cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JPMS (Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains)
ISSN : 14101866     EISSN : 25491458     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas MIPA UNY, yang berisi tentang artikel hasil kajian dan penelitian di bidang Matematika dan Sains.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2014): June 2014" : 9 Documents clear
Pengembangan Website Vocational Chemistry Berbasis Demonstrasi Interaktif sebagai Media E-Learning untuk Pembelajaran Kimia di SMK Togu Gultom; Lis Permana Sari
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.301 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kualitas website Vocational Chemistry berbasis demontrasi interaktif yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran kimia di SMK, serta respon peserta didik SMK terhadap website Vocational Chemistry sebagai sumber belajar kimia. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan model prosedural dengan menggunakan model ADDIE. Website Vocational Chemistry yang dikembangkan melalui 3 tahap yaitu uji coba, penilaian kelayakan website sebagai media e-learning, dan uji coba terbatas pada 68 peserta didik SMK. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan karakteristik Website Vocational Chemistry yang dikembangkan sebagai media e-learning kimia SMK meliputi 4 bidang yaitu Analisis, Kesehatan dan Nutrisi, Pertanian, serta Teknologi dan Industri. Uji kualitas menunjukkan bahwa diperoleh rerata skor 108,2 dari skor maksimal 135. Skor termasuk kategori “Baik” dengan persentase keidealan 80,15%. Hasil implementasi terbatas menunjukkan bahwa 57 peserta didik atau 83,82% peserta didik yang tertarik dan senang belajar dengan website Vocational Chemistry.Kata kunci: website vocational chemistry, kimia SMK, e-learning
Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dalam Meningkatkan Aktivitas dan Motivasi Belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Filsafat Ilmu Sutiman Sutiman; Antuni Wiyarsi; Erfan Priyambodo
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.102 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran kooperatif yang paling efektif dalam meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar mahasiswa pada perkuliahan Filsafat Ilmu serta mengetahui profil hasil belajar kognitif mahasiswa. Penelitian dilaksanakan sebagai penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus, dengan subjek penelitian sebanyak 38 mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Filsafat Ilmu. Siklus pertama dengan penerapan metode STAD dan siklus kedua dengan metode Jigsaw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif metode Jigsaw pada perkuliahan Filsafat Ilmu lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar mahasiswa dibandingkan dengan penerapan metode STAD. Profil hasil belajar kognitif mahasiswa pada perkuliahan Filsafat Ilmu dengan penerapan metode STAD untuk kriteria baik sebanyak 18,42%, kriteria cukup 23,68% dan kriteria kurang sebanyak 62,86%. Adapun dengan penerapan metode Jigsaw untuk kriteria sangat baik 2,63%, baik 18,42%, dan cukup sebanyak 78,94%.Kata kunci: pembelajaran kooperatif, STAD, jigsaw, aktivitas belajar, motivasi
Model Fraction Circle untuk Mendorong Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Renny Sendra Wahyuni; Darmawijoyo Darmawijoyo; Yusuf Hartono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.56 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pemahaman konsep siswa tentang operasi penjumlahan pecahan dengan model fraction circle melalui pembelajaran PMRI dan (2) mendeskripsikan lintasan belajar siswa dalam mempelajari konsep operasi penjumlahan pecahan menggunakan model fraction circle. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD N 146 Palembang. Metode penelitian ini adalah design research melalui tahap-tahap: preparing for the experiment, teaching experiment, dan retrospective analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model fraction circle membantu siswa memahami konsep operasi penjumlahan pecahan melalui pembelajaran PMRI. (2) Lintasan belajar yang digunakan siswa adalah menggunakan tahap informal ke tahap formal. Pada tahap informal, siswa menggunakan konteks kue manipulatif yang dipartisi menjadi beberapa bagian sama besar sehingga membentuk model fraction circle. Selanjutnya, siswa menyelesaikan masalah dengan menggunakan fraction circle sebagai model of menuju model for, yaitu membuat gambar fraction circle. Di tahap formal, siswa menyelesaikan operasi penjumlahan pecahan tanpa menggunakan model fraction circle.Kata kunci: pecahan, fraction circle, design research, PMRI
Profil Proses Sains dan Keterampilan Sosial Mahasiswa pada Pembelajaran Sistem Digesti Melalui Penerapan Seven Jump Problem-Based Learning Kartika Ratna Pertiwi; Yuliati Yuliati; Tutiek Rahayu
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.266 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3893

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Seven Jump PBL pada mata kuliah Biomanzi topik sistem digesti untuk meningkatkan kemampuan proses sains serta keterampilan sosial mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Biologi kelas Bilingual. Model pembelajaran Seven Jump PBL yang diterapkan merupakan modifikasi dari the Maastricht Seven Step Procedure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menemukan kata kunci merupakan keterampilan yang paling baik dicapai oleh mayoritas mahasiswa (92,9%) diikuti oleh keterampilan menyusun konsep materi (71,4%). Keterampilan menyusun pertanyaan produktif dan jawaban mahasiswa paling rendah dalam mencapai katagori baik (51,7%). Keterampilan sosial mahasiswa menunjukkan nilai baik sekali tertinggi adalah keaktifan mengerjakan tugas (85,5%) dan terendah adalah keantusiasan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar (36,2%). Persepsi baik dinyatakan seluruh mahasiswa pada separuh indikator (50%).Kata kunci: masalah, proses sains, sosial, keterampilan
Analisis Kebutuhan Guru Kimia terhadap Program Pelatihan Peningkatan Keterampilan Inkuiri dan Scaffolding Berbasis Blended Learning Sukisman Purtadi; Anna Permanasari; Omay Sumarna; Wahyu Sopandi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.181 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3895

Abstract

Telah dilakukan analisis kebutuhan (need assessment) untuk melihat kebutuhan para guru kimia di SMA pada pelatihan untuk meningkatkan keterampilan inkuiri dan scaffolding. Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk menjaring informasi mengenai kondisi guru dan harapan guru berkaitan dengan program pelatihan, penggunaan internet, metode pembelajaran inkuiri, dan program pelatihan yang akan dikembangkan. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan menggunakan angket yang disebarkan secara random pada guru SMA. Angket terdiri dari 52 butir pertanyaan terbuka dan semi-terbuka. Analisis dilakukan terhadap 24 angket yang terkumpul. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan guru mengenai inkuiri masih perlu ditingkatkan dengan proses pelatihan berbasis blended learning yang menekankan materi yang langsung dapat digunakan guru kimia di dalam kelas mereka. Hasil dari analisis ini dijadikan sebagai salah satu dasar dalam menyusun program pelatihan berbasis blended learning.Kata kunci: analisis kebutuhan, pelatihan, inkuiri, scaffolding, blended learning
Penilaian Kemampuan Inkuiri Mata Pelajaran Fisika Peserta Didik SMA di DIY Supahar Supahar
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.083 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3890

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen pengukur kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika peserta didik SMA dan mengukur kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika peserta didik kelas X dan XI-IPA SMA di DIY. Penelitian ini melalui tiga tahap, yakni: pengembangan awal instrumen, uji coba, dan pengukuran. Tahap pengembangan awal instrumen meliputi penyusunan, telaah, dan validasi. Validasi isi dilakukan oleh ahli pengukuran, ahli pendidikan fisika, ahli fisika, dan praktisi. Instrumen yang terdiri atas empat perangkat tes yang telah divalidasi diujicobakan pada 2.015 peserta didik. Pelaksanaan pengukuran menggunakan instrumen hasil uji coba yang terdiri atas empat perangkat tes yang masing-masing memiliki 30 butir termasuk sembilan anchor items pada 2.383 peserta didik. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa skor dalam skala logit kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika siswa SMA di DIY terendah, tertinggi, rata-rata, dan simpangan baku berturut-turut adalah 0,09; 0,19; 0,13; dan 0,015. Skor semua peserta didik berada pada rentang 0,0 sampai +1,0 menurut skala logit yang artinya kemampuan siswa berada di atas rata-rata. Kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan dominan pada kategori 2 dan 3 dari kategori 1 sampai dengan 4. Jadi, kemampuan inkuiri mata pelajaran fisika siswa SMA di DIY masih belum memuaskan.Kata kunci: penilaian, kemampuan inkuiri, mata pelajaran fisika
Keefektifan Resource Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Materi Lingkaran Ula Himatul Aliyah; Hardi Suyitno; Arief Agoestanto
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3888

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model Resource Based Learning dan Problem Based Learning efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi lingkaran subpokok bahasan persamaan garis singgung lingkaran dan mengetahui apakah penerapan model Resource Based Learning lebih baik dari Problem Based Learning. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 Semarang tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik purposive random sampling. Data hasil penelitian diperoleh dengan metode tes yang dianalisis dengan uji proporsi dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik kelas eksperimen dan kontrol telah mencapai ketuntasan klasikal. Keaktifan peserta didik kelas eksperimen dan kontrol dalam pembelajaran mencapai kriteria sangat aktif. Kinerja guru selama pembelajaran mencapai kriteria sangat baik. Kelas eksperimen memiliki rata-rata kemampuan pemecahan masalah lebih tinggi dari kelas kontrol. Simpulan yang diperoleh adalah penerapan Resource Based Learning dan Problem Based Learning efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan penerapan Resource Based Learning lebih baik dari Problem Based Learning.Kata kunci: keefektifan, kemampuan pemecahan masalah, resource based learning
Pemanfaatan Perkecambahan Serbuk Sari Tapak Dara (Vinca rosea L.) Secara In Vitro sebagai Alternatif Bahan Praktikum Biologi Perkembangan Budiwati Budiwati
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3894

Abstract

Salah satu topik pada praktikum Biologi Perkembangan adalah “Polinasi dan Fertilisasi”. Proses polinasi dan fertilisasi merupakan tahapan yang sangat penting pada reproduksi seksual tumbuhan Spermatophyta. Keberhasilan polinasi akan diikuti dengan pembentukan buluh serbuk sari (perkecambahan serbuk sari). Tanpa pembentukan buluh serbuk sari, fertilisasi tidak akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi perkecambahan serbuk sari tapak dara (Vinca rosea L.) secara in vitro sebagai aternatif bahan praktikum Biologi Perkembangan khususnya pada topik Polinasi dan Fertilisasi. Langkah penelitian yang ditempuh adalah mengecambahkan serbuk sari tapak dara pada variasi konsentrasi sukrosa. Pengamatan meliputi panjang buluh serbuk sari, prosentase perkecambahan, kecepatan berkecambah, keberadaan inti sperma, dan analisis potensi serbuk sari sebagai bahan praktikum Biologi Perkembangan topik Polinasi dan Fertilisasi. Dengan memperhatikan syarat-syarat suatu objek atau kejadian sebagai sumber belajar, dan dengan memperhatikan perolehan dari penelitian ini baik proses maupun produknya, maka pemanfaatan serbuk sari tapak dara sangat baik sebagai alternatif sumber belajar pada praktikum Biologi Perkembangan.Kata kunci: tapak dara, perkecambahan serbuk sari secara in vitro, biologi perkembangan
Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Nikmatul Maula; Rochmad Rochmad; Edy Soedjoko
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3889

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) tuntas, apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada model TAPPS lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran ekspositori, serta apakah persentase ketuntasan belajar siswa pada model TAPPS lebih tinggi daripada persentase ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran ekspositori. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Pekalongan tahun pelajaran 2012/2013. Dengan teknik cluster random sampling, terpilih sampel yaitu siswa kelas VIII-D sebagai kelas eksperimen yang diterapkan pembelajaran model TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol yang diterapkan pembelajaran ekspositori. Dari hasil uji ketuntasan belajar diperoleh pembelajaran pada kelas eksperimen tuntas. Dari hasil uji perbedaan dua rata-rata, diperoleh rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dari hasil uji proporsi satu pihak, diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada pada kelas kontrol. Simpulan yang diperoleh yaitu pembelajaran dengan model TAPPS tuntas, rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada model TAPPS lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran ekspositori, dan persentase ketuntasan belajar siswa pada model TAPPS lebih tinggi daripada persentase ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran ekspositori.Kata kunci: keefektifan, kemampuan pemecahan masalah, thinking aloud pair problem solving, TAPPS

Page 1 of 1 | Total Record : 9