cover
Contact Name
Mustofa
Contact Email
mustofa@uny.ac.id
Phone
+6285292126258
Journal Mail Official
mustofa@uny.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, Kampus Karangmalang Yogyakarta, 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
ISSN : 18298028     EISSN : 26555182     DOI : 10.21831
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan (JEP) merupakan jurnal yang diterbitkan Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta yang memuat artikel/naskah berupa hasil pemikiran, analisis ilmiah, kajian teori, atau hasil penelitian dalam bidang ekonomi atau pendidikan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2009)" : 6 Documents clear
Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Pendekatan Aktif Learning Dalam Pelajaran Ekonomi Pada SMU Negeri Di Yogyakarta Tejo Nurseto
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.493 KB) | DOI: 10.21831/jep.v6i2.583

Abstract

This research was aimed to describe (1) the implementation of Active Learning at State Senior High Schools in Yogyakarta, (2) the treasury in the implementation of the curriculum and, (3) the dominant factors in its accomplishment.The approach employed in this study was qualitative with the ethnographic method and the research setting was SMAN 3 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta and SMAN 11 Yogyakarta. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The analysis techniques included the analyses of domain, taxonomy, components, and themes. The validity of the data was tested by lengthening the study and by triangulation.This research findings show the following results:1) in implementation of the Active Learning: a) most of teacher and student who agreed with it, b) there was a few student did not agree with it, 2)The treasuries of the implementation of the Active Learning at SMAN 11 were a) the quality of human resources: teachers, administrative staff and students, b) the National Examination to hamper the implementation of Active Learning in class XII c) the availability of OHP in every class, d) too many learning groups, and e) minimum teachers welfare. The treasury of the implementation of the Active Learning at SMAN 9 were that: a) the school area was narrow and dried so it was not possible to perform theout-door learning activities, b) the students were less active and motivated for learning especially social science majors, c) there was a handicap in financial matters, d) there was less variety in using learning media, and e) most of the equipment in the laboratory was broken and could not be used. The treasuries in the implementation of the Active Learning at SMAN 3 were that: a) the Active Learning is not yet officially ratified, b) the understanding of teachers about the Active Learning was rather low, and c) it was difficult to change the habit of teachers in teaching from teacher-centered to student-centered approach. The most dominant factors in the implementation of the Active Learning at SMAN 11 were a) the leadership of the school principal, b) good team work, and c) teachers and students creativity. The most dominant factors in the implementation of the Active Learning at SMAN 9 were a) the commitment and spirit of the school society to implement Active Learning, b) teacher and student factors, and c) facilities of the school. The most dominant factors in the implementation of the Active Learning at SMAN 3 were a) student factors, b) teacher factors, c) school management and d) the facilities of the school.
Hubungan Antara Persepsi Pengelola Akademik Tentang Total Quality Management (Tqm) Dengan Pengintegrasiannya Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi Di Universitas Negeri Jakarta Umi Widyastuti; Ati Sumiyati; - Maisaroh
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.773 KB) | DOI: 10.21831/jep.v6i2.584

Abstract

Total Quality Management (TQM) is recognized as management approach that concern with customer satisfaction, continuous improvement, team work and leadership. Through implementation of TQM, organizations should be able to improve their performance. This research is conducted to analyze the relation between academic managements perceptions about TQM in undergraduate education with its integration on curriculum, which is tested with product moment correlation, and to know the difference perception about TQM related with its integration on curriculum, between respondent who has identified their customers and who has no, tested with t-test. This research shown there is positive correlation between academics managements perceptions about TQM with its integration on curriculum. It is significant at 95% confidence level. Based on data analysis, the most important indicator that defines academics managements perceptions about TQM is awareness and attitude toward TQM principal including team work, continuous improvement, leadership and focus on customer.This research also proved that there is no difference perception about TQM related with its integration, between respondent who has identified their customers and who has not yet. Because both of them have high awareness and attitude toward TQM principal.
Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian - Supriyanto
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.227 KB) | DOI: 10.21831/jep.v6i2.585

Abstract

Pengalaman Indonesia membangun sistem ekonomi melalui eksperimen sistem sosialis dan sistem kapitalis dalam suasana sistem ekonomi global terbukti telah gagal. Eksperimen pertama berupa sistem ekonomi sosialis (1959-66) gagal karena tidak sesuai dengan moral Pancasila dan pluralisme bangsa, sedangkan eksperimen kedua yang demokratis berdasar sistem kapitalisme pasar bebas (1966 1998) kebablasan karena paham internasional liberalisme dan neoliberalisme makin agresif menguasai ekonomi Indonesia. Pertanyaan yang timbul kemudian kemana arah sistem ekonomi kita setelah tahun 1998? Menilik problem ekonomi yang sedang dihadapi Indonesia, maka perubahan yang paling urgen yang harus segera dilakukan adalah perubahan yang bersifat struktural. Perubahan ekonomi secara struktural berarti mengganti sistem ekonominya, dari sistem ekonomi yang bercorak kapitalistik menjadi sistem ekonomi yang baru. Tentunya dibutuhkan keberanian untuk melakukan perubahan menuju sistem ekonomi yang cocok dengan nilai-nilai luhur yang yang dimiliki rakyat Indonesia yang berbudaya, adanya kebersamaan dan religius. Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang dipandang cocok adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan sebagai suatu sistem ekonomi berasas kekeluargaan yang demokratis dan bermoral dengan pemihakan pada sektor ekonomi rakyat. Untuk itu prasyarat sistem ekonomi nasional yang harus ada berkeadilan sosial adalah berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Strategi Menumbuhkan Sikap Dan Perilaku Wirausaha Melalui Pembelajaran Kooperatif Yang Berwawasan Kewirausahaan Endang Mulyani
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.054 KB) | DOI: 10.21831/jep.v6i2.580

Abstract

Penelitian dengan judul pengembangan model pembelajaran kooperatif yang berwawasan entrepreneurship ini dilakukan dengan tujuan jangka panjang adalah untuk menumbuhkan sikap dan perilaku wirausaha siswa SMK. Tujuan jangka pendek dari penelitian ini adalah untuk menemukan model pembelajaran kooperatif yang berwawasan entrepreneurship. Untuk mencapai tujuan tersebut rencana kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap. Tahap I dilakukan penelitian tentang: 1) karakteristik siswa SMK dilihat dari sikap dan perilaku wirausahanya, 2) model pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat mengajar. Pengembangan model pembelajaran kooperatif yang berwawasan entrepreneurship dalam penelitian ini menggunakan four-d model (Thiaragajan et.al, 1994).Dari penelitian tahun pertama, berdasarkan analisis data dari instrumen sikap dan perilaku wirausaha, diperoleh hasil bahwa dari 120 responden yang menjadi sampel penelitian sebagian besar sikap dan perilaku wirausahanya termasuk kategori sedang dan rendah (101 siswa termasuk kategori sedang dan 19 siswa termasuk kategori rendah). Dilihat dari hasil observasi tentang metode pembelajaran yang digunakan guru menunjukkan bahwa sebagian besar guru mata pelajaran ekonomi dan kewirusahaan masih menggunakan model pembelajaran ceramah sedikit divariasi dengan tanya jawab dan sedikit praktik untuk mata pelajaran kewirausahaan. Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan bahwa: 1) sebelum kegiatan pengembangan model pembelajaran kooperatif yang berwawasan kewirausahaan diuji coba, peneliti telah mengembangkan lembar penilaian model pembelajaran yang berwawasan kewirausahaan melalui validasi pakar. Dari hasil penilaian para ahli tersebut, lembar ini dinyatakan valid dengan kategori nilai baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi, 2) dilihat dari hasil pengembangan instrumen model pembelajaran kooperatif yang berwawasan kewirausahaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam instrumen yang telah dikembangkan, hasil penilain pakar menunjukkan hasil yang baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi, 3) dilihat dari sikap dan perilaku wirausaha sesudah diberi intervensi model pembelajaran kooperatif yang berwawasan entrepreneurship, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 36 siswa sebagian besar sikap dan perilaku wirausahanya termasuk kategori tinggi (68,7%).4) implementasi model pembelajaran yang berwawasan kewirausahaan di kelas dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Kiromim Baroroh
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jep.v6i2.581

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) meningkatkan aktivitas mahasiswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah Dasar-Dasar koperasi, 2) meningkatkan prestasi hasil belajar mahasiswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif pada mata kuliah Dasar-Dasar Koperasi.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Setting penelitian adalah mahasiswa pendidikan ekonomikelas Non reguler semester II, berjumlah 48 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Dasar-Dasar Koperasi. Cara penelitian dilakukan melalui: 1.perencanaan, 2.implementasi tindakan kelas, 3. pemantauan dan evaluasi, 4.analisis dan refleksi, 5. diagnosis ulang, 6. terapi ulang, dan 7.penyimpulan hasil. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan angket.Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi metode dan sumber.Hasil dari penelitian tindakan ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitasdan prestasi belajar mahasiswa. Rata-rata akktivitas mahasiswa siklus I sebesar 30,0417, kemudian pada siklus II menjadi 33,7500 sehingga terjadi peningkatan rata-rata aktivitas sebesar 3,7083. Pada siklus I rata-rata skor prestasi adalah 57,2917 meningkat menjadi 72,2229 pada siklus II. Sehingga terjadi peningkatan rata-rata prestasi sebesar 14,9312.
Organizational Development Based Change Management Wahyu Purhantara
Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jep.v6i2.582

Abstract

Istilah Pengembangan Organisasi atau Organizational Development (OD) telah dipakai di berbagai analisis perilaku, carapenyelesaian dan pendekatan konflik organisasi dan perubahan dalam organisasi. Para ahli mungkin cenderung untuk memberikan perbaikan yang efisien, tetapi perolehan atau hasil yang efektif diperoleh oleh mereka yang bukan ahli.Artinya, dalam kasus upaya pengembangan organisasi lebih dititikberatkan pada kemampuan mengolah informasi atas pengaruh lingkungan internal dan eksternal, mendiagnosa penyakit organisasi, dan kemampuan memberikan treatment dengan mengacu pada potensi yang dimiliki organisasi.Oleh karenanya, seseorang yang memusatkan perhatian dalam menciptakan pengembangan organisasi harus memperhatikan elemen-elemen kreativitas indidividu yang dimiliki oleh organisasi. Pekerjaan ini dipusatkan pada proses pemikiran cerdas yang meliputi tingkatan atau taraf-taraf seperti: gambaran terhadap masalah, pengumpulan informasi, pemikiran yang intensif, berbagai hambatan, kesantaian dan penerangan. Suatu cara untuk menciptakan kreativitas haruslah menghasilkan gagasan cerdas bagi organisasi. Gagasan cerdas ini dapat memungkinkan organisasi mengemukakan tujuan strategisnya yang lebih efisien, atau untuk meningkatkan tujuan baru yang memberikan suatu hubungan yang lebih aktif dengan lingkungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6