Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PROFIL PERSONAL HEALTH BEHAVIOR KARYAWAN FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Mariyam, Siti; Pertiwi, Kartika Ratna
IKESMA Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : FKM - UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.894 KB)

Abstract

Human behavior comes out as the result of a continuous interaction between human and his environment. This research aims to capture personal health behavior (PHB) status of employees from FMIPA UNY, and to analyse factors involved in determining the PHB profile. The result is beneficial to be used as a database to design a university policy regarding to the alteration of health behavior to improve the employees’ health status. The study was designed as an analytical survey, cross sectional model, with point time approach. The respondents were employees from FMIPA UNY, taken by incidental sampling technique. PHB score was obtained from Personal Health Inventory (PHI) questionnaire adapted from Getchell (1991. Data were analysed descriptively and the relationship between variables was cross-tabulated. The results showed that there were no differences of PHB score between male and female and between age range. According to their PHB score, almost employees (97,96%) were in moderate risk. Factors involved in PHB profile were predominanty individual health history and social economic status. It is suggested that the employees should be more aware on their health behavior to reduce their risk against health diseases and disorders. Keywords: health behavior, employee, characteristics, individual history
Penerapan Teknologi DNA dalam Identifikasi Forensik Ratna Pertiwi, Kartika
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 2, Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.385 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v16i4.3518

Abstract

Kata “forensik” berarti “berhubungan dengan ruang sidang”. Forensik merupakan aplikasi dari disiplin ilmu kedokteran maupun ilmu-ilmu lain yang terkait dalam suatu penyelidikan untuk memperoleh data-data dalam mengungkap kasus kriminal baik itu data post mortem berdasar pemeriksaan mayat maupun data dari pemeriksaan kasus hidup seperti perkosaan, pelecehan seksual dan/ atau kekerasan dalam rumah tangga. Ilmu forensik merupakan terapan berbagai ranah keilmuan (multi disiplin) yang penting untuk menentukan identitas korban maupun pelaku, tanda, sebab dan cara kematian, serta perkiraan waktu kematian. Produk yang dihasilkan merupakan bukti autentik dalam suatu proses peradilan hukum demi menegakkan kebenaran. Produk tersebut dapat berupa laporan tertulis atau dalam bentuk pengakuan lisan para ahli yang akan diberikan di pengadilan pada tindak kriminal. Kasus non kriminal, aplikasi forensik sangat diperlukan terutama untuk mengungkap identitas korban musibah masal seperti bencana alam, jatuhnya pesawat, tenggelamnya kapal, kecelakaan kereta dan kebakaran (Kartika Ratna Pertiwi dan Evy Yulianti, 2011).
PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN PERMASALAHANNYA Kartika Ratna Pertiwi; Das Salirawati
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 19, No 2: Oktober 2014
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.23 KB) | DOI: 10.21831/hum.v19i2.8037

Abstract

The aims of this research are to describe the knowledge level and perception accuracy toward reproductive health among students from Yogyakarta State University (YSU). This research was an analytical survey, with crosssectional approach. Population were YSU students while respondents were taken by simple random sampling. The instruments were adapted from Pertiwi (2007) which consist of questionnaires on knowledge about reproductive health and perception towards myths around sexual health problems. Data were analysed descriptively to determine the factors involved. There were 177 males and 174 female with an average age 20 years old. The highest and the lowest knowledge score were FMIPA and FBS respectively whereas the highest and the lowest perception score were FMIPA and FIK resepctively. Factors involved in knowledge were faculty origin, sex and socioeconomic status
SURVEI TERHADAP PEMAHAMAN PENDIDIKAN SEKS DAN SIKAP/PERILAKU SEKS DI KALANGAN REMAJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Das Salirawati; Kartika Ratna Pertiwi; M Lies Endarwati
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 19, No 1: April 2014
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.782 KB) | DOI: 10.21831/hum.v19i1.3523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemahaman tentang pendidikan seks dan sikap/perilaku seks di kalangan remaja SMP dan SMA di DIY, (2) sikap/perilaku remaja terhadap berbagai permasalahan seks di sekitarnya, dan ada tidaknya perbedaan tingkat pemahaman tentang pendidikan seks berdasarkan lokasi (Kabupaten), jenis kelamin, dan tingkat sekolah (SMP dengan SMA). Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif dengan metode survei. Sampel diambil secara area proportional sampling. Seluruh data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan besarnya pemahaman tentang pendidikan seks dan sikap/perilaku seks di kalangan remaja SMP dan SMA di DIY sangat bervariasi, tetapi semuanya berada pada kategori rendah sampai tinggi, dengan rerata persentase terendah 26,3% dan tertinggi 74,9%. Sikap/perilaku remaja terhadap berbagai permasalahan seks di sekitarnya banyak persoalan yang muncul dari jawaban yang diberikan responden yang perlu ditindaklanjuti dalam bentuk program pendidikan seks dan penelitian yang lebih mendalam. Berdasarkan hasil ANAVA dan uji-t menunjukkan ada perbedaan tingkat pemahaman tentang pendidikan seks diantara remaja SMP dan SMA di lima Kabupaten yang ada di DIY, tidak ada perbedaan tingkat pemahaman tentang pendidikan seks ditinjau dari jenis kelamin, tetapi ada perbedaan tingkat pemahaman tentang pendidikan seks ditinjau dan tingkat sekolah (SMP dan SMA). Secara keseluruhan hasil penelitian ini telah berhasil memotret tingkat pemahaman peserta didik SMP dan SMA di lima Kabupaten yang terdapat di DIY, meskipun dengan jumlah responden yang hanya 600 peserta didik. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi pemilik kebijakan dalam memandang pentingnya pendidikan seks diberikan kepada remaja, khususnya remaja di DIY.
FACTORS INFLUENCING JOB FATIGUE AND STRESS AMONG EMPLOYEES OF YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY ION COLUMN TECHNIC WITH LOCAL ZEOLITE AND ACTIVE CARBON Siti Mariyam; Kartika Ratna Pertiwi
Jurnal Sains Dasar Vol 4, No 2 (2015): October 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.068 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v4i2.9086

Abstract

Stress and fatigue related to workplace may interrupt with the effectivity and productivity workers, including the employees who work in the office. This research aims to determine the level of stress and fatigue related to workplace and to describe determinant factors invloved in job stress and musculosceletal fatigue. It is designed as an analytical survey, designed as cross sectional approach. Population were the employees of Yogyakarta State University, samples were taken with purposive sampling technique. The respondents were they who fulfilled the inclusion criteria. Job stress and fatigue were taken with observation and structured intervie, using adapted instrument from Berutu Soetopo (2010) and Andininsari (2009). Musculosceletal fatigue were measured with nordic body map method. Other paramater included anthropometry and ergonometry measurement and individual characteristics. The finding shows that most respondents (95%) suffered mild job stress and more than half of respondents (73%) had mild musculosceletal fatigue. About 60% of workplace facilities were not suitable according to ergonomic requirement. Determinant factors for job stress such as age, employment status and workplace ergonometry, while determinant factors for musculosceletal fatigue includes age body mass index and also ergonometry. Keywords: workplace, stress, fatigue, musculosceletal
Personal health behavior profile of biology and biology education students in Yogyakarta State University Siti Mariyam; Kartika Ratna Pertiwi
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.756 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.4164

Abstract

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan status personal healthbehavior antara mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi pria dan wanita, (2) perbedaan statuspersonal health behavior antara mahasiswa prodi Pendidikan Biologi dan Biologi, dan (3) faktorfaktorpendukung dan penghambat apa sajakah yang mewarnai personal health behaviormahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi.Penelitian ini merupakan penelitian Survei Analitik model Cross Sectional. Penelitimencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan masyarakat itu terjadi denganpendekatan point time approach. Berdasar batasan tersebut maka penelitian ini berusahamenggali fenomena Personal Health Behavior mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPAUniversitas Negeri Yogyakarta, baik prodi Biologi maupun Pendidikan Biologi. Berdasarkan skoryang diperoleh melaui pengisian Personal Health Inventory, dapat ditentukan tingkat perilakukesehatan responden atau status risiko kesehatan mereka. Selain hal tersebut juga dilacakfaktor-faktor yang mewarnai Personal Health Behavior responden untuk melihat keterkaitan antarfaktor maupun faktor penentu utama terhadap tingkat perilaku kesehatan responden. Sebagaicontoh, keterkaitan antara faktor individu, faktor lingkungan intrinsik dengan ekstrinsik, sertafaktor predisposisi dan predileksi terhadap profil perilaku kesehatan responden.Dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa simpulan : (1) tidak ada perbedaan status PHBantara mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi pria dan wanita, sebagian besar mereka berisikosedang, (2) tidak ada perbedaan status PHB antara mahasiswa program studi Pendidikan Biologi Biologi sebagian besar mereka berisiko sedang, dan (3) Faktor-faktor yang mewarnai PHBmahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi meliputi riwayat kesehatan, pola asuh, dan psikososial.Kata kunci: Personal Health Behavior, Personal Health Inventory
POTENSI BUAH SALAK (Salacca edulis, R.) SEBAGAI SUPLEMEN HIPOLIPIDEMIK DITINJAU DARI GAMBARAN HISTOPATOLOGI JANTUNG DAN HEPAR MENCIT YANG DIBERI DIET RENDAH LEMAK Tri Hardjana; Kartika Ratna Pertiwi; Tutik Rahayu
Jurnal Sains Dasar Vol 5, No 2 (2016): October 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.407 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v5i2.12672

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histopatologi jantung mencit yang diberi sari buah salak (Salacca edulis,  R) dan diet lemak hewani dan untuk mengetahui struktur histopatologi hati mencit yang diberi sari buah salak (Salacca edulis,  R) dan diet lemak hewani. Penelitian ini mengguanakan metode penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengukur respon yang muncul dari suatu obyek sebagai akibat adanya perubahan suatu faktor yang mengenainya. Tempat penelitian dilakukan di Animal House Universitas Negeri Yogyakarta dan pengamatan preparat dilakukan di laboratorium Zoologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, selama kurun waktu bulan Juni sampai Oktober 2015. Variabel penelitian bebas berupa sari buah salak, sedangkan variabel tergayut yaitu gambaran histopatologi hati meliputi kerusakan batas sel dan infiltrasi sel lemak dan diameter vena sentralis sedangkan jantung meliputi kerusakan endotel dan infiltrasi sel lemak. Data dianalis secara deskriptif untuk menyajikan sebaran frekuensi. Keterkaitan antar variabel tersebut disajikan dalam format tabel silang dan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menyatakan (1) Struktur histopatologi pembuluh darah jantung mencit yang diberi sari buah (Salacca edulis, R) dan diet lemak hewani mengalami kerusakan endotel dan infiltrasi lemak lebih kecil dibandingkan struktur histopatologi pembuluh darah jantung pada mencit yang diberi tambahan diet lemak; (2) Struktur histopatologi sel hepar mencit yang diberi sari buah salak (Salacca edulis, R) dan diet lemak hewani mengalami kerusakan endotel dan infiltrasi lemak lebih banyak dibandingkan struktur histopatologi sel hepar pada mencit yang diberi tambahan diet lemak.Kata kunci: buah salak, lemak, histopatologi, hepar, jantung Abstract This study aims to study the structure of the heart histopathologic and the liver of white rat given the Salacca edulis, R extract and animal fat diet. This research used experimental research with the aim to measure the response of an object that appears as a result of the change in a factor that is about it. Place of research did in animal house of Yogyakarta State University and observation of preparations did in the laboratory of biological, faculty of mathematics and natural science, at Yogyakarta State University during the months of June to October 2015. Independent study variables such as salacca edulis, R extract, while the dependent variable is the description of liver histopathology includes damaged cells and fat cell infiltration, while the heart includes endothelial damage and infiltration of fat cells. Data were analyzed descriptively to present the frequency distribution, Linkages between these variables are presented in table format and analyzed with cross descriptive statistics. The results are (1) the structure of the heart histopathologic white rat given salacca edulis, R extract and animal fat diet have endotel defect and fat infiltration less than structure of the heart histopahologic white rat given animal fat diet. (2) the structure of the liver histopathologic white rat given salacca edulis, R extract and animal fat diet have endotel defect and fat infiltration more  than structure of the heart histopahologic white rat given animal fat diet.Keywords: Salacca edulis, R, fat, histopathology, liver, heart
OPTIMATION OF ANTIMICROBIAL SUBSTANCE PRODUCTION IN CELL FREE EXTRACT FROM THERMOPHYLIC BACTERIA FERMENTATION AFTER MERAPI ERRUPTION Evy Yulianti; Anna Rakhmawati; Kartika Ratna Pertiwi
Jurnal Sains Dasar Vol 4, No 2 (2015): October 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.196 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v4i2.9089

Abstract

The aims of this study was to investigate the effect of medium with different pH (6,7,9), salt concentration (0,5; 1; 2 %) and fermentation periode (24 and 48 hr) to the antimicrobial activity of cell free extract to three pathogens, Eschericia coli, Staphylococcus aureus, and Candida albican. This study consists of antimicrobial compounds production with different medium and continued by antimicrobial tested to fungi and bacterial pathogens Eschericia coli, Staphylococcus aureus, and Candida albican by Kirby Bauer  method with paper disk. Different salt concentration, pH and fermentation periode affected the  antimicrobial activity potency of cell free extract yielded by thermophylic bacteria. Treatment which yielded CFE with the best antimicrobial activity was treatment with 24 hr fermentation, pH 7 and salt concentration 2% to S aureus and pH 6 salt concentration 1% to E coli. Cell free extract had no potency as antifungi to Candida albicans except CFE yielded by thermophylic bacteria fermented in medium with pH 7 and salt concentration 1% in 24 hr with inhibition zone index 1,17. Keywords: cell free extract, antimicrobial, pH, salt concentration, fermentation period
THE RELATION BETWEEN PROTEIN AND FERRUM CONSUMPTION WITH HAEMOGLOBIN CONCENTRATION OF YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY (UNY) STUDENTS Yuliati Yuliati; Tutik Rahayu; Kartika Ratna Pertiwi
Jurnal Sains Dasar Vol 4, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.264 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v4i1.8441

Abstract

This study aims to investigate the protein and ferrum consumption with the requirement nutrition and to study their relation with haemoglobin (Hb) concentration  of UNY students, through cross sectional model with applying point time approach. The samples are UNY students taken from incidental technic. The food consumption pattern measured by food frequency instrument while the consumption level was measured by recall diet method. Hb concentration was determined using sahli method. The height and body weight were also collected to complete the data. The descriptive analysis and product moment correlation of the data resulted 95% significancy level. The 91,4% respondents showed the low protein consumption and all samples (100%) indicated low ferrum consumption. The correlation between protein and ferrum with Hb concentration provided a 95% significancy level. Keywords: protein, ferrum, haemoglobin
Profil Proses Sains dan Keterampilan Sosial Mahasiswa pada Pembelajaran Sistem Digesti Melalui Penerapan Seven Jump Problem-Based Learning Kartika Ratna Pertiwi; Yuliati Yuliati; Tutiek Rahayu
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.266 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v3i1.3893

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Seven Jump PBL pada mata kuliah Biomanzi topik sistem digesti untuk meningkatkan kemampuan proses sains serta keterampilan sosial mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Biologi kelas Bilingual. Model pembelajaran Seven Jump PBL yang diterapkan merupakan modifikasi dari the Maastricht Seven Step Procedure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menemukan kata kunci merupakan keterampilan yang paling baik dicapai oleh mayoritas mahasiswa (92,9%) diikuti oleh keterampilan menyusun konsep materi (71,4%). Keterampilan menyusun pertanyaan produktif dan jawaban mahasiswa paling rendah dalam mencapai katagori baik (51,7%). Keterampilan sosial mahasiswa menunjukkan nilai baik sekali tertinggi adalah keaktifan mengerjakan tugas (85,5%) dan terendah adalah keantusiasan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar (36,2%). Persepsi baik dinyatakan seluruh mahasiswa pada separuh indikator (50%).Kata kunci: masalah, proses sains, sosial, keterampilan