cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 932 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN BIANG KERINGAT PADA BAYI DAN BATITA Britya Maulidka Intar Luvilla; Widyawati Widyawati; Desy Armalina
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.14 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i3.24419

Abstract

Latar Belakang :Perubahan iklim dan suhu saat ini menimbulkan masalah bagi kesehatan, tak terkecuali masalah kesehatan kulit. Salah satu masalah kulit yang banyak dialami bayi yaitu biang keringat atau miliaria.Miliaria adalah kelainan kulit benigna yang sering terjadi pada kondisi panas serta kelembaban yang tinggi, serta kondisi yang menyebabkan keringat berlebihan. Biang keringat sering terjadi berulang sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kejadian biang keringat, misalnya pengetahuan dan perilaku ibu mengenai biang keringat, cara merawat, mencegah dan menangani biang keringat pada anak. Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dengan kejadian biang keringat pada bayi dan batita. Metode : Penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang dilaksanakan di Posyandu Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Subjek penelitian ini adalah ibu-ibu dari beberapa posyandu di Kelurahan Meteseh (n=35). Penelitian dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung ke tempat posyandu. Setelah mendapatkan informed consent, diagnosis biang keringat ditegakkan melalui supervisi dokter, selanjutnya dilakukan wawancara pada responden. Hasil: Pada penelitian didapatkan data sebanyak 15 responden memiliki pengetahuan yang baik dan sebanyak 20 responden memiliki perilaku yang benar mengenai biang keringat. Hasil analisis data menggunakanchi-square.Didapatkan hubungan pengetahuan dengan kejadian biang keringat nilai p sebesar 0,027, hubungan perilaku dengan kejadian biang keringat nilai p sebesar 0,069 dan hubungan pengetahuan dan perilaku nilai p sebesar 1.000. Kesimpulan : Pengetahuan ibu berhubungan dengan kejadian biang keringat, perilaku ibu tidak berhubungan dengan kejadian biang keringat dan pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku.Kata Kunci : miliaria, pengetahuan, perilaku.
MORTALITAS OPERASI JANTUNG CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI 2014 - DESEMBER 2014 Gina Amalia Harahap; Widya Istanto Nurcahyo; Akhmad Ismail
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.649 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i2.11822

Abstract

Background: Coronary Heart Disease can occur due to the formation of blockages in the heart arteries. The escalation of patients with this disease can not be separated from the influence of modern and instant lifestyle. One of the management are by doing CABG surgery. To change the society’s paradigm that heart surgery is a scary thing, cardiac surgery at a hospital, the patient's mortality data, can be used as the parametes to measure the quality of heart valve surgery in a hospital.Aim: To find out data on mortality in cardiac surgery department in a case of CABG surgery in Dr. Kariadi Hospital Semarang from January 2014- December  2014.Methods: This study is a descriptive study, with random sampling, using secondary data from medical records of the Medical Record Department,  ICU (Intensive Care Unit) and Installation of Central Surgery Dr. Kariadi Hospital Semarang from January 2014- December  2014. Data are classified by the type of CABG operation by looking at mortality risk factors: gender, age, disease diagnosis, CPB time, cross-clamp time, longer ICU stay, length of ICU ventilators and cause of death.Result: The number of patients of CABG surgery in Dr. Kariadi Hospital Semarang on January 2014- December  2014 were as many as 28 people. The number of patients who died was 4 people (14,3%). Most cause of death was shock cardiogenic5 (50%)Conclusion: During the period of January 2014- December  2014, the death rate of the CABG surgery at Dr. Kariadi Hospital Semarang was 14,3%
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN PELAPORAN PADA PIHAK KEPOLISIAN Cynthia Nathania Setiawan; Sigit Kirana Lintang Bhima; Tuntas Dhanardhono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.378 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i1.19356

Abstract

Latar Belakang : Data WHO menyatakan bahwa 1 dari 3 wanita didunia pernah mengalami kekerasan oleh laki-laki. Data yang didapatkan di Indonesia menyatakan bahwa angka kejadian kasus kekerasan dalam rumah tangga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan perlunya evaluasi terhadap upaya perlindungan dan pemenuhan hak asasi wanita. Korban kekerasan tidak selalu melaporkan tindakan yang diterimanya pada pihak berwajib. Oleh karena itu, penelitian ini akan meninjau faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya KDRT dan pelaporan pada pihak kepolisian.Tujuan:Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian kasus kekerasan dalam rumah tangga dan pelaporan pada pihak kepolisianMetode: Penelitian menggunakan desain observasional pendekatan cross-sectional dan dilakukan indepth interview untuk menunjang pembahasan. Subjek penelitian ini adalah 207 data laporan kasus KDRT yang terlapor di PPT SERUNI sejak bulan Januari 2015-Desember 2016. Analisa bivariat dilakukan dengan uji chi square (x2).Hasil: Peneliti mendapatkan 75 kasus KDRT yang dipengaruhi oleh permasalahan ekonomi, 71 kasus yang dilatarbelakangi oleh perselingkuhan, 2 kasus akibat jumlah anak, dan 61 kasus berkaitan dengan sosial budaya. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara permasalahan ekonomi (p= 0,421), perselingkuhan (p= 0,358), jumlah anak (p= 1,000), dan sosial budaya (p= 0,812) dengan keputusan korban untuk melaporkan KDRT pada pihak kepolisian. Anallisis multivariat tidak dilakukan karena nilai p masing-masing variabel >0,25.Kesimpulan: Permasalahan ekonomi merupakan faktor dominan dalam terjadinya KDRT. Tidak didapatkan korelasi antara permasalahan ekonomi, perselingkuhan, jumlah anak, dan sosial budaya dalam pelaporan pada pihak kepolisian. Multikausalitas KDRT menyebabkan tidak adanya faktor determinasi dalam  pelaporan pada pihak kepolisian.
PERBANDINGAN INDEKS KOIL TALI PUSAT PADA KEHAMILAN PREEKLAMPSIA BERAT DAN NORMOTENSI Prika Maulina Agaristi; Besari Adi Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.757 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15644

Abstract

Latar Belakang : Preeklampsia termasuk dalam tiga besar penyebab kematian ibu, menurut WHO juga Direktorat Kesehatan Ibu Indonesia dan Dinkes Kota Semarang. Pada preeklampsia terjadi plasentasi abnormal, yaitu tidak terjadinya invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya. Akibatnya, arteri spiralis relatif mengalami vasokonstriksi, sehingga aliran darah uteroplasenta menurun. Insufisiensi aliran darah uteroplasenta akan mengakibatkan peningkatan resistensi vaskular. Terdapat hubungan yang signifikan antara laju aliran vena umbilikalis dengan indeks koil tali pusat. Indeks koil tali pusat dapat dijadikan sebagai salah satu indikator luaran perinatal buruk (berkaitan dengan preeklampsia, usia ekstrim, GDM, dan lain-lain).Tujuan : Mengetahui adanya perbedaan indeks koil tali pusat pada preeklampsia berat dengan normotensi.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Data yang digunakan adalah data primer dari pengamatan makroskopis pada tali pusat berupa pengukuran panjang tali pusat dan penghitungan jumlah koil pada tali pusat. Sampel terdiri dari 30 subjek, 14 preeklampsia berat (kelompok kasus) dan 16 kehamilan kontrol (kelompok kontrol) di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Semarang. Analisis menggunakan uji Mann Whitney.Hasil : Pada uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan indeks koil tali pusat yang bermakna antara preeklampsia berat dan kehamilan normotensi (p=0,009). Indeks koil tali pusat pada preeklampsia berat (0,3709 ± 0,21637 koil/cm) lebih rendah dibandingkan pada kehamilan normotensi (0,4034 ± 0,04118 koil/cm).Kesimpulan : Terdapat perbedaan indeks koil tali pusat pada preeklampsia berat dan kehamilan normotensi.
HUBUNGAN ANTARA KADAR ALBUMIN SERUM PRAOPERASI DENGAN ILEUS PASCALAPAROTOMI PERFORASI ULKUS PEPTIKUM David Setiadarma; Parish Budiono; Ani Margawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.095 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22258

Abstract

Latar Belakang: Ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum merupakan ileus paralitik yang terjadi setelah dilakukannya laparotomi. Pemeriksaan kadar albumin serum praoperasi merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan sebelum dilakukannya laparotomi. Diharapkan kadar albumin memiliki hubungan dengan ileus pascalaparotomi, sehingga dapat memprediksi terjadinya ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum untuk kemudian dapat dilakukan intervensi lebih lanjut untuk menurunkan komorbiditas, lama tinggal, dan biaya perawatan di rumah sakit.Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar albumin serum praoperasi dengan ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum melalui waktu pertama flatus, waktu pertama BAB, dan waktu pertama menerima makanan padat.Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik prospektif dengan desain cross sectional. Sampel adalah pasien pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum dan dirawat inap di RSUP Dr. Kariadi periode Juli 2017-Maret 2018.Hasil: Dari 25 sampel, didapatkan 18 (72%) laki-laki dan 7 (28%) perempuan dengan rerata usia 52,92±14,99 tahun. Terdapat hubungan yang berbanding terbalik secara signifikan kuat antara kadar albumin serum praoperasi dengan waktu pertama flatus (p<0,001; r=-0,715), waktu pertama BAB (p<0,001; r=-0,679), dan waktu pertama menerima makanan padat (p<0,001; r=-0,675). Didapatkan cut-off point dari kadar albumin serum praoperasi sebesar 2,95 g/dL.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar albumin serum praoperasi dengan ileus pascalaparotomi perforasi gaster.Kata Kunci: kadar albumin serum praoperasi, ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum, waktu pertama flatus, waktu pertama BAB, waktu pertama menerima makanan padat.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT INSOMNIA MAHASISWA/I ANGKATAN 2012/2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Fitri Eka Wulandari; Titis Hadiati; Widodo Sarjana
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.539 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18572

Abstract

Latar Belakang: Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat stres dengan tingkat insomnia pada mahasiswa/i angkatan 2012 dan 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain belah lintang (cross sectional).Sampel diambil secara total sampling dari  Mei hingga Juli 2016. Pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 dan kuesioner KSPBJ-IRS.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa  150 responden atau 43,9% normal, 36 responden atau 10,5% mengalami stres ringan, 67 responden atau 19,6% mengalami stres sedang, 51 responden atau 14,9% mengalami stres berat, 38 responden atau 11,1% mengalami stres sangat berat. 204 responden atau 59,6% normal, 129 responden atau 37,7% mengalami insomnia ringan, 9 responden atau 2,6% mengalami insomnia sedang, dan tidak ada responden yang mengalami insomnia berat.Kesimpulan    : Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan tingkat insomnia dengan arah hubungannya positif sedang.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EKSTRAK GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SEL RAMBUT Puji Larasati Masyitoh; Astika Widy Utomo; Endang Mahati; Mufilhatul Muniroh
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.947 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25383

Abstract

Latar Belakang: Rambut adalah bagian penting pelindung kepala dari paparan udara luar. Masalah kerontokan rambut diderita oleh banyak orang. Lidah buaya merupakan bahan alami yang secara tradisional dipakai untuk mengatasi masalah kerontokan rambut. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan lidah buaya dapat dijadikan alternatif perawatan rambut yang berperan dalam merawat rambut kering, menguatkan akar rambut, dan mengurangi kerontokan rambut. Tujuan: Mengetahui efektifitas ekstrak gel lidah buaya terhadap pertumbuhan rambut tikus wistar (Rattus norvegicus). Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Menggunakan 24 ekor tikus. Setelah aklimatisasi selama 7 hari, punggung tikus dicukur 3x3 cm dan di randomisasi menjadi 4 kelompok, terdiri dari: Kelompok kontrol negatif yang mendapat pakan standar, kelompok kontrol positif mendapat pakan standard dan diolesi minoxidil, kelompok perlakuan 1 mendapat pakan standar dan ekstrak gel lidah buaya, kelompok perlakuan 2 mendapat pakan standar dan lidah buaya yang di oleskan langsung. Hasil: Rata-rata pertumbuhan panjang rambut pada kelompok kontrol negatif (0,43± 0,25), kontrol positif (0,62 ± 0,22), kelompok ekstrak gel lidah buaya(0,35 ±0,10), kelompok lidah buaya dioleskan langsung (0,43 ±0,09). Data terdistribusi normal dan diuji dengan ANOVA, dengan nilai p=0,069. Kesimpulan:. Tidak ada beda pertumbuhan panjang rambut yang signifikan antar kelompok penelitian.Kata Kunci: Ekstrak, Gel, Lidah Buaya, Rambut
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FUNGSI KOGNITIF PENDERITA STROKE NON HEMORAGIK Arina Pramudita; Dwi Pudjonarko
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.856 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14242

Abstract

Latar Belakang : Stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030. Stroke non hemoragik atau stroke iskemik adalah yang terbanyak. Sejumlah faktor risiko stroke sudah diketahui seperti usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, dislipidemia, obesitas, kebiasaan merokok, serta pola hidup sedentari. Pengaruh stroke juga sudah diketahui salah satunya mempengaruhi fungsi kognitif. Salah satu pemeriksaan fungsi kognitif bagi penderita stroke adalah MMSE dimana pemeriksaan ini merupakan skrining penilaian psikometri yang paling sering dipakai. MMSE ini sangat mudah dan relatif cepat.Tujuan : Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi kognitif pada penderita stroke non hemoragik.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Saraf RSUP Dr Kariadi Semarang. Subyek penelitian sebanyak 15 pasien dengan teknik consecutive sampling. Data yang digunakan merupakan data primer yaitu hasil MMSE dan data sekunder yaitu rekam medis dari April 2016 sampai Juni 2016. Uji statistik menggunakan uji Chi-square.Hasil : Terdapat 15 pasien yang terdiri dari 9 wanita dan 6 pria. Tidak didapatkan pengaruh antara faktor usia (p 0,842), jenis kelamin (p 0,792), riwayat keluarga stroke (p 0,519), hipertensi (p 0,080), riwayat penyakit kardiovaskular (p 0,080) , DM (p 0,792), dislipidemia (0,438), obesitas (0,438), kebiasaan merokok (p 0,770), serta pola hidup sedentari (p 0,519).Kesimpulan : Tidak terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi kognitif pada penderita stroke non hemoragik.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Nurul Eka Putri; Fathur Nur Kholis; Dwi Ngestiningsih
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.332 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20693

Abstract

Latar Belakang: Terdapat 30% penduduk dunia terinfeksi bakteri Tuberkulosis dan Indonesia merupakan 10 negara dengan insidensi TB terbanyak. Penderita TB memiliki gejala utama yaitu batuk lama, disertai dengan demam, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, kelelahan, serta keringat malam. Pengobatan TB membutuhkan waktu selama 6 bulan dengan banyak jenis obat. Gejala dan pengobatan yang kompleks akan mengakibatkan perubahan pada tingkat stress serta kualitas hidup pasien. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat stres dengan kualitas hidup pasien Tuberkulosis di RSUP Dr. Kariadi, Semarang.Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional dilaksanakan di Poli DOTS-TB RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sampel penelitian merupakan pasien tuberkulosis RSUP Dr. Kariadi Semarang (n=60) yang menajalani pengobatan minimal 1 bulan. Responden diberi informed consent, mengisi kuesioner data pribadi, Depression Anxiety Stress Scale (DASS), dan The St George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ). Analisis hubungan yang digunakan adalah uji Chi-square, uji Mann-Whitney, dan uji Spearman.Hasil: Sebanyak 60% responden memiliki tingkat stress normal, 23% tingkat stress ringan, 8% tingkat stress sedang, 5% tingkat stress parah, dan 3% tingkat stress sangat parah. Sebanyak 32% responden memiliki kualitas hidup baik dan 68% memiliki kualitas hidup tidak baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara gejala dengan kualitas hidup (p=0,034). Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, lama pengobatan, jenis kelamin, status gizi, pekerjaan, status pernikahan, status ekonomi, dan efek samping obat dengan kualitas hidup. Tidak ada hubungan yang signifikan antara status bakteriologis dengan tingkat stress dan kualitas hidup. Korelasi signifikan ditemukan antara tingkat stress dengan kualitas hidup (p=0,007) dengan korelasi cukup dan searah (r=0,476).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas hidup pasien tuberkulosis di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
HISTOPATOLOGI SPERMATOGENESIS TESTIS TIKUS WISTAR DIABETES MELITUS Siera Adelati; Achmad Zulfa Juniarto; Ika Pawitra Miranti
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.966 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15962

Abstract

Latar Belakang: Pada penderita diabetes melitus tingginya kadar gula darah dapat meningkatkan ROS sehingga mengakibatkan stres oksidatif. Stres oksidatif di dalam sel dapat mengganggu proses respirasi sel sehingga menyebabkan hilangnya fungsi potensial membran mitokondria dan memicu terjadinya apoptosis sel. Stres oksidatif pada testis dapat mengganggu tahapan proses spermatogenesis pada tubulus seminiferus.Tujuan: Membuktikan adanya gangguan yang bermakna terhadap tahapan spermatogenesis pada tikus Wistar jantan dengan diabetes melitus dibandingkan tikus normal.Metode: Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan post test only control group. Sampel sebanyak 32 tikus Wistar dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok kontrol (K) hanya diberi pakan standar dan kelompok perlakuan (P) dibuat kondisi diabetes melitus dengan diinduksi aloksan 150mg/kgBB 1 kali pada hari ke 8. Masing – masing kelompok diukur kadar gula darah pada hari ke 8, 14, dan 28. Setelah 21 hari tikus diterminasi. Testis diambil untuk dilakukan pengamatan histopatologi dengan pengecatan HE dan dinilai menurut kriteria skor Johnsen.Hasil: Didapatkan nilai median kelompok perlakuan adalah 8.6 (range 6 – 9.2), kelompok kontrol yaitu 10 (range 7 – 10). Berdasarkan analisis analitik uji normalitas data uji Saphiro-Wilk didapatkan hasil yang tidak normal p<0.001. Hasil uji beda non-parametrik Mann Whitney didapatkan hasil yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan yaitu p=0.00011.Kesimpulan: Kadar gula darah yang tinggi pada kondisi diabetes melitus dapat mengganggu tahapan spermatogenesis.

Page 1 of 94 | Total Record : 932


Filter by Year

2016 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue