cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Socia : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
ISSN : 18295797     EISSN : 25499475     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial" : 7 Documents clear
MAHASISWA HEDONISME NIGHT CLUBBER AND LIFESTYLE (Terhadap Pola Perilaku Mahasiswa Pada Tempat Hiburan Night Club Di Kota Malang) Diana Febi Anggraini
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.21 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i2.29099

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup hedonis dengan perilaku kosnsumtif pada remaja. Hipotesis dalam penelitian adalah terdapat hubungan positif antara gaya hidup hedonis adanya kebutuhan  konsumen akan hiburan yang juga harus dipenuhi. Salah satu hiburan yang ditawarkan adalah tempat hiburan night club yang hingga saat ini masih banyak yang tertarik untuk di kunjungi. Mayoritas pengunjung berasal dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa yang melakukan clubbing secara berulang-ulang telah membentuk pola perilaku. Penelitian ini menggunakan teori Erving Goffman tentang Dramaturgi. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kepustakaan atau library research Tahapan perkembangan yang terjadi dalam Pola Perilaku Mahasiswa Pada Tempat Hiburan Night Club Di Kota Malang.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pola perilaku mahasiswa di  malang sebgai clubbers sekarang yang terbagi menjadi dua wilayah yaitu dengan panggung depan dan panggung belakang. Pada panggung depan mahasiswa clubbers mempresentasikan dirinya sesuai dengan status sosial yang dimilikinya yaitu sebagai mahasiswa dan sesuai dengan nilai pada umumnya di masyarakat. Selain itu terdapat tim yang dibentuk untuk menjaga pertunjukan di panggung depan. Sedangkan pada panggung belakang terdapat aktivitas yang disembunyikan yaitu aktivitas mengunjungi night club (clubbing) yang rata-rata dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Beberapa aktivitas yang dilakukan di night club antara lain seperti merokok, menikmati lagu, minum alkohol, menari. Masyarakat menganggap aktivitas clubbing merupakan aktivitas negatif. Sehingga menurut masyarakat, mahasiswa tidak pantas melakukan aktivitas tersebut, karena menurut pandangan masyarakat bahwa mahasiswa adalah calon intelektual yang dapat memecahkan permasalahan kehidupan dalam masyarakat.menjadi memerlukan perubahan penampilan dan gaya dari panggung belakang ke panggung depan atau sebaliknya, dalam Goffman hal tersebut disebut sebagai manajemen kesan. Kata Kunci: Dramaturgi Perilaku, Clubbers, Lifestyle,Hedonism,  
HISTORIS DAN RITUALISME TRADISI ZIARAH MAKAM KELEANG DI DUSUN KELAMBI DESA PANDAN INDAH: STUDI TERHADAP PENDEKATAN ANTROPOLOGI Rohimi Rohimi
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.209 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i2.29720

Abstract

Ziarah makam adalah salah satu bentuk budaya atau adat istiadat bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Dan ziarah makam, dilakukan dengan mengunjungi makam wali, para ulama, dan juga makam keluarga. Dan dalam penelitian ini bertujuan untuk mempelajari atau menganalisis terkait dengan tradisi masyarakat Dusun Kelambi, Kecamatan Praya Barat Daya, Lomok Tengah yang memiliki tradisi ziarah ke makam Keleang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif fenomena yang terjadi pada kebiasaan yang telah diturunkan dari leluhur masyarakat Dusun Kelambi terkait dengan ziarah ke makam Keleang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dengan beberapa responden yang menjadi sumber data. Hasil dan diskusi dalam penelitian ini. Pertama, terkait dengan sejarah makam keleng, yang di klaim sebagai salah satu tempat persinggahan atau tempat pertapaan wali Allah ketika menyebarkan Islam di Lombok, dan di tempat itu salah satu dari wali tersebut ketinggalan sorbannya atau selsendangnya, yang dalam bahasa sasak selendang berarti “leang”. Jadi itulah asal muasal nama makam keleang. Kedua, kegiatan yang dilakukan oleh warga Dusun Kelambi saat melakukan kunjungan ziarah ke makam Keleang, yaitu seperti membakar timbung, membuat ketupat, menyemblih binatang, mempersiapkan sesajen untuk acara dzikir dan do’a (roah), mencuci muka dengan air ditambahkan ke tanah di dalam makam dan acara terakhir yakni dzikir dan do’a. Dan masyarakat Dusun Kelambi melakukan kunjungan ziarah ke makam sebanyak dua kali setahun yakni di awal musim hujan dan kedua di awal musim panas atau musim kemarau.        
History Teaching in Vocational School Based on Curriculum 2013 Ajat Sudrajat; Dyah Kumalasari; Danu Eko Agustinova
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.527 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i2.30348

Abstract

The Curriculum 2013 is a learning guidance for schools in Indonesia. One among many schools that applied Curriculum 2013 is vocational school. Social sciences based majors also being taught in vocational school. One of them is Indonesian History. The major of history in vocational school is very strategic for internalizing national character values. Unfortunately, history teachers in vocational school don’t apply suitable way in their teaching. That’s understandable since students in vocational school focus on vocational majors. This research employs a descriptive qualitative method by utilizing some techniques of data collection such as observations, interviews and documentations. The aim of this research is to know teaching strategy which is suitable in vocational school. The benefit of this research is the finding of ideal teaching strategy for vocational school students. In this case, the object of research is SMK Negeri 3 Kudus. History teaching in vocational school can utilize teaching media and learning in historical site. Those two strategies have goal for easing students of vocational school in understanding material of history subject. Each of those strategies has advantages and downsides, so that combination of them can cover each others’ downsides.
Pendidikan Berbasis Kesetaraan Gender Di Provinsi Jawa Tengah Ali Roziqin
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.257 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i2.30213

Abstract

Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan memperoleh bonus demografi. Disisi lain diskriminasi dan keadilan belum terselesaikan di Negara ini, terutama pendidikan perempuan. Pendidikan merupakan media yang sangat ampuh untuk memperjuangkan hak-hak perempuan yang selama ini masih termarginalisasi. Usaha untuk meningkatkan pendidikan perempuan selama ini masih terbentur oleh beberapa hal seperti kebijakan publik yang belum pro terhadap kesetaraan dan keadilan gender. Terbatasnya akses pendidikan menyebabkan perempuan terperangkap pada keterbelakangan. Selain itu juga persepsi masyarakat dan tingginya budaya patriarki yang masih memandang sebelah mata terhadap perempuan. Meningkatnya akses pendidikan terhadap perempuan akan memberikan konstribusi positif dalam kesetaraan gender guna mempersiapkan generasi mendatang yang unggul khususnya di Provinsi Jawa Tengah.
Fostering Sustainable Tourism Development in Merauke through Community-Based Tourism Machya Astuti Dewi; Iva Rachmawati; sri Issundari; Meilan Sugiarto
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.408 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i2.26778

Abstract

Merauke is located in the eastern part of Indonesia that is rich of natural and cultural resources  potential for tourism. Tourism could be a solution to reduce poverty, especially through community-based tourism. Communities reap economic benefits from tourism industry by the increase of local income, hence the social welfare. On the contrary, poor management may lead the emerging Merauke tourism into environmental ecosystem damage. Such a threat to environmental sustainability outweighs any economic benefits because future generation will suffer from the inherited damaged environment. This article will discuss Merauke community participation in fostering the development of sustainable tourism through community-based tourism, that is maintaining sustainability of the environment and ecosystem while considering local communities sociocultural conditions. In doing so, this study uses a descriptive-qualitative approach. Data was collected from document tracking and interviews with Merauke Regional Government, WWF activists, and community leaders. The findings indicated that local communities supported Merauke tourism by developing entrepreneurship in tourism industry, increasing community social control in protecting the environment and enhancing the role of local customary leaders in supporting the tourism development. 
Etnis Tionghoa dan Arab di Banda, Maluku (Studi Tentang Integrasi Berdasarkan Kepentingan Ekonomi-Politik Melalui Pendekatan Ekologi Politik) Hartanto Rosojati
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.387 KB) | DOI: 10.21831/socia.v16i2.29062

Abstract

Tulisan ini mengargumentasikan tentang integrasi ekonomi-politik yang dilakukan etnis Tionghoa dan etnis Arab di Kepulauan Banda, Maluku. Integrasi merupakan praktik adaptif dari individu/kelompok dengan cara saling menghargai kebudayaan dan hubungan antarkelompok lain, serta kebudayaan dari masing-masing kelompok tidak merasa diancam. Meskipun demikian, interaksi dalam waktu yang panjang tersebut selalu memiliki konsekuensi lain, yaitu kepentingan ekonomi ataupun politik. Pada dasarnya ekonomi dan politik adalah hasil dari manifestasi interaksi masyarakat yang selalu didasari dari basis material. Ekonomi dan politik tidak berdiri secara tunggal, melainkan menjadi kesatuan yang merujuk pada bentuk power yang digunakan untuk melihat bagaimana bentuk pengorganisasian dilakukan dalam sebuah masyarakat. Untuk menjelaskan konteks ekonomi-politik, artikel ini menggunakan pendekatan ekologi politik. Hasilnya menunjukkan bahwa ada pengintegrasian melalui pembagian kekuasaan dalam ekonomi-politik dengan membagi sumberdaya ekologis yang ada di Banda yang dilakukan oleh etnis Tionghoa dan etnis Arab. Data dalam artikel ini diperoleh dari hasil observasi lapangan, penelitian lapangan, serta studi pustaka tentang Tionghoa, Arab, dan Banda. 
Value Historis Situs Kelenteng Pantulak Sebagai Sumber Belajar IPS Berbasis Pendidikan Multikulture Kelas VII di SMPN 3 Sungai Ambawang Emi Tipuk Lestari; Saiful Bahri; Yulita Dewi Purmintasari
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v16i2.28945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Value Historis situs Klenteng Pantulak tersebut, dan mengetahui pemanfaatan situs Klenteng Pantulak  sebagai sumber belajar  dalam pembelajaran IPS berbasis Pendidikan Multikulture  di SMPN 3 Sungai Ambawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelenteng Pantulak merupakan bentuk akulturasi suku Dayak, Melayu, Madura dan Cina menghasilkan keanekaragaman budaya dan perdamaian antar suku terjalin dengan baik hingga saat ini. Dalam pembelajaran IPS berbasis multikultur Klenteng Pantulak menjadikan sebuah sumber pembalajaran yang tepat dengan materi maupun kondisi siswa di SMP N 3 Ambawang yang multietnis.

Page 1 of 1 | Total Record : 7