cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
ISSN : 23026383     EISSN : 25021648     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi & Aplikasi (JPPFA) is interested in comparative studies that lead to new insights and challenge of orthodox theories; that have potential for policy impact; and that apply to broad range of settings, including industrial democracies as well as low and middle income countries, countries in political transition and countries recovering from armed conflict and social unrest. JPPFA also considers papers that look at education and development through the policies and practices of official development assistance and commercial education trade. JPPFA engages these approaches to deepen the understanding of the relationship between education policy and development.
Arjuna Subject : -
Articles 182 Documents
MUTU SEKOLAH DAN BUDAYA PARTISIPASI STAKEHOLDERS Kholis, Nur; Zamroni, Zamroni; Sumarno, Sumarno
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.954 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2639

Abstract

Abstrak Penelitian ini memotret dan mengeksplor pemaknaan konsep sekolah bermutu, pengembangan budaya partisipasi, dan budaya sekolah, serta peran-peran yang dilakukan aktor dalam melakukan rekayasa sosial sekolah ke arah tercapainya sekolah bermutu di lembaga konfesional MIN Tegalasri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Standar pengukuran keabsahan datanya adalah; derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Ananlisis data dilakukan secara estafet mulai pengumpulan data, koleksi data, dan pemaknaan data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dua aspek mutu yang dicapai bidang akademik dan nonakademik; tingkat partisipasi mulai dari pimpinan, staf pendidik, staf kependidikan, peserta didik, komite sekolah, dan paguyuban kelas; budaya sekolah yang dikembangkan adalah konsolidasi internal-eksternal, mensinergikan potensi internal-eksternal, mendekatkan sekolah dengan masyarakat, bekerjasama dengan berbagai pihak, restrukturisasi dan revitalisasi komite sekolah dan paguyuban kelas, dan mengembangkan budaya bersih, indah dan nyaman; kepala sekolah merupakan aktor pengembangan budaya sekolah bermutu dan partisipasi stakeholders. Kata kunci: mutu sekolah, budaya partisipasi stakeholders
Front Matter (Cover, Foreword, tabel of Content) Editorial Team JPPFA
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 1 (2015): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.085 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v3i1.7817

Abstract

PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI BAGI PENYANDANG DISABILITAS KECERDASAN DALAM KAPASITAS KEMANUSIAAN Mumpuniati, M.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 4, No 1 (2016): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.248 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v4i1.12114

Abstract

Penyandang disabilitas kecerdasan adalah salah satu kajian terhadap individu yang diasumsikan dalam menuju kemandirian secara spesifik terhambat. Hambatan itu diperlukan suatu intervensi yang sesuai dengan kapasitas kemanusiaan dan konteks dengan lingkungan kehidupan yang sehari-hari dialami oleh mereka sebagai peserta didik. Lingkungan yang dimulai dari level mikro sampai level makro, sehingga proses sosialisasi berlapis-lapis dari yang terdekat dan terkecil dengan kehidupan peserta didik sampai menuju lingkungan kehidupan yang terluas. Lingkungan itu juga sebagai bagian dari kehidupan awal anak sampai ke kehidupan di masa dewasa, yaitu kehidupan di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berbagai level dan area lingkungan kehidupan tersebut terdapat substansi-substansi cara kehidupan mandiri yang harus dipelajari oleh mereka yang kategori disabilitas kecerdasan. Konteks dalam belajar agar memiliki karakter mandiri terbentuk karena kondisi yang harus dihadapi secara langsung dengan praktek berlatih untuk hidup. Praktek berlatih untuk hidup sebagai sarana belajar yang konkrit dan nyata dalam rangka mengatasi kelemahan konseptual, sosial, dan keterampilan adaptif bagi mereka. Dengan demikian, pembentukan karakter mandiri melalui pembiasaan belajar cara hidup yang langsung di tiga area lingkungan.  INDEPENDENT-CHARACTER BUILDING FOR INTELLIGENCE DISABILITIES IN THE HUMANITY CAPACITYAbstractPeople with intelligence disabilities have been the subjects of the study of individuals who are assumed to be specifically inhibited toward independence. Barriers require an intervention appropriate with the capacity of the humanitarian and environmental context of everyday life experienced by them as learners. Environment is from the micro level to the macro level, so that the process of socialization is in the layers from the closest and smallest one with the lives of young people up to the widest life environment. The environment is also as part of a child's early life up to his/her adulthood, which is life in the family, school, and community. Various levels and areas of the life environment are substances of independent way of life that should be studied by those disability categories of intelligence. Learning context in order to have an independent character is formed because of the conditions that must be dealt with directly with training practice for life. Practicing the practice for life is as a learning facility that is concrete and tangible in order to overcome the weakness of conceptual, social, and adaptive skills for them. Thus, building the independence character is through the learning habituation of how to live directly in the three environmental areas.
Front Matter (Cover, Table of Content) Editorial Team
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 4, No 2 (2016): Desember
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4506.501 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v4i2.12489

Abstract

Reflection of K.H. Ahmad Dahlan’s educational ideas for school development Suripto, S.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 5, No 2 (2017): December
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.412 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v5i1.15058

Abstract

This research was aimed to reflect the form of K.H. Ahmad Dahlan’s educational ideas in schools. The kind of this reasearch was qualitative with multi sites approach. Reasearch was conducted at MTs Muhammadiyah 2 and Muhammadiyah 1 Vocational School – Trenggalek.The object of this research was the form of K.H. Ahmad Dahlan’s educational ideas whereas the subject was all the schools administrators. Data were collected through deep interview, documentation and observation techniques. Data validity was tested with; credibility, transferability, and confirmability. Data analysis model was interractionally each other; data reduction, data presentation, conclusion withdrawal, and verification. The research result were; first, at MTs Muhammadiyah 2, the form of K.H. Ahmad dahlan’s educational ideas covered: Muhammadiyah values, such as (a). TBC eradication, worry attitude towards the improvement of fundamentalist religious culture in the society (LDII), (b). Willingness to sacrifice attitude grown by the school founders’ core team, organizers, and administarators; (c). The spirit of dakwah and dedication for the nation and the religion. Second, at Muhammadiyah 1 Vocational School, it covered (a). Charity effort movement for all (rahmatan lilalamin); (b). Amar maruf nahy munkar was formed in the construction of all field of life, (c). Working was the spirit of movement organization.
Peran pendidikan agama Islam dalam membangun wawasan multikultural di SMK Negeri 4 Purworejo Muhammad Ridho Muttaqin
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 6, No 2 (2018): December
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.218 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v6i2.22555

Abstract

Pendidikan Islam merupakan wadah untuk memberikan pemahaman keagamaan yang inklusif kepada masyarakat yang akhirnya diharapkan dapat memberikan kontribusi pada terbentuknya masyarakat yang multikulturalisme dengan kehidupan yang harmonis. Pendidikan Islam yang dilakukan dengan benar tidak akan berbenturan dengan masyarakat walaupun dalam perbedaan karena perbedaan bukan sesuatu yang dipertentangkan tetapi dicarikan solusi untuk saling memahami. Agama tidak lagi hanya untuk kebaikan individu tetapi agama harus mampu mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Konsep pendidikan multikultural dalam Islam setidaknya menyangkut empat hal, yaitu: konsep kesamaan (as-sawiyah), konsep keadilan (al-‘adalah), konsep kebebasan atau kemerdekaan (al-hurriyah), dan konsep toleransi (tasamuh). Adanya konsep ini berfungsi sebagai transfer of values dan memberikan kontribusi dalam pembentukan peradaban yang Islami menuju masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Peran Pendidikan Agama Islam dalam membangun wawasan multikultural khususnya bagi taruna taruni di SMK Negeri 4 Purworejo dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: perencanaan, proses pembelajaran, evaluasi, dan pengembangan diri.Kata kunci: peran pendidikan agama islam, pendidikan multikultural THE ROLE OF ISLAMIC RELIGION EDUCATION IN BUILDING MULTICULTURAL INSIGHTS IN STATE 4 VOCATIONAL SCHOOL, PURWOREJOAbstractIslamic education is a forum to provide a religious understanding that is inclusive of the community which is ultimately expected to contribute to the formation of a multicultural society with a harmonious life. Islamic education that is carried out correctly will not clash with the community even though in differences because differences are not something that is contested but a solution is found to understand each other. Religion is no longer just for the good of the individual but religion must be able to realize grace for all nature. The concept of multicultural education in Islam involves at least four things, namely: the concept of equality (as-sawiyah), the concept of justice (al-‘is), the concept of freedom or al-hurriyah, and the concept of tolerance (tasamuh). The existence of this concept functions as a transfer of values and contributes to the formation of an Islamic civilization towards a society that is baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. The role of Islamic Education in building multicultural insight, especially for cadets at the SMK Negeri 4 Purworejo, is carried out through several stages, namely: planning, learning, evaluation, and self-development.Keywords: the role of Islamic religious education, multicultural education
Pendidikan demokratis di era revolusi industri 4.0 Fiska Ilyasir
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 7, No 1 (2019): June
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.136 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v7i1.25998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana sebuah pembelajaran demokratis yang ideal dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan metode yang relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Jenis riset yang digunakan dalam artikel ini adalah jenis penelitian kualitatif yaitu riset yang didasarkan pada upaya mengonstruksi pandangan terhadap objek penelitian secara rinci, dibentuk dengan menggunakan kata-kata, gambaran yang bersifat holistic dan kompleks. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggali dan menemukan data yang mengandung makna yang mendalam, serta menelaah masalah yang ada pada saat ini. Teknik pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan memilah sumber-sumber referensi dan literature ilmiah yang terkait dengan teori-teori pendidikan dan pembelajaran demokratis, pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, serta perkembangan teknologi pendidikan di era revolosi industri 4.0. Data-data yang telah ditemukan kemudian dikaji dan dianalisis untuk kemudian disajikan dalam tulisan yang sistematis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan demokratis di era pendidikan 4.0 ini membutuhkan peran guru yang mampu menyesuaikan dirinya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pembelajaran.AbstractThis study aims to examine how ideal democratic learning can be developed by considering the use of methods that are relevant to the development of information and communication technology. This type of research used in this article is a type of qualitative research that is research-based on efforts to construct views of the object of research in detail, formed using words, images that are holistic and complex. This study uses a descriptive-analytic approach which is to explore and find data that contains profound meanings, as well as examining existing problems at the moment. Data collection techniques using literature study, by sorting sources of references and scientific literature related to theories of education and democratic learning, ICT-based learning, and the development of educational technology in the industrial revolution era 4.0. The data that has been found is then reviewed and analyzed and then presented in systematic writing.  The results of this study indicate that democratic education in the 4.0 education era requires the role of teachers who are able to adjust themselves to the development of information and communication technology
Transformative Learning dalam Membangun Pesantren Berbasis Multikultural Syamsul Ma'arif
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.579 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v1i1.1051

Abstract

Abstrak Semangat membangun pesantren berbasis multikultural, harus diawali dengan perubahan fundamental dalam proses belajar mengajar di pesantren, menuju ke arah transformative learning. Pendidikan pesantren  yang cenderung monolog  (kaku dan satu arah antara kiyai-santri), perlu digeser ke arah sistem  dan metode dialogis-kritis. Dari sistem “pengajian” dan mono-disipliner ke arah “pengkajian” serta bersifat interdisipliner studies.  Dengan harapan pesantren yang terkenal sebagai lembaga pendidikan yang selalu berdimensi metafisik ini, terbiasa dengan “perbedaan” dan responsive terhadap perkembangan zaman. Selain itu, pesantren perlu mempersiapkan kurikulum yang dapat menumbuhkan multikulturalisme serta mampu menggali sisi –sisi perdamaian dan toleransi. Tujuan transformative learning di pesantren berbasis multikultural tiada lain adalah  mempersiapkan generasi yang inklusif dan akomodatif terhadap keanekaragaman masyarakat, yang memiliki perbedaan agama, etnis dan kultur. Santri yang memiliki wawasan luas dan mampu melintas batas tradisi dan keagamaan serta memiliki kepedulaian terhadap peran agama dalam memecahkan problem sosial yang ada. Kata kunci: pesantren, multikultural dan  transformative teaching
KRISIS KARAKTER DALAM PERSPEKTIF TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL Purnomo Sidi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.406 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v2i1.2619

Abstract

Karakter adalah nilai-nilai yang harus dimiliki suatu bangsa untuk bisa eksis dala persaingan global. Struktur yang ada dalam masyarakat punya peranan dan tugas untuk menjaga nilai dan norma agar dapat menjadi pedoman masyarakat dalam bertindak.  Krisis karakter yang terjadi di Indonesia adalah cermin dari kegagalan struktur sosial yang ada dalam menjalankan peran dan fungsinya. Mengembalikan fungsi struktur masyarakat adalah jawaban untuk menciptakan stabilitas dan keteraturan kehidupan masyarakat, sehingga dapat menghindarkan diri dari krisis karakter.Kata kunci: krisis karakter, nilai dan norma, stuktural fungsional
PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PENGUATAN MODAL SOSIAL BAGI MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA Sri Sumarni; Achmad Dardiri; Darmiyati Zuchdi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 1 (2015): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.8 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v3i1.7811

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan model pendidikan karakter yang sesuai dalam membangun karakter mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh merosotnya karakter mahasiswa yang disebabkan oleh city syndrome, belum siapnya mahasiswa hidup mandiri, dan kondisi yang “terkotak-kotak” karena visi spiritualitas keagamaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perguruan tinggi membutuhkan “jembatan” untuk mengatasi pandangan yang merasa berbeda, yaitu melalui modal sosial yang substansinya adalah menjalin, membangun, memperkuat, dan memperkaya hubungan sesama manusia. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R D), menggunakan analisis data model mixed method, dengan memberikan bobot lebih besar pada analisis kualitatif. Hasil implementasi model ini secara kualitatif dapat dilihat dari peningkatan aktualisasi nilai-nilai karakter para mahasiswa, baik nilai ketaatan beribadah, kepedulian, kerjasama, tanggungjawab, maupun kejujuran. Secara kuantitatif, model ini sangat efektif untuk membangun karakter kepedulian dan kerjasama, cukup efektif untuk membangun karakter ketaatan beribadah dan tanggungjawab, serta kurang efektif untuk membangun karakter kejujuran.

Page 1 of 19 | Total Record : 182