cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Karakter
ISSN : 25277014     EISSN : 20895003     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 1, No. 1 (2011)" : 9 Documents clear
MENGAPA PENDIDIKAN KARAKTER? Ajat Sudrajat
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2668.678 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1316

Abstract

Abstrak: Sudah menjadi kesadaran bersama bahwa dunia pendidikan merupakan cara yang telah dilakukan umat manusia sepanjang kehidupannya untuk menjadi sarana dalam melakukan transmisi dan transformasi baik nilai maupun ilmu pengetahuan. Demikian strategisnya dunia pendidikan sebagai sarana transmisi dan transformasi nilai dan ilmu pengetahuan ini, maka dalam rangka menanamkan dan mengembangkan karakter bangsa ini, tidak lepas pula dari peran yang dimainkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan karakter penting bagi kehidupan manusia, maka peran yang dimainkan dunia pendidikan haruslah tidak sekadar menunjukkan pengetahuan moral, tetapi juga mencintai dan mau melakukan tidakan moral. Kata kunci: pendidikan karakter, strategi pendidikan karakter
THE EFFECT OF E-LEARNING ON CHARACTER BUILDING: PROPOSITION FOR ORGANIZATIONAL BEHAVIOR COURSE Setyabudi Indartono
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4297.035 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1317

Abstract

Abstract: Phenomenon of character as well as human behavior becomes more attractive through education prosess within E-learning. Scholars have attempted to investigate various attitudes and behaviors of the students during learning processes. However, few scholars explore the character building of students who are taking a course of organizational behaviors, whereas the course containing behaviors shapes students character. Hence this study proposes the integrated learning process of human behavior in order to shape the character of the student, including the effect of integrated and simultaneous processes of education on character, and support of E-Learning on the character education and through delivering course of organizational behavior. Limitation and future research direction are discussed. Keywords: E-Learning, character building, organizational behavior
KESANTUNAN BERBAHASA SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN KARAKTER: PERSPEKTIF SOSIOPRAGMATIK Rohali .
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6469.24 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1444

Abstract

Abstrak: Bahasa merupakan salah satu pilar penting dalam pendidikan karakter selain pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti. Bahasa menunjukkan bangsa. Dengan bahasa kita menghargai dan dihargai orang, dan dengan bahasa kita membenci dan dibenci orang. Bahasa dapat membawa bangsa kita ke kemuliaan. Bahasa dapat membawa bangsa ini menuju kehancuran. Mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip kesopanan dan strategi-strategi kesopanan berbahasa dalam tindak komunikasi sehari-hari dapat menciptakan kerukunan hidup bermasyarakat. Prinsip kesopanan dan strategi kesopanan berbahasa yang ditinjau dari sudut pandang sosiopragmatik dapat dipakai sebagai salah sarana untuk tujuan pendidikan karakter. Kata Kunci : maksim kesopanan, strategi kesopanan, sosiopragmatik LINGUISTIC POLITENESS AS A PILLAR OF CHARACTER BUILDING: A SOCIO-PRAGMATIC PERSPECTIF Abstract: Language is one of the important pillars of character building besides religious education and character education. A language shows the nation identity. Through language we respect and are respected by other people, and through language we hate and hated by other people. Language can bring our nation to the prosperity, and it can also bring this nation to destruction. Knowing and applying the principles and strategies of language politeness in daily communication acts can create a harmonious community life. The principles of politeness and linguistic politeness strategies seen from the point of view of sociopragmatic can be used as a means to achieve the goals of character education. Keywords: maxims of politeness, politeness principles, socio-pragmatic
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Zamtinah .; Untung Kurniawan; Doni Sarosa; Rahmah Tyasari
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6469.31 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1446

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pendidikan karakter untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan norma dan kearifan lokal sekaligus untuk mengetahui kelayakan model pendidikan karakter yang dihasilkan. Langkahlangkah yang digunakan untuk merumuskan pendidikan karakter adalah (i) melakukan penelitian studi pustaka, (ii) wawancara, dan (iii) merumuskan model pendidikan karakter. Rumusan pendidikan karakter untuk SMK dibuat dengan pendekatan norma dan kearifan lokal Kota Yogyakarta. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah daftar pertanyaan wawancara, sedang analisis data dengan teknik deskriptif kualitatif. Rumusan model pendidikan karakter yang dikembangkan terdiri atas tujuan, isi, metode, lingkungan, alat, pendidik, dan peserta didik. Kata kunci : pendidikan karakter, norma, kearifan lokal MODEL OF CHARACTER EDUCATION FOR VOCATIONAL EDUCATION SCHOOL Abstract : This study aims to develop a model of character education for vocational school in Yogyakarta by using norms and local wisdoms of Yogyakarta as the approach to examine the appropriateness of the model developed. The steps taken to formulate the character education are: (i) doing literature research, (ii conducting interviews, and (iii) formulate a model of character education. The instrument used to obtain the data is a list of interview questions. The formulation of the character education model developed consists of objectives, contents, methods, environments, tools, educators, and students as character education participants. Key Words: character education, norms, local wisdoms
WAYANG DAN PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA Burhan Nurgiyantoro
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3665.474 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1314

Abstract

Abstrak: Wayang telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity (‘Karya-karya Agung Lisan dan Tak Benda Warisan Manusia’). Wayang diakui sebagai karya agung karena wayang memunyai nilai tinggi bagi peradapan umat manusia. Wayang sarat nilai, baik yang tercermin pada karakter tokoh, cerita, maupun berbagai unsur lain yang mendukung. Semua itu baik dijadikan rujukan pengembangan karakter bangsa. Banyak orang tua yang menamai anaknya dengan nama tokoh wayang yang berkarakter. Setelah diakui sebagai karya agung, wayang harus dilestarikan eksistensinya, dan itu menjadi tugas seluruh bangsa di dunia khususnya bangsa Indonesia yang memiliki budaya wayang tersebut. Kita harus memercayai bahwa eksistensi bangsa Indonesia dewasa ini tidak lepas dari nilai-nilai luhur tradisional yang memiliki sejarah yang amat panjang dalam mengawal pertumbuhan dan kemajuan bangsa ini yang salah satunya adalah budaya wayang. Dalam era global dewasa ini keunggulan lokal amat dibutuhkan karena hal itulah yang membedakaannya dengan etnis dan bangsa lain. Kata Kunci: wayang, karakter wayang, pengembangan karakter bangsa
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERKULTURAL Akbar K Setiawan
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6469.302 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1447

Abstract

Abstrak: Pendidikan karakter sudah dicetuskan pemerintah dan menjadi pengarusutamaan di berbagai level pendidikan. Bagi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan calon guru, pendidikan karakter mendesak untuk dijadikan sebagai sebuah gerakan bersama dan berkelanjutan. Program dan isu pendidikan karakter harus menyentuh semua civitas akdemika agar diperoleh memunyai kompetensi karakter berupa moral knowing, moral feeling, dan moral action. Pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui pengintegrasian dalam proses pembelajaran bahasa asing (Jerman). Upaya pengintegrasian tersebut salah satunya melalui metode pembelajaran berbasis interkultural. Dengan proses pembelajaran berbasis interkultural diharapkan mahasiswa memunyai kompetensi interkultural (interkulturelle competenzen). Kompetensi itulah yang menjadi bekal untuk melakukan adaptasi dan komunikasi antar budaya dengan tetap beridentitas dan berkarakter keindonesiaan. Kata Kunci: pendidikan karakter, kompetensi interkultural, komunikasi antar budaya THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION IN THE TEACHING AND LEARNING OF INTERCULTURE-BASED Abstract : Character education has been initiated by the government and become the mainstream in various levels of education. For higher education institutions educating prospective teachers, character education should be made collective and sustained efforts. Programs and issues of character education must concern all civitas academica so that they possess character competence in the forms of moral knowing, moral feeling, and moral action. Character education can be conducted through its integration in the teaching and learning process of a foreign language (German). One of the modes of integration is through the interculture-based teaching and learning. With such a mode, the students are expected to gain intercultural competence (interculturelle competenzen). It is this competence that will become the basis for intercultural adaptation and communication while maintaining the Indonesian identity and character. Key words: character education, intercultural competence, intercultural communication
THE CULTURAL WISDOM AS FOUNDATION FOR CHARACTER DEVELOPMENT APPROACH W, Hernawati; Wiratih, Retno
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2968.678 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1315

Abstract

Abstract: Culturally, wisdom is the basis for the integration of cognitive and affective domains that show the qualities of personality. Culture is the bridge between health and psychology (mentality). Health comes from the word wholeness, to be complete. Wise men live their daily lives in accordance with wisw perspectives and wise values. Culture and wisdom help us reach our wholeness by illuminating our inner world with the wisdom of our ancestors, and help, and help us discover our talents. The wholeness within the individual and the wholeness and relations with the nature are the essentials of character development, that sooner or later will create harmony. Our tradition as ancient rattle keepers contains the best seeds of the harvest for whatever reason. In community building our life is enhanced. We are constantly growing as persons. Our life has meaning. You can see how their lives are better because you are part of them. You have a place in their circle of life. Their actions make the world around them a better place to grow. They resolve conflicts and in other ways maximize harmony and general well-being. They live compassionately. Community construct is constantly taking place between themselves and the universe, and what needs to be done. The point is they see themselves and the rest of humanity as being itself in evolving and living with values. Key words: culture, wisdom, person, self, community
PRAKSIS IDEOLOGI TRI HITA KARANA DALAM STRUKTUR DAN KULTUR PENDIDIKAN KARAKTER KEJURUAN PADA SMK DI BALI Putu Sudira
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1313

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan struktur, kultur, dan nilai-nilai luhur pendidikan karakter kejuruan pada SMK di Bali dalam praksis Ideologi Tri Hita Karana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografi dengan desain comprehension of the meaning of the action and text, dilaksanakan di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, dan Kotamadya Denpasar. Pembangkitan data menggunakan teknik: (1) interview kualitatif, (2) observasi partisipatif, (3) analisis dokumen, dan (4) analisis situs. Struktur pendidikan kejuruan di SMK di Bali karakternya sangat dipengaruhi oleh ideologi Tri Hita Karana. Kultur pendidikan kejuruan di SMK ada tiga yaitu budaya belajar, budaya bekerja, dan budaya melayani. Nilai-nilai luhur yang berkembang adalah nilai hidup bersama secara seimbang dan harmonis kepada Tuhan, terhadap sesama, dan terhadap lingkungan hidup. Kata Kunci: Tri Hita Karana, Pendidikan karakter, Kejuruan
PEMANFAATAN BUKU KECIL-KECIL PUNYA KARYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER ., Munaris
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1, No. 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v1i1.1445

Abstract

Abstrak: Pendidikan karakter adalah usaha sadar untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Karakter positif yang akan ditanamkan, sebagai contoh religiusitas, etika dalam bekerja, disiplin, jujur, adil, dan bertanggung jawab. Secara formal, pendidikan karakter perlu dilakukan sedini mungkin. Nilainilai pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Untuk sekolah dasar, bisa diintegrasikan ke dalam pembelajaran sastra (termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia). Bahan sastra bisa diambil dari cerita dalam KKPK karena ada banyak nilai di dalamnya. Pemanfaatan sastra sebagai bahan ajar memiliki banyak kelebihan, karena sastra memuaskan/menghibur dan berguna, dulce et utile. Terlebih lagi, cerita dalam KKPK ditulis oleh anak, tentunya terbebas dari pornografi. Kata Kunci: tujuan pendidikan, pendidikan karakter, nilai-nilai karakter, pembelajaran sastra, nikmat bermanfaat THE USE BOOK KECIL-KECIL PUNYA KARYA LEARNING AS LITERATURE FOR CHARACTER DEVELOPMENT STUDENT Abstract: Character education is a concious effort to implant character values to the students. The positive character, that would be implanted, for examples the religious, work ethic, discipline, honest, fair, be responsible, etc. Formally, character education need to be carried out as early as possible. The values of character education could be integrated into all subjects. For the elementary school, it could be integrated into learning of literature (Included in Bahasa Indonesia subject). The material of literature could be taken from stories in KKPK because there are many of values inside of it. Take a literature as a material had many of excesses, because literature is gratify/entertain and useful, dulce et utile. More over, the story in KKPK is written by child, and certainly clean from pornographic. Keywords: goal of education, character education, values of character, learning of literature, dulce et utile

Page 1 of 1 | Total Record : 9