cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2013)" : 7 Documents clear
ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Ali Sahbana Harahap; Raja Harahap; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.554 KB)

Abstract

Motor induksi tiga fasa sangat banyak digunakan di perindustrian, hal ini dikarenakan penggunaan dan perawatan motor induksi tiga fasa lebih sederhana, pemasangannya tidak sulit, dan biayanya lebih murah dari pada motor sinkron. Pada motor induksi tiga fasa terkadang karena pengaruh kurang perawatan atau keadaan mesin yang sudah tua dapat menyebabkan salah satu fasa rotornya menjadi rusak dan tidak berfungsi. Hal ini memberikan pengaruh terhadap torsi awal dan torsi maksimumnya serta efisiensi yang dapat mengurangi kinerja kerja dari motor tersebut. Hasil yang peroleh dari analisa adalah torsi start yang dihasilkan oleh motor dalam keadaan satu phasa rotor terbuka lebih besar dari pada dalam keadaan normal, dikarenakan pada keadaan start  slip = 1 , pada keadaan satu phasa rotor terbuka menghasilkan Te1 dan Te2 yang saling menjumlah dan dengan nilai yang besar, dengan besar slip maksimal  yang sama yaitu 0,32 dan I2 yang sama yaitu 10,03 A  di ketahui torsi maksimum yang dihasilkan oleh motor dalam keadaan satu phasa rotor terbuka lebih besar dari pada dalam keadaan normal serta di ketahui efisiensi yang dihasilkan oleh motor dalam keadaan satu phasa rotor terbuka lebih kecil dari pada dalam keadaan normal, namun daya input yang diperlukan oleh motor dengan satu phasa rotor terbuka lebih besar dari pada keadaan normal, dengan kata lain kemampuan motor dalam memikul beban berkurang.
STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT 1 JAMBI Rhivki Habibiansyah; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.904 KB)

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG) memiliki beberapa komponen utama antara lain Kompresor, Turbin Gas, Kombuster dan Generator yang dalam operasinya menggunakan peralatan yang telah terintegrasi antara satu dengan yang lain. Namun, selama unit PLTG itu beroperasi sering terjadi beberapa permasalahan proses produksi. Dari paper ini didapat nilai keandalan terburuk terdapat pada komponen Pressure Gauge sebesar 8.63E-30, availability terburuk terdapat pada komponen Inlet Air Filter sebesar 0.99927 dan maintainability terburuk terdapat pada komponen exciter selama 23 jam.
ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR Aprido Silalahi; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.038 KB)

Abstract

Abstrak Starting motor induksi dengan tegangan penuh akan menghasilkan arus start dan torsi start yang besar namun putaran rotor membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk mencapai putaran nominal. Dalam paper ini akan dibahas pengaruh persentase nilai tap yang terdapat pada autotransformator terhadap arus start dan torsi start pada pengasutan motor induksi rotor sangkar. Persentase nilai tap pada autotransformator yang akan dianalisis adalah 45%, 55%, 70% dan 85%. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa semakin kecil persentase nilai tap pada autotransformator maka nilai arus start dan torsi start pada motor induksi semakin rendah. Namun ada batas nilai tap yang digunakan untuk mengasut motor induksi rotor sangkar dimana dengan menggunakan tap 45% pada Tm =  100 N.m, motor tidak dapat diasut, hal ini terjadi karena torsi start yang dihasilkan tidak dapat memikul torsi beban.
ANALISA PENGARUH TAHANAN ROTOR TAK SEIMBANG TERHADAP PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA PHASA ROTOR BELITAN (APLIKASI PADA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (P4TK) MEDAN) Fauzan Zulqarnain Nasution; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.289 KB)

Abstract

Pengereman dinamik motor induksi tiga phasa rotor belitan dapat dilakukan dengan sistem pengereman mekanis dan elektrodinamik. Pada sistem elektrodinamik dapat dibedakan atas beberapa metode diantaranya pengereman regeneratif, plugging dan dinamik. Pada metode dinamik dapat menggunakan sumber arus searah atau kapasitor. Pada motor induksi tiga Phasa terkadang batangan yang rusak pada cangkang rotor dapat menyebabkan belitan motor yang tak seimbang, dan juga belitan pada rotor dapat dilengkapi dengan resistansi eksternal tiga fasa yang mungkin belum seimbang. Hal ini memberikan pengaruh terhadap torsi dan putaran motor tersebut. Penelitian pengaruh tahanan rotor tak seimbang terhadap pengereman dinamik motor induksi tiga phasa rotor belitan ini, menggunakan kapasitor minimum 17,35 μF untuk motor dengan kapasitas 1,1 KW dan faktor daya 0,71. Tahanan yang digunakan masing – masing 20 Ω dengan tahanan tak seimbang konfigurasi 26,4 Ω, 31,3 Ω, 37,7 Ω. Waktu tercepat pengereman diperoleh sebesar 3,69 detik dan waktu terlama pengereman diperoleh sebesar 3,95 detik.
ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Muhammad Khalid Lubis; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.642 KB)

Abstract

Permasalahan jaringan sering dialami oleh operator telekomunikasi. Masalah seperti kepadatan trafik (occupancy) adalah hal biasa ditemui. Analisis performansi RBS dapat diketahui dengan mengukur parameter set up failure ratio, drop ratio, occupancy. Dari hasil data analisis didapat untuk perhitungan paket, nilai SFR ALF dan KPA berada dalam kondisi baik yaitu dibawah 20% sedangkan RBS HEL memiliki nilai diatas 20% disebabkan masalah perangkat, rata-rata drop rate untuk keseluruhan RBS dibawah 30% dan dalam kategori baik. Untuk perhitungan occupancy didapat nilai ALF dan HEL sudah melebihi standart yang ditentukan. Langkah perencanaan yang dilakukan adalah dengan melakukan penambahan kanal trafik dari 29 kanal menjadi 61 kanal didapat jumlah call max dan call rejected setelah penambahan kanal menjadi lebih besar, sedangkan untuk KPA nilai occupancy yang diukur masih dibawah standart operator 70% jadi tidak perlu dilakukan performansi dengan penambahan kanal.
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PANGGILAN TERHADAP KEGAGALAN PAGING PADA BTS AREA MEDAN KOTA TAHUN 2011 Jhon Henri Zalukhu; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.818 KB)

Abstract

Pada sistem komunikasi bergerak, para pelanggan bisa berada di berbagai tempat. Untuk mengetahui lokasi dari para pelanggan diperlukan fasilitas paging. Paging digunakan untuk mengetahui keberadaan mobile system (MS) di suatu location area (LA), paging biasanya di-trigger ketika ada panggilan atau sms yang akan masuk ke sisi penerima. Agar network dapat memanggil atau mengirim pesan ke sisi penerima, maka network akan melakukan paging terlebih dahulu untuk mengetahui keberadaan MS yang akan dituju. Jumlah panggilan atau call_attempt dapat mempengaruhi kegagalan proses paging itu sendiri.Untuk mengetahui hal itu, akan digunakan sistem hipotesis regresi dan korelasi linier sederhana. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa tingkat hubungan antara call_attempt dan kegagalan paging juga berpengaruh sangat besar yaitu 79,7 % dari total paging yang tidak berhasil dan 20.3%  merupakan kegagalan-kegagalan oleh faktor lain.
Pengembangan Jaringan Switching Clos Menjadi Jaringan Benes Untuk Memperbaiki Probabilitas Blocking Mesakh Marpaung; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.762 KB)

Abstract

Jaringan Clos adalah jaringan switching banyak tingkat yang dibangun untuk mengatasi masalah cost yang mahal untuk sistem switching telepon. Namun seiring perkembangan interkoneksi prosesor-memori dan pengolahan data, ternyata cost dan blocking pada jaringan Clos masih harus dikurangi sehingga jaringan Benes dirancang. Dasar kerja jaringan switching Benes berasal dari penataan kembali susunan dan jumlah switch pada jaringan switching Clos. Jaringan switching Benes adalah jaringan switching banyak tingkat dimana jumlah input dan output pada setiap switch-nya sama (a=b=2). Setelah dilakukan analisis probabilitas blocking pada jaringan Benes, ditemukan bahwa perbaikan kualitas jaringan dapat terjadi dengan merekonstruksi jaringan Clos menjadi jaringan Benes. Jaringan Clos yang sudah diubah menjadi jaringan Benes memiliki probabilitas blocking yang lebih kecil dibanding dengan jaringan Clos yang belum diubah. Untuk jumlah input 16, probabilitas blocking jaringan Benes adalah 0,327107 sedangkan probabilitas blocking jaringan Clos adalah 0,470765. Untuk jumlah input 128, probabilitas blocking jaringan Benes adalah 0, 214282 dan probabilitas blocking jaringan Clos adalah 0,459570.

Page 1 of 1 | Total Record : 7