Jurnal EMPATI
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Articles
21 Documents
Search results for
, issue
"Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)"
:
21 Documents
clear
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN BERTANDING PADA ATLET FUTSAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Avionita Miranda Wohon;
Annastasia Ediati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (163.413 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24404
Kecemasan dapat mempengaruhi performa atlet pada saat pertandingan. Setiap atlet pasti pernah merasakan kecemasan bertanding. Efikasi diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya kecemasan bertanding atlet. Penelitian ini mengkaji hubungan efikasi diri dengan kecemasan bertanding pada atlet futsal Universitas Diponegoro Semarang yang mengikuti lomba Olimpiade Diponegoro. Sampel penelitian berjumlah 97 orang yang diambil dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu Skala Kecemasan Bertanding (21 butir; α = 0,871) dan Skala Efikasi Diri (23 butir; α = 0,892). Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dengan kecemasan bertanding pada atlet futsal Universitas Diponegoro Semarang (r = -0,299; p = 0,003). Hal ini menunjukkan bahwa pada atlet futsal, semakin tinggi efikasi diri maka semakin rendah kecemasan bertanding mereka.
HUBUNGAN ANTARA KECANDUAN MEDIA SOSIALDENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 CEPU
Utomo, Prayogi Seno;
Rusmawati, Diana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (138.043 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.26500
Kecanduan media sosial adalah perilaku menggunakan media sosial secaraberlebihan yang mengakibatkan tersitanya waktu dan tidak dapat mengkontrol penggunaannya dikarenakan kegiatan tersebut memberikan arti yang penting. Sedangkan, efektivitas komunikasi interpersonal adalah tercapainya suatu pemahaman yang sama dari proses penyampaian pesan dari kedua belah pihak ketika berkomunikasi, dimana isi pesan tersampaikan dengan tidak menimbulkan kesalahpahaman serta berlangsung secara kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan media sosial dan efektivitas komunikasi interpersonal pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cepu yang berjumlah 360 siswa. Sampel sejumlah 178 siswa diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil dari analisis regresi sederhana menunjukkan hubungan negatif antara kecanduan media sosial dengan efektivitas komunikasi interpersonal, dengan koefisien korelasi Rxy=-0,346 dan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05). Artinya bahwa semakin tinggi tingkat kecanduan media sosial maka semakin rendah efektivitas komunikasi interpersonal, begitu juga sebaliknya. Kecanduan media sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 11,9% terhadap efektivitas komunikasi interpersonal. Kata Kunci: kecanduan media sosial, efektivitas komunikasi interpersonalÂ
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN REGULASI EMOSI PADA PENYANDANG TUNADAKSA DI BALAI BESAR REHABILITASI BINA DAKSA (BBRSBD) PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
Bertha Kristiyanti;
Diana Rusmawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (314.977 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24409
Regulasi emosi adalah kemampuan individu dalam memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi emosi untuk mencapai tujuan individu. Hardiness merupakan karakteristik kepribadian yang berhubungan dengan kemampuan individu dalam mengatasi stres.Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepribadian hardiness dengan regulasi emosi pada penyandang tunadaksa. Populasi dalam penelitian berjumlah 105 subjek dengan subjek penelitian berjumlah 44 subjek. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Hardiness (31 aitem; α= 0,926) dan Skala Regulasi Emosi (25 aitem; α= 0,876). Analisis data menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepribadian hardiness dengan regulasi emosi pada penyandang tunadaksa sebesar rxy=0,895 dengan p=0,000 (p<0,001). Keadaan ni menunjukkan semakin kuat kepribadian hardiness, maka semakin baik kemampuan regulasi emosinya. Begitu pula sebaliknya, semakin lemah kepribadian hardiness, maka semakin buruk pula kemampuan regulasi emosinya. Kepribadian hardiness memberikan sumbangan efektif sebesar 80,1% terhadap regulasi emosi pada penyandang tunadaksa.
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN FEAR OF MISSING OUT PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO
Kurniawan Satrio Wicaksono;
Frieda Nuzulia Ratna Hadiyati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (323.233 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24400
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan fear of missing out (FoMO) pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengungkapkan ada perbedaan hasil dari hubungan kedua variabel. Fear of missing out (FoMO) adalah kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan seseorang ketika membandingkan dirinya orang lain yang memiliki pengalaman lebih menarik dan ia merasa ditinggalkan atau tidak terlibat dalam suatu aktivitas. Harga diri yaitu penilaian setiap individu terhadap dirinya sendiri yang mengindikasikan bahwa ia merasa berharga, bermakna, mampu, dan pantas untuk dicintai. Data diperoleh dari 128 mahasiswa dengan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling yang kemudian menjadi convenience sampling karena subjek yang terpilih tidak hadir pada saat pengambilan data. Alat ukur menggunakan Skala Harga Diri (20 aitem, α = 0,841) dan Skala Adaptasi Fear of Missing Out dari Przybylski (6 aitem, α = 0,774). Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana, hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy = -0,082 dengan tingkat signifikansi p = 0,355 (p<0,05), artinya tidak terdapat hubungan antara harga diri dengan fear of missing out (FoMO). Penelitian ini menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dengan subjek yang lebih luas dengan mempertimbangkan faktor lain yang berpengaruh pada FoMO.
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN CYBERLOAFING PADA PEGAWAI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Egy Yolanda Putra;
Harlina Nurtjahjanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (337.53 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24414
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan cyberloafing pada pegawai Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Komitmen organisasi merupakan keadaan psikologis seseorang individu yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota organisasi dan bersedia untuk bertindak atas nama organisasi. Cyberloafing adalah perilaku menggunakan internet untuk kepentingan pribadi disaat jam kerja untuk keperluan yang tidak berhubungan dengan kegiatan kerja. Penelitian ini lebih lanjut bertujuan ingin mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan cyberloafing pada pegawai negeri sipil dan pegawai kontrak. Subjek dalam penelitian ini adalah 92 pegawai Fakultas Teknik Universitas Diponegoro termasuk PNS dan kontrak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Komitmen Organisasi (22 aitem, α = 0,899) dan Skala Cyberloafing (19 aitem, α = 0,903). Hasil analisis data menggunakan uji Spearman’s Rho menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,237 dan p = 0,011 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara komitmen organisasi dengan cyberloafing. Semakin tinggi komitmen organisasi, maka semakin rendah cyberloafing dan sebaliknya.
HUBUNGAN ANTARA SIBLING RIVALRY DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 27 SEMARANG
Ristan Hidayati;
Frieda Nuzulia Ratna Hadiyati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (421.022 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24405
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sibling rivalry dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas IX sekolah menengah pertama Negeri 27 Semarang. Sibling rivalry adalah persaingan antara saudara kandung dalam memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tua. Sedangkan motivasi berprestasi adalah motif untuk berkompetisi dengan dirinya atau dengan orang lain dalam mencapai prestasi yang tertinggi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 27 Semarang yang memiliki saudara kandung. Populasi berjumlah 247 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 152 siswa yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologi berupa Skala Sibling Rivalry (22 aitem; α = .872) dan Skala Motivasi Berprestasi (21 aitem; α = .826) yang telah diujicobakan pada 59 siswa. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif dan signifikan antara sibling rivalry terhadap motivasi berprestasi yang ditunjukkan melalui koefisien korelasi rxy = -.327 dengan p = .000 (p < .05). Artinya, semakin tinggi tingkat sibling rivalry maka semakin tinggi rendah motivasi berprestasi siswa, begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat sibling rivalry maka semakin tinggi motivasi berprestasi. Sumbangan efektif yang diberikan oleh sibling rivalry sebayak 10.7% terhadap motivasi berprestasi, sedangkan sisanya sebesar 89.3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
PENGALAMAN PADA ATLET KARATE YANG PERNAH MENGALAMI CEDERA BERAT (STUDI INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS)
Herfinanda, Retno;
Rahmandani, Amalia
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (280.515 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24396
Olahraga memberikan manfaat berupa menguatkan dan menyehatkan tubuh. Meski demikian, olahraga juga dapat memberikan dampak buruk bagi fisik dan psikis individu yang melakukannya, yaitu dengan terjadinya cedera, khususnya bagi atlet. Olahraga kontak tubuh dinyatakan lebih berisiko untuk terjadi cedera, dan salah satu cabang olahraga kontak tubuh yang juga potensial terjadi cedera ialah olahraga bela diri karate. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pada atlet karate yang pernah mengalami cedera berat. Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria yaitu atlet karate yang pernah mengalami cedera berat (karena karate), mengalami cedera saat remaja dengan rentang usia 10-22 tahun, telah pulih dari cedera yang dialami, dan bersedia menjadi partisipan penelitian. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif fenomenologis dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara semi terstruktur dan observasi. Hasil penelitian memperoleh empat tema induk, yakni (1) tema terkait penilaian terhadap cedera berat; (2) tema terkait dampak cedera berat; (3) tema terkait pemulihan cedera berat; dan (4) tema terkait peran sosial. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pengalaman atlet karate yang mengalami cedera berat, serta memperkaya referensi pada bidang psikologi olahraga dan psikologi kesehatan.
HUBUNGAN ANTARA SELF-COMPASSION DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP RSUD KABUPATEN JOMBANG
Dewi Sawitri;
Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (357.551 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24410
Psychological well-being adalah keadaan individu dalam mencapai keseimbangan psikis berdasarkan penilaian fungsi positif pada diri individu yang ditandai dengan penerimaan diri, relasi sosial yang positif, tujuan hidup, pengembangan diri, penguasaan lingkungan, dan otonomi. Self-compassion adalah penerimaan terhadap kekurangan pribadi, kesulitan, dan penderitaan yang dialami oleh individu dengan cara memberikan belas kasih dan kebaikan terhadap diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan psychological well-being pada perawat instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Jombang. Populasi dalam penelitian ini yaitu 150 perawat dan sampel penelitian sebanyak 105 perawat inap di RSUD Kabupaten Jombang yang didapatkan dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala self-compassion (24 aitem valid α=0,882) dan skala psychological well-being (33 aitem valid α=0,887). Hasil analisis data menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi rxy=0,734 dengan p=0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan positif antara self-compassion dengan psychological well-being pada perawat instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Jombang, dengan sumbangan efektif sebesar 53,9%.
HUBUNGAN ANTARA KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN KECEMASAN AKADEMIK PADA MAHASISWA PEMAIN GAME ONLINE DI GAME CENTER KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG
Kevin Rahman;
Amalia Rahmandani
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.152 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.26506
Kecemasan akademik merupakan perasaan tegang dan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi, perasaan tersebut mengganggu dalam pelaksanaan tugas dan aktivitas yang beragam dalam situasi akademik. Faktor yang mempengaruhi timbulnya kecemasan akademik seperti target kurikulum yang tinggi, pemberian tugas yang padat, maupun iklim kelas yang tidak kondusif. Tetapi disisi lain faktor seperti aktivitas bermain game online diduga turut memberikan dampak pada kecemasan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarakecanduan game online dan kecemasan akademik pada mahasiswa pemain game online di game center wilayah Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pemain game online di game center wilayah Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Sampel penelitian terdiri dari 91 mahasiswa yang diperoleh dengan metode accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dua alat ukur yaitu Skala Kecanduan Game Online(38 aitem valid, α =0,941) dan Skala Kecemasan Akademik (30 aitem valid, α = 0,906). Analisis Statistik menggunakan Spearman Rank dengan hasil uji hipotesis menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,714 dengan nilai p = 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antarakecanduan game online dengan kecemasan akademik pada mahasiswa.
HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ANGGOTA BEM UNIVERSITAS DIPONEGORO
Wulan Dwi Rahayu;
Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (337.24 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.24415
Komitmen organisasi adalah suatu sikap yang mencerminkan hubungan anggota dengan organisasinya seperti keterlibatan, kesetiaan, dan rasa percaya terhadap nilai-nilai yang dimiliki organisasi sebagai tujuan organisasi. Adversity intelligence adalah kemampuan yang dimiliki individu dalam bertahan menghadapi dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga individu dapat mencapai sebuah keberhasilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity intelligence dengan komitmen organisasi pada anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 136 orang dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur psikologi yaitu Skala Adversity Intelligence (32 aitem dengan α=0,911) dan Skala Komitmen Organisasi (25 aitem dengan α=0,886). Berdasar dari analisis regresi sederhana diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara adversity intelligence dengan komitmen organisasi (rxy=0,644 dengan sig p=0,000 (p<0,05)). Semakin tinggi adversity intelligence maka semakin tinggi pula komitmen organisasi. Sebaliknya, semakin rendah adversity intelligence maka semakin rendah pula komitmen organisasi. Adversity intelligence memberikan sumbangan yang efektif sebesar 41,5% terhadap komitmen organisasi.