda masa kini dalam meneruskan perjuangan dan cita-cita kemerdekaan Indonesia di tengah tantangan dan hambatan di masa depan. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode heuristik dalam pendekatan penelitian sejarah untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menemukan informasi baru dan memahami konteks yang lebih dalam dari sumber-sumber sejarah yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran santri dan pemuda Nahdlatul Ulama dalam perjuangan kemerdekaan serta dampaknya terhadap semangat nasionalisme dan kecintaan pada tanah air. Melalui sejarah pergerakan nasional, kita dapat melihat bagaimana mereka berjuang dengan gigih dan penuh semangat “hubbul wathon minal iman” untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini juga penting untuk menjaga semangat kebangsaan dan persatuan dalam masyarakat Indonesia. Sebagai generasi penerus, kita harus terus meneladani semangat perjuangan dan kecintaan tanah air yang ditunjukkan oleh para santri dan pemuda Nahdlatul Ulama pada masa pergerakan nasional.
PETISI SUTARDJO: WADAH PEMAHAMAN KESADARAN NASIONAL BAGI PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Ananda Putri Rizki
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.25035

Abstract

Petisi Sutardjo merupakan sebuah Petisi yang diajukan oleh DR. Sutardjo Kartohadikusumo dalam sidang Volksraad di Batavia pada 15 Juli 1936. Petisi tersebut berisi mengenai permohonan kepada pemerintah Belanda agar Hindia Belanda mendapatkan hak otonomi untuk menjalankan pemerintahan secara mandiri. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui peranan petisi terhadap pemahaman kesadaran nasional peserta didik dan pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui studi kepustakaan dari berbagai literatur seperti jurnal dan buku yang relevan. Petisi Sutardjo terhadap pemahaman kesadaran nasional peserta didik dalam pembelajaran sejarah. Peneliti melakukan berbagai langkah penelitian seperti (1) Pengumpulan data, (2) Analisis), (3) interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petisi Sutardjo memiliki dampak yang besar bagi tumbuhnya kesadaran nasional bagi generasi muda. Melalui pembelajaran sejarah, petisi Sutardjo dapat menjadi wadah pemahaman Peserta Didik terhadap Penumbuhan Kesadaran Nasional. Pemahaman tersebut dapat dilakukan dengan cara mengkaji dan mengimplementasikan nilai-nilai yang ada pada sosok Sutardjo seperti sikap nasionalis, peduli sosial, optimis, dan cinta tanah air.
KARTINI FONDS SEBAGAI WADAH DALAM MENDUKUNG PENDIDIKAN BAGI PEREMPUAN Rifqoti Ulya Dewi
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.25086

Abstract

Pada masa awal abad ke-20 Kartini Fonds dimanfaatkan sebagai wadah dalam mendukung pendidikan bagi perempuan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi lahirnya Kartini Fonds dan usaha apa yang dilakukan dalam membantu perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif melalui metode studi pustaka. Kartini Fonds lahir pada tahun 1912 yang berfokus pada perbaikan hidup perempuan, seperti hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta pendidikan. Adapun hasil dari kajian ini adalah lahirnya Kartini Fonds didorong oleh rasa kagum Van Deventer terhadap Kartini sehingga ia berusaha untuk mendirikan Sekolah Kartini untuk mendidik para perempuan. Sebelum abad ke-20 kaum perempuan mengalami buta huruf karena dibatasi ruang geraknya dan tidak diberikan kesempatan bersekolah. Dalam hal ini Kartini Fonds dapat dimanfaatkan dalam memberikan akses pendidikan bagi perempuan melalui keberadaan Sekolah Kartini di beberapa tempat seperti di Semarang, Jakarta, Bogor, dan lain-lain demi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan.
HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERISTIWA SUMPAH PEMUDA TERHADAP SIKAP BELA NEGARA Siti Nurjanah
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 3 (2023): Sejarah Lokal dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i3.25235

Abstract

Artikel ini membahas tentang hubungan pemahaman peristiwa sumpah pemuda terhadap sikap bela negara. Sumpah pemuda merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia sekaligus menjadi tonggak dimulainya pergerakan organisasi pemuda di Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 pada acara Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan berdasar usulan dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman yang baik terhadap sejarah peristiwa sumpah pemuda dapat menumbuhkan sikap bela negara terhadap siswa. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode pendekatan kualitatif dengan melakukan review artikel jurnal, telaah kepustakaan dan kemudian disimpulkan hasilnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemaknaan yang baik terhadap Peristiwa Sumpah Pemuda sangat berpengaruh pada sikap generasi muda. Antara pemahaman dan sikap adalah satu hal yang tak terpisahkan.

Page 1 of 2 | Total Record : 20