cover
Contact Name
FRISCO TALISTI
Contact Email
friscotalisti@gmail.com
Phone
+6285819452254
Journal Mail Official
jnkphb@gmail.com
Editorial Address
STIKes Patria Husada Blitar JALAN SUDANCO SUPRIADI NO 168 KOTA BLITAR - EAST JAVA - INDONESIA
Location
Kota blitar,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery)
ISSN : 2355052X     EISSN : 25483811     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery) published by STIKes Patria Husada Blitar. Published three times in a year, its in April, August and December. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery) only receive original manuscripts related to science development and have not been published in domestic and foreign journals. The content of the manuscripts can be in the form of research results to support the progress of science, education and nursing practice and professional midwifery.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2019)" : 15 Documents clear
Perbedaan Penggunaan Facebook dan Instagram terhadap Perilaku Seks Bebas Remaja Usia 15-17 Tahun Levi Tina Sari
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p093-100

Abstract

Pada era globalisasi ini banyak remaja menghabiskan waktu dengan jejaring sosial. Era dimana informasi seluruh dunia terbuka untuk semua orang. Insta- gram menjadi media sosial yang paling banyak digunakan sebesar 82%, se- dangkan Facebook pada urutan kedua yaitu  sebesar 66%, dan di urutan terakhir ada Path sebanyak 49%. Instagram dan facebook banyak diminati oleh masyarakat khusunya remaja, sehingga akan menimbulkan perilaku negatif salah satunya seks bebas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan facebook  dan instagram  terhadap  perilaku seks  bebas  remaja usia 15-17 tahun. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah obser- vasional. Populasi dalam penelitian adalah remaja pertengahan usia 15-17 tahun sebanyak 20 orang, dengan tehnik sampling yaitu tottally sampling. Sampel yang didapat sebeasar 20 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat  perbedaan  antara  penggunaan  facebook  dan  instagram terhadap perilaku seks bebas remaja, dengan demikian beberapa konten dalam facebook  dan  instagram  seharusnya  mempunyai  batasan  atau  lock  agar remaja yang dibawah umur 18 tahun tidak dapat mengakses konten pornografi, serta sejak dini remaja diikutsertakan dalam UKM PIK-R agar dapat mencegah free sex. In this globalization era, many teenagers spend time with social networks. The  era  where  information  throughout  the  world  is  open  to  everyone. Instagram is the most widely used social media at 82%, while Facebook is in  second  place  at  66%,  and  in  the  last  place  there  are  49%  of  Paths. Instagram  is  popular  with  many  people,  especially  teenagers,  so  it  will cause negative behavior, one of which is freesex. The purpose of this study was to analyze the differences between Facebook and Instagram on free sex behavior of adolescents aged 15-17 years. The design used in this study was observational. The population in the study were 20 middle age ado- lescents aged 15-17 years, with sampling techniques namely tottally sam- pling. The sample obtained was 20 respondents  The results of the study prove that there is an Different between the use of facebook and instagram on adolescent free sex behavior, thus some content on Facebook and pro- grams should have a limit or lock so that adolescents under the age of 18 cannot access pornographic content, and early teens are included in PIK- R Organization can prevent Freesex.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Bekerja terhadap Perkembangan Kepribadian Anak Usia PRA Sekolah Suryanda Suryanda
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p035-043

Abstract

Semakin  berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja, mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anak. Perkembangan keperibadian anak menjadi menjadi terganggu, menjadi pribadi tidak mandiri dan asosial. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua bekerja terhadap perkembangan kepribadian pada Anak Usia Pra sekolah (umur 3 – 5 tahun). Merupakan penelitian deskriptif analitik melibatkan 60 responden ibu yang mempunyai anak pra sekolah (umur 3-5 tahun) di Kota Prabumulih. Instrumen penelitian berupa kuesioner, cek list dan lembar persetujuan kesediaan menjadi responden penelitian. Berdasarkan hasil uji statistik dengan fisher exact diperoleh nilai p sebesar 0.00 (< 0.05), sehingga disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan perilaku anak pra sekolah. Pada Anak Usia Pra sekolah harus mulai ditanamkan sikap dan norma kehidupan yang menunjang pembentukan kepribadiannya pada masa mendatang. Kedua orang tua yang bekerja diluar rumah menyebabkan pola pengasuhan juga terbatas bahkan terputus,  untuk itu orang tua yang sibuk bekerja harus menyediakan waktu bercengkrama untuk menstimulasi anak berkembang secara optimal. Orang tua harus berupaya  membentuk pola asuh demokratif dan tidak memberikan kasih sayang berlebihan sehingga anak tidak manja dan kurang matang secara sosial.
Video Hand Hygiene Kids meningkatkan perilaku Cuci Tangan Santri Cilik TPQ Masjid Awalulmu’minin Gamping Sleman Yogyakarta Deby Zulkarnain Rahadian Syah; Rahayu Iskandar
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p101-106

Abstract

Derajat kesehatan anak saat ini belum dapat dikatakan baik, karena masih ada permasalahan kesehatan khususnya pada anak usia sekolah. Hasil identifikasi didapatkan 35% santri yang pernah mendapatkan sosialisasi cuci tangan di sekolahnya. Tiga santri mengatakan sebelum makan jarang melakukan cuci tangan, dan sehabis buang air besar juga tidak menggunakan sabun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media edukasi cuci tangan dengan video yang menyenangkan dan mudah terhadap kebiasaan perilaku cuci tangan Santri. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengujicobakan intervensi pada subjek tanpa kelompok pembanding dengan desain pre and post without control. Populasi dalam penelitian ini adalah santri TPQ Awalulmu’minin Sembung. Sampel diambil dengan teknik total sampling dengan jumlah 28 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2018. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan ceklist observasi perilaku cuci tangan. Didapatkan nilai rata-rata sebelum perlakuan adalah 7,57 dan setelah perlakuan meningkat menjadi 15,36. Seluruh responden mengalami peningkatan perilaku rata-rata sebesar 14,5 dan tidak ada satupun yang perilakuknya menurun setelah dilakukan intervensi. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan Rachmawati yaitu ada pengaruh penyuluhan cuci tangan dengan media video terhadap penerapan cuci tangan siswa SD Nogotirto. Hal ini membuktikan media edukasi video cuci tangan efektif meningkatkan perilaku cuci tangan mengunakan sabun dengan benar. Kesimpulannya ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan metode pemutaran video terhadap peningkatan perilaku cuci tangan. Saran bagi pengurus TPQ untuk mempertahankan perilaku cuci tangan Santri dengan memutar video cuci tangan.  The current level of health of children cannot be said to be good, because there are still health problems especially in school-age children. The results of the identification found 35% of students who had received hand washing information at their school. Three santri said that they rarely washed their hands, and after defecating they did not use soap. The purpose of this study was to determine the effect of hand washing education media with a fun and easy video on the behavior of Santri hand washing behavior. This study is a study that tested interventions on subjects without comparison groups with pre and post design without control. The population in this study were the students of TPQ Awalulmu’minin Sembung. Samples were taken by total sampling technique with 28 respondents. Data retrieval was carried out in July-August 2018. The instrument in this study was a questionnaire and a checklist of observations of hand washing behavior. Obtained the average value before treatment was 7.57 and after treatment increased to 15.36. All respondents experienced an increase in behavior by an average of 14.5 and none of their behavior decreased after intervention. The statistical test using the Wilcoxon test obtained a p value of 0,000 less than 0,05. The results are the same as the research conducted by Rachmawati, namely the influence of hand washing with video media on the application of hand washing from Nogotirto elementary school students. This proves that the hand washing video education media effectively improves the behavior of hand washing using soap properly. In conclusion, there is the influence of providing health education with the method of video screening on improving handwashing behavior. Suggestions for TPQ administrators to maintain Santri hand washing behavior by playing hand washing videos.
Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Nonik Ayu Wantini; Novi Indrayani
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p027-034

Abstract

Pendahuluan: Kanker serviks adalah kanker tertinggi keempat pada wanita dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018 yang mewakili 6,6% dari semua kanker wanita. Tingkat kematian yang tinggi dari kanker serviks secara global dapat dikurangi melalui pencegahan, diagnosis dini, skrining yang efektif dan program pengobatan. Sampai tahun 2016, cakupan IVA di Indonesia sebesar 4,34% yang masih jauh dari target nasional sebesar 10% pada akhir tahun 2015.Metode: Jenis penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 19 Maret sd 04 Mei 2018. Sampel adalah semua wanita usia 19-49 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Kalasan, berdomisili di Kecamatan Kalasan, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel berjumlah 350 orang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Instrumen adalah kuesioner dan pengambilan data dengan wawancara. Analisis data menggunakan fisher exact test.Hasil: Pengetahuan tentang kanker serviks sebagian besar dalam kategori rendah (97,4%). Sikap positif terhadap deteksi dini kanker serviks adalah 96,3%. Sebesar 80,3% yakin kanker serviks akan sembuh jika ditemukan lebih dini. Sebanyak 92,3% tidak melakukan IVA test dalam 3 tahun terakhir. Faktor yang berhubungan dengan deteksi dini kanker serviks adalah pengetahuan (p-value = 0,003).Diskusi: Tidak ada hubungan antara sikap, kepercayaan dengan deteksi dini kanker serviks dikarenakan ada faktor lain yang lebih berpengaruh. Sesuai hasil penelitian diketahui 68,9% tidak melakukan IVA dikarenakan belum mengetahui tentang IVA.
Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Blok Keperawatan Jiwa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Pada Materi Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa Tutu April Ariani
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p084-092

Abstract

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang dipandang akomodatif bagi peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa maupun aktivitas belajar, yaitu  dengan  menerapkan  model  pembelajaran  kooperatif.  Tipe-tipe pembelajaran kooperatif diantaranya adalah Metode STAD (Student Teams- Achievement Divisions). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Se- mester III Prodi S1 Keperawatan FIKES Universitas Muhammadiyah Malang, Kelas A. Kondisi  lain yang terikat bahwa latar belakang  mereka cukup beragam,mereka terdiri dari beragam suku, tempat asal, sehingga secara keseluruhan Semester III relatif cukup heterogen. Pengamatan dari ceklist merupakan data utama yang mengamati aspek: bekerjasama, menyampaikan gagasan, bertanya, memperhatikan pertanyaan teman, menanggapi, mampu mngerti secara mendalam tentang materi, berperan aktif dalam kelompok, dapat menjadi penengah, menjelaskan, menarik kesimpulan materi. Penelitian tindakan memiliki 4 tahapan yaitu: planning, doing action, observation dan reflection, yang berjalan melalui 2 siklus/ putaran (setiap putaran dilakukan 2 kali pertemuan). Tahap terakhir dari proses ini adalah: Reflection. Hasil dari observasi  diorganisir  dan  dianalisis.  Tahap  ini  dapat  digunakan  oleh instruktur  untuk  memberikan  umpan  balik  berdasar  hasil  pengamatan. Berikutnya didiskusikan tindakan yang sudah sesuai untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa di mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa.  Many ways can improve to critical thinking skills of student  are applying learning  models  that  are  considered  accommodative  for  improving  stu- dents’ critical thinking skills and learning activities by applying coopera- tive learning models. The types of cooperative learning include the STAD Method (Student Teams-Achievement Divisions). This action research was conducted in one class of third semester  in Bachelor Graduate  Nursing Program Study FIKES at the University of Muhammadiyah Malang, espe- cially  Class  A.  Other  conditions  that  were  bound  were  that  their  back- grounds were quite diverse, they consisted of various tribes, places of ori- gin, so that overall Semester III was relatively heterogeneous. Data col- lected by observation sheets, among others, were observed: cooperation in groups,  gave  ideas,  asked  questions,  pay  attention  to  friend  questions, gave  responses, ability  to  understand  material, participation  in  groups, ability  to mediate  if  there are  groups who  misunderstand,  ability to  ex- plain and conclude material discussed. The action through 4 stages, are respectively: planning, action, observation, and reflection, carried out in two cycles (each cycle carried out twice meeting). The final stage of this process is Reflection. The results obtained in the observation phase are collected  and  analyzed.  At  this  stage,  the  instructor  can  reflect  on  the results  of  observations  and  discussions  to  examine  whether  the  actions taken can improve students’ understanding of the Mental Health Nursing course. The results of data analysts carried out in stages will be used as a reference for planning the next cycle.  The results showed  a decrease in misunderstanding,  there  were  3  people (11.11%)  out  of  27  students  who did not reach comprehension of competency, because the accumulation of values   <80. There was an increase in the passing of the competency test to 19 people (88.89%) with the above scores 80.00. It is expected that this STAD method can be applied to other subjects so that overall competency test graduation increases.
The Correlation of Families Role and the Quality of Life (QOL) of Diabetes Mellitus Patients Noer Saudah; Enny Virda Yuniarti; Eka Ayu Wulandari
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p006-013

Abstract

Diabetes Mellitus is a disease that not only requires treatment but also lifestyle changes, so that often patients tend to despair with a long therapy program that will have an impact on the quality of life of patients. This study aimed to determine the correlation of family roles and the quality of life (QOL) of patients with Diabetes Mellitus. The design of this study was cross sectional analytic type. The population was all patients with diabetes mellitus and family on May-July 2018 at Dr Wahidin Sudiro Husodo General Hospital in Mojokerto as many as 96 people. The sample was 57 respondents taken by purposive sampling. The independent variable was family roles. The dependent variable was the quality of life. The instrument used a questionnaire of family roles and the quality of life. The data analysis used the Spearman statistical test. The results showed that 32 respondents (56.7%) or almost half of the respondents had enough family roles, almost all of the respondents or 38 respondents (66.7%) had a high quality of life of, and the results of p <α = 0.05 was 0.046 <0.05. There was a correlation between the role of family and the quality of life of patient with diabetes mellitus. The role of a good family can improve the quality of life of patients with Diabetes Mellitus. The better the role of the family, the higher the level of quality of life of the sufferer. Therefore the family can play a role in improving the quality of life Diabetes Mellitus sufferers.
The Quality of Life of Adolescents with Type 1 Diabetes in Malang Aloysia Ispriantari; Dian Pitaloka Priasmoro; Musthika Wida Mashitah
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p001-005

Abstract

Type 1 diabetes is a disease that can’t be cured but the quality of life of the patients can be maintained as much as possible. This study aimed to analyze the quality of life of adolescents with type 1 diabetes in Malang.  This study used cross sectional design. The sampling technique used total sampling by taking all adolescents (10-19 years) with type 1 diabetes who are still active in IKADAR Malang which were 24 adolescents. The quality of life of adolescents with type 1 diabetes was measured by the quality of life for youth questionnaire.  The result showed that the total score of the quality of life of adolescents with type 1 diabetes was 74.4±11.4 with the highest score was the impact on activities (92.3±12.4) and the lowest score was the parent issues (57.3±29.2). Higher score quality of life was in boys (75.5±12.9), age 10-14 years (75.3±11.7), disease duration  1-5 years (83.0±3.5) and last HbA1c was <7.5% (83.3±4.2). Healthcare providers especially nurse are expected to keep monitoring and improving the quality of life of adolescents with type 1 diabetes.
Analisi Kandungan FE dalam Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Menyusui Dwi Ernawati; Ismarwati Ismarwati; Henny Parida Hutapea
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p051-055

Abstract

Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil untuk mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi ini dapat diatasi(Hendarto & Pringgadini 2013). Fe merupakan salah satu zat yang berperan dalam pertumbuhan bayi. Dan banyak yang masyarakat yang beraggapan bahwa status gizi pada ibu berpengaruh dalam komponen dalam ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu besar kandungan Fe dalam Air susu ibu dengan metode Atomic Aborbtion Spectroscopy (AAS). Hasil penelitian di dapatkan Hb pada ibu menyusui normal Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kadar Fe dalam ASI pada ibu menyusui dengan Hb normal dengan ibu menyusui yang anemia.
Hubungan antara Prestasi Praktikum Laboratorium dengan Pencapaian Target Kompetensi Praktek Klinik KDPK Mahasiswa Tingkat I Kebidanan D3 Ika Agustina
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p044-050

Abstract

Praktek di laboratorium sangatlah diperlukan dalam menunjang prestasi praktek laboratorium.Adanya penurunan antara prestasi praktek laboratorium dengan pencapaian target kompetensi KDPK sehingga menyebabkan rendahnya pencapaian target kompetensi praktek klinik KDPK yang disebabkan rendahnya kemampuan mahasiswa karena mahasiswa kurang latihan pada saat di laboratorium pada waktu laboratorium skill. Rancangan penelitian adalah analitik korelasional dengan populasi adalah mahasiswa sebanyak 40 mahasiswa dengan menggunakan teknik total sampling. Untuk variabel independen adalah prestasi praktek laboratorium, variabel dependen yaitu pencapaian target kompetensi praktek klinik KDPK.Pengukuran data menggunakan lembar check list dan rekapan perolehan target kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan Mann Whitney. Hasil yg didapatkan dari penelitian ini prestasi praktek laboratorium sebagian besar adalah nilai AB (42,5%) sedangkan pencapaian target kompetensi praktek klinik KDPK sebagian besar target terpenuhi  sebesar (90%). Diketahui nilai Mann Whitneyp = 0,731 maka nilai ini lebih dari α = 0,05.Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara prestasi praktek laboratorium dengan pencapaian target kompetensi KDPK mahasiswa tingkat I kebidanan D3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa terus melatih keterampilannya untuk mempersiapkan praktek klinik selanjutnya.
Pengaruh pemberian Paket “Affection” terhadap Aktivitas Seksual pada Pasangan Menopause Maria Magdalena Setyaningsih; Emy Sutiyarsih; Eli Lea Widhia Purwandhani; Marta Indah Tri Rahayu
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p056-062

Abstract

Menopause merupakan masa kritis kehidupan wanita, pada periode ini terjadi perubahan fisik maupun psikis. Pada periode inilah seorang wanita merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, dengan bertambahnya usia masalah ini tidak harus terjadi. Tujuan penelitian adalah  menganalisis  Pengaruh  Pemberian  Paket  “Affection”  Terhadap Aktifitas  Seksual  Pada  Pasangan  Menopause.  Metode  yang  digunakan adalah Quasy eksperiment dengan desain penelitian Pretest Post test One Group  Design.  Populasi  dan  sampelnya  adalah  wanita  menopause  yang memiliki suami dan tidak menderita penyakit yang dapat mempengaruhi aktifitas seksual, sebanyak 20 wanita di dusun Wonosari sebagai kelompok perlakuan dan 20 wanita di dusun Sukosari sebagai kelompok kontrol dengan tehnik Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil uji paired sample t test pada kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0.514 > alpha 0.05 (p > 0.05), bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas seksual pada wanita menopause pada pre dan post intervensi. Pada kelompok perlakuan hasil uji t independent  nilai signifikansi sebesar 0.023 (p<0.05), bahwa terdapat pengaruh pemberian paket “Affection” terhadap peningkatan aktifitas seksual pasangan menopause. Aktifitas seksual wanita menopause pada kelompok perlakuan lebih tinggi daripada sebelum diberikan intervensi.  Oleh karena itu dianjurkan bagi petugas puskesmas untuk menindaklanjuti dengan me- ngembangkan program promosi kesehatan melalui penyebarluasan peman- faatan paket “Affection” bagi pasangan menapouse.  Menopause is a critical period of a woman’s life, during this period physi- cal and psychological changes might occur. During this period, a woman felt herself getting old and afraid if she cannot fulfill her husband sexual needs.  This  case  suppose  not  happend  eventhough  the  age  of  a  woman increasing.  The  purpose  of  the  research  is  to  analyze  Effects  of  Giving Affection  Packages  on  Sexual  Activities  in  Menopause  Couples.  That method used is Quasi experiment with Pretest Post test One Group Design research  design.  The  population  and  the  sample  is  menopausal  women who have  husbands and do not suffer from a disease that can affecting sexual activity, there were 20 women in Wonosari district as a treatment group  and  20  women  in  Sukosari  district  as  a  control  group  with  the Simple Random Sampling technique. Based on the results of study on paired sample t test in the control group with a significance value of 0.514 & gt; alpha  0.05  (p &  gt;  0.05),  there  was  no significant  difference  in  sexual activity in postmenopausal women in the pre and post intervention. On the treatment group the results of the independent t test significant value of 0.023 (p & lt; 0.05), there was an influence on giving “Affection” package to menopausal couples in the case of sexual activity. Women’s sexual activ- ity  on  menopausal  age  in  the  treatment  group  was  higher  than  before given intervention. Therefore It is recommended for puskesmas officers to follow up by developing health promotion programs through disseminat- ing the application of the “Affection” package for menapouse couples.

Page 1 of 2 | Total Record : 15