cover
Contact Name
Herna Hirza
Contact Email
hirzaherna0@gmail.com
Phone
+6281397728339
Journal Mail Official
grenek@unimed.ac.id
Editorial Address
JL. Willem Iskandar Pasar v Medan Estate
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Grenek: Jurnal Seni Musik
ISSN : 23015349     EISSN : 25798200     DOI : https://doi.org/10.24114/grenek.v10i1
Grenek : Jurnal Seni Musik merupakan jurnal yang dikelola oleh prodi pendidikan musik jurusan sendratasik FBS Unimed. Grenek: Jurnal Seni Musik menyajikan persoalan dan isu-isu terkini tentang musik di Indonesia terkhusus di Sumatera utara. Grenek : Jurnal Seni Musik secara khusus membahas tentang pendidikan musik, penyajian musik, pengelolaan musik, penciptaan musik, serta pengkajian musik.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik" : 12 Documents clear
Efektivitas Pembelajaran Piano Secara Daring Bagi Anak-Anak Di Purwacaraka Music Studio Yogyakarta Ayu Sarah Yanty Pasaribu
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.39198

Abstract

Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, kegiatan pendidikan masih dilaksanakan secara daring dan disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Maka dari itu, model pembelajaran secara daring hingga kini masih tetap dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pembelajaran musik secara daring, khususnya pembelajaran piano di lembaga kursus musik. Metode penelitian adalah kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi partisipatif. Sampel penelitian adalah pengajar dan siswa di Purwacaraka Music Studio Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran piano secara daring membutuhkan peralatan teknologi dan media sosial untuk memudahkan pengajar menyampaikan isi materi pembelajaran. Pengajar piano Purwacaraka Music Studio Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran secara daring dalam synchronous bi-directional, yaitu pengajar dan siswa melakukan tatap muka secara daring di waktu yang bersamaan. Metode pembelajaran piano adalah metode ceramah dan imitasi. Namun, terdapat pula kendala yang dihadapi ketika melakukan proses pembelajaran secara daring ialah, durasi waktu Zoom yang sedikit dan jaringan internet yang tidak stabil. Hal tersebut beberapa kali menghambat proses pembelajaran piano bagi siswa secara daring. Permasalahan spesifik yang sering dijumpai dalam pembelajaran secara daring adalah minimnya interaksi antara pengajar dan pendidik, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahpahaman perbedaan dalam teknik permainan musik antara pengajar dan siswa karena tidak adanya proses pembelajaran secara tatap muka.
Efektivitas Pengemasan Materi Musik Tradisional Berbasis Edmodo Jeremia Pangaribuan; Herna Hirza
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.36938

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengemasan materi musik tradisional pada mata pelajaran Seni Budaya dalam bentuk media poster yang kemudian di unggah ke edmodo sebagai media pembelajaran online di kelas VIII A SMP Negeri 23 Medan. Penelitian ini menggunakan metode R&D (Research and Development). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah validasi ahli media dan validasi ahli materi. Hasil penelitian menghasilkan produk berupa poster berisi materi musik tradisional yang di desain menggunakan software Corel Draw X7 dan telah divalidasi oleh ahli media dengan nilai rata-rata 80% kategori valid dan validasi ahli materi dengan nilai rata-rata 90,825 kategori sangat valid. Melalui tahap pretest, uji coba tahap satu, dan postest, efektivitas siswa-siswi memperoleh nilai rata-rata 90,15% dengan kategori sangat efektif.
Apresiasi Musik Oleh Jemaat Ketika Menyanyikan Lagu Ibadah di Kebaktian Minggu Shirley Tiurina
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.38780

Abstract

Penelitian ini ingin melihat bagaimana cara jemaat mengapresiasi lagu-lagu ibadah yang dinyanyikan. Pemusik dan Pemandu Nyanyian Jemaat mampu mengapresiasi dan menginterpretasi lagu dengan baik, karena mereka sudah menganalisis dan melatih lagu-lagu tersebut selama beberapa hari terakhir. Namun, jemaat cenderung sulit untuk mengapresiasi lagu-lagu jemaat, karena mereka baru mengetahui lagu yang dinyanyikan tepat ketika ibadah dimulai. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pola apresiasi yang dilakukan jemaat, lewat gesture dan ekspresi tertentu lewat observasi. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa Jemaat ternyata cenderung tidak ikut bernyanyi dan tidak menyimak, terutama ketika lagu yang dinyanyikan tidak familiar. Sedangkan ketika lagunya familiar, maka jemaat akan bernyanyi secara serentak, dan menunjukkan gesture tertentu. Gesture-gesture seperti bertepuk tangan, mengetuk jari di kursi, menggerakkan badan, atau menambah harmonisasi terlihat ketika lagu yang dinyanyikan familiar. Hal ini juga terlihat ketika lagu yang dinyanyikan adalah lagu yang ceria dan semangat. Semua kegiatan gesture tersebut berkaitan dengan lagu yang dinyanyikan, dan bagaimana cara Pemusik dan PNJ menginterpretasikan nyanyian ibadah pada kebaktian saat itu.
Dinamika Perkembangan Seni Sholawat Emprak Pondok Pesantren Budaya Kaliopak Eki Satria
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.38789

Abstract

Sholawat emprak merupakan kesenian Islam-Jawa yang memadukan unsur musik, tari, dan sastra yang popularitasnya naik pada awal abad 20. Kesenian ini sempat mengalami dekadensi dalam waktu yang cukup lama yang diakibatkan oleh pergulatan politik adanya isu peristiwa pemberontakan PKI di tahun 1965. Tahun 1980-an terdapat tanda-tanda kemunculan kembali kesenian ini, namun pada akhirnya tidak bertahan lama dan mengalami kematian. Pada tahun 2011 Kesenian Sholawat Emprak mulai dihidupkan kembali dan ditempatkan di Pondok Pesantren Kaliopak. Kehidupan kembali kesenian yang diprakarsai oleh Kyai Jadul Maula ini masih eksis hingga saat ini. Dinamika perkembangan seni Sholawat Emprak Pondok Pesantren Budaya Kaliopak diasumsikan terjadi berdasarkan fase-fase tertentu tertentu dan dipengaruhi oleh beberapa faktor saat kurun waktu kejayaan eksistensinya hingga terjadinya dekadensi maupun pasca dihidupkan kembali hingga saat ini. Hal ini tidak lepas dari perkembangan zaman, di mana perkembangan hiburan dalam masyarakat saat ini tentu berbeda dengan masa lalu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fase perkembangan seni Sholawat Emprak Pondok Pesantren Budaya Kaliopak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tahapannya berupa studi pustaka, observasi, wawancara dan analisis. Hasil dari pembahasan yang didapat adalah; 1) matinya seni sholawat emprak. Dipengaruhi oleh faktor modernisasi dari sisi kiri dan purifikasi agama dari sisi kanan; 2) dihidupkannya kembali seni sholawat emprak di Pesantren Budaya Kaliopak. Upaya melanjutkan dan memfasiliatasi kesenian yang pernah eksis di masa lalu serta turut memelihara dan melestarikannya; dan 3) lahirnya Sholawat Emprak Muda. Upaya mempertahankan dan mengembangkan seni sholawat emprak secara dinamis dan adaptif atas derasnya arus budaya populer dan perkembangan jaman yang terus berlangsung.
Komposisi Musik ‘Sampaniara’ Karya Amir Pasaribu Dalam Perspektif Musik Modern Indonesia: Unsur Pentatonik dan Elemen Harmoni Tonal Ance Juliet Panggabean; Herna Hirza; Emmi Simangunsong; Junita Batubara; Kamaluddin Galingging
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.39256

Abstract

Komposisi Musik  ‘Sampaniara’ Karya Amir Pasaribu Dalam Perspektif Musik Modern Indonesia: Dengan Unsur Pentatonik Dan Elemen Harmoni Tonal metode dasar menggunakan metode deskriptif  kualitatif.  Selain itu, metode pendekatan yang dilakukan dengan metode kepustakaan. Komposisi musik Sampaniara teridentifikasi sebagai sebuah komposisi musik modern, karena dari segi bentuk free form dengan pola A A B C B dan Coda,  serta unsur pentatonik yang mirip laras pelog sebagai dasar tangganadanya. Dasar harmoni, yang diharmonisir dengan elemen-elemen harmoni tonal barat terkandung didalamnya. Komposisi Sampaniara diciptakan oleh seorang komponis Indonesia yang terkenal Amir Pasaribu dengan ciri khas musik pianonya, Dengan penggunaan tingkat akor (progressi harmoni) dan permainan solois menjadikan komposisi  ini sebagai salah satu komposisi musik modern Indonesia lebih  unik dan menarik pada masanya.
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Musik dan Personal Branding Penyanyi Vionita Sihombing Zul Hazmi Harahap
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.39258

Abstract

Perkembangan media sosial memberikan beberapa manfaat dalam industri musik. Adapun media sosial dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan karya musik dan membangun personal branding.  Salah satu musisi yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi lagu dan personal branding adalah Vionita Sihombing. Vionita Sihombing merupakan penyanyi wanita yang memulai karirnya setelah berhasil menjuarai ajang The Voice Indonesia 2019. Vionita aktif memanfaatkan media sosialnya untuk mempromosikan lagu-lagunya dan juga dalam membangun personal branding. Untuk mengetahui bagaimana cara Vionita Sihombing memanfaatkan media sosial dalam promosi musik, maka peneliti menggunakan teori media sosial dan pendekatan media sebagai industri budaya dari Miege, 1989 guna menganalisis bagaimana kreativitas produk (musik) dipasarkan. Peneliti juga menggunakan konsep personal branding dari Montoya, 2008 yaitu : You, Promise dan Relationship. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada Vionita Sihombing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Vionita Sihombing memanfaatkan fitur-fitur pada media sosial Youtube¸Instagram dan Tiktok untuk mempromosikan karya musiknya. Aktivitas personal branding melalui media sosial dalam konteks You: ditunjukkan Vionita dengan cara mendefenisikan dirinya sebagai seorang penyanyi profesional  jebolan The Voice Indonesia yang aktif berkarya dan populer melalui lagu-lagunya. Promise: dalam konteks ini Vionita bertanggung jawab atas profesinya sebagai penyanyi dengan aktif merespon permintaan penggemarnya melalui karya dan aktivitas bermusiknya. Relationship : dalam konteks ini Vionita memiliki relasi yang luas dengan musisi dan artis terkenal serta mampu mempengaruhi para penggemarnya.
E-Modul Praktikum Seni Musik: Bahan Ajar Digital Berbasis Case Method dan Team Based Project Sri Mustika Aulia; Esra Parmian Talenta Siburian; Laurensia Masri Perangin Angin; Try Wahyu Purnomo
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.39353

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menghasilkan bahan ajar berupa e-modul pendidikan seni musik berbasis case method dan team based project. Pembelajaran pemecahan kasus (Case Method) atau pembelajaran kelompok berbasis project (team based project) sebagai bagian bobot evaluasi, menjadikan kegiatan pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Materi dan praktik yang disampaikan mesti sinkron dengan isu yang berkembang dimasyarakat sehingga pembelajaran menjadi lebih konkrit kepada hasil pembelajaran  yang dapat merefleksikan tujuan, sasaran dan nilai pendidikan yang akan dicapai di sekolah. Pada tahap define (pendefinisian), akan dilakukan analisis kebutuhan, analisis konsep case method dan team based project dan analisis kompetensi, tujuan dan capaian pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dilakukan design (perancangan) e-modul prakttikum pendidikan seni musik. Setelah dirancang, dilanjutkan dengan tahapan development (pengembangan) dengan melakukan 3 kegiatan utama, yaitu: uji validitas, uji implementasi, dan uji efektivitas. Setelah produk dinyatakan valid, praktis, dan efektif dilanjutkan tahap akhir berupa disseminate (penyebaran) produk pada skala yang lebih luas
Reinterpretasi Keude Kupi Sebagai Axis Mundi Masyarakat Aceh dalam Bentuk Dialog Bunyi Rico Gusmanto; Surya Rahman
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.38802

Abstract

Kehidupan masyarakat Aceh tidak bisa dipisahkan dengan keude kupi (warung kopi). Banyak aktivitas masyarakat yang dilakukan di keude kupi, sehingga menimbulkan stigma negatif terhadap tempat ini. Stigma negatif tersebut ditinjau dari banyaknya aktivitas membuang-buang waktu, seperti duduk berlama-lama saban hari di keude kupi, padahal dibalik stigma tersebut terdapat nilai sosial yang terjadi. Nilai sosial ini dibentuk dengan adanya interaksi sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Dengan terjadinya interaksi sosial ini, komunikasi yang terbentuk dapat menghasilkan berbagai macam informasi, sehingga banyak masyarakat yang menjadikan keude kupi sebagai axis mundi. Gagasan ini diaktualisasikan melalui karya seni musik dengan menginterpretasikan kembali interaksi sosial tersebut ke dalam bentuk penggarapan dialog bunyi. Tujuan dari penelitian karya seni ini adalah untuk mengaktualisasikan interaksi sosial di keude kupi sebagai axis mundi masyaraat Aceh melalui dialog bunyi menggunakan pendekatan reinterpretasi. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penciptaan dengan menggabungkan proses penciptaan musik dari Pande Made Sukerta (Menyusun Gagasan Isi, Menyusun Ide Garapan, Menentukan Garapan) dan teori garap dari Rahayu Supanggah (Materi Garap, Pengarap, Sarana Garap, Prabot, Penentu Garap, dan Pertimbangan Garap).
Penggalian Konsep-konsep “Wandali” Sebagai Upaya Melahirkan Model Penciptaan Karawitan Asep Saepudin; Ari Sahara; Subuh Subuh
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.39021

Abstract

Tujuan penulisan ini untuk menggali berbagai konsep yang terdapat dalam Gending Wandali sebagai upaya menelusuri sebuah model penciptaan dalam garap karawitan. Tulisan ini berawal dari perenungan penulis bahwa, sebuah gending tidak hanya berhenti pada bentuk abstrak yang hanya bisa didengarkan telinga dalam waktu yang singkat, akan tetapi di dalamnya penuh peasan dan makna yang ingin disampaikan penciptanya, baik tentang dirinya maupun tentang karya itu sendiri. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, penelusuran dokumen, serta audiovisual. Wandali singkatan dari Jawa, Sunda dan Bali yaitu sebuah gending yang diciptakan oleh Nartosabdo pada tahun 1970-an yang bernuansa Jawa, Sunda, dan Bali. Gending ini sangat populer pada zamannya, juga masih sering dipentaskan pada masa sekarang di dalam budaya Jawa. Meskipun pencipta gending ini sudah meninggal, namun isi pesan melalui teks yang ingin dikomunikasikan oleh penciptanya masih sangat relefan untuk dibahas. Inilah apa yang dikatakan Roland Barthes sebagai mitos yakni teks-teks yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang disampaikan melalui komunikasi. Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui berbagai teks yang ada di dalam karya. Karya merekalah yang berbicara. Ketika teks-teks ini mapan, maka tidak menutup kemungkinan melahirkan sebuah model penciptaan karawitan yang baru. Model ini selanjutnya akan mudah dipalikasikan di dalam minat penciptaan karawitan. Analisis Wandali terfokus pada tafsir berbagai konsep yang diperoleh dari pencipta dan juga gendingnya. Berdasarkan konsep-konsep tersebut diperoleh kesimpulan bahwa wandali adalah salah satu model penciptaan karawitan yang bisa diterapkan oleh  siapapun,  termasuk  para  mahasiswa  di  Perguruan  Tinggi  Seni. 
Makna dan Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pertunjukan Kesenian Alat Musik Tradisional Gendang Beleq Albi Eka Daud; Dahlan Dahlan; Lalu Sumardi
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 11, No 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.38691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik permainan kesenian gendang beleq, makna alat dan pertunjukan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan kesenian gendang beleq. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian phenomeolog. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik penentuan sampel penelitan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan penelitian teknik  permainan alat musik gendang beleq yaitu : a) gendang; ditabuh & dikeplak. b) kenceng/cemprang; ditepuk. c) oncer/petuk; ditabuh.   d) rincik; ditabuh. e) trompong; ditabuh.  f) gong; ditabuh. g) suling; ditiup.  Makna alat yaitu : a) gendang,  berbahan kayu yang membran sebelah kiri dan kanan dilapisi kulit hewan sapi dan kambing. b) kenceng/cemprang. berbentuk piringan terbuat dari logam yang berbahan kuningan. c) oncer/petuk, berbentuk bulat terbuat dari logam berbahan kuningan. d) rincik, berbentuk piringan terbuat dari logam berbahan kuningan. e) trompong, berbentuk bulat terbuat dari logam berbaan kuningan.. f) gong, berbentuk bulat terbuat dari logam berbahan kuningan. g) suling,  terbuat dari bambu. Makan pertunjukan yaitu : a) bentuk pelestarian. b) pembentuk sikap gotong royong. Nilai-nilai dalam gendang beleq yaitu : a) nilai estetika. b) nilai tanggung jawab. c) nilai kerja keras. d) nilai ekonomis. 

Page 1 of 2 | Total Record : 12