cover
Contact Name
Rachma
Contact Email
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Editorial Address
https://jurnaledukasi.kemenag.go.id/index.php/edukasi/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
EDUKASI
ISSN : 16936418     EISSN : 2580247X     DOI : https://doi.org/10.32729/edukasi
Focus: EDUKASI is a scientific journal dedicated to the study and research of Religion and Religious Education. It is committed to enriching and expanding the body of scientific knowledge relevant for policy-making and the advancement of theoretical and conceptual frameworks. The journal aims to provide valuable literature, data, and information to governmental bodies, education practitioners, and academics to support decision-making and further studies. Scope: EDUKASI is a scientific journal focused on research and development in the field of religious education. The journal accepts articles that make significant contributions to understanding and solving issues in religious education, whether in formal or non-formal institutions. The topics covered include: Management of Religious Education Institutions Roles and Practices of Religious Educators Management and Funding of Religious Education Evaluation, Quality Assurance, and Accreditation of Religious Education The Role of Students in Religious Education Study of educational aspects relating to various diciplines such as psychology, sociology, management, philosophy, theology, anthropology, and political science to enrich the discourse on religious education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan" : 11 Documents clear
MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI PANTI ASUHAN MIZAN AMANAH YOGYAKARTA: PROTOTIP PENDIDIKAN RAMAH ANAK Toni Pransiska
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.596

Abstract

AbstractThis article discusses the model of Multicultural education at the Orphanage in Yogyakarta. Because, cases of child violence both in the family environment, schools, communities and even in orphanages are increasingly prevalent these last few. So this is a major concern in finding alternative solutions to these problems. The object of this research was conducted at the Yogyakarta branch of the Mizan Amanah orphanage.This study uses a qualitative research paradigm with the type of field research.The research data was extracted and collected through in-depth interviews with informants, observation and documentation. The education and coaching model in this institution can be used as a role model or prototype in constructing child-friendly orphanages. The results of this study indicate that this foundation has a vision and mission that leads people to the welfare and character development of the nation's generation. The foundation's typical mutlultural model of education is carried out through educational and learning activities, self-development, and social care. Besides that, the multicultural values that are internalized to students are the values of democracy, mutual respect, togetherness, cooperation, help, justice, equality and other positive character values.AbstrakArtikel ini membahas tentang model pendidikan Multikultural di Panti Asuhan di Yogyakarta. Sebab, kasus kekerasan anak baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat bahkan di panti asuhan semakin marak beberapa terakhir ini. Sehingga hal ini menjadi perhatian utama dalam mencarikan solusi alternatif atas permasalahan tersebut. Objek penelitian ini dilakukan di panti asuhan Mizan Amanah cabang Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Data penelitian diperoleh dan dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap narasumber, observasi dan dokumentasi. Model pendidikan dan pembinaan di panti ini dapat dijadikan sebagai role model atau prototipe dalam mengkonstruksi panti asuhan ramah anak. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa yayasan ini memiliki visi-misi yang mengantarkan umat pada kesejahteraan dan pembangunan karakter generasi bangsa. Model pendidikan mutlikultural ala yayasan ini dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan pembelajaran, pengembangan diri, dan kepedulian sosial. Disamping itu, nilai-nilai multikultural yang diinternalisasikan kepada siswa adalah nilai demokrasi, saling menghargai, kebersamaan, kerjasama, tolong-menolong, keadilan, kesetaraan dan nilai-nilai karakter positif lainnya.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HOLISTIK DI PONDOK PESANTREN AMANATUL UMMAH MOJOKERTO Muhammad Anas Ma`arif; Ibnu Rusydi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.598

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to describe and analize the implementation of holistic education in Amanatul Ummah Islamic Boarding School which is exploring in the terms of educational objectives, curriculum, learning methods, educators and evaluation. This study was uses qualitative approach research with the type of case study. That was describing and analyzing the implementation of holistic education in the Amanatul Islamic Boarding School. Implementation of holistic education in the Amanatul Ummah boarding school were carried out in a strict, responsible and disciplined manner while carrying out all things. The whole educational process from several elements includes: 1) Educational Objectives: the purpose of education in general is to form a whole human being with moral character while specifically covering. Becoming a cleric, a conglomerate, the nation's leader, and be a professional in every fields. 2) curriculum that implemented by using an integrative curriculum between the national curriculum and the standard of Al-Azhar Egypt’s curriculum. 3) Educators are demanded to be professional and has excellent personalities for being a role of models for santri. 4), the methods that applied was various, including traditional methods and contemporary methods. 5). Evaluation: the evaluation was carried out every week, monthly, semester, and yearly. All educational elements are evaluated to realize the Islamic Boarding School's vision and mission. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi pendidikan holistik pesantren Amanatul Ummah yang dieksplorasi dari segi tujuan pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran, pendidik dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis implementasi pendidikan holistik di Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto. Hasil penelitian Implementasi pendidikan holistik di pesantren Amanatul Ummah Mojokerto dilaksanakan dengan ketat, bertanggung jawab dan disiplin dalam melaksanakan segala hal. Penerapan proses pendidikan secara utuh dari beberapa elemen meliputi: 1). Tujuan pendidikan secara umum adalah membentuk manusia utuh yang berakhlakul karimah sedangkan secara khusus meliputi. Menjadi ulama`, menjadi konglomerat, menjadikan pemimpin bangsa, menjadi profesional di bidangnya. 2) kurikulum yang diimplementasikan menggunakan kurikulum integratif antara kurikulum nasional dengan kurikulum muadalah berstandar Al-Azhar Mesir. 3) Pendidik dituntut untuk profesional dan memiliki kepribadian yang mantap agar menjadi teladan bagi santri. 4), metode yang diterapkan bervariasi meliputi metode tradisional dan metode kontemporer. 5). Evaluasi: pelaksanaan evaluasi dilakukan setiap mingguan, bulanan, per semester, dan tahunan. Semua elemen pendidikan dievaluasi untuk mewujudkan visi-misi pesantren.
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DOSEN Yudha Nata Saputra
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.603

Abstract

AbstractFor improving the performance of lecturer then lecturer development management in tertiary institutions faculty are being important. There are many factors, both internal and external that affect the performance of the faculty, including the most factors are leadership, motivation and compensation, therefore this study intended to analyze the effect of three factors above either partially or simultaneously towards the performance of lecturers. In order to achieve the research objectives, the research method used is explanatory survey. The findings of the study found that there is a significant effect of leadership variable (X1) on the performance of lecturers (Y) of 27.39%, a significant effect of motivational variables (X2) on the performance of lecturers (Y) of 26.69%, a significant effect of the variable compensation (X3) on the performance of lecturers at 21.03% with three simultaneous effects by 73%, which means the best perception of lecturers on the three variables above, the performance would be even better. Schools need to provide opportunities for lecturers to convey their wishes and hopes for the school. Schools need to reward lecturers for their works done. Compensation for lecturers should be given fairly. Schools need to develop the performance of appraisal system to improve the performance of lecturers. AbstrakDalam rangka meningkatkan kinerja dosen maka manajemen pengembangan dosen di perguruan tinggi menjadi tumpuannya. Ada banyak faktor, baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi kinerja dosen, diantaranya adalah faktor kepemimpinan, motivasi dan kompensasi. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisa pengaruh dari ketiga faktor tersebut baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja dosen. Metode penelitian yang digunakan eksplanatory survey. Temuan studi menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kepemimpinan (X1) terhadap kinerja dosen (Y) sebesar 27,39%, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi (X2) terhadap kinerja dosen (Y) sebesar 26,69%, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kompensasi (X3) terhadap kinerja dosen sebesar 21,03%, adapun pengaruh simultan ketiganya sebesar 73%, yang berarti semakin baik persepsi dosen pada tiga variabel di atas, kinerjanya akan lebih baik.  Untuk memperkuat posisi kepemimpinan, Ketua STT perlu memberikan kesempatan kepada dosen untuk menyampaikan keinginan-keinginan dan harapan mereka kepada institusi. Untuk meningkatkan motivasi dosen maka ketua perlu memberikan penghargaan kepada dosen atas usaha yang mereka lakukan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam menetapkan kompensasi kepada dosen, hendaknya dilakukan dengan adil. Kemudian untuk meningkatkan kinerja dosen di STT, perlu disusun sistem penilaian kinerja dosen.
IDENTITAS ISLAM DAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI KHUSUS ACEH Amaliah Fitriah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.626

Abstract

AbstractThis article investigates education in the era of Aceh Special Autonomy from the perspective of Acehnese identity politics. The nature of education in Aceh was fundamentally a legacy of conflict, and an arena of continuous identity contestation in the course of Aceh history. This study focuses on the way the implementation of special autonomy and Islamic sharia has altered and reshaped the construction of Acehnese identity. The changes in the curriculum and the structure of education observed in this research has represented the reassertion of Islamic identity in the education of Aceh. However, this reassertion has not necessarily led to an all-Islamised education system in Aceh.  Rather, this development has resulted in a hybrid education system, one which promotes a greater association and convergence between Aceh’s distinct Islamic identity and the Indonesian education secular systems. This result emphasises that Acehnese identity has experienced transformation and negotiation, that is, although Islam has and continously remained the most significant element of Acehese identity, this identity is framed as part of  Indonesian national identity. Therefore, identity is not fixed, but it is flexible and negotiable, as nationalism itself is a form of shared identity.  AbstrakArtikel ini menginvestigasi pendidikan pada era Otonomi Khusus Aceh dalam perspektif politik identitas masyarakat Aceh. Hakikat pendidikan di Aceh merupakan warisan dari konflik dan senantiasa menjadi ajang kontestasi identitas dalam sejarah hubungan antara Aceh dan Jakarta. Tulisan ini akan melihat sejauh mana penerapan Otsus dan Syariat Islam telah membentuk atau mengubah konstruksi identitas Aceh. Perubahan-perubahan dalam kurikulum dan struktur pendidikan sebagaimana ditemukan dalam penelitian ini telah menegaskan kembali identitas Islam dalam pendidikan Aceh. Namun demikian hal ini tidak serta merta mendorong Islamisasi menyeluruh pada sistem pendidikan Aceh. Melainkan telah terbentuk sebuah sistem pendidikan ‘hibrid’ yang menghasilkan penyatuan dan konvergensi antara identitas Islam Aceh dengan sistem pendidikan sekuler Indonesia. Hasil penelitian ini meneguhkan argumen bahwa identitas Aceh telah mengalami transformasi dan negosiasi, meskipun Islam telah dan tetap menjadi elemen penting dalam identitas Aceh, namun identitas tersebut  terus menerus ternegosiasikan ke dalam identitas nasional. Identitas bukan merupakan suatu yang tetap, melainkan fleksibel dan dapat dinegosiasikan, karena nasionalisme itu sendiri merupakan sebuah bentuk berbagi identitas.
MADRASAH WIWITAN DI BADUY LUAR Iyoh Mastiyah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.668

Abstract

AbstractThis paper is the result of research that reveals the role of the Alam Wiwitan madrasah in providing educational services to  Baduy community in Cicakal Girang as an area including Assistance. This study uses qualitative methods with data collection techniques through interviews, observation and documentation guidelines. The research findings show that Cicakal Girang is one of the assisting villages for Baduy people who violate customary rules or because they move on their own. But they are still bound by the Baduy pikukuh (regulations). Because they are still in the communal land (power) Kanekes (Baduy). The people who live in the Kanekes area are unique, where all the inhabitants adhere to the religion of Islam, even though they are traditionally still bound by the Baduy tribe who have Sundanese Wiwitan beliefs. The famous Baduy community still considers taboo on formal education. But in fact, in that region, there has been a formal educational institution in the form of madrasa as a formal education unit that provides education services to children. The following article will reveal how the existence of madrasas in the midst of indigenous peoples who are still intoxicating towards formal education.AbstrakTulisan ini merupakan hasil penelitian yang mengungkap kiprah madrasah Alam Wiwitan dalam memberikan layanan pendidikan pada masyarakat Baduy di Cicakal Girang sebagai wilayah termasuk Penampingan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian bahwa Cicakal Girang merupakan salah satu kampung penampingan bagi masyarakat Baduy yang melanggar peraturan adat atau karena pindah atas keinginan sendiri. Namun mereka masih terikat oleh pikukuh (peraturan) adat Baduy. Karena mereka masih berada di tanah ulayat (kekuasaan) Kanekes (Baduy). Masyarakat yang tinggal di wilayah Kanekes ini memiliki keunikan, dimana semua penduduknya menganut agama  Islam, padahal secara adat mereka masih terikat oleh pikukuh Baduy yang memiliki kepercayaan Sunda Wiwitan. Masyarakat Baduy terkenal masih menganggap tabu terhadap pendidikan formal. Namun kenyataanya di wilayah tersebut telah ada Lembaga Pendidikan formal dalam bentuk madrasah sebagai satuan pendidikan formal yang memberikan layanan Pendidikan kepada anak-anak. Tulisan berikut  akan mengungkap bagaimana eksistensi  madrasah  di tengah masyarakat  adat yang masih mentabukan  terhadap pendidikan Formal.
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN Muhamad Murtadlo
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.680

Abstract

AbstractIndonesia as an archipelagic country has the extraordinary potential marine wealth. It's just that, maritime culture in the nation's community has faded and is more oriented to land development (agrarian). This paper will examine the response of the pesantren world to the idea of developing a maritime spirit in supporting the idea of Indonesia as the world's maritime axis. Research questions were formulated to answer how understanding of maritime concepts was constructed and implemented by the pesantren community. This research is a qualitative research, by taking a case in pesantren bisnis.com Istana Mulia Serang Banten. From this case, the study concluded that pesantren did not have a clear concept in initiating maritime-based religious education. Various problems still hamper pesantren in building maritime culture such as related to technology and information systems, facilities and infrastructure, human resources. New strategies are needed in targeting pesantren for the formation of a maritime pesantren model. The government through the Ministry of Religion needs to make many breakthroughs to further socialize and start educational development related to maritime affairs. AbstrakIndonesia sebagai negara kepulauan mempunyai potensi kekayaan laut yang luar biasa. Hanya saja, budaya maritim pada masyarakat bangsa ini pernah meredup dan lebih berorientasi pada pembangunan daratan (agraris). Tulisan ini akan mengkaji respons dunia pesantren terhadap gagasan pembangunan semangat maritim dalam mendukung terciptanya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Pertanyaan penelitian dirumuskan untuk menjawab bagaimana pemahaman konsep maritim dikonstruksi dan diimplementasikan oleh masyarakat pesantren. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan mengambil kasus di pesantren bisnis.com Istana Mulia Serang Banten. Dari kasus ini, penelitian menyimpulkan bahwa pesantren belum mempunyai konsep yang jelas dalam menggagas pendidikan keagamaan berbasis maritim. Berbagai permasalahan masih menjadi hambatan pesantren dalam membangun budaya maritim seperti terkait sistem teknologi dan informasi, sarana dan prasarana, sumber daya manusia.  Perlu strategi baru dalam membidik pesantren untuk pembentukan model pesantren maritim. Pemerintah melalui Kementerian Agama perlu melakukan banyak terobosan untuk lebih mensosialisasi dan memulai pembangunan pendidikan terkait dengan kemaritiman.
MODEL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA DI PERGURUAN TINGGI: STUDI KASUS DI UNIVERSITAS SERANG RAYA Siti Muhibah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.683

Abstract

AbstractThis study aims to determine the pattern of character education development in Islamic Religious Education. The study was conducted at Serang Raya University, Banten in 2019, using a qualitative approach. Data obtained by interview, observation and document techniques. Interviews were conducted with the leaders of the college campus administration staff, religious education lecturers, and students. The results of this study found that the development of character education was implemented through learning in the classroom and student activities, using interactive discussion methods, habituation, exemplary and discipline. The availability of PAI lecturers and campus facilities is a supporting factor for the implementation of character education. In contrast, the inhibiting factors include attitudes and behaviours of students who are less severe in participating in religious activities because they are more focused on science development activities, as well as heterogeneous students. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengembangan pendidikan karakter dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian di lakukan di Universitas Serang Raya, Banten pada tahun 2019, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan dokumen. Wawancara dilakukan kepada pimpinan perguruan tinggi staf administrasi kampus, dosen pendidikan agama, dan mahasiswa. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengembangan  pendidikan karakter diimplementasikan melalui pembelajaran di kelas dan  melalui kegiatan kemahasiswaan, dengan menggunakan metode diskusi interaktif, pembiasaan, keteladanan dan kedisiplinan. Ketersediaan dosen PAI dan fasilitas kampus merupakan faktor pendukung dari implementasi pendidikan karakter. Sementara faktor penghambat meliputi sikap dan perilaku mahasiswa yang kurang serius mengikuti kegiatan keagamaan karena lebih fokus kepada kegiatan pengembangan sains, serta adanya mahasiswa yang heterogen.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL (PDF) DI PESANTREN ULYA ZAINUL HASAN PROBOLINGGO Saridudin Saridudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.690

Abstract

AbstractThis study aims to determine the curriculum development model such as what was developed by PDF Ulya Zainul Hasan Genggong, East Java Province. This research is qualitative research with a case study approach. Data collection is done by observation, interview, and document search. This research resulted in the finding that PDF Ulya Zainul Hasan succeeded in developing his curriculum not only in mastering the yellow book and religious experts (mutafaqquh fiddin) but oriented towards the development of life skills. Some life skills activities developed include computer engineering, jenazah management training, cooperatives, pencak silat, marawis and hadrah art. Besides, several extracurricular activities were also developed, including the bahsul massail group, Arabic language guidance, khitobah guidance, and Hajj ritual training. This success is supported by several factors such as the context of the PDF policy, the input of santri and ustad, the learning process and the PDF output that can give color to the social life of pesantren and the community. This research suggests that related educational institutions continue to socialize PDF on a massive scale through various channels, including the Ministry of Religious Affairs, the Ministry of Education, Islamic boarding schools, and the general public, so that PDF gets wider recognition and creates a positive brand image about Formal Diniyah Education. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengembangan kurikulum seperti apa yang dikembangkan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Ulya Zainul Hasan Genggong Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan penelusuran dokumen. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa PDF Ulya Zainul Hasan berhasil mengembangkan kurikulumnya tidak hanya dalam penguasaan kitab kuning dan ahli agama (mutafaqquh fiddin) tapi diorientasikan pada pengembangan life skills. Beberapa kegiatan life skills yang dikembangkan di antaranya teknik komputer, training pengurusan jenazah, koperasi, pencak silat, marawis dan seni hadrah. Selain itu juga dikembangkan beberapa kegiatan ekstrakurikuler antara lain kelompok bahsul masail, bimbingan bahasa arab, bimbingan khitobah, dan pelatihan manasik haji. Keberhasilan ini didukung beberapa faktor seperti konteks kebijakan PDF, input santri dan ustadz, proses pembelajaran dan output PDF yang mampu memberikan warna bagi kehidupan sosial pesantren dan masyarakat. Penelitian ini menyarankan agar lembaga pendidikan terkait terus mensosialisasikan PDF secara masif melalui berbagai jalur baik Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, pondok pesantren, maupun masyarakat umum, sehingga PDF mendapat rekognisi yang lebih luas dan tercipta brand image yang positif tentang Pendidikan Diniyah Formal.
PREFACE EDUKASI VOL. 18 NO. 1 APRIL 2020 Preface Vol. 18(1) 2020
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.806

Abstract

COVER EDUKASI VOL. 18 NO. 1 APRIL 2020 Cover Vol. 18(1) 2020
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.807

Abstract

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 22 No. 1 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 3 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 2 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 1 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 2 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 1 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 2 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 2 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 15 No. 3 (2017): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 1, April 2017 EDUKASI | Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 3, DESEMBER 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL 2014 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 3, DESEMBER 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2012 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 3, DESEMBER 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 1, APRIL 2011 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 3, DESEMBER 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 1, APRIL 2010 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 4, DESEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 3, SEPTEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 2, JUNI 2009 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 4, DESEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 3, SEPTEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 2, JUNI 2008 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 4, DESEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 2, JUNI 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 1, MARET 2007 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 4, DESEMBER 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 2, JUNI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2006 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 4, DESEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 3, SEPTEMBER 2005 Vol. 3 No. 2 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2004 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 3, JULI 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2003 More Issue