cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
ganendra@batan.go.id
Editorial Address
Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb, Yogyakarta 55281
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Ganendra: Majalah IPTEK Nuklir
ISSN : 14106957     EISSN : 25035029     DOI : https://doi.org/10.17146/gnd
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Iptek Nuklir Ganendra merupakan jurnal ilmiah hasil litbang dalam bidang iptek nuklir, diterbitkan oleh Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) - BATAN Yogyakarta. Frekuensi terbit dua kali setahun setiap bulan Januari dan Juli.
Arjuna Subject : -
Articles 224 Documents
EVALUASI Hg, Cd, Co, Cr, DAN As DALAM SAMPELPRODUK AGROINDUSTRI BERDASARKAN KEPUTUSAN BPOM DAN ADI (ACCEPT DAILY INTAKE) Sri Murniasih; Agus Taftazani
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 16 Nomor 1 Januari 2013
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.284 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2013.16.1.480

Abstract

Telah dilakukan evaluasi kadar logam berat (Hg, Cd, Co, Cr dan As) dalam sampel produk agroindustri, kemudian dibandingkan dengan baku mutu sesuai dengan Keputusan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) no. 03723/B/SK/VII/89 dan batas ambang konsumsi harian logam berat dalam tubuh menurut ketentuan ADI (Accept Daily Intake). Sampel produk agroindustri yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Teh, Coklat Bubuk, Kopi bubuk, Gula tebu dan Susu Bubuk masing-masing 3 sampel yang diperoleh dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Sampel, standar primer (SRM), dan standar sekunder masing-masing sebanyak 0,1 gram dimasukkan dalam polietilen vial dan diiradiasi bersama-sama dalam reaktor riset Kartini pada fasilitas iradiasi Lazy Susan selama 2 x 6 jam dengan fluks neutron 1,05 x 1011n.cm-2.s-1. Sampel dan standar yang sudah didinginkan 2 sampai 20 hari lalu dicacah dengan menggunakan spektrometer-γ dengan detektor Ge(Li) Ortec serta software Maestro 92 selama 3000 detik. Berdasarkan pada SK BPOM, hasil analisis logam berat pada berbagai sampel agroindustri dapat diketahui bahwa hanya kadar Hg dalam sampel K.1 sebesar 3,719 µg/g yang melebihi batas ambang baku mutu (0,03 µg/g). Berdasarkan batas ambang konsumsi harian logam berat dalam tubuh menurut ketentuan ADI yang dikeluarkan oleh FAO/WHO, maka dapat diketahui bahwa hanya kadar unsur Hg dalam sampel K.1 dan kadar unsur As dalam sampel T.1 yang melebihi batas ambang ADI. Jika dibandingkan dengan hasil analisis dari berbagai Negara, kandungan Hg, As, Cr, Cd dan Co pada semua sampel agroindustri yang dianalisis relatif lebih tinggi.
PENGARUH KONSENTRASI POLIVINIL ALKOHOL, KONSENTRASI URANIUM, pH LARUTAN URANIL NITRAT DAN WAKTU AGEING LARUTAN SOL TERHADAP VISKOSITAS LARUTAN SOL URANIUM Damunir Damunir
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 13 Nomor 1 Januari 2010
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.178 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2010.13.1.41

Abstract

PENGARUH KONSENTRASI POLIVINIL ALKOHOL, KONSENTRASI URANIUM, pH LARUTAN URANIL NITRATDAN WAKTU AGEING LARUTAN SOL TERHADAP VISKOSITAS LARUTAN SOL URANIUM. Pengaruhkonsentrasi polivinil alkohol, konsentrasi uranium, pH larutan uranil nitrat dan waktu ageing larutan sol terhadapviskositas sol uranium telah dipelajari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi Polivinilalkohol (PVA), konsentrasi uranium, pH larutan uranil nitrat dan waktu ageing larutan sol terhadap viskositas larutansol uranium pada pembuatan umpan proses gelasi eksternal serta pengaruh waktu pengeringan butiran gel UO3.Dibuat larutan PVA 5 % dengan melarutkan sebanyak 1 g PVA dalam 20 ml air pada suhu 80oC selama 60 menit.Setelah itu larutan didiamkan sampai suhunya sama dengan suhu kamar, kemudian ditambahkan span-80 2 % danparafin 2,5 % dan larutan uranil nitrat pada pH 2,1 yang mengandung uranium, 150 /ml. Larutan campuran diadukdan dipanaskan pada suhu 70oC selama 30 menit hingga diperoleh larutan sol uranium, lalu di-ageing-kan selama 2jam pada suhu ruangan. Ditentukan viskositas larutan sol uranium menggunakan viskometer ostwald. Untukmendapatkan butiran gel UO3, larutan sol uranium digelasikan dalam medium NH4OH 7 M, kemudian dicuci dandikeringkan pada suhu ruangan. Setelah itu, di tentukan diameter butiran gel UO3. Menggunakan cara yang sama,percobaan diulangi dengan menvariasi konsentrasi PVA 6-10%, konsentrasi uranium 100-200 g/ml, pH larutan uranilnitrat 2-3, waktu ageing larutan sol selama 1-36 jam dan waktu pengeringan gel UO3 selama 1-10 hari. Hasil analisismenunjukkan bahwa perubahan variabel diatas berpengaruh terhadap viskositas larutan sol uranium padapembuatan umpan proses gelasi eksternal. Pengeringan butiran gel UO3 berpengaruh terhadap diameter butiran.Kondisi relatif baik adalah pada konsentrasi uranium 150 g/ml, konsentrasi PVA 7,5 %; pH larutan uranil nitrat adalahpada pH 2,1 - 2,2; waktu ageing larutan sol uranium selama 1-6 jam dan waktu pengeringan butiran gel UO3 di atas5 hari. Pada kondisi ini menghasilkan sol uranium dengan viskositas sebesar 84,87-85,27 cp dan butiran gel UO3yang dihasilkan berbentuk bulat, berwarna merah dan kuning serta mempunyai diameter butiran rata-rata sebesar1000 μm.Kata Kunci: Sol uranium, viskositas, viskometer Ostwald, sentipoise, diameter butir.
DETERMINATION OF MINERALS CONTENT IN LEAVES OF MORINGA OLEIFERA BY NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS Theresia Rina Mulyaningsih; Saeful Yusuf
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 21 Nomor 1 Januari 2018
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.527 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2018.21.1.3683

Abstract

DETERMINATION OF MINERALS CONTENT IN LEAVES OF MORINGA OLEIFERA BY NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS.  Moringa oleifera ( Mo) or kelor is a high-value plant,  distributed in many tropical and subtropical countries.  This plant can be used as a vegetable,  cosmetic oil, and medicinal plant.  The leaves of Mo is rich in essential minerals needed by the body’s health.  Moringa  oleifera widely cultivated in various places in Indonesia, easily obtained and inexpensive so precious can be used to overcome malnutrition. Research on the macro-micro mineral content in Moringa leaves here is still limited. Mineral composition in leaves include  Mo  leaves varies depending on location grow. The purpose of this research is to determine the mineral content in the  leaves of  the Mo  taken from Indonesia. For the preliminary study samples was taken from Central Java to be compared with the results of studies conducted in several other countries. Leaf samples were collected randomly from sampling area. Mineral content in the samples is determined using  Neutron  Activation  Analysis (NAA). Irradiation was carried out at Rabbyt System of  Multipurpose Reactor G.A Siwabessy on neutron flux ~1013n.cm-2.dt-1. The results obtained    indicate that Mo is rich in  essential minerals, mainly  Ca, Mg, K, Zn, Fe and Cl.  Content in dried leaves include: calcium (3.45 % ), magnesium ( 0.66 % ), potassium ( 3.35 % ), chloride (0,25%), iron (147.20 mg/kg),  sodium ( 152.52 mg/kg ),  zinc ( 35.71 mg / kg ),  and     manganese    ( 102.10 mg/kg ) .  Mo  also contains other minerals such as chromium (4.76 mg/kg), bromine (4.82 mg/kg), cobalt (0.16 mg/kg), and aluminium (150.40 mg/kg) in addition to other element.  Compared with the results of existing studies, it shows that mineral composition in Mo leaves varies depending on the location where the plant is grown.
ANALISIS GEOMETRI ANODA DALAM OPTIMASI DESAIN SUMBER ION PENNING UNTUK SIKLOTRON Silakhuddin Silakhuddin
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 12 Nomor 2 Juli 2009
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.013 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2009.12.2.154

Abstract

ANALISIS GEOMETRI ANODA DALAM OPTIMASI DESAIN SUMBER ION PENNING UNTUK SIKLOTRON.Dalam mempersiapkan desain detil dari sumber ion jenis Penning untuk siklotron produksi radioisotop PET, telahdilakukan analisis terhadap tiga bentuk geometri dari anoda sumber ion tersebut. Analisisnya menggunakan programPoisson Superfish untuk menentukan geometri anoda yang optimum. Tiga bentuk geometri dari dinding dalam anodayaitu: lurus, menyempit ke tengah dan menyempit di tengah telah dianalisis dan dibandingkan. Hasil dari analisismenunjukkan bahwa bentuk geometri menyempit di tengah merupakan bentuk yang diprediksikan mempunyaiintensitas plasma di daerah ekstraksi yang paling kuat. Efek adanya lobang ekstraksi menunjukkan penguranganintensitas plasma di daerah tersebut.
ANALISIS KEKRITISAN ELEMEN BAKAR REAKTOR KARTINI Edi Trijono Budisantoso
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 7 Nomor 2 Juli 2004
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.467 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2004.7.2.192

Abstract

ANALISIS KEKRITISAN ELEMEN BAKAR REAKTOR KARTINI. Telah dilakukan analisis kekritisan elemen bakar reaktor Kartini dengan menggunakan program WIMSD4. Analisis kekritisan dikerjakan dengan mendefinisikan sel bahan bakar sebagai elemen bakar yang dikelilingi air pendingin dengan ruji-ruji yang bervariasi dari 2 cm sampai dengan 5 cm. Kekritisan sel ditentukan berdasarkan pada hasil perhitungan faktor multiplikasi neutron sel oleh program WIMSD4. Dikatakan kritis atau superkritis apabila faktor multiplikasi neutron sel sama dengan 1 atau lebih. Dari variasi ruji-ruji sel dalam input WIMSD4 diperoleh variasi faktor multiplikasi neutron sel yang dihasilkan oleh program WIMSD4. Berdasarkan pada hubungan antara ruji-ruji sel dengan faktor multiplikasi neutron yang dihasilkannya dapat ditetapkan batas ukuran ruji-ruji sel yang menghasilkan kondisi sel subkritis. Dari hasil perhitungan dapat diperoleh kesimpulan bahwa elemen bakar reaktor Kartini akan bersifat subkritis dengan k~ = 0.94 apabila ditempatkan pada kisi-kisi sel yang masing-masing selnya mempunyai ruji-ruji minimum 4.5 cm. Fasilitas tempat penyimpanan elemen bakar di reaktor Kartini seluruhnya mempunyai kisi-kisi sel yang ruji-ruji minimumnya lebih kecil dari hasil perhitungan sub kritikalitas sel, akan tetapi kapasitas elemen bakar dari tiap tempat penyimpanannya jauh dibawah batas massa kritis dari volume tempat penyimpanan elemen bakarnya. Dengan demikian tempat penyimpanan elemen bakar dapat dipandang memenuhi syarat subkritikalitas yang ditetapkan.
GASEOUS RELEASES EVALUATION AND SAFETY PERFORMANCE IMPROVEMENT OF KARTINI RESEARCH REACTOR VENTILATION SYSTEM Syarip Syarip; Widyatmaka Susyanta; Hadi Kusuma
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 14 Nomor 2 Juli 2011
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.285 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2011.14.2.32

Abstract

GASEOUS RELEASES EVALUATION AND SAFETY PERFORMANCE IMPROVEMENT OF KARTINI RESEARCH REACTOR VENTILATION SYSTEM. The safety performance of Kartini research reactor related to the gaseous releases to the environment has been evaluated. The research covers an evaluation and improvement on the ventilation system and analysis of gas releases dissipating from the reactor building. The method used is calculation of reactor source term and direct measurement of gas release from the reactor stack. The source term analysis showed that the fission product accumulated in the reactor core at the start of operation was 4.838 ´ 106 Ci, after of 5 hours operation it became 3.614 ´ 108 Ci, and after 24 hours decay, the fission product became 4.727 ´ 106 Ci. The N16 activity inside the reactor building is 4.1 ´ 10-10 μCi/cm3 and the Ar41 escaping to the atmosphere is 5.7 ´ 10-12 mCi/cm3, which is lower than limit value for radiation worker of 2 ´ 10-6 μCi/cm3. A sample case by using March 2009 data, the value of ground level concentration on variable distance x = 100 m to 5.000 m, was 9.726 ´ 10-19 rad/m3, rise up to 6.303 ´ 10-14 rad/m3 and tends to decrease to 1.598 ´ 10-15 rad/m3 at distance 5,000 m. Whiles the direct observation on the upper reactor stack show that the radiation exposure is 2.33 ´ 10-9 rad/s, exit velocity of gas from stack is 8 m/s, absolute temperature effluent of gas is 26.2 oC, and outlet diameter of stack, d = 1 m and actual stack height 31.75 m. Based on safety limit criteria from national regulation (BAPAETEN), the values of radiation exposure, ground level concentration combined with atmosphere stability and demography factor was very safe for the actual condition of Kartini reactor site. Keywords: safety performance, Kartini reactor, source term, ventilation system.
SIMULASI LINTASAN BERKAS ION ISOTOP ISOTOP KARBON DALAM SIKLOTRON DECY-13 Pramudita Anggraita
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 17 Nomor 2 Juli 2014
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.181 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2014.17.2.2799

Abstract

ABSTRAK   SIMULASI LINTASAN BERKAS ION BERBAGAI ISOTOP KARBON DALAM SIKLOTRON DECY-13. Telah dilakukan simulasi lintasan berkas ion berbagai isotop ion karbon 12C, 13C, dan 14C  dalam siklotron DECY-13 menggunakan perangkat lunak Scilab 5.4.1. Perhitungan simulasi dilakukan secara iterasi dalam 3 dimensi. Hasil simulasi menunjukkan pemisahan lintasan yang memungkinkan untuk pengukuran 14C seperti pada pertanggalan karbon dengan frekuensi tegangan pemercepat sekitar 72 MHz.
PENGARUH KONSENTRASI MEDIA NH4OH TERHADAP BENTUK FASE GEL DAN KARAKTERISASI SETELAH PEMANASAN Indra Suryawan; Sri Rinanti Susilowati
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 12 Nomor 1 Januari 2009
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.687 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2009.12.1.145

Abstract

PENGARUH KONSENTRASI MEDIA NH4OH TERHADAP BENTUK FASE GEL DAN KARAKTERISASI SETELAHPEMANASAN. Telah dilakukan pembuatan butiran gel dengan variasi konsentrasi media NH4OH pada prosesgelasi. Variabel konsentrasi NH4OH adalah 2, 4, 6, 8 dan 10 N. Gel setelah kering dipanaskan pada suhu 100, 400,600 dan 800oC selama 3 jam. Karakterisasi gel diamati dengan mikroskop optik (MO) dan scanning electronmicroscope (SEM) untuk mengetahui bentuk dan strukturmikro permukaan. Dari hasil penelitian, menggunakanmedia NH4OH dengan konsentrasi ≥ 8 N terbentuk gel yang bulat dan setelah dipanaskan sampai 800oC tidakpecah. Hasil pengamatan MO dan SEM, menunjukkan bahwa morfologi bentuk dan permukaan gel yang telahdipanaskan pada suhu 100 sampai 800oC berbentuk bulat, permukaan homogen dan tidak pecah.
EVALUASI KADAR LOGAM BERAT DAN PESTISIDA PADA SAMPEL AIR SUNGAI BRIBIN GUNUNG KIDUL FUNGSI WAKTU DAN LOKASI SAMPLING (BAGIAN I) Agus Taftazani; Tri Rusmanto
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 8 Nomor 1 Januari 2005
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.897 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2005.8.1.177

Abstract

EVALUASI KADAR LOGAM BERAT DAN PESTISIDA PADA SAMPEL AIR SUNGAI BRIBIN GUNUNG KIDULFUNGSI WAKTU DAN LOKASI SAMPLING (BAGIAN I). Telah dilakukan penentuan kandungan logam berat Ca,Mg, Mn, Fe, Hg, Cd, Cr, Co, senyawa karbofuran dan DDT dalam air dan sedimen di sungai bawah tanah BribinGunungkidul. Sampling dilakukan pada bulan Maret dan September 2004 di dua lokasi secara grab sample.Penentuan logam berat dengan metode Aktivasi Neutron (AAN), penentuan senyawa DDT dengan metodekromatogafi gas (GC) dan senyawa karbofuran dengan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC). Hasil analisis yangdiperoleh, sampel air mengandung logam Ca, Mg, Mn, Fe dan Hg, serta karbofuran. Sampel sedimen terdeteksiunsur-unsur Ca, Mg, Mn, Fe, Hg, Cd, Cr, Co dan senyawa karbofuran. Senyawa DDT tidak terdeteksi dalam airmaupun sedimen. Hasil perhitungan kadar beberapa unsur dan pestisida yang terdapat dalam sampel ditunjukkanpada musim penghujan lebih kecil musim kemarau untuk sampel air dan sebaliknya untuk sedimen, sedangpengaruh lokasi sampling tidak signifikan. Hasil analisis sampel air akan dibandingkan dengan baku mutu Air Gol Bpada SK Gub.DIY/1991 dan SK Keputusan MENKES RI Nomor 907/2002.
KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT GELAS UNTUK JENDELA SEL SURYA Wirjoadi Wirjoadi; Yunanto Yunanto; Bambang Siswanto; Sri Sulamdari; Sudjatmoko Sudjatmoko
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 5 Nomor 2 Juli 2002
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.931 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2002.5.2.215

Abstract

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT GELAS UNTUK JENDELA SEL SURYA. Telah dilakukan karakterisasi sifat-sifat optik lapisan tipis ZnO:Al pada substrat gelas untuk jendela sel surya dengan metode sputtering. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh lapisan tipis ZnO:Al yang dapat digunakan sebagai bahan TCO (Transparent Conducting Oxide) untuk sel surya silikon amorf. Untuk mendapatkan lapisan tipis ZnO:Al dengan sifat optik optimum, proses deposisi dilakukan dengan beberapa variasi parameter, yaitu variasi konsentrasi campuran Al, suhu substrat, tekanan gas dan waktu deposisi. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan diperoleh hasil lapisan tipis ZnO:Al yang optimum pada kondisi suhu 450 oC, tekanan gas 6×10-2 torr dan lama waktu deposisi 1,5 jam. Dari pengukuran sifat-sifat optik (transmitansi) dengan UV-vis diperoleh hasil optimum pada suhu 450 oC. Pada kondisi ini transmitansinya sekitar (50-82) %, pada tekanan gas 6×10-2 torr sekitar (50-80) % dan pada waktu deposisi 1,5 jam sekitar (49-81) % yang semuanya pada posisi panjang gelombang (500-800) nm.. Untuk lapisan tipis ZnO diperoleh hasil transmitansi sekitar (78 - 80) % pada posisi panjang gelombang (500-800) nm. Hasil foto dengan SEM, untuk lapisan tipis ZnO diperoleh tebal lapisan sekitar 1,5 μm, morfologi permukaan dan butiran-butiran kecil terdistribusi secara homogen. Sedangkan untuk lapisan tipis ZnO:Al diperoleh tebal lapisan sekitar 1,3 μm dan morfologi permukaan yang terbentuk dengan butiran-butiran yang tidak seragam.

Page 1 of 23 | Total Record : 224