cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 4 Documents clear
PENGARUH OLAHRAGA ANGKAT BEBAN TERHADAP TEKANAN INTRAOKULER Aldwin Arwidyardi Sukahar; Maharani Maharani; Riski Prihatningtias
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.638 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i3.18388

Abstract

Latar Belakang: Tekanan intraokuler (TIO) akan meningkat dengan signifikan pada saat melakukan angkat beban. Pada saat mengangkat beban terjadi efek menahan  nafas seperti pada valsava manuver sehingga terjadi peningkatan TIO. Maka peneliti ingin mengetahui pengaruh olahraga angkat beban terhadap TIO.           Tujuan : Mengetahui pengaruh olahraga angkat beban terhadap TIO.                         Metode : Observasional analitk dengan pemilihan sampel  consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 34 orang. Setiap sampel sebelum melakukan olahraga angkat beban ditetesi obat tetes mata anestesi lokal Panthocain hydrochloride 0,5 %. Sampel penelitian melakukan angkat beban sebanyak 4 set dan setiap setnya nya pengukuran TIO masing masing sampel diukur menggunakan tonopen – xl setelah selesai set ke 4 ditetesi obat tetes mata gentamisin 0,3 %. Penelitian ini dianalisis uji t beda berpasangan , setelah menentukan uji normalitas data dan mendapatkan hasil distribusi yang tidak normal,maka menggunakan ujiWilcoxon.                                                        Hasil : Perbandingan antara pre set dengan set ke 1, set ke 2, dan set ke 3 didapatkan  tidak bermakna ( P > 0,05) sedangkan perbandingan antara pre set dengan set ke 4 didpatkan bermakna (p < 0,05).Simpulan : TIO dapat menurun setelah melakukan olahraga angkat beban
PEMANFAATAN EKSTRAK VIRGIN COCONUT OIL UNTUK TUMIT PECAH-PECAH Besti Wika Presilia; Buwono Puruhito; Holy Ametati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v6i3.18389

Abstract

Latar belakang: Tumit pecah-pecah merupakan suatu keadaan klinis yang di tandai dengan terdapatnya fisura pada tumit. Fisura yang terjadi pada tumit pecah akibat dari kulit kering. Ekstrak Virgin Coconut Oil dapat dijadikan sebagai bahan dasar pelembab untuk tumit pecah-pecah.Tujuan: Mengetahui manfaat ekstrak Virgin Coconut Oil untuk tumit pecah-pecah.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan one-group pre-test post-test design menggunakan 29 responden yang diperoleh dengan cara purposive sampling. Responden mengisi kuesioner. Kemudian dilakukan pemotretan keadaan tumit pecah-pecah sebelum pemakaian Virgin Coconut Oil. Lalu responden diberi produk penelitian yang dioleskan pada tumit pecah-pecah dua kali sehari selama 28 hari. Terakhir, dilakukan pemotretan untuk melihat keadaan tumit pecah-pecah setelah pemakaian Virgin Coconut Oil. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: Dari 29 responden yang memakai produk penelitian, 12 responden mengalami penurunan skor XSS dan 17 responden tidak mengalami peningkatan maupun penurunan skor XSS setelah pemberian produk penelitian selama 28 hari. Dari uji normalitas Shapiro-Wilk didapatkan hasil p=0,002 sehingga sesuai dengan uji hipotesis Wilcoxon terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah pemakaian VCO.Simpulan: Ekstrak Virgin Coconut Oil efektif untuk mengurangi tingkat keparahan tumit pecah-pecah.
FAKTOR RISIKO KOLONISASI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Gaza Muhammad Anjartama; Purnomo Hadi; Helmia Farida
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.591 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i3.18390

Abstract

Latar Belakang: Staphylococcus aureus adalah organisme komensal di manusia. Paling banyak berada di nares anterior. Mahasiswa fakultas kedokteran merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap kolonisasi S aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor risiko kolonisasi S. aureus pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.Metode: Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 50 mahasiswa mengisi kuesioner dan swab hidung. Identifikasi koloni S. aureus dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Data diolah menggunakan uji chi-square kemudian dilakukan uji regresi logistic.Hasil: Prevalensi kolonisasi S. aureus dalam penelitian ini adalah 32%. Tempat tinggal bukan kost merupakan faktor risiko kolonisasi S. aureus pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Diponegoro (p = 0,012). Sedangkan usia (p = 0,159), jenis kelamin (p = 0,057), frekuensi membersihkan tempat tinggal (p = 0,824), kepadatan tempat tinggal (p = 0,362), kebiasaan mencuci tangan (p = 0,320) dan kebiasaan mengorek hidung (p = 0,398) tidak berpengaruh terhadap kolonisasi S. aureus pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.Simpulan: Prevalensi S, aureus pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Diponegoro dalam penelitian ini sebesar 32%. Faktor tempat tinggal bukan kost merupakan faktor risiko kolonisasi S. aureus pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, sedangkan usia, jenis kelamin, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan mengorek hidung, kepadatan tempat tinggal, dan frekuensi membersihkan tempat tinggal tidak memiliki kemaknaan terhadap kolonisasi S. aureus pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.
PENGARUH PEMBERIAN TAWAS DENGAN DOSIS BERTINGKAT DALAM PAKAN SELAMA 30 HARI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS WISTAR Thoyyibatun Nisa; Akhmad Ismail
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.41 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i3.18391

Abstract

Latar Belakang : Tawas banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam pangan. Tawas termasuk salah satu macam logam berat. Logam berat dalam bentuk ion sangat toksik dapat menyebabkan kerusakan organ detoksifikasi yaitu hati dan ginjal. Logam berat menyebabkan nekrosis sel-sel epitel tubulus ginjal.Tujuan : Mengetahui Perbedaan pengaruh pemberian Tawas dalam pakan dosis bertingkat selama 30 hari terhadap perubahan gambaran histopatologi ginjal tikus wistar.Metode : Penelitian eksperimental dengan post test only control group design. Sampel sebanyak 20 ekor tikus wistar diadaptasi selama 7 hari lalu dibagi secara acakmenjadi 4 kelompok. Kelompok kontrol (K) hanya diberi pakan standar. P1 diberi Tawas dalam pakan 2400mg/kgBB/hari; P2 diberi 1600mg/kgBB/hari: dan P3 diberi 800mg/kgBB/hari. Setelah 30 hari, dilakukan pemeriksaan histopatologiHasil:Rerata degenerasi sel tubulus ginjal tertinggi pada Kelompok P3 sedangkan rerata nekrosis tertinggi pada Kelompok P1. Pada Degenerasi, terdapat perbedaan signifikan antar Kelompok Kontrol dengan Kelompok P1, P2 dan P3, Sedangkan P1 terhadap P2 dan P3, P2 terhadap P3 tidak signifikan. Pada Nekrosis, terdapat perbedaan antar Kelompok Kontrol dengan Kelompok P1, P2 dan P3. Kelompok P1 signifikan dengan kelompok P3, Sedangkan P1 terhadap P2 dan P2 terhadap P3 tidak signifikanSimpulan : Pemberian tawas dalam pakan dosis bertingkat selama 30 hari menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi ginjal tikus wistar.

Page 1 of 1 | Total Record : 4


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue