cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pendidikan Geografi (Berkala)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
Gagasan Model Pengembangan Wilayah Perkotaan di Era Globalisasi yang Penuh Dinamika Suatu Tinjauan dari Elemen Geografi Desa-Kota Salladlen Salladlen
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1951

Abstract

Pengembangan wilayah perkotaan di era globalisasi sekarang ini akan semakin rumit dan banyak tantangan yang mesti dijalani. Hal ini disebabkan kondisi lingkungan baik flsik maupun non flsik semakin kompleks. Untuk pemecahan masalah ini harus ditempuh pengembangan secara terpadu dan menyeluruh, dengan mempertimbangkan aspek konditeristik pengembangan, pendekatan sistem pengembangan, strategi pengembangan, dan pola pengembangan yang diinginkan.
Air Tanah pada Daerah Karst - Tinjauan Kelengasan Tanah Lahan Pertanian Tadah Hujan di Daerah Karst Dwiyono Hari Utomo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (1999)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v6i1.2045

Abstract

Lahan daerah karst memiliki keterbatasan dalam menyimpan sumber daya air. Hal ini disebabkan lahan karst tersusun oleh tanah dengan tekstur liat, permeabilitas rendah, dan tingkat evaporasi tinggi. Untuk meningkatkan kelengasan tanah di daerah karst perlu dilakukan konservasi tanah dan air. Tindakan konservasi berupa cara pengolahan tanah, cara penanaman, pembuatan teras, dan penambahan tanaman penutup. Penggunaan mulsa dan kompos dalam tindakan konservasi dapat meningkatkan tanah dalam menahan air.
Pengaruh Kondisi Fisik Lingkungan Dan Aktivitas Sanitasi Penduduk Terhadap Kualitas Air Tanah Bebas Di Kotamadya Malang Sugeng Utaya
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i1.1923

Abstract

Belakangan ini disinyalir babwa air tanah di daerah perkotaan telah terkena pencemaran. Pencemaran air tanah di daerah perkotaan ini amat temyata terkait dengan faktor lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan non-fisik. Faktor lingkungan fisik menyangkut kondisi lahan, material penyusun lahan, kedalaman muka preatik, dan sistem geohidrologi setempat. Faktor lingkungan non-fisik berkait dengan aktivitas sanitasi penduduk seperti cara penggunaan air dan cara pembuangan limbah. PenelitiĀ­an ini bertujuan untuk (1) mengetahui kualitas air tanah bebas di Kotamadya Malang, (2) mengkaji pengaruh kondisi fisik lingĀ­kungan terhadap kualitas air tanah bebas, (3) mengkaji pengaruh aktivitas sanitasi penduduk terhadap kualitas air tanah bebas. Penelitian ini memperoleh hasil antara lain (1) Parameter yang telah melampaui nilai maksimum ambang batas baku mutu air minum adalah kadar ion nitrit (di seluruh titik sampel), pH (di 40% titik sampel), dan kekeruhan (di 11 titik sampel), (2) Agihan kadar ion-ion nitrit, fosfat, sulfat, klorida, daya hantar listrik (DHL), BOD, dan suhu air. tanah bersesuaian dengan agihan penggunaan lahan, (3) Agihan bahan pencemar tidak bersesuaian dengan faktor litologi, (4) Kadar ion fosfat dan ROD dalam air tanah cenderung tinggi pada penduduk yang membuang limbah di selokan dan kadarnya cenderung tinggi pada penduduk yang membuang limbah di sungai, (5) Faktor kedalaman muka preatik berkorelasi negatif dengan kadar pH, DHL, kesadahan total, besi total, dan ion klorida dalam air tanah, (6) Secara signifikan kadar ion klorida dan besi total dalam air tanah dipengaruhi oleh faktor kedalaman muka preatik, jarak aliran air tanah, jarak sumber pencemar, jumlah konsumsi air, dan kepadatan penduduk, dan dari 5 variabel bebas tersebut, variabel kedalaman muka preatik menunjukkan pengaruh yang paling kuat dibanding variabel lain.
Pemetaan Potensi Sumber Daya Manusia Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kotamadya Malang Rudi Hartono
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 5, No 2 (1998)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v5i2.2017

Abstract

Pembangunan di suatu wilayah tidak dapat mengabaikan potensi yang dimiliki oleh wilayah yang menjadi sasaran pembangunan. Potensi wilayah dapat berupa sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan potensi sumber daya manusia di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kotamadya Malang. Metode pemetaan yang diterapkan metode pemetaan koroplet dengan alasan bahwa data yang dipetakan berupa data penyebaran. Pengumpulan data primer dilakqkan dengan cara wawaneara terhadap pegawai kelurahan dan dengan mencatat data monografi desa. Sedangkan data prasarana fisik dilakukan dengan cara observasi untuk cheking lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 RW yang terdapat di Kelurahan Sumbersari memiliki perbedaan yang nyata. Secara sistematis perbedaan tersebut dapat dibaca secara cepat clan mudah setelah disajikan dalam bentuk peta potensi sumberdaya manusia.
KONTEKS SOSIAL BAGI SUAMI YANG MEMAHAMI PEKERJAAN RUMAH TANGGA PADA KELUARGA TKI WANITA DI DESA DUNGMANTEN, KABUPATEN TULUNGAGUNG Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 21, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.549 KB) | DOI: 10.17977/pg.v21i1.5429

Abstract

Abstrak: Sempitnya kesempatan kerja di Indonesia, salah satunya menyebabkan sebagian tenaga kerja bekerja di luar negeri menjadi TKI. Banyaknya jumlah tenaga kerja wanita yang bekerja di luar negeri memberikan konsekuensi suami memiliki peran ganda yakni sebagai kepala keluarga dan sebagai ibu rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konteks sosial yang melatarbelakangi suami TKIW yang bekerja di luar negeri. Penelitian ini menggunakan perspektif fenomenologi dengan kajian mikro. Perspektif fenomenologi yang digunakan fenomenologi Alfert Schutz. Hasil penelitian konteks yang melatarbelakangi pemahaman suami yang bekerja di rumah tangga adalah tingkat pendidikan rendah. Banyaknya subyek (suami) yang hanya berpendidikan SD sedangkan pendidikan subyek tertinggi adalah SMA. Kondisi lahan pertanian yang kurang menguntungkan, banyaknya jumlah anggota keluarga, dan rendahnya tingkat pendidikan, merupakan salah satu motif sebab subyek mengijinkan istri mereka bekerja menjadi TKI di luar negeri dan subyek menerima tinggal di rumah dan berkewajiban melaksanakan pekerjaan rumah tangga.Kata Kunci: Pemahaman, Tenaga Kerja Wanita, Fenomenologi
Agihan Temperatur Udara di Kotamadya Malang Sugeng Utaya; Dwiyono Hari Utomo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 2, No 2 (1995)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v2i2.1866

Abstract

Meningkatnya aktivitas penduduk Lelah berakibat pada semakin tingginya temperatur di Kotamadya Malang. Gejala ini ditunjukkan oleh kecenderungan lebih tingginya tempcratur udara di pus at kola dibanding dengan di pinggiran kola. Penelitian ini bertujuan: 1) Memetakan agihan temperatur udara dalam bentuk isoterrn tertutup untuk menemukan lokasi Pulau Bahang di Kotamadya Malang dan 2) Mengkaji secara deskriptif pengaruh kondisi fisik wilayah dan kendaraan terhadap temperatur udara di Kotamadya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode pengumpulan data dan metode analisis data. Pengumpulan data dikerjakan secara sampling dengan teknik systematic sampling. Jumlah sampel lokasi pengukuran sebanyak 56 titik yang diukur secara screntak pada jam 05.30, jam 06.45, jam 14.00, dan jam 18.30 WIB. Data yang dikumpulkan antara lain data temperatur udara, keadaan cuaca, kondisi bangunan, tanaman pelindung, jumlah dan jenis kendaraan yang lewat, dan lebar jalan. Analisis data dikerjakan dcngan metode logical contouring, analisis keruangan dengan peta, dan analisis deskriptif dengan tabel silang. Penelitian ini mcmperoleh hasil antara lain: 1) Di beberapa tempat temperatur udara di Kotamadya Malang sudah cukup tinggi dan secara kckurangan sudah menunjukkan amplitudo yang cukup besar dan 2) Lokasi Pulau Bahang cenderung di pusat kola atau di tempat-tempat yang memiliki aktivitas manusia.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO Nevy Farista Aristin
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.477 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i1.5009

Abstract

Abstrak: Putus Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih merupakan salah masalah pendidikan yang dihadapi daerah Bondowoso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi putus sekolah di kecamatan Bondowoso. Analisis yang digunakan adalah tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya anak putus sekolah di Kecamatan Bondowoso dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut adalah jarak tempat tinggal dengan sekolah, jenis pekerjaan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, latar belakang pendidikan orang tua, dan tingkat pendapatan. Selain itu, putus sekolah di daerah tersebut juga dipengaruhi oleh kegiatan produktif anak dalam rumah tangga.Kata Kunci: Putus Sekolah, SMP
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-LEARNING BERBASIS ED-MODO PADA MATERI LITOSFER KELAS X SMA Dedi Sasmito; Sumarmi Sumarmi; Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.567 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i2.5062

Abstract

Abstract: The objective of this research and development is to produce: (1) E learning materials based on the material Edmodo lithosphere grade X, (2) virtual classroom Edmodo, and (3) Edmodo guide books for teachers and students. Data were collected by using a validation sheet and questionnaire. Qualitative data are derived from expert validation of material, language, and learning design, while quantitative data derived from student questionnaires. Results of the research are: (1) E learning instructional materials contained in the web categorized of well, (2) the virtual classroom Edmodo contained at the http://edmodo.com/dedisasmito, and (3) guide book Edmodo entitled "learning Edmodo with Easy". The development of e learning teaching materials are not limited to lithospheric material, but can be applied to other geographic materials.Keywords: teaching materials, e-learning, Edmodo, lithosphere
Tata Ruang dan Keserasian Ekologis Kota Sugeng Utaya
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (1997)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v4i2.1975

Abstract

Pesatnya perkembangan kota yang tak terkendali temyata telah menimbulkan berbagai masalah lingkugan. Tak dapat dipungkiri bahwa masalab tersebut sangat berkait dengan tata ruang kota, yang tidak mampu menampung tuntutan perkembangan kota. Saat ini setiap tata ruang kota selain harus dapat menampung berbagai dinamika penduduknya, juga dituntut dapat menciptakan dan menjaga keserasian ekologis kota. Untuk model tata ruang kota yang dikembangkan harus meletakkan masalah lingkungan sebagai isu sentral.
Rehabilitasi Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah yang Potensial untuk Bahan Baku Industri Sumarmi Sumarmi
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 7, No 1 (2000)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/pg.v7i1.2054

Abstract

Gambut adalah sumber daya fosil yang terbentuk jutaan tahun lalu tapi belum sarnpai pada stadium baru. Di Indonesia garnbut banyak tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera bagian Timur. Gambut mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai bahan energi, tanah pertanian, tanah kehutanan, penyangga ekologi , dan bahan baku industri. Pembukaan lahan gambut untuk pertanian seperti yang dilakukan di Kalimantan Tengah, sebetulnya memanfaatkan fungsi garnbut untuk pertanian, tetapi karena tidak mengikuti pengolaban sesuai karakteristik gambut sehingga mengalami kegagalan. Oleh sebab itu "Proyek Laban Garnbut Sejuta Hektar di Kalteng" yang mengalarni kegagalan harus segera direhabilitasi supaya potensi untuk industri dan potensi perlindungan hayati alam tidak ikut rusak.

Page 3 of 10 | Total Record : 93