cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Rekayasa Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 380 Documents
PEMANFAATAN SERAT BOTOL PLASTIK TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA PEMBUATAN PANEL BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN ELECTRIC ARC FURNACE SLAG (EAFS) SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR MEIDIANTO RUSMANSAH, YOGI; RISDIANTO, YOGIE
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik sendiri merupakan salah satu jenis anorganik yang mana tidak semua jenis ini dapat didaur ulang. Botol plastik bekas atau Polyetylene Terephtalate (PET) merupakan salah satu jenis plastik yang dapat didaur ulang dengan mudah. Dalam dunia konstruksi penggunaan bahan alternatif yang berasal dari limbah sudah mulai dilakukan termasuk untuk bahan tambah dalam pembuatan beton khususnya produk beton ringan seperti misalnya bata ringan, panel dinding dan lain-lain. Untuk bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambah untuk memperkuat lentur dalam pembuatan panel beton ringan, limbah botol plastik bekas harus diproses menjadi serat dengan cara dipotong dengan ukuran panjang 3 cm dan lebar 1-2 mm. Serat tersebut nantinya yang akan digunakan sebagai bahan tambahan untuk memperkuat kuat lentur pada panel beton ringan. Selain penggunaan botol plastik bekas yang digunakan sebagai serat, digunakan juga limbah dari peleburan baja atau biasa disebut Electric Arc Furnace Slag (EAFS) yang akan digunakan sebagai bahan substitusi agregat halus atau pasir mengingat pemanasan global juga semakin meningkat akhir-akhir ini maka diperlukan inovasi semacam ini untuk membuat beton lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh dari botol plastik jenis PET untuk kuat lentur dan EAFS sebagai substitusi pasir untuk memperkuat kuat tekan pada panel beton ringan. Pada penelitian ini akan melakukan experimental dengan menggunakan persentase EAFS 5% sebagai substitusi pasir dan variasi serat botol plastik 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8% dan 1% untuk kuat lentur pada panel beton ringan. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan memanfaatkan Electric Arc Furnace Slag (5%) dan serat botol plastik pada campuran beton ringan mampu memperbaiki kuat lentur sebesar 1,308 MPa pada variasi 0,6%. Kata Kunci: Beton Ringan, Beton Serat, EAFS, Botol Plastik PET, Kuat Tekan, Kuat Lentur
EFEKTIFITAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK SIDOARJO MENJADI AIR BENING NON-KONSUMSI MENGGUNAKAN INTEGRASI FLOCCULATION COAGULATION DAN CONSTRUCTED WETLAND PUSPA FEBRIYANTI, CYNTIA; TITIEK WINANTI, ELIZABETH
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik tulis memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Namun, industri batik juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Air limbah selama proses produksi batik merupakan senyawa yang tidak dapat terurai dan sulit untuk dihilangkan dengan pengolahan limbah konvensional, sehingga berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan apabila dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan efektifitas integrasi flocculation coagulation dengan natural koagulan Moringa oleifera seed powder (bubuk biji kelor) dan Horizontal Subsurface Flow Constructed Wetland menggunakan media pasir, kerikil, dan tanaman bambu air (FC-HSSFCW) dalam mengolah air limbah batik pada proses boiling secara ekonomis, efektif dan ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bubuk biji kelor dengan dosis 750 mg/l pada FC-HSSFCW dengan waktu retensi (HRT) 5 hari mampu menetralkan pH menjadi 7.33 dan menurunkan COD, TSS, dan minyak lemak yang masing-masing sebesar 89.3%; 98.1%; dan 92.1%. Air hasil pengolahan limbah batik belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh Permen LH RI No. 5 Tahun 2014 sehingga belum aman untuk dibuang ke lingkungan, namun air hasil olahan ini memenuhi persyaratan untuk dimanfaatkan sebagai air campuran beton. Penelitian lebih lanjut diperlukan dalam pengoptimalan hasil penggolahan menggunakan FC-HSSFCW, baik melalui perbaikan sistem dalam teknologi tersebut maupun dengan penambahan teknologi sebelum melalui teknologi integrasi. Kata Kunci: Limbah industri batik, flocculation coagulation, Moringa oleifera seeds powder, constructed wetlands, Equisetum hyemale.
DESAIN METODE GROUND ANCHOR TERHADAP PERGESERAN TANAH PROYEK APARTEMEN GRAND DHARMAHUSADA LAGOON (STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN GRAND DHARMAHUSADA LAGOON SURABAYA) SUN SAID, TAR; RISDIANTO, YOGIE
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Grand Dharmahusada Lagoon merupakan apartemen yang memiliki beberapa permasalahan terhadap kondisi tanah, sehingga dalam penerapan digunakan metode ground anchor sebagai penguat dinding penahan tanah dalam pembangunan basement apartemen. Pemasangan ground anchor sangat dibutuhkan karena dapat menahan gaya lateral tanah dari tekanan tanah aktif. Ground anchor sendiri memiliki beberapa komponen antara lain: head anchor, free length, bond length, strand, cement grout. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain Ground Anchor yang sesuai dalam menanggulangi permasalahan pergeseran bored pile yang di akibatkan oleh tekanan tanah proyek apartemen Grand Dharmahusada Lagoon. Oleh sebab itu di butuhkan data tanah yang lengkap agar bisa di gunakan sebagai dasaran dalam mendesain ground anchor. Hasil penelitian ini setiap bored pile berdiameter 1 meter dan memiliki tinggi 12 meter. Untuk ground anchor yang dipasang memiliki jarak 1 meter, dapat menahan gaya lateral sebesar 5,8 ton. Dalam perencanaan didapat diameter grouting pada setiap anchor 0,3 meter dan panjang grouting pada setiap anchor sepanjang 13 meter, sedangkan jumlah strand pada setiap anchor terdiri dari 15 strand berdiameter 0,5 inc (1,27 cm/strand). Kata Kunci: Ground Anchor, Pergeseran, Tanah. Abstract Grand Dharmahusada Lagoon is an apartment that has a number of problems with soil conditions, so that the ground anchor method is used as a reinforcement for ground retaining walls in apartment basement development. Ground anchor installation is needed because it can withstand lateral ground forces from active soil pressure. Ground anchors have several components, including: anchor head, free length, bond length, strand, cement grout. The purpose of this study was to obtain a suitable Ground Anchor design in overcoming the problem of bored pile shifts caused by the ground pressure of the Grand Dharmahusada Lagoon apartment project. Therefor complete ground data is needed so that it can be used as a basis for designing ground anchor. The results of this study each bored pile 1 meter in diameter and 12 meters high. For a ground anchor that has a distance of 1 meter, it can withstand a lateral force of 5.8 tons. In planning, the diameter of grouting at each anchor is 0.3 meters and the length of grouting at each anchor is 13 meters, while the number of strands at each anchor consist of 15 strands with a diameter of 0.5 inc (1.27 cm / strand). Keywords: Ground Anchor, Shift, Land.
PENGARUH VARIASI TEBAL (B) BALOK PADA KUAT LENTUR BALOK BAMBU PETUNG LAMINASI HUDIPRASETIA GHOZALI, ALIF; SABARIMAN, BAMBANG
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bambu laminasi merupakan produk yang terbuat dari bilah-bilah bambu dengan ketebaln antara 4mm-6mm yang direkatkan dengan menggunakan lem/polimer tertentu kemudian di press dengan sistem kempa dingin. Bilah bambu tersebut dapat di susun dengan panjang dan ketebalan tertentu , dan juga dapat di bentuk dengan model tertentu , baik benjadi lembaran , balok atau kolom. Bambu yang berumur 2 sampai dengan 3 tahun adalah bambu yang siap untu di panen, hal ini sangat membantu mengatasi masalah kebutuhan kayu dengan kualitas tinggi namun dengan waktu yang relatif lebih singkat dari kayu struktural konvensional lainnya yg memiliki waktu panen yang relative lebih lama, Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi tebal (b) balok pada kuat lentur bambu petung laminasi serta kekakuan batang pada setiap variasi tebal (b) balok bambu petung laminasi dengan dimensi bilah berukuran sama yaitu 5mmx20mm. Metode penelitian ini menggunakan Metode uji lentur two point loading. Variasi tebal (b) balok bambu petung yang digunakan yaitu 70mmx120mm, 80mmx120mm. Hasil penelitian menunjukan dengan adanya penambahan variasi tinggi berpengaruh baik dalam hal beban maksimum semakin adanya penambahan variasi tebal (b) semakin tinggi pula beban maksimum, apabila diteliti pada kuat lentur menunjukkan variasi dimensi 80mmx120mm merupakan rasio tinggi paling efektif yaitu sebesar 34,07 MPa dan untuk kekakuan batang pada variasi tinggi 80mmx120mm paling rendah angka kekakuannya sehingga semakin rendah angka kekakuan semakin lentur batang tersebut, serta memenuhi syarat pada kondisi layan dan lendutan ijin berdasarkan SNI-PKKI-2002. Kata kunci: Bambu, kuat lentur, laminasi
PEMANFAATAN LIMBAH KARBIT SEBAGAI BAHAN PENGGANTI (SUBSTITUSI) SEMEN PADA PEMBUATAN BETON RINGAN SELULER (CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE) AKIRA ULTANN, FAVIAN; RISDIANTO, YOGIE
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan beton ringan pada penerapan elemen non-struktural khususnya terhadap pemilihan bahan pengisi bangunan berupa panel dinding, memberikan alternatif berupa bahan bangunan rendah biaya (low cost). Inovasi ini diterapkan pada produk beton ringan untuk meningkatkan kelemahan beton non-struktural dalam bentuk biaya yang lebih rendah dikarenakan kecepatan pengerjaan lebih cepat, lebih tahan terhadap suhu, berat volume (density) nya lebih ringan, dan mudah dikerjakan (easy of handling). Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah karbit pada pembuatan beton ringan agar dapat menggantikan sebagian semen terhadap kuat tekan dan kuat lentur pada benda uji kubus, panel, dan balok. Substitusi limbah las karbit ini memiliki variasi sebesar 0%, 1%, 2%, 3% dan 4% terhadap berat benda uji. Hasil penelitian dari penambahan substitusi limbah las karbit variasi tersebut diperoleh bahwa kuat tekan beton meningkat pada variasi 2% sebesar 3.21 MPa dengan berat volume tertinggi 0.83 gr/cm3 dan resapan air terendah 19.01% pada variasi 2%, semua benda uji pada umur 28 hari. Kuat lentur diperoleh variasi tertinggi pada 2% sebesar 1.21 MPa dan berat jenis 0.83 gr/cm3 pada umur 28 hari.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN BETON RINGAN SELULER (CLC) DWI PAMUNGKAS, MIRZHA; RISDIANTO, YOGIE
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik saat ini merupakan bagian kehidupan sehari-hari manusia. Dalam dua dasarwarsa terakhir, kemasan plastik telah merebut pasar kemasan dunia, menggantikan kemasan kaleng dan gelas. Kemasan plastik sudah mendominasi industry makanan di Indonesia dan kemasan luwes (fleksibel) menempatiporsi 80%. Jumlah plastik yang digunakan untuk mengemas, menyimpan dan membungkus makanan mencapai 53%. Penelitian dengan menggunakan limbah plastik sebagai bahan pembuatan beton telah dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan limbah plastik yang sulit terurai, dan berbahaya bagi lingkungan jika jumlahnya terus bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan limbah botol plastik dan juga mengetahui sifat mekanis dari beton ringan seluler setelah penambahan serat botol plastik. Pengaruh terhadap sifat mekaniknya berupa kuat tekan yang lebih besar untuk penambahan 0.3% serat botol plastik dibandingkan dengan tanpa serat berikut ini nilai untuk penambahan 0.3% serat didapat 5.31 MPa dan tanpa serat atau 0.0% didapat 4.24 MPa pada umur 28 hari. Kuat lentur balok dan kuat lentur panel pada penambahan 0.5% serat botol plastik terjadi kuat lentur optimal yaitu 2.89 MPa pada balok dan 0.492 MPa pada panel umur 28 hari dan tanpa serat 1.59 MPa lentur balok dan 0.228 MPa lentur panel pada umur 28 hari. Kuat lentur meningkat seiring dengan penambahan optimal 0.5% serat botol plastik, tetapi jika lebih dari 0.5% serat terjadi penurunan kuat lentur beton ringan khususnyanya pada 0.7% serat.
ANALISIS PENYUSUNAN KELAS JALAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PUPR (NO. 05/PRT/M/2018) DAN PEMETAAN KELAS JALAN (MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS) PADA JALAN PROVINSI DI WILAYAH KABUPATEN MOJOKERTO HABIL SARIMUN PUTRA, MUHAMMAD; RISDIANTO, YOGIE
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah - daerah di Jawa Timur khususnya Kabupaten Mojokerto, seiring berkembangnya jaman mengalami peningkatan pada sisi pertumbuhan perekonomian serta infrastruktur jalan raya, dampak dari peningkatan tersebut yakni juga semakin meningkatnya volume lalu lintas serta muatan (tonase) kendaraan pada beberapa ruas jalan terlebih pada ruas jalan Provinsi di Kabupaten Mojokerto. Analisis Kelas Jalan merupakan analisis yang bertujuan untuk pengelompokan atau mengklasifikasi suatu ruas jalan dengan penentuan klasifikasinya berdasarkan fungsi dan intensitas lalu lintas serta daya dukung menerima muatan sumbu terberat dan dimensi kendaraan bermotor. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu, Tahap survey, Pengumpulan data (Data Primer dan Data Sekunder), Pengolahan data, Pembuatan peta kelas jalan menggunakan ArcGIS dan Integrasi peta kelas jalan kedalam peta digital existing (Google Maps). Lokasi yang digunakan untuk penelitian atau analisis penyusunan kelas jalan ini dilakukan pada tiga ruas Jalan Provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Hasil dari analisis tersebut yakni, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 05/PRT/M/2018 pada tiga ruas Jalan Provinsi tersebut direkomendasikan masuk pada kategori Kelas Jalan III. Ruas Jalan Provinsi tersebut sudah dilakukan proses untuk menjadikan peta kelas jalan sebagai peta digital, serta dapat diintegrasikan ke dalam Peta Digital Existing (Google Maps).
PENGARUH SUBSTITUSI LIMBAH MARMER TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DRY GEOPOLYMER MORTAR DENGAN METODE WET MIXING BERBAHAN DASAR ABU TERBANG DAN NAOH 10 M PUTRA SALDI, DISTI
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia kontruksi sangat berpengaruh pada kebutuhan bahan bangunannya. Hal ini memicu banyaknya penggunaan material bahan bangunan yang tidak ramah lingkungan. Seperti contoh tingginya kebutuhan semen sehingga produksi semen secara terus?menerus memberikan dampak negatif besar terhadap kerusakan lingkungan. Selain itu maraknya limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu bara dan pengolahan batuan marmer untuk keperluan interior juga menimbulkan berbagai masalah untuk menanggulangi permasalahan diatas maka alternatif yang digunakan adalah dengan geopolymerisasi yaitu penggatian semen dengan substitusi limbah marmer terhadap limbah hasil pembakaran batu bara yang disebut dengan abu terbang atau fly ash dengan metode wet mixing. Pada penelitian akan dilakukan eksperimen yaitu pengaruh substitusi limbah marmer dengan abu terbang terhadap nilai kuat tekan pada pembuatan dry geopolymer mortar berbahan dasar abu terbang, kapur, limbah marmer dan NaOH 10 Molar. Penelitian ini didapatkan 7 variasi mix design pembuatan dry geopolymer mortar pada masing masing perbandingan komposisi substitusi limbah marmer terhadap fly ash yaitu MDK (kontrol) dengan komposisi mortar OPC, Mix 1 dengan tanpa komposisi limbah marmer, Mix 2 dengan komposisi limbah marmer sebanyak 0,041 gram, Mix 3 dengan komposisi limbah marmer sebanyak 0,082 gram, Mix 4 dengan komposisi limbah marmer sebanyak 0,123 gram, Mix 5 dengan komposisi limbah marmer sebanyak 0,164 gram, dan Mix 6 dengan komposisi limbah marmer sebanyak 0,205 gram. Mortar geopolymer ini menggunakan cairan aktivator campuran antara kapur dan NaOH perbandingan keduanya yaitu 0,10 dan 0,08 dan dengan molaritas NaOH 10 Molar. Benda uji akan dirawat pada suhu ruangan temperatur normal untuk diuji kuat tekannya. Hasil pengujian kuat tekan dry geopolymer mortar pada komposisi substitusi limbah marmer terhadap fly ash yang optimum dengan metode wet mixing berbahan dasar abu terbang dan NaOH 10 Molar di tinjau kuat tekan yang tertinggi sebesar 13,09 MPa diumur 28 hari pada campuran limbah marmer 10%.
PEMANFAATAN PASIR SEDIMEN SUNGAI PORONG SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN GENTENG BETON DITINJAU DARI KEKUATAN LENTUR DAN RESAPAN AIR ARIEF BUDIMAN, ANDITYA
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan material pasir sedimen masih belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat yang bermukim di dekat aliran sungai. Inovasi material yang tidak digunakan atau masih kurang untuk dimanfaatkan masih terlihat banyak sekali, contohnya pasir sedimen untuk bahan bangunan seperti spesi untuk bangunan rumah. Hasil endapan pasir sungai tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi penutup atap yaitu genteng beton dengan kualitas yang memenuhi persyaratan SNI 0096 : 2007 tentang genteng beton. Beberapa syarat mutu yang dapat dipenuhi yaitu kuat lentur dan penyerapan air. Hubungan pengujian kuat lentur dan penyerapan air ditemukan hasil optimum dari kedua grafik pengujian tersebut yaitu antara prosentase 4% dan 5%, karena di prosentase tersebut kuat lentur dari 4% yaitu yang maksimum dari prosentase lainnya dan prosentase dari penyerapan air menurun di prosentase 4%, Prosentase yang masih dapat diterima dari hubungan kuat lentur dan penyerapan air yaitu dari kontrol, 3% dan 4%. Hal ini karena pasir sedimen memiliki karakteristik yang kecil daripada pasir lainnya untuk mengisi pori-pori genteng beton, sehingga kekuatan lentur meningkat dan penyerapan air yang sedikit.
PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN GENTENG BETON DITINJAU DARI KEKUATAN LENTUR DAN RESAPAN AIR ARDI KUSUMA, HENDRA
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir lumpur panas dilokasi pengeboran PT. Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo menghasilkan volume lumpur yang sangat besar. Lumpur tersebut menggenangi areal persawahan, pemukiman dan kawasan industri yang sampai saat ini semburan tersebut belum berhenti. Semburan lumpur yang menggenang tersebut, belum banyak dimanfaatkan. Lumpur lapindo mengandung oksida silika 55,4 %, alumina 16,1 % dan besi 8,9 % dengan komposisi tersebut kemungkinan lumpur lapindo dapat dibuat genteng beton. Genteng merupakan penutup konstruksi rangka atap suatu bangunan. Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup konstruksi rangka atap bangunan. Dahulu genteng berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai kering. Fungsi utama genteng adalah untuk menahan panas cahaya matahari dan curahan air hujan.Genteng beton tidak memerlukan proses pembakaran seperti halnya pada genteng keramik, dikarenakan adanya kandungan semen yang sifatnya mengeras bila bereaksi dengan air. Mengacu pada penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa semen merupakan bagian penting pada proses pembuatan genteng beton. Lumpur lapindo akan dimanfaatkan sebagai bahan pengisi untuk kekuatan mutu genteng beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lumpur lapindo pada campuran genteng beton terhadap sifat dari genteng beton yang sesuai SNI 0096:2007, meliputi: Kekuatan lentur dan Penyerapan air.Hasil pengujian kekuatan lentur memiliki hasil yang terendah dengan variabel kontrol sebesar 1984,0 N, sedangkan hasil yang tertinggi dengan variabel 6% sebesar 2579,2 N. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pengujian kekuatan lentur pada variabel 6% memiliki hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan variabel kontrol. Hal itu karena penambahan variabel bahan pengisi lumpur lapindo saling mengikat sehingga genteng beton tidak mudah dipatahkan.Hasil pengujian penyerapan air menunjukkan penyerapan air tertinggi dengan variabel kontrol sebesar 6,44%, sedangkan hasil dari penyerapan air yang terendah dengan variabel 7% sebesar 5,97%. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pengujian penyerapan air pada variabel 7% memiliki hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan variabel kontrol. Hal itu karena penambahan variabel bahan pengisi lumpur lapindo saling mengisi pori-pori pada campuran genteng beton sehingga rongga terisi dan tertutup. Berdasarkan hasil semua pengujian bahwa semua pengujian telah sesuai dengan persyaratan SNI 0096:2007.

Page 3 of 38 | Total Record : 380