cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalempati@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Soedarto SH Tembalang Semarang Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal EMPATI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 2337375X     EISSN : 28291859     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)" : 10 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL PASANGAN DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA GURU SMAN DI JAKARTA BARAT Latifah Mahardina; Imam Setyawan
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial pasangan dengan keterikatan kerja pada guru SMAN di Jakarta Barat. Keterikatan kerja merupakan sikap positif yang dimiliki individu terhadap pekerjaan dan organisasi yang kemudian mengekspresikan diri secara kognitif, emosional, dan fisik dalam memberikan kontribusi untuk tercapainya tujuan dan keberhasilan organisasi. Dukungan sosial pasangan adalah persepsi individu terhadap sikap, tindakan, dan penguatan yang didapat dari pasangan (suami atau istri) yang mampu membuat individu merasa nyaman, dicintai, dan diperhatikan. Populasi penelitian ini berjumlah 197 guru, dengan sampel 122 guru yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah Utrecht Work Engagement Scale – 9 versi Bahasa Indonesia (9 aitem, α = 0,85) dan Skala Dukungan Sosial Pasangan (46 aitem α = 0,97). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai rxy = 0,555 dan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial pasangan dengan keterikatan kerja. Semakin positif dukungan sosial pasangan, maka semakin tinggi keterikatan kerja, dan sebaliknya. Dukungan sosial pasangan memberikan sumbangan efektif sebesar 30,9% dalam mempengaruhi keterikatan kerja, sedangkan 69,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RELIGIUSITAS PADA KOMUNITAS CAH HIJRAH SEMARANG Garin Aryan Paninten; Endang Sri Indrawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28944

Abstract

Religiusitas adalah internalisasi nilai agama seperti keyakinan, peribadatan, pengetahuan dan penghayatan terhadap ajaran agama yang kemudian diaktualisasikan dalam perbuatan dan sikap individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan religiusitas pada komunitas Cah Hijrah Semarang. Populasi dari penelitian berujumlah 127 subjek yang berasal dari komunitas Cah Hijrah Semarang. Teknik Purposive sampling yang di gunakan dalam penelitian ini. Metode pengambilan data menggunakan skala dukungan sosial teman sebaya (32 aitem α=0,909) dan skala religiusitas (26 aitem α=0.868). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan nilai rxy= 0. 0,557, dengan p = 0.000 (p<0.05), artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan variabel religiusitas. Dukungan sosial teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar 31,1% terhadap religiusitas pada penelitian ini. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang telah di tetapkan yaitu semakin positif persepsi dukungan sosial teman sebaya, maka semakin tinggi religiusitas pada anggota komunitas Cah Hijah Semarang dapat diterima.
HUBUNGAN ANTARA KETIDAKPUASAN PADA TUBUH DENGAN HARGA DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL ANGGOTA PUSAT KEBUGARAN MOETHYA Monica Vida Pratiwi; Dian Ratna Sawitri
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28956

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui hubungan antara ketidakpuasan pada tubuh dengan harga diri pada wanita dewasa awal anggota Pusat Kebugaran Moethya. Harga diri merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri dari rentang yang positif sampai negatif mengenai keseluruhan aspek dalam dirinya. Ketidakpuasan pada tubuh merupakan evaluasi negatif seseorang pada dirinya terkait tubuh atau tampilan fisik yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada diri sendiri maupun dalam interaksi di lingkungan sosial. Partisipan dalam penelitian ini adalah 97 orang wanita dewasa awal anggota Pusat Kebugaran Moethya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Harga Diri (36 aitem, α=0,922) dan Skala Ketidakpuasan pada Tubuh (30 aitem, α=0,936). Analisis data menggunakan analisis statistik non parametrik Spearman’s Rho menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara ketidakpuasan pada tubuh dengan harga diri pada wanita dewasa awal anggota Pusat Kebugaran Moethya (rxy=-0,579 ;p< 0,001). Semakin rendah ketidakpuasan pada tubuh wanita dewasa awal anggota Pusat Kebugaran Moethya maka akan semakin tinggi harga diri. Sebaliknya, semakin tinggi ketidakpuasan pada tubuh wanita dewasa awal anggota Pusat Kebugaran Moethya maka akan semakin rendah harga diri.
HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PENGGUNA E-MONEY PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO Syifa Ulayya; Endah Mujiasih
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28950

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk memahami hubungan antara self-control dengan perilaku konsumtif pengguna e-money mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Self-control merupakan kemampuan individu untuk mengatur serta mengendalikan perilaku dari dalam diri yang tidak diinginkan sehingga mampu menahan tingkah laku impulsif dan mengarahkan kepada konsekuensi positif  Perilaku konsumtif merupakan dorongan membeli suatu barang secara berlebihan tanpa pertimbangan yang rasional dan hanya berdasarkan pada keinginan sesaat. Populasi penelitian ini berjumlah 498 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dengan sampel 221 orang. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Self-Control (29 aitem, α = 0,93) dan Skala Perilaku Konsumtif (33 aitem α = 0,94). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan nilai rxy = -0,869 dan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian terdapat hubungan negatif antara self-control dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Self-Control memberikan sumbangan efektif sebesar 68,9% dalam memprediksi perilaku konsumtif, sisanya sebesar 31,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
PENGALAMAN MENJADI AGNOSTIK DI INDONESIA SEBUAH PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS (IPA) I Gusti Ngurah Agung Purwatamashakti; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28960

Abstract

Eksistensi Tuhan dan agama yang selalu menjadi perdebatan sepanjang sejarah umat manusia melahirkan berbagai pandangan yang berbeda, salah satunya adalah agnostisisme. Indonesia sebagai negara berketuhanan dengan enam agama yang diakui serta adanya aturan pencantuman status agama dalam data identitas ternyata masih dijumpai individu yang memilih menjadi agnostik. Keberadaan kaum agnostik yang ada di Indonesia menjadi fenomena yang cukup unik untuk ditelusuri. Penelitian ini menambahkan literatur yang ada dengan tujuan mengeksplorasi dan memahami pengalaman menjadi agnostik di Indonesia. Partisipan berjumlah tiga orang yang mengungkapkan dirinya sebagai agnostik dan dipilih dengan teknik purposive sampling. Wawancara dilakukan secara semi-terstruktur. Transkrip wawancara kemudian dianalisis dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Tema superordinat yang ditemukan mencakup (1) keberagamaan lewat ibadah, (2) konflik dalam keberagamaan, (3) kebimbangan akan Tuhan dan agama, (4) upaya memahami Tuhan dan agama, (5) penolakan terhadap Tuhan dan agama, (6) agnostik sebagai kebebasan, (7) dinamika respons sosial, (8) pengambilan keputusan setelah belajar, dan (9) landasan agama yang kurang. Ketiga partisipan menunjukkan pengalaman dalam menjadi agnostik di Indonesia yang beragam di aspek kehidupannya. 
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA SISWA KELAS X DI SMAN 15 SEMARANG Karlina Raudya Maharani; Diana Rusmawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28951

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal pada remaja merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hubungan sosial remaja, hal ini karena kebutuhan remaja agar diterima di dalam kelompok. Remaja yang cerdas secara emosional dapat mengerti dan mengelola perasaan dengan baik, dan mampu memahami dan mengatasi perasaan orang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X yang terdiri dari 10 kelas (360 siswa) dengan sampel penelitian sebanyak 6 kelas (208 siswa). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala kecerdasan emosional (32 aitem, α= 0,876) dan skala komunikasi interpersonal (35 aitem, α=0,902). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal sebesar =0,678; dengan p= 0,000 (p<0,05). Kecerdasan emosional memberikan sumbangan efektif sebesar 46% terhadap komunikasi interpersonal.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN EFIKASI DIRI BERWIRAUSAHA PADA KELOMPOK MAHASISWA UNDIP YOUNG ENTREPRENEUR Rebina Bilqis Antoxida; Dian Ratna Sawitri
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28962

Abstract

Efikasi diri berwirausaha adalah keyakinan yang dimiliki individu bahwa ia mampu menjalankan peran dalam aktivitas wirausaha dengan berbagai risiko untuk mendapatkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan efikasi diri berwirausaha pada kelompok mahasiswa Undip Young Entrepreneur. Dukungan sosial pada penelitian ini merujuk pada perceived support yaitu segala bentuk bantuan dari orangtua yang dirasakan individu, sehingga membuat individu merasa diperhatikan, dicintai, dihargai, dan diandalkan. Dukungan yang paling dirasakan mahasiswa adalah guidance (bimbingan). Populasi penelitian ini adalah 285 mahasiswa wirausaha di Undip yang tergabung pada kelompok mahasiswa Undip Young Entrepreneur (UYE). Sampel sebanyak 155 mahasiswa diperoleh dengan convenience sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah Skala Dukungan Sosial Orangtua (45 aitem, α = 0,952 ) dan Skala Efikasi Diri Berwirausaha (40 aitem, α = 0,943). Uji korelasi Spearman’s Rhomenunjukkan nilai r= 0,507 dengan p = 0,000 (p< 0,05), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan efikasi diri berwirausaha pada kelompok mahasiswa Undip Young Entrepreneur. Laki-laki memiliki efikasi diri berwirausaha yang lebih tinggi daripada perempuan. 
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA GURU SLB C SE-KOTA SEMARANG Bernadeta Anggi Desiavi H.; Siswati Siswati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28952

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan problem focused coping pada guru SLB-C se-Kota Semarang. Problem focused coping merupakan upaya yang dilakukan oleh individu untuk menghadapi kondisi yang menekan atau stres dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Psychological capital adalah kapasitas positif yang dimiliki oleh individu untuk dapat mengembangkan diri, ditandai dengan adanya self efficacy, optimism, hope, dan resiliency. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 126 guru SLB C yang mengajar anak tunagrahita, dengan sampel 94 guru. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu Skala Psychological Capital (44 aitem dengan α=0,960) dan Skala problem Focused Coping (33 aitem dengan α=0,939). Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dengan problem focused coping pada guru SLB-C se-Kota Semarang (rxy=0,744; p<0,001). Semakin tinggi tingkat psychological capital yang dimiliki oleh guru SLB-C, maka akan semakin tinggi penggunaan problem focused coping, sebaliknya semakin rendah tingkat psychological capital yang dimiliki oleh guru SLB-C maka akan semakin rendah penggunaan problem focused coping. Psychological capital yang dimiliki oleh individu memberikan sumbangan efektif sebesar 55,4% terhadap penggunaan problem focused coping. 
PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA SEBAGAI PREDIKTOR INISIATIF PERTUMBUHAN DIRI PADA MAHASISWA GENERASI Z Novia Woro Palupi; Salma Salma
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28963

Abstract

Inisiatif pertumbuhan diri diperlukan oleh mahasiswa generasi Z yang sedang memasuki masa emerging adulthood pada era digital saat ini. Persepsi terhadap harapan orangtua diduga menjadi variabel yang dapat memprediksi inisiatif pertumbuhan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris peran persepsi harapan orangtua terhadap inisiatif pertumbuhan diri pada mahasiswa generasi Z. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang dengan populasi 673 mahasiswa dan jumlah sampel penelitian 233 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Inisiatif Pertumbuhan Diri (20 item valid,a = 0,880) dan Skala Persepsi terhadap Harapan Orangtua (24 item valid, a= 0,877). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi diterima (F(1) = 36,502; p< 0,001; R2= 0,136) dengan β = 0,369 (p = 0,001). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap harapan orangtua memiliki peran positif dalam memprediksi tingkat inisiatif pertumbuhan diri pada mahasiswa generasi Z. 
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL GURU DI SLB NEGERI SEMARANG Ganesha Aisyah Karaben; Erin Ratna Kustanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2020.28953

Abstract

Tuntutan kerja dan tanggungjawab yang berat pada guru sekolah luar biasa menyebabkan perilaku prososial guru menjadi rendah karena guru merasa stress dan tertekan. Perilaku prososial merujuk pada tindakan sukarela yang bertujuan untuk menolong atau memberikan keuntungan kepada seseorang ataupun kelompok, karena benar-benar bersimpati dengan orang yang ditolong. Perilaku prososial dipengaruhi oleh mood atau suasana hati, yang mana untuk mengelola suasana hati dibutuhkan strategi regulasi emosi. Regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengelola emosi yang berguna untuk memantau, menilai, dan mengubah respons dari emosi yang dialami untuk tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan perilaku prososial guru di SLB Negeri Semarang. Populasi penelitian ini yaitu guru di SLB Negeri Semarang dengan jumlah sampel penelitian 50 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Regulasi Emosi (26 aitem valid, α = 0,934) dan Skala Perilaku Prososial (35 aitem valid, α = 0,947). Hasil analisis non parametrik Spearman Rho menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dengan perilaku prososial dengan koefisien korelasi antar variabel sebesar 0,814, nilai signifikansi = 0,000 (p < 0,5). Semakin tinggi regulasi emosi maka semakin baik perilaku prososialnya dan semakin rendah regulasi emosi maka semakin rendah pula perilaku prososialnya. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Jurnal Empati: Volume 13, Nomor 1, Tahun 2024 (Februari 2024) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 6, Tahun 2023 (Desember 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 5, Tahun 2023 (Oktober 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 4, Tahun 2023 (Agustus 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 3, Tahun 2023 (Juni 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 2, Tahun 2023 (April 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 1, Tahun 2023 (Februari 2023) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 6, Tahun 2022 (Desember 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 5, Tahun 2022 (Oktober 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 4, Tahun 2022 (Agustus 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 3, Tahun 2022 (Juni 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 2, Tahun 2022 (April 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 1, Tahun 2022 (Februari 2022) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 5, Tahun 2021 (Oktober 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 6, Tahun 2021 (Desember 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 4, Tahun 2021 (Agustus 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 3, Tahun 2021 (Juni 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021 (April 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021 (Februari 2021) Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 06, Desember 2021 Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 05, Oktober 2021 Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 6, Tahun 2020 (Desember 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 5, Tahun 2020 (Oktober 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020 (Juni 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020 (April 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020 (Februari 2020) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019 (Oktober 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019) Jurnal Empati, Volume 9, Nomor 1, Februari 2020 Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019) Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 2, April 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 (Agustus 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018) Jurnal Empati, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 3, Agustus 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 2, April 2018 Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017) Vol 6, No 4 (2017): Oktober 2017 Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 (Juli 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 (April 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 (Agustus 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 (Oktober 2015) Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015 Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 (Agustus 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 (April 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015) Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014) Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014 Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 (Agustus 2014) Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014) Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 (Januari 2014) Vol 3, No 2 (2014): Empati Fak. Psikologi Vol 3, No 1 (2014): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 4 Tahun 2013 (Oktober 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 (Agustus 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 (April 2013) Vol 2, No 4 (2013): Empati Fak. Psikologi Vol 2, No 3 (2013): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012 (Oktober 2012) More Issue