cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalempati@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Soedarto SH Tembalang Semarang Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal EMPATI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 2337375X     EISSN : 28291859     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 51 Documents
Search results for , issue "Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)" : 51 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN KETABAHAN PADA PENDERITA MYASTHENIA GRAVIS Nurmasari Puspita Ningtyas; Annastasia Ediati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.042 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21696

Abstract

Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika zat antibodi yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi melindungi tubuh justru bekerja melawan jaringan yang ada di tubuhnya sendiri. Penyakit myasthenia gravis sebagian besar diderita oleh perempuan. Gejala yang muncul pada penderita Myasthenia gravis adalah kelopak mata menurun secara abnormal (ptosis), penglihatan ganda (diplopia), dan mudah kelelahan. Penderita myasthenia gravis rentan mengalami stres akibat dari penyakitnya yang berakibat pada terganggunya peran dan tanggung jawab penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan ketabahan pada penderita myasthenia gravis. Populasi penelitian ini adalah 107 penderita myasthenia gravis yang menjadi anggota Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel penelitian ini berjumlah 34 orang (11 laki-laki; 23 perempuan) yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Regulasi Emosi (21 aitem; α = 0,92) dan Skala Ketabahan (40 aitem; α = 0,95). Hasil analisis product moment adanya hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dengan ketabahan pada penderita myasthenia gravis (rxy = 0,810; p< .001). Semakin baik regulasi emosi yang dimiliki, maka penderita myasthenia gravis akan semakin tabah. 
HUBUNGAN ANTARA MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Amad Saptono; Endang Sri Indrawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.62 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21686

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hubungan antara minat berwirausaha dengan self-regulated learning pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika Universitas Diponegoro. Self-regulated learning adalah kemampuan individu dalam mengatur, merencanakan, memotivasi diri sendiri dan mampu menentukan perilaku yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, melakukan usaha-usaha untuk memahami materi yang diajarkan serta memanfatkan lingkungan sekitar untuk mencapai target pembelajaran. Sedangkan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah ada hubungan positif yang signifikan antara minat berwirausaha dengan self-regulated learning pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa Jurusan Manajemen angkatan 2015 sebanyak 233 orang dengan sampel penelitian berjumlah 145 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel convinience sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala Likert yang terdiri dari Skala Minat berwirausaha (63 aitem, α = 0,968) dan Skala Self-regulated learning (23 aitem, α = 0,870). Hasil analisis regresi linier menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara minat berwirausaha dan self-regulated learning r = 0,001 (p < 0,05). Artinya, semakin tinggi minat berwirausaha maka semakin tinggi self-regulated learning. Minat berwirausaha memberikan sumbangan efektif sebesar 6,9% terhadap self-regulated learning. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi para pendidik sebagai referensi dalam meningkatkan self-regulated learning sehingga berdampak pada aktivitas belajar mahasiswa.
STUDI FENOMENOLOGIS DESKRIPTIF TENTANG PENGALAMAN MENJADI PENYANGGA EKONOMI KELUARGA DI USIA REMAJA Dwidya Sitta Anugari; Achmad Mujab Masykur
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.167 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21710

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami pengalaman menjadi penyangga ekonomi dalam keluarga di usia remaja. Masa  remaja (adolescence) adalah periode transisi yang dimulai pada sekitar usia 10-22 tahun (Santrock, 2012). Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan metode analisis eksplikasi data. Partisipan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive. Berjumlah tiga orang yang merupakan anak laki-laki pertama dalam keluarga dan berusia remaja saat ayahnya meninggal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan sebelumnya partisipan diberi informed consent. Hasil penelitian menunjukkan adanya kemampuan resiliensi pada ketiga subjek. Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi pada kejadian berat atau masalah yang terjadi dalam hidup (Reivich & Shatte, dalam Dewanti dan Veronica, 2014). Kemampuan resiliensi pada ketiga subjek dapat dilihat dari adanya penerimaan diri yang positif tentang diri sendiri maupun keadaan yang membuat ketiganya menjadi penyangga ekonomi dalam keluarga. Dua dari tiga subjek mengaku bahwa penerimaan diri yang muncul dipengaruhi oleh religiusitas, selain itu ketiga subjek juga memiliki faktor protektif dan aspek pembentuk resiliensi yang dimanfaatkan dengan baik sehingga ketiga subjek tidak terpuruk dalam kesedihan pasca kematian ayah. Selain sebagai pencari nafkah, ketiga subjek dalam penelitian ini juga menjalankan peran ayah yang lain yaitu sebagai teladan, pelindung dan pemberi kasih sayang, serta pemberi nasihat bagi adik-adiknya. Ketiga subjek dalam penelitian ini mampu membangun kemampuan resiliensi, yang ditunjukkan tidak hanya dengan penerimaan diri terhadap keadaannya menjadi penyangga ekonomi keluarga, melainkan juga dengan bangkit kembali, mengembangkan kemandirian serta membuat perencanaan dan pengharapan untuk masa depan. 
PENGALAMAN WANITA MENIKAH DINI YANG BERAKHIR DENGAN PERCERAIAN Siti Nurjannah; Yohannis Franz La Kahija
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.216 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21676

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu tugas perkembangan yang lumrah dilakukan oleh individu pada usia dewasa. Namun, beberapa individu ada yang melakukan pernikahan pada usia yang belum memasuki dewasa, atau yang dapat dikatakan sebagai pernikahan dini, dan wanita memiliki kecenderungan menikah dini lebih besar daripada pria. Banyak studi yang telah mengungkap bahwa pernikahan dini memiliki korelasi dengan perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman wanita yang menjalani pernikahan dini dan berakhir dengan perceraian. Dilakukan dengan metode kualitiatif, menggunakan analisis Interpretative Phenomenology Analysis (IPA). Subjek dalam penelitian ini diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel purposive sampling, yang memiliki kriteria wanita yang menikah di bawah usia 20 tahun dan telah bercerai dari suami pertamanya. Didapat tiga orang subjek yang berdomisili di Bojonegoro, Jawa Timur. Data didapatkan melalui wawancara secara langsung dengan masing-masing subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan menikah dini pada ketiga subjek dilatarbelakangi oleh keadaan yang berbeda-beda, yaitu atas inisiatif pribadi, hamil sebelum menikah, dan dorongan dari orang tua. Penyesuaian yang terjadi selama menikah dan adanya konflik yang terjadi karena ketegangan emosi mempengaruhi ketiga subjek untuk memutuskan bercerai. Pengambilan keputusan kurang matang karena dipengaruhi oleh emosi yang merupakan ciri-ciri remaja membuat ketiga subjek cenderung berpikir sesaat dalam mengambil keputusan untuk menikah hingga bercerai dari mantan suami.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ‘‘X’’ Dzatalina Diya Azhima; Endang Sri Indrawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.609 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21701

Abstract

Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan, dalam menjalani proses hukuman narapidana banyak mengalami keterbatasan sehingga mereka tertekan merasa depresi dan sedih dalam menjalani hidup. Oleh karena itu narapidana membutuhkan keluarga untuk tetap merasa didukung, Dukungan yang dibutuhkan antara lain berupa dukungan sosial. Dukungan sosial yang sangat besar dampaknya berasal dari keluarga inti yaitu suami atau anak. Dukungan sosial yang diberikan oleh suami atau anak dapat  membuat narapidana merasa dicintai dan disayangi sehingga lebih merasa bahagia dalam menjalani proses hukuman di Lembaga Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan subjective well-being pada narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan “X”. Subjek penelitian ini adalah narapidana yang memiliki keluarga inti yaitu suami dan anak remaja berusia 13 tahun, yang berjumlah 60 narapidana. Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik sampling simple randomsampling. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu Skala Subjective Well-Being (28 item α = 0,892) dan  Skala Dukungan Sosial Keluarga (39 item α = 0,963). Uji hipotesis dengan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi 0,661 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05), yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan subjective well-being. Semakin positif dukungan sosial keluarga yang dirasakan maka semakin tinggi subjective well-being yang dimiliki narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan “X”. Dukungan sosial keluarga memberikans umbangan efektif yaituR square = 0,437 atau sebesar 43,7% padasubjective well-being. Sebanyak 61,7% subjek dalam penelitian ini merasakan dukungan sosial keluarga yang positif serta 81,7% memiliki subjective well-being yang tinggi.
HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN IBU DAN COPING PADA SISWA SMA KESATRIAN 2 SEMARANG Raenidar Istianah; Dinnie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.523 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21666

Abstract

Coping merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatur situasi yang dialami atau dirasakan yang menjadi sumber stresor. Pada masa remaja mekanisme coping ini akan dipengaruhi oleh berbagai hal. Kelekatan aman pada ibu merupakan bentuk ikatan yang lekat dan aman antara ibu dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan dengan ibu dan coping pada siswa SMA Kesatrian 2 Semarang. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa berusia 15-18 tahun SMA Kesatrian 2 Semarang. Jumlah populasi yaitu 710 siswa, dan sample penelitian berjumlah 123 siswa. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah cluster random sampling. Alat ukur menggunakan skala coping (33 aitem, α= 0,867) dan skala kelekatan aman dengan ibu (30 aitem, α=0,921). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Penelitian ini menunjukkan rxy= 0,362; ρ= 0,000 (ρ < 0,05). Hasil analisis data menjelaskan bahwa ada hubungan positif antara kelekatan aman dengan ibu dan coping. Semakin tinggi kelekatan aman dengan ibu maka semakin adaptif coping yang dimiliki. Sebaliknya, semakin buruk kelekatan ama n dengan ibu maka coping yang dimiliki menjadi tidak adaptif. 
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN WORK-FAMILY BALANCE PADA PERAWAT WANITA RUANG RAWAT INAP RS. X SEMARANG Sakti Nofriyaldi; Ika Zenita Ratnaningsih
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.628 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara kecerdasan spiritual dengan work-familybalancepada perawat wanita yang bertugas di ruang rawat inap RS. X. Work-familybalanceadalah sejauh mana individu terlibat dan merasakan kepuasan atas perannya di dalam pekerjaan dan keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang perawat wanita di ruang rawat inap RS. X Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik clusterrandom sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecerdasan Spiritual (25 item, α = 0,921) dan Skala Work-Family Balance(25 item, α = 0,855). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai rxy = 0, 558 dan p = 0,000 (p< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan work-familybalance. Semakin tinggi kecerdasan spiritual maka semakin tinggi pula work-familybalancedan sebaliknya. Kecerdasan spiritual memberikan sumbangan efektif sebesar 31,1% dalam mempengaruhi work-familybalance.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA PERAWAT WANITA Nugraha, Prasetyo; Kustanti, Erin Ratna
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.737 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21715

Abstract

Konflik peran ganda adalah konfik yang dialami oleh ibu yang memiliki peran ganda antara mengurus rumah tangga dan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetehaui hubungan antara dukungan sosial suami dengan konflik peran ganda pada perawat wanita. Populasi penilitan ini adalah perawat wanita, dengan jumlah subjek 68 perawat yang dipilih dengan teknik purpossive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan skala psikologi model likert yang terdiri dari skala dukungan sosial suami (36 aitem, α = 0,944) dan skala konflik peran ganda (37 aitem, α = 0,960). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 21.0. Hasil penelitian menujukkan adanya hubungan negatif antara dukungan sosial suami dengan konflik peran ganda pada perawat wanita dengan koefisien korelasi -0,532 dengan p = 0,000. Nilai koefisien korelasi menujukkan hubungan negatif, artinya semakin tinggi dukungan sosial suami maka semakin rendah konflik peran ganda perawat wanita. Nilai koefidien determinasi sebesar 0,283, artinya dukungan sosial suami memberikan sumbangan efektif sebesar 28,3% pada konflik peran ganda.Kata kunci: Dukungan Sosial Suami, Konflik Peran Ganda, Perawat Wanita
HUBUNGAN ANTARA PARENTING SELF-EFFICACY DAN KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI PT. “X” CIREBON Rizqi Amalia Rahmawati; Ika Zenita Ratnaningsih
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.78 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21681

Abstract

Parenting self-efficacy adalah keyakinan diri orangtua terhadap kompetensinya dalam merawat dan memberikan pengasuhan pada anak yang secara positif memengaruhi perilaku dan perkembangan anak. Konflik pekerjaan-keluarga adalah penilaian terhadap ketidakmampuan ibu bekerja dalam menjalani tuntutan antara peran pekerjaan dan peran keluarga secara bersama-sama sehingga muncul konflik dimana urusan pekerjaan mengganggu keterlibatan dalam peran keluarga dan urusan keluarga mengganggu pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parenting self-efficacy dan konflik pekerjaan-keluarga pada ibu bekerja yang memiliki anak usia sekolah dasar di PT. “X” Cirebon. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling dengan jumlah sampel sebanyak 47 karyawan wanita yang memiliki anak Sekolah Dasar (SD). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala Parenting Self-Efficacy (40 aitem, α = 0,957) dan Skala Konflik Pekerjaan-Keluarga (36 aitem, α = 0,947). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara parenting self-efficay dan konflik pekerjaan-keluarga pada ibu bekerja di PT. “X” Cirebon (rxy = - 0,472; p<0,05) Parenting self-efficacy memiliki sumbangan efektif sebesar 22,3% terhadap konflik pekerjaan-keluarga dan 77,7% lainnya ditentukan faktor-faktor lain yang tidak di ukur dalam penelitian ini.
PENGALAMAN SUAMI MENJADI STAY-AT-HOME DAD PADA USIA DEWASA AWAL Nazhra Aulia Pramanada; Adi Dinardinata
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.74 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21706

Abstract

Fenomena Stay-At-Home Dad mulai diperkenalkan dunia sebagai suatu paradigma baru terhadap keputusan menentukan peran gender dalam berumah tangga. Pertukaran peran ini ternyata masih tabu dalam pandangan masyarakat di Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan para Stay-At-Home Dad harus berjuang menghadapi stigma masyarakat untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga.Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman psikologis individu sebagai bapak rumah tangga (Stay-At-Home Dad). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi.Teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pendekatan IPA dipilih karena prosedur analisis data yang terperinci dan berfokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek melalui kehidupan pribadi dan sosialnya.Subjek merupakan empat orangpria yang berperan sebagai stay-at-home daddengan usia produktif, serta memiliki istri yang bekerja fulltime di kantor.Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan beragam dinamika peran sebagai bapak rumah tangga, upaya coping dengan teknik problem-focused dan emotion-focused, serta penghayatan peran yang berdampak pada pengasuhan anak.Penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan keilmuan psikologi dalam bidang sosial terutama psikologi keluarga.

Filter by Year

2018 2020


Filter By Issues
All Issue Jurnal Empati: Volume 13, Nomor 1, Tahun 2024 (Februari 2024) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 6, Tahun 2023 (Desember 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 5, Tahun 2023 (Oktober 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 4, Tahun 2023 (Agustus 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 3, Tahun 2023 (Juni 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 2, Tahun 2023 (April 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 1, Tahun 2023 (Februari 2023) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 6, Tahun 2022 (Desember 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 5, Tahun 2022 (Oktober 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 4, Tahun 2022 (Agustus 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 3, Tahun 2022 (Juni 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 2, Tahun 2022 (April 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 1, Tahun 2022 (Februari 2022) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 5, Tahun 2021 (Oktober 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 6, Tahun 2021 (Desember 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 4, Tahun 2021 (Agustus 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 3, Tahun 2021 (Juni 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021 (April 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021 (Februari 2021) Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 06, Desember 2021 Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 05, Oktober 2021 Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 6, Tahun 2020 (Desember 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 5, Tahun 2020 (Oktober 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020 (Juni 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020 (April 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020 (Februari 2020) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019 (Oktober 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019) Jurnal Empati, Volume 9, Nomor 1, Februari 2020 Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019) Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 2, April 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 (Agustus 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018) Jurnal Empati, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 3, Agustus 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 2, April 2018 Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017) Vol 6, No 4 (2017): Oktober 2017 Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 (Juli 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 (April 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 (Agustus 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 (Oktober 2015) Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015 Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 (Agustus 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 (April 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015) Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014) Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014 Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 (Agustus 2014) Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014) Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 (Januari 2014) Vol 3, No 2 (2014): Empati Fak. Psikologi Vol 3, No 1 (2014): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 4 Tahun 2013 (Oktober 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 (Agustus 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 (April 2013) Vol 2, No 4 (2013): Empati Fak. Psikologi Vol 2, No 3 (2013): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012 (Oktober 2012) More Issue