cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
ISSN : 2303386X     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian merupakan media untuk publikasi tulisan asli berkaitan dengan teknologi pangan dan keteknikan pertanian secara luas, yang diterbitkan atas kerjasama antara Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan dan Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian USU.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian" : 30 Documents clear
UJI JENIS DEKOMPOSER PADA PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH KULIT DURIAN TERHADAP MUTU KOMPOS YANG DIHASILKAN (Effect of Decomposer Type During Compost Making From Durian Peel Waste On Compost Quality) Ita Sidauruk; Ainun Rohanah; Saipul Bahri Daulay
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.013 KB)

Abstract

ABSTRACT Durian is a tropical plant which has prickly peel. Durian peel can be utilized as a raw material in compost makings. Compost isa decayed organic matter that is different from its material origin and as a provider of nutrient element for plant. This research was intended to examine decomposer type effect on compost quality. The study was conducted fromMay until August 2015 at agricultural engineeringLaboratory department of Agricultural EngineeringUniversity of North Sumatera and Soil Laboratory, Agricultural Technology Research Agency of North Sumatera. Parameters measured were C/N, acidity (pH), water rate and yield. The results showed that decomposer type had no significant effecton theC/N, acidity(pH), water content, and yield.   Key words: compost, decomposer, durian peel. ABSTRAK   Tanaman durian merupakan tanaman tropis yang memiliki buah dengan  kulit berduri. Kulit durian dapat digunakan menjadi bahan baku dalam pembuatan kompos. Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari bahan organik yang sudah dilapukkan menjadi bahan yang berbeda dengan asalnya dan sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis dekomposer terhadap mutu kompos yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2015 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. Parameter yang diamati adalah perbandingan C/N, keasaman (pH), kadar air dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dekomposer  memberikan pengaruh tidak nyata terhadap perbandingan C/N, keasaman (pH), kadar air, dan rendemen.   Kata Kunci: Kompos, Dekomposer, Kulit durian.
MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS (Modification of Mechanical Coconut Fiber Peeler) Annisa Purnamasari Damanik; Achwil Putra Munir; Lukman Adlin Harahap
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.464 KB)

Abstract

ABSTRACT Coconut plant is a plant of life, because all its parts can be utilized to meet human needs. This study was aimed to determine the effective capacity of Mechanical Coconut Fiber Peeler and its modification using human anthropometry. This research was conducted in August until Oktober 2015 in the Laboratory of Agricultural Engineering, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, Medan, by literature study, testing equipment and parameters observation. Parameters measured were effective capacity and economic analisis. The results showed that the highest capacity after modification was 170,61 fruits/hour and the lowest capacity before modification was 145,45 fruits/hour. The highest main cost before modification in fifth year was Rp 166,652/fruit and the lowest main cost after modification in the first year was Rp 141,268/fruit. The highest BEP before modification in the fifth year was 6.366,248 fruits and the lowest after modification in the first year was 3.713,454 fruits. The highest NPV 7,5% after modification was Rp 256.177.017,22 and the lowest NPV 7,5% before modification was Rp 195.203.600,12. The highest IRR before modification was 55,06% and the lowerst IRR after modification was 48,61%. Key words: agricultural machinery, coconut fiber, peeler. ABSTRAK Tanaman kelapa merupakan tanaman kehidupan, karena keseluruhan bagiannya dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas efektif alat pengupas sabut kelapa mekanis dan memodifikasi alat pengupas sabut kelapa mekanis dengan analisis antropometri manusia. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2015 di Laboratorium Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan cara studi literatur, pengujian alat dan pengamatan parameter. Parameter yang diamati adalah kapasitas efektif alat dan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas tertinggi pada alat setelah modifikasi yaitu 170,61 buah/jam dan kapasitas terendah terdapat pada alat sebelum modifikasi yaitu 145,45 buah/jam. Biaya pokok tertinggi pada alat sebelum modifikasi pada tahun kelima sebesar Rp 166,652/buah dan terendah pada alat setelah modifikasi pada tahun pertama sebesar Rp 141,268/buah. BEP tertinggi pada alat sebelum modifikasi pada tahun kelima sebesar 6.366,248 buah dan terendah pada alat setelah modifikasi pada tahun pertama sebesar 3.713,454 buah. NPV 7,5% tertinggi pada alat setelah modifikasi sebesar Rp 256.177.017,22 dan terendah pada alat sebelum modifikasi sebesar Rp 195.203.600,12. IRR tertinggi pada alat sebelum modifikasi sebesar 55,06% dan terendah pada alat setelah modifikasi sebesar 48,61%.   Kata Kunci: alat dan mesin pertanian, sabut kelapa, pengupas
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENDUGAAN KEBUTUHAN RICE MILLING UNIT (RMU) STUDI KASUS DI KOTA PEMATANG SIANTAR (Decision Support System Of Rice Milling Unit (RMU) Estimation Needs Case Study in Pematangsiantar City) Albert Trimitra Siahaan; Lukman Adlin Harahap; Sulastri Panggabean
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.424 KB)

Abstract

ABSTRACT The role of food commodity particularly rice in Indonesia was enormous since years ago, as rice is a basic foodstuff for the majority of Indonesian. Food needs of rice is never reduced, but increased from year to year, in accordance to population growth. The importance of this report was to estimate rice production by using Monte Carlo method, so rice milling unit needs can be predicted in the future. The result showed that the availability of rice milling unit was unable to meet the rice milling rate in Pematangsiantar City, therefore a number of rice milling unit should be added. Keywords: Rice, Monte Carlo, Rice Milling Unit ABSTRAK   Sejak zaman dahulu peranan komoditi pangan di Indonesia khususnya beras sangatlah besar, sebab beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian penduduk Indonesia. Kebutuhan bahan pangan akan beras tidak akan berkurang, melainkan akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Pentingnya penelitian ini dilakukan untuk menduga produksi padi dengan menggunakan metode Monte Carlo sehingga dapat dilakukan pendugaan kebutuhan rice milling unit untuk waktu yang akan datang. Dari hasil yang diperoleh, ketersediaan mesin penggiling padi tidak dapat memenuhi penggilingan padi di Kota Pematangsiantar, sehingga perlu diadakan pengadaan sejumlah mesin penggiling.   Kata Kunci: Padi, Monte Carlo, Rice Milling Unit
UJI KUALITAS TALI SERAT PELEPAH PISANG BARANGAN (Musa acuminata) (Barangan’s Banana (Musa acuminata) Midrib Fiber Rope Tensile Quality Test) Eri Sutiawan; Ainun Rohanah; Saipul Bahri Daulay
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The Banana fiber wet-resistant property and tensile strength are high enough, depending on the type of the plant itself. The characteristics, could be used to make rope that could be used for binding, pulling, trapping, tethering, hanging. The research was aimed to test the quality of Barangan’s banana fiber rope with  and without NaOH solution on the rope tensile test. Results of the research indicated that the straps that were made from Barangan’s banana midrib fiber with the same weight produces different diameters in each treatment with and without 5% NaOH solution treatment for 2 and 4 hours gave different tensile stress, strain, deformation, elasticity and flexibility. The highest result of tensile strength was on the rope with length of  immersion treatment of 5% NaOH for 4 hours (340.5 x 105 N / m2). The highest result of strain was on the rope  with the addition of 5% NaOH  for 4 hours (0.19). The highest result of deformation was on the rope with the addition of 5% NaOH  for 4 hours (0.0158 m). The highest result of elasticity was on the ropes with fiber without NaOH treatment (2007 x 105 N / m2). The highest result of flexing was on the rope fiber flexibility with the addition of 5% NaOH  for 4 hours (19.62%). Key words: Barangan’s banana stems fiber, rope, NaOH, tensile test. ABSTRAK   Serat pelepah pisang memiliki sifat tahan basah dan kekuatan tarik cukup tinggi, tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Sifat-sifat inilah yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu tali yang dapat digunakan untuk mengikat, menarik, menjerat, menambat, menggantung. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas tali serat tanaman pisang barangan dengan dan tanpa penambahan larutan NaOH terhadap uji tarik yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tali yang terbuat dari pelepah pisang barangan dengan berat yang sama menghasilkan diameter yang berbeda pada masing-masing perlakuan dengan dan tanpa larutan NaOH 5% selama 2 dan 4 jam memberikan nilai tegangan tarik, regangan, deformasi, elastisitas dan kelenturan yang berbeda. Nilai tegangan tarik terbesar pada tali serat dengan perlakuan lama perendaman NaOH 5% 4 jam yaitu 340,5 x 105 N/m2. Nilai regangan terbesar pada tali serat dengan perlakuan penambahan NaOH 5% selama 4 jam sebesar 0,19. Nilai deformasi terbesar pada tali serat dengan perlakuan penambahan  NaOH 5% selama 4 jam sebesar 0,0158 m. Nilai elastisitas terbesar pada tali serat dengan perlakuan tanpa NaOH sebesar 2007 x 105 N/m2. Nilai kelenturan terbesar pada tali serat dengan perlakuan penambahan NaOH 5% 4 jam sebesar 19,62 %.   Kata kunci: serat pelepah pisang barangan, tali, NaOH , uji tarik.
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG BENTUK SPIRAL (Design of Spiral Potato Slicer Equipment) Indra Lesmana Julianto Mungkur; Ainun Rohanah; Sulastri Panggabean
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.206 KB)

Abstract

ABSTRACT The use of spiral potato slicer is one of handling method in scaling up production quality of potato post-harvest processing. To support this, we need a spiral potato slicer which is designed for manually slicing the potatoes into spiral shape. The study was conducted by literature study andobservation on the spiral potato slicer, andthen to design the shape of simple coupling components of the spiral potato slicer. The effective capacity of the tool was 9.54 kg/h. Basic costs to be incurred inslicing potato with the equipment was Rp 847,15/kgin the 1st year, Rp. 808,87/kg in the 2nd year, Rp 796,13/kg in the 3rd year, Rp. 789,77/kgin the 4th year, and Rp 785,97/kg in the 5th year. The equipment will reach the break even point if the amount of slicing potato was 3.223 kg/year. Net present value of theequipment with an interest rate of 6% wasRp. 7.775.704,41which meant that the business was feasible to run. The internal rate of return was 42,20%. Keywords: equipment design, spiral slicer, potato ABSTRAK   Penggunaan alat pengiris kentang spiral merupakan salah satu penanganan dalam meningkatkan mutu produksi pengolahan pascapanen kentang.Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan suatu alat pengiris kentang spiral yang dirancang untuk mengiris kentangyang membentuk spiral secara manual.Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan melakukan pengamatan tentang alat pengiris kentang spiral.Kemudian dilakukan perancangan bentuk perangkaian komponen-komponen alat pengiris kentang spiral secara sederhana. Kapasitas efektif alat sebesar 9,54 kg/jam. Biaya pokok yang harus dikeluarkan dalam mengiris kentang dengan alat ini adalah Rp 847,15/kg pada tahun ke-1, Rp. 808,87/kg pada tahun ke-2, Rp 796,13/kg pada tahun ke-3, Rp. 789,77/kgpada tahun ke-4, dan Rp 785,97/kg pada tahun ke-5. Alat ini akan mencapai nilai break even point apabila telah mengiris kentang sebesar 3.223 kg/tahun. Net present value alat ini dengan suku bunga 6% adalah Rp. 7.775.704,41 yang berarti usaha ini layak untuk dijalankan.Internal rate of return pada alat ini adalah sebesar 42,20%.   Kata kunci: rancang bangun alat, alat pengiris spiral, kentang
UJI VARIASI SUHU PENGERINGAN BIJI KAKAO DENGAN ALAT PENGERING TIPE KABINET TERHADAP MUTU BUBUK KAKAO (Drying Temperature Test of Cocoa beans on Cocoa Powder Quality Using a Cabinet Dryer) Norman Wilson Sidabariba; Ainun Rohanah; Saipul Bahri Daulay
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.234 KB)

Abstract

ABSTRACT The temperature of cabinet dryer is needed to control. The temperature will affect product quality. This research was testing of variation of drying temperature on cocoa powder quality using a cabinet dryer. Research had been conducted by using a non-factorial completely randomized design at 550C, 600C, 650C. Parameters observed were moisture content, fat content, and organoleptic test (aroma and color). The results showed that the temperature had highly significant effect on moisture content and color, had significant effect on fat content, and had no significant effect on aroma. The best treatment was at T2 (600C) which produced 3,13% moisture, 38,53% fat content. Color 2,97 (brown), and  aroma 1,57 (less favored) Keywords : cabinet dryer, temperature, cocoa powder ABSTRAK   Pada alat pengering tipe kabinet pengaturan suhu pengeringan perlu diperhatikan. Suhu tersebut menentukan kualitas hasil pengeringan biji kakao. Penelitian ini adalah pengujian variasi suhu pengeringan pada alat pengering tipe kabinet terhadap mutu kakao bubuk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap non faktorial yaitu pada taraf pengujian pada suhu 550C, 600C, 650C. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar lemak dan organoleptik (aroma dan warna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air dan warna, memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kadar lemak dan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap aroma. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah perlakuan suhu 600C yang menghasilkan kadar air 3,13%, kadar lemak 38,53%. Warna 2,97 (cokelat), aroma 1,57 (kurang disukai).   Kata kunci : alat pengering tipe kabinet, suhu, kakao bubuk.
UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENCETAK TERASI (Shrimp Paste Composition Test Using Shrimp Paste Molder) Suwandi Suwandi; Ainun Rohanah; Adian Rindang
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.059 KB)

Abstract

ABSTRACT Shrimp paste is one kind of fermented fish or shrimp that only have salting treatment and then left for several days in order to allow fermentation process happened. This research was purposed to test the composition of shrimp paste using shrimp paste molder and the shrimp paste quality produced. Parameters observed were percentage of remained material inside equipment, acid insoluble ash content, protein content, number of E.coli, water content, and organoleptic tests. The results showed that the combination of shrimp paste raw material had significant effect on percentage of remained material inside equipment, acid insoluble ash content, water content, and organoleptics test but had no significant effect on protein content and number of E.coli. Salt ratio had significant effect on percentage of remained material inside equipment, acid insoluble ash content, water content, and organoleptics test but had no significant effect on protein content and number of E.coli. Key words: shrimp paste, composition, shrimp, fish, salt. ABSTRAK   Terasi adalah salah satu produk hasil fermentasi ikan atau udang yang hanya mengalami perlakuan penggaraman, kemudian dibiarkan beberapa hari agar terjadi proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji komposisi bahan baku terasi dengan menggunakan alat pencetak terasi dan kualitas terasi yang dihasilkan. Parameter yang diamati adalah persentase bahan tertinggal dalam alat, kadar abu tak larut dalam asam, kadar protein, jumlah bakteri E.coli, kadar air, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi bahan baku terasi berpengaruh nyata terhadap persentase bahan tertinggal dalam alat, kadar abu tidak larut dalam asam, kadar air, dan uji organoleptik namun berpengaruh tidak nyata terhadap kadar protein dan kadar bakteri E. coli. Kadar garam berpengaruh nyata terhadap persentase bahan tertinggal dalam alat, kadar abu tidak larut dalam asam, kadar air, dan uji organoleptik namun berpengaruh tidak nyata terhadap kadar protein dan kadar bakteri E. coli.   Kata kunci: terasi, komposisi, udang, ikan, garam.
UJI BERBAGAI DIAMETER PULI PADA ALAT PEMBUAT SARI KEDELAI (Pulley Diameter Test of Soybean Extractor) Muhammad Yusuf; Saipul Bahri Daulay; Lukman Adlin Harahap
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.616 KB)

Abstract

ABSTRACT There have been many soybean extractor in the market, that have been developed by home industry or university studentThe capacity of soy bean extractor can be improved by testing their parts. This research was about testing pulley diameter of soybean extractor to improve its capacity. This research had been conducted by  using  factorial randomized block design with  pulley diameters of 3, 4 and 5 inches. The observed parameter in this research was effective capacity of equipment, yield and percentage of materials left in appliance. The results showed that pulley diameter had highly significant effect on parcentage of process capacity and yield and had no effect on percentage of materials left in appliance. From this research it, can be concluded that the best pulley diameters was 3 inches. Keywords: soybean extractor, soybean extract, pulley diameter test. ABSTRAK   Alat pembuat sari kedelai telah banyak dipasaran, baik itu yang dikembangkan oleh  rumah industri atau yang dikembangkan oleh mahasiswa. Kapasitas alat pembuat sari kedelai dapat ditingkatkan dengan melakukan pengujian pada beberapa bagian alat. Penelitian ini adalah pengujian berbagai diameter puli pada alat pembuat sari kedelai yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas alat tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model rancangan acak lengkap non faktorial dengan faktor diameter  puli 3, 4 dan 5 inci. Pada  penelitian ini, parameter yang diamati adalah kapasitas efektif alat, rendemen dan persentase bahan tertinggal di alat. Hasil penelitian menunjukan bahwa diameter puli pada alat pembuat sari kedelai memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kapasitas efektif alat dan rendemen dan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap persentase bahan tertinggal. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan hasil terbaik adalah dengan menggunakan puli berdiameter 3 inci.   Kata kunci: alat pembuat sari kedelai, sari kedelai, uji diameter puli.
KAJIAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH PADA LAHAN KELAPA SAWIT DENGAN BEBERAPA JENIS VEGETASI YANG TUMBUH DI KEBUN PTP NUSANTARA III TANAH RAJA (Study of Physical and Chemical Soil Characteristics in Oil Palm Plantation with Several Vegetations That Grow in Leni Leni; Sumono Sumono; Nazif Ichwan
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.187 KB)

Abstract

ABSTRACT   Physical and chemical soil characteritic is an  important factor for the growth of oil  palm. This research was aimed to study physical and chemical soil characteritics on the oil palm with vegetation Mucuna bracteata, Nephrolepis biserrata, grass and without vegetation  in Tanah Raja PTP Nusantara III. The observed parameters were soil texture, porosity, water content of field capasity, soil permeability, total Nitrogen, available soil Phosphate, and land Potassium exchange. The results showed that the soil type was ultisol with sandy clay loam texture and pH ranged from 4.95 to 5.29 (sour). The soil vegetations had porosity of 50.44 to 52.21% at a depth of 5 cm and 46.86 to 46.96% at a depth of 25 cm. The water content of field capacity was  ranged from 32.12 to 38.98%. Permeability was ranged from 4.57 to 6.01 cm/h at a depth of 5 cm and 2.21 to 3.69 cm/h at a depth of 25 cm. N total was ranged from 0.11 to 0.12%. P available was ranged from 12.87 to 18.96 ppm. K exchange of land was ranged from 0.56 to 0.61 me/100g. The soil without vegetation had porosity of 46.91% at a depth of 5 cm and 45% at a depth of 25 cm. The water content of field capacity was 31.54%. Permeability was 2.86 cm/h at a depth of 5 cm and 1.84 cm/h at a depth of 25 cm. Total N was 0.09%. P available was 10.75 ppm. K exchange of land was 0.55 me/100g. Keyword: Soil physical and chemical, vegetation, oil palm plantation ABSTRAK   Sifat fisika dan kimia tanah merupakan faktor penting bagi pertumbuhan kelapa sawit. Penelitian ini betujuan untuk mengkaji sifat fisika dan kimia tanah pada lahan kelapa sawit dengan vegetasi kacang-kacangan (Mucuna bracteata), paku harupat (Nephrolepis biserrata), rumput dan tanpa vegetasi di Kebun PTP Nusantara III Tanah Raja. Parameter yang diamati meliputi tekstur tanah, porositas, kadar air kapasitas lapang, permeabilitas tanah, N-total, P tersedia dan K tukar tanah. Hasil penelitian menunjukkan jenis tanah di daerah penelitian adalah  ultisol bertekstur lempung liat berpasir dan pH berkisar 4,95-5,29 (masam). Tanah dengan vegetasi mempunyai porositas berkisar 50,44-52,21% pada kedalaman 5 cm dan 46,86-46,96% pada kedalaman 25 cm, kadar air kapasitas lapang berkisar 32,12-38,98%, permeabilitas berkisar 4,57-6,01 cm/jam pada kedalaman 5 cm dan 2,21-3,69 cm/jam pada kedalaman 25 cm, N-total berkisar 0,11-0,12%, P tersedia berkisar 12,87-18,96 ppm, K tukar tanah berkisar 0,56-0,61 me/100g. Tanah tanpa vegetasi mempunyai porositas 46,91% pada kedalaman 5 cm dan 45% pada kedalaman 25 cm, kadar air kapasitas lapang 31,54%, permeabilitas 2,86 cm/jam pada kedalaman 5 cm dan 1,84 cm/jam pada kedalaman 25 cm, N-total 0,09%, P tersedia 10,75 ppm, K tukar tanah 0,55 me/100g.   Kata Kunci: Fisika dan kimia tanah, vegetasi, lahan kelapa sawit
KARAKTERISTIK KERTAS BERBAHAN BAKU KULIT DURIAN DAN SAMPAH KERTAS PERKANTORAN (Characteristics of Paper From Durian Rind and Office Waste Paper) Liztia Dwitami Adriani; Ainun Rohanah; Lukman Adlin Harahap
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.298 KB)

Abstract

ABSTRACT Medan producess a lot of waste of durian rind every day. To reduce environmental pollution by the durian rind it takes an effort to overcome them; one of them is by manufacturing recycled paper from durian rind and office waste paper. This research was aimed to study the characteristics of paper made from the durian rind pulp and waste paper pulp. This research used a non factorial completely randomized design with durian rind composition of (0%, 25%, 50%, 75% and 100%). Parameters observed were grammage, tensile strength, tear resistance, production cost, break-even point and net present value. The results showed that the composition of the durian rind gave highly significant effect on the grammage, tensile strength and tear resistance of the paper. The resulting paper can be categorized as an art paper with the best results obtained from the durian rind of 100% (200 g durian rind). The results showed that the cost to produce one sheet of paper was Rp 13.352,12, the break even point was 50,64sheets of paper/year, and the net present value was  Rp 15.644.386,4/year. Keywords: durian rind, paper waste, pulp compsition, paper. ABSTRAK   Kota Medan menghasilkan banyak limbah kulit durian setiap harinya. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan oleh kulit durian tersebut maka dibutuhkan usaha untuk menanggulanginya, salah satunya dengan pembuatan kertas daur ulang dengan bahan baku limbah kulit durian dan sampah kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik kertas yang dibuat dari pulp kulit durian dan pulp sampah kertas.Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial yaitu komposisi kulit durian (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%). Parameter yang diamati adalah gramatur, kekuatan tarik, ketahanan sobek, biaya produksi, break event point dan net present value. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kulit durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap gramatur, kekuatan tarik dan ketahanan sobek kertas.Kertas yang dihasilkan dapat dikategorikan sebagai kertas seni dengan hasil terbaik diperoleh pada komposisi kulit durian 100% (200 g kulit durian). Hasil penelitian menunjukkan biaya untuk menghasilkan 1 lembar kertas adalah sebesar  Rp 13.352,12, nilai break even point sebesar 50,64 lembar kertas/tahun, dan nilai net present value sebesar Rp 15.644.386,4/tahun.   Kata kunci: kulit durian, sampah kertas, komposisi pulp, kertas.

Page 3 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 4 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 4 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 4 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 4 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 4 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian More Issue