cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 29 (2015)" : 8 Documents clear
ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/D/1 Rudi Mangiring Manullang; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.355 KB)

Abstract

Sistem antrian sering dijumpai dalam kehidupan nyata, seperti antrian di bank, pembayaran SPP, aliran paket pada jaringan data dan lainnya. Untuk menyelesaikan masalah antrian seperti pada jaringan paket data, biasanya laju pelayanan akan lebih dioptimalkan daripada laju kedatangan paket. Oleh karena itu, akan dicari solusi menyelesaikan masalah antrian yaitu dengan memakai simulasi sistem antrian. Tulisan ini mengkaji kinerja sistem antrian M/D/1 melalui analisis matematis dan simulasi dimana kedua metode tersebut akan dibandingkan. Dalam mendesain simulasi antrian ini digunakan software program bahasa C DOSBox 0.74. Adapun parameter yang  diamati dari studi simulasi sistem antrian ini yaitu rata-rata jumlah paket dalam sistem antrian, rata-rata jumlah paket yang antri, rata-rata waktu pelayanan, rata-rata waktu di antrian, dan rata-rata dalam sistem antrian. Dari analisis yang dilakukan diperoleh bahwa hasil simulasi dan hasil perhitungan teori dalam setiap asumsi utilitas sistem (p) yaitu untuk p = 0,5, 0,7, dan 0,9 yang dilakukan memperlihatkan hasil yang mendekati antara kedua metode tersebut.
ANALISIS KARAKTERISTIK SERAT OPTIK SINGLE MODE “NDSF (NON DISPERSION SHIFTED FIBER)” DAN “NZDSF (NON ZERO DISPERSION SHIFTED FIBER)” TERHADAP KINERJA SISTEM DWDM Waldi Saputra Harahap; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.971 KB)

Abstract

Persaingan antar penyedia jasa layanan di dunia telekomunikasi saat ini semakin ketat.Sehingga setiap penyedia jasa layanan telekomunikasi harus meningkatkan kinerja pelayanan.Oleh sebab itu, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merencanakan jaringan serat optik yang menghubungkan Kota Bakongan dengan Kota Tapak Tuan. Tulisan ini membahas tentang serat optik single mode“NDSF (Non Dispersion Shift Fiber)” dan “NZDSF (Non Zero Dispersion Shift Fiber)” terhadap karakteristik dari DWDM, dimana karakteristik DWDM yang akan di pengaruhi adalah Dispersi dan  Redaman kabel maksimum dengan membandingkan metode perhitungan dengan pengukuran. Adapun hasil yang diperoleh dari analisis redaman kabel maksimum menggunakan serat optik single mode “NDSF (Non Dispersion Shifted Fiber)  pada link Bakongan – Kota Fajar dengan jarak 30,71295 Km sebesar 0,296 dB/Km dan serat optik single mode “NZDSF (Non Zero Dispersion Shifted Fiber) pada link Kota Fajar – Tapak Tuan dengan jarak 31,91916 Km sebesar 0,293 dB/Km.Adapun hasil yang diperoleh dari analisis dispersi untuk panjanggelombang 1550 nm pada link Bakongan – Kota Fajar sebesar  16,359 ps/km.nm, dengan hasil perhitungan yaitu 16,448 dan link Kota Fajar – Tapak Tuan sebesar 7,957 ps/km.nm, dengan hasil perhitungan yaitu7,399 ps/km.nm.
ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK Muhammad Andri Azhari Lubis; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.65 KB)

Abstract

Local Area Network (LAN) dapat digunakan untuk pemakaian resource secara bersama, seperti printer, memory dan akses internet. Topologi ring adalah salah satu topologi yang di pakai pada jaringan LAN. Pengiriman data dalam topologi ring sering mengalami masalah. Delay adalah waktu jeda antara waktu pengiriman dan penerimaan data di dalam jaringan. Delay utama dalam jaringan topologi ring adalah delay propagasi. Selain delay, throughput juga sangat berpengaruh pada kualitas data yang ditransmisikan. Pada studi ini dilakukan analisis delay dan throughput pada jaringan topologi ring dan sampel diambil pada jarak 2 km. Dari analisis yang dilakukan di peroleh bahwa delay bertambah secara linier dengan gradient yang berpengaruh untuk pertambahan jumlah stasiun, yaitu untuk 10 stasiun 22,55μs, 20 stasiun 25,06μs, 30 stasiun 27,57μs, 40 stasiun 30,08μs, 50 stasiun 32,59μs. Sementara, throughput naik secara linier terhadap jumlah stasiun, yaitu untuk 10 stasiun 0,025, 20 stasiun 0,05, 30 stasiun 0,075, 40 stasiun 0,1, dan 50 stasiun 0,125.
ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT Winarni Agil; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.612 KB)

Abstract

Serat optik merupakan media transmisi yang memiliki keunggulan signifikan yaitu memiliki bandwith yang besar, redaman transmisi kecil, ukuran kecil, performansi yang lebih baik, dan jaringan transport yang handal. Dalam penulisan ini dianalisis rugi-rugi serat optik yaitu rugi-rugi konektor, rugi-rugi prnyambungan (splicing), dan rugi-rugi pembengkokan (bending) serta untuk menentukan kelayakan sistem yang dianalisis dengan parameter power link budget. Dari hasil analisa diperoleh untuk rugi-rugi konektor, hasil perhitungan dengan pengukuran jauh berbeda hal ini dikarenakan pada saat perhitungan hanya memperhitungan daya yang masuk dan daya yang keluar setelah titik koneksi. Pada rugi-rugi penyambungan (splicing) didapatkan hasil perhitungan di lapangan yang berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh daya input, daya output dan alat yang yang digunakan yaitu fusion splicer. Pada rugi-rugi pembengkokan (bending) hasil perhitungan didapatkan tidak adanya pembengkokan (bending) pada serat optik. Sedangkan dalam perhitungan power link budget didapat nilai Margin diatas 0 yaitu 10,844 dB ini mengindikasikan bahwa link tersebut layak.
PERBANDINGAN METODE GABUNGAN DAN METODE KECENDERUNGAN (REGRESI LINIER) UNTUK PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK WILAYAH SUMATERA UTARA Mursyid Yazid; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.655 KB)

Abstract

Prakiraan kebutuhan energi listrik diperlukan untuk mengetahui kebutuhan energi listrik di tahun mendatang sehingga dapat dilakukan pencegahan agar tidak terjadi defisit energi listrik. Tulisan ini membandingkan dua metode prakiraan kebutuhan energi listrik yaitu metode gabungan dan metode kecenderungan (regresi linier). Kedua metode ini dibandingkan hasil perhitungan jumlah pelanggan dan konsumsi energi listrik untuk wilayah Sumatera Utara tahun 2011 sampai 2013 dan prakiraan kebutuhan energi listrik tahun 2014 sampai 2018. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan jumlah pelanggan dan konsumsi energi listrik, metode gabungan lebih baik daripada metode regresi linier dikarenakan hasil prakiraan dengan metode gabungan lebih mendekati data aktual daripada metode regresi linier. Prakiraan jumlah kebutuhan energi listrik selama setahun untuk wilayah Sumatera Utara pada tahun 2018 dengan metode gabungan adalah sebesar  12.130,050 GWh, sedangkan dengan metode regresi linier adalah sebesar 11.650,635 GWh
STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG) Andika Handy; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.519 KB)

Abstract

Kehadiran Distributed Generation (DG) yang telah meluas pada jaringan distribusi memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri. Salah satu kerugian tersebut adalah sulitnya mempertahankan nilai tegangan yang memadai akibat aliran daya yang tidak satu arah (uniflow). Diperlukan pengaturan tegangan untuk menjaga nilai tegangan berada pada variasi standar yang diizinkan sebesar +5% dan -10% dari tegangan nominal di seluruh jaringan distribusi dan variasi sebesar ±5% dari tegangan nominal pada titik hubung antara DG dan jaringan distribusi. Dalam Tulisan ini, membahas tentang studi pengaturan tegangan menggunakan On-Load Tap Changer (OLTC) transformator dan kapasitor bank pada jaringan distribusi 20 kV penyulang TR 5 Gardu Induk Tarutung yang terhubung dengan PLTM Aek Hutaraja 2 x 3 MW dalam keadaan beban puncak menggunakan bantuan program komputer. Dari hasil studi pengaturan tegangan tersebut didapatkan bahwa saat jaringan belum terhubung dengan DG dibutuhkan pengaturan tegangan dengan kapasitor bank yang mempunyai rating total sebesar 1.375 KVAR dan posisi tap OLTC pada tap 5 (157,5 kV), sedangkan ketika terhubung dengan DG hanya dibutuhkan pengaturan tegangan menggunakan OLTC pada posisi tap 7 (153,8 kV) untuk mendapatkan nilai tegangan pada standar yang telah diizinkan.
STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR) Rimbo Gano; Zulkarnaen Pane
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.201 KB)

Abstract

Distributed Generation (DG) dapat didefinisikan sebagai pembangkit tenaga listrik dengan skala kecil yang ditempatakan pada sisi beban dan diinterkoneksikan pada jaringan distribusi. Dengan adanya DG pada jaringan distribusi maka akan berdampak pada operasi sistem distribusi itu sendiri. Untuk mengetahui kondisi operasional sistem jaringan distribusi yang terinterkoneksi dengan DG perlu dilakukan studi aliran daya. Pada Tulisan  ini dilakukan studi aliran daya pada jaringan distribusi 20 kV penyulang PM.6 GI Pematang Siantar yang terinterkoneksi dengan PLTM Aek Silau 2 dan PLTmH Tonduhan menggunakan program komputer. Pada saat kondisi kedua pembangkit tidak beroperasi, aliran daya bergerak satu arah dari GI Pematang Siantar menuju pusat-pusat beban, serta tegangan di sepanjang saluran mengalami penurunan, di ujung saluran pada bus 869 sebesar 9,92% dengan posisi tap 1 (165,75 kV) pada transformator daya 2. Sebaliknya dengan beroperasinya kedua pembangkit aliran daya tidak bergerak satu arah lagi, serta tegangan di sepanjang saluran  mengalami kenaikan dibanding tanpa adanya DG, di ujung saluran pada bus 869 hanya mengalami penurunan sebesar 3,92% dengan posisi tap 5 (156,75 kV). PLTM Aek Silau 2 mampu untuk melayani seluruh beban daya aktif pada penyulang PM.6, tidak dengan PLTmH tonduhan hanya mampu untuk melayani beban di sekitarnya.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim; Kasmir Tanjung
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 29 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.42 KB)

Abstract

Telemetri suhu memberikan kemudahan dalam mengukur suhu jarak jauh dengan pengamatan dari tempat yangaman. Telemetri suhu biasanya diterapkan seperti pengukuran suhu pada ruang-ruang maupun peralatan yang sulituntuk dilakukan pengukuran secara langsung atau mengamati peralatan yang membutuhkan pengawasan terhadapsuhu secara time series (kontinuterhadap waktu).Pada penelitian ini, dirancang suatu perangkat telemetri suhu yangdapat mengukur suhu dengan pengambilan data yang dilakukan secara time series atau kontinu terhadap waktu.Sistem ini menggunakan Arduino Uno sebagai tempat pengolahan data suhu yang diambil dari sensor suhu LM35dan menggunakan radio frekuensi sebagai media pengiriman data ke PC (Personal Computer). Untuk pengirimandata digunakan modul 433 Mhz RF Link Kit pada bagian transmitter dan receiver pada alat yang dirancang.Hasildari pengujian dan unjuk kerja dari alat yang dirancang telah menunjukan alat yang dirancang telah bekerja denganbaik, dengan jarak antara transmitter dan receiver maksimal sejauh 100 meter dalam ruang terbuka dan 70 meterapabila diberi penghalang antara transmitter dan receiver, dan mempunyai %Errorrata-rata sebesar 0,5%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8