cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Swara Bhumi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 509 Documents
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS LITERASI GEOGRAFI PADA KD 3.6 KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA UNTUK KELAS XI SMA ZAHROTUL MAGHFIROH, ALVIE; SRI UTAMI, WIWIK
Swara Bhumi Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud melakukan penelitian mengenai rendahnya faktor yang mempengaruhi literasi salah satunya adalah kekurangan bahan ajar yang beredar di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Literasi Geografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Kelayakan LKPD 2) Respon peserta didik terhadap LKPD 3) Keefektifan pengembangan LKPD berbasis literasi geografi pada KD 3.6 Keragaman Budaya Indonesia untuk kelas XI SMA ditinjau dari hasil belajar yang didukung menggunakan soal dengan indikator keterampilan berfikir kreatif. Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan Research and Develompment (R&D) yang mengacu pada model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 1 Badegan Kabupaten Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) LKPD berbasis Literasi Geografi layak digunakan sebagai bahan ajar pada Kompetensi Dasar Keragaman Budaya Indonesia dengan penilaian dari ahli materi sebesar 79,16% dan penilaian oleh ahli bahan ajar sebesar 82,5%. Penilaian perangkat pembelajaran oleh ahli pembelajaran atau guru geografi sebesar 89,28%. 2) Respon peserta didik di kelas eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Literasi Geografi sebagain besar memberikan respon yang baik pada tiap kriteria. Penilaian pada kriteria kebahasaan sebesar 88,50%, kriteria tampilan 79,25%, kriteria isi LKPD 79%, kriteria manfaat LKPD sebesar 78,16% yang seluruh penilaannya termasuk dalam kategori layak. 3) Hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis menggunakan uji independent T test. Probabilitas signifikansi sebesar p = 0.024 < ? = 0.05 yang dapat diartikan ada perbedaan rata ? rata nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu pada kelas eksperimen sebesar 81,56 dan kelas kontrol sebesar77,25. Kata Kunci: ADDIE, Kelayakan, Hasil Belajar, Respon, LKPD Berbasis Literasi Geografi
STUDI HIDROKIMIA AIR TANAH DANGKAL DI DESA JIMBARAN WETAN KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO LEWI EVINTIA, TITA; HARIYANTO, BAMBANG
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDesa Jimbaran Wetan merupakan salah satu desa di Kecamatan Wonoayu. Letak Desa Jimbaran Wetan 30 km dari laut. Kondisi air tanah dangkal di Desa Jimbaran Wetan berdasarkan studi awal memiliki sebaran daya hantar berkisar pada angka terendah sebesar 324 ?mhos/cm dan tertinggi 2.401 ?mhos/cm. Kemampuan air yang semakin besar untuk menghantarkan listrik maka semakin menunjukkan banyaknya garam ? garam yang terkandung di dalam air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui1) tipe kimia air tanah dangkal 2) penyebab keasinan air tanah dangkal di Desa Jimbaran Wetan Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi seluruh sumur di Desa Jimbaran Wetan. Teknik pengambilan sampel menggunakan grid sehingga didapat sembilan sampel. Teknik pengumpulan data dengan cara pengukuran untuk memperoleh hasil daya hantar listrik, observasi, dan uji laboraturium. Analisis data menggunakan metode diagram trilinier piper untuk menganalisis fasies kimia air tanah dangkal serta penyebab keasinan air tanah dangkal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ada tiga jenis tipe kimia air tanah di Desa Jimbaran Wetan yaitu tipe NaCl, tipe CaHCO3 dan tipe campuran. Persebaran tipe kimia air tanah lebih besar ke arah Timur dengan tipe NaCl. Semakin ke selatan maka air akan bersifat tawar karena telah terjadi pencucian senyawa Na. Tipe air tanah dangkal dapat dipengaruhi oleh jenis batuan akuifer serta perubahan fasies air tanah dangkal. 2) Natrium Klorida menjadi ciri khas dari air tanah dasar laut dan dalam. Tipe CaHCO3 dengan sifat air lebih tawar disebabkan karena terjadinya pencucian Natrium Klorida yang lebih intensif. Air tanah dangkal tidak bisa digunakan untuk konsumsi karena kandungan Kalsium, Natrium, Magnesium, Klorida dan Sulfat yang melebihi batas yang ditentukan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010.Kata Kunci : air tanah dangkal, hidrokimia, diagram trilinier pipe
ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI PADA ALIRAN SUNGAI KALI SURABAYA VIONA GHAISANI AUFAR, DEMA; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKali Surabaya adalah salah satu sungai yang mengalir di Kota Surabaya yang menerima limbah, baik limbah industri, pertanian maupun domestik, yang banyak diterima dari inlet sungai. Perkembangan industri dan pemukiman di sepanjang aliran sungai Kali Surabaya telah mempengaruhi kualitas air sungai. Penurunan kualitas air ditandai dengan perubahan warna air dan bau padahal sebagian masyarakat di pinggiran sungai masih memanfaatkan air sungai Kali Surabaya untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) Status kualitas air sungai Kali Surabaya dengan hasil uji laboratorium yang ditinjau dari parameter fisika dan kimia anorganik 2) Mengetahui tingkat potensi pencemaran yang mendominasi pada aliran sungai Kali Surabaya dengan menggunakan parameter fisika yakni temperatur, dan Total Solid Suspenden (TSS) dan parameter kimia anorganik yakni Dissolved Oxygen (DO), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), pH.Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini berlokasi di bagian inlet Kali Surabaya yang berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik hingga outlet Kali Surabaya yang berbatasan dengan Kali Mas di pintu air Jagir. Populasi penelitian ini berdasarkan pembagian wilayah administratif yang dilalui Kali Surabaya. Teknik pengumpulan data dengan cara pengukuran untuk memperoleh tujuh lokasi sampel air Kali Surabaya, observasi, dan uji laboraturium. Analisis data menggunakan analisis laboraturium di Balai Riset dan Standarisasi Industrialisasi (BARISTAND) Kota Surabaya dengan baku mutu air sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Potensi pencemaran air Kali Surabaya untuk parameter DO dan BOD di semua titik pengambilan sampel telah melebihi baku mutu yang telah ditentukan. Nilai konsentrasi BOD terendah sebesar 4 Mg/L, sedangkan nilai BOD tertinggi sebesar 8,66 Mg/L. 2) Peningkatan kandungan BOD yang tinggi diduga karena sepanjang aliran sungai yang dimulai dari inlet hingga outlet banyak menerima limbah buangan industri maupun organik. Kualitas air pada kondisi alamiah perlu dijaga dan diperlukan strategi pengendalian pencemaran air yang difokuskan kepada peningkatan peran masyarakat maupun pelaku industri dalam upaya pengendalian pencemaran air.Kata kunci : Potensi Pencemaran, Kualitas Air, Pengendalian Pencemaran, Kali Surabaya
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR RUMAH SEHAT DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARU KECAMATAN WARU KABUPATEN SIDOARJO Ian Prasetya, Nova; , KUSPRIYANTO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Sidoarjo menempati peringkat tiga terbanyak berdasarkan jumlah penderita tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 dan pencapaian penemuan dan pengobatan tuberkulosis masih rendah yaitu 45%. Salah satu unit pelayanan kesehatan yang memiliki insiden tinggi adalah wilayah kerja Puskesmas Waru. Wilayah kerja Puskesmas Waru memiliki pencapaian penemuan dan pengobatan tuberkulosis terendah peringkat satu dari lima unit pelayanan kesehatan yang menduduki jumlah insiden terbanyak di Kabupaten Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, rumah sehat, dan PHBS terhadap kejadian tuberkulosis paru 2) variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis paru 3) pola persebaran penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Waru.Jenis penelitian ini adalah survei menggunakan metode case control dengan teknik analisis uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Responden untuk penelitian ini ditentukan dengan subyek kasus sebanyak 51 orang pasien positif menderita tuberkulosis paru dan subyek kontrol sebanyak 51 orang yang tidak menderita tuberkulosis paru dengan matching 2 km dari Puskesmas Waru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji chi-square dan uji regresi logistik berganda.Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi-square variabel yang berpengaruh adalah umur dengan sig. umur p < ?, p = (0,027 < 0,05) dan tingkat pendidikan dengan sig. pendidikan p < ?, p = (0,000 < 0,05) . Variabel yang paling berpengaruh adalah tingkat pendidikan (p sig. = 0,001) dengan nilai Odd Ratio (OR) sebesar 0,115 yang artinya responden dengan pendidikan dasar mempunyai risiko atau kemungkinan tidak terkena penyakit tuberkulosis sebesar 0,115 kali dibandingkan dengan responden dengan pendidikan menengah atas, dengan kata lain responden dengan pendidikan menengah atas memiliki kemungkinan tidak terkena penyakit tuberkulosis sebesar 1/0,115 = 8,7 kali dibandingkan responden dengan pendidikan dasar. Pola persebaran penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Waru termasuk pola acak.Kata Kunci: Tuberkulosis, Rumah Sehat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Case Control
TINGKAT KUALITAS LAHAN PERTANIAN SEBAGAI KAWASAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (KP2B) DI KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR RAKHMA WATI, WIDIA; HARI PURNOMO, NUGROHO
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPertanian merupakan sumber pekerjaan utama yang ada di Indonesia. Tanah pertanian yang subur karena terletak di iklim tropis. Lahan yang seharusnya dijadikan lahan pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan Negara, banyak beralih fungsi menjadi kawasan industri dengan berdirinya pabrik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Sidoarjo dan menganalisis hasil KP2B dalam sudut pandang geografis.Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sidoarjo. Populasi pada penelitian ini adalah luas lahan pertanian yang mampu menghasilkan produksi tanaman pangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data dari instansi pemerintah Kabupaten Sidoarjo, jurnal, hasil penelitian, dan sebagainya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan skoring dari lahan pertanian pangan berkelanjutan dan lahan cadangan pertanian berkelanjutan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan belas kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang termasuk Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) dengan kriteria tinggi ada tiga kecamatan, dua belas kecamatan masuk dalam kriteria sedang, dan tiga kecamatan masuk dalam kriteria rendah. Kecamatan dengan kategori tinggi sebagai Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yaitu Kecamatan Krembung sebesar 6,1%, Kecamatan Wonoayu sebesar 6,1%, dan Kecamatan Taman sebesar 5,8%. Kecamatan yang termasuk dalam kategori sedang adalah Kecamatan Sidoarjo, Candi, Porong, Jabon, Krian, Balongbendo, Tarik, Prambon, Waru, Gedangan, Sedati, dan Sukodono dengan tingkat presentase 5,3 % - 5,6%. Kecamatan yang termasuk dalam kategori KP2B rendah adalah Kecamatan Buduran, Tulangan, dan Tanggulangin dengan presentase sebesar 5,0% - 5,3% .Kata Kunci: Pertanian berkelanjutan, Lahan Pertanian, KP2B
DAMPAK PERPINDAHAN DAN PEMISAHAN LOKASI PASAR WAGE TERHADAP PENDAPATAN DAN RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN NGANJUK AMALIA ROHMA, DESTRIANA; SIGIT WIDODO, BAMBANG
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi, lembaga ini berfungsi sebagai penggerak perekonomian daerah. Pemerintah kabupaten Nganjuk mengambil kebijakan dalam mengoptimalkan fungsi pasar dengan merelokasi Pasar Wage. Kebijakan yang diambil pemerintah daerah ternyata menimbulkan berbagai dampak. Hasil pra survei menyatakan bahwa sepuluh pedagang pasar mengalami penurunan pendapatan, setiap hari harus membayar karcis dan membayar pajak ijin tinggal setiap tahunnya yang dihitung dari luas masing-masing ruko milik pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Perbedaan pendapatan pedagang (sayur, pakaian, daging, pracangan, ayam, gerabah, kuliner, dan lain-lain) sebelum dan sesudah perpindahan lokasi Pasar Wage di Kabupaten Nganjuk 2) Perbedaan retribusi pasar sebelum dan sesudah perpindahan lokasi Pasar Wage di Kabupaten Nganjuk.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Pasar Wage Baru Kelurahan Kartoharjo Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 92 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pendapatan rata-rata antara kelompok pedagang digunakannya Uji T sampel berpasangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ada perbedaan pendapatan pedagang sebelum dan sesudah perpindahan lokasi Pasar Wage, dengan nilai p = 0,000 untuk pedagang (sayur, pakaian, daging, pracangan, ayam, gerabah, kuliner, dan lain-lain) 2) Tidak terdapat perbedaan retribusi pasar sebelum dan sesudah perpindahan lokasi Pasar Wage dengan nilai p = 0,706.Kata Kunci: Relokasi Pasar, Perbedaan pendapatan, Pedagang, dan Restribusi Pasar
PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA MATERI TATA SURYA MATA KULIAH KOSMOGRAFI KUSUMA, ROY; PERDANA PRASETYA, SUKMA
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak :Salah satu permasalahan dalam perkuliahan di jurusan pendidikan geografi adalah kurangnya inovasi dalam penerapan media pembelajaran. Selama ini penerapan media pembelajaran pada materi tata surya kurang inovatif karena dosen terbatas pada penggunaan media powerpoint dan disertai dengan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengembangkan media diorama yang menggambarkan keadaan tata surya yang layak digunakan dan 2). Mengetahui respon mahasiswa sebagai calon pengguna media terhadap media yang telah dikembangkan.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan Four-D atau R&D oleh Thiagarajan dkk yang terdiri dari beberapa tahap yaitu 1. Pendefinisian (define), 2. Perancangan (design), 3. Pengembangan (develop), dan 4. Penyebaran (disseminate). Teknik pengumpulan data dengan metode angket respon mahasiswa yang melibatkan 45 mahasiswa kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan skoring oleh Likert.Hasil penelitian menunjukkan bahwa media diorama pada materi tata surya mata kuliah kosmografi layak digunakan karena telah melalui tahap revisi dan validasi oleh ahli media dan ahli materi dengan perolehan 83,1%. Respon mahasiswa sebagai calon pengguna memperoleh persentase sebesar 86,4%. Menurut liker persentase antara 80,01-100% maka media tersebut dikategorikan sebagai media yang ?Sangat Layak? dan ?Sangat Menarik?. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media diorama materi tata surya mata kuliah kosmografi layak digunakan pada perkuliahan kosmografi di Jurusan S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya.Kata kunci : Penelitian Pengembangan, Media 3D, Kosmografi, Tata Surya
DAMPAK PERUBAHAN PEKERJAAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PEKERJA PABRIK SARUNG TANGAN DI KECAMATAN NGANJUK KABUPATEN NGANJUK LINDA PUTRI, DEVI; , SULISTINAH
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerindustrian Indonesia banyak berkembang di daerah pedesaan. Salah satunya adalah di wilayah KecamatanNganjuk Kabupaten Nganjuk yang bergerak di bidang industri sarung tangan yaitu PT Mitra Saruta Indonesia.Keberadaan industri menjadi salah satu faktor penyebab perubahan kondisi masyarakat terutama kondisi sosial danekonomi. Perubahan Kondisi sosial yang muncul antara lain yaitu perubahan sikap dan hubungan sosial yang ada didalam masyarakat. Perubahan ekonomi yang terjadi yaitu perubahan pendapatan, pemenuhan kebutuhan, danpendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari perubahan pekerjaan terhadap kondisisosial ekonomi pekerja pabrik sarung tangan.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yangdipilih adalah penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini berada di Desa Kebangayu Kecamatan Nganjuk KabupatenNganjuk dengan subyek penelitian karyawan pabrik. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi,serta wawancara. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perubahan pekerjaan dari buruh tani menjadi pekerja pabrik sarungtangan memiliki dampak yang besar dan positif bagi masyarakat yakni hubungan sosial yang masih terjalin denganbaik, meningkatnya perekonomian masyarakat, pemenuhan kebutuhan keluarga menjadi tercukupi karena memilikipendapatan pasti, pendidikan anak semakin diperhatikan dan mengalami peningkatan.Kata kunci: perubahan pekerjaan, sosial ekonomi
STUDI HIDROKIMIA AIR TANAH DANGKAL DI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN NAJIH, ABDULLAH; HARIYANTO, BAMBANG
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKecamatan Deket merupakan salah satu Kecamatan di wilayah Kabupaten Lamongan yang kenampakan permukaannya merupakan dataran rendah namun sebenarnya merupakan suatu depresi (cekungan). Kondisi air tanah dangkal di wilayah ini berdasarkan pra survei daya hantar listrik ditemukan angka terendah sebesar 1751 ?S/cm dan angka tertinggi sebesar 5842 ?S/cm yang mana angka tersebut dikategorikan sebagai air yang berasa payau hingga berasa asin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Distribusi kelas air tanah dangkal di Kecamatan Deket, 2). Penyebab air tanah dangkal di Kecamatan Deket berasa payau hingga berasa asin.Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan objek penelitian sumber air tanah dangkal. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi, observasi, dan pengukuran. Teknik analisis data dengan menggunakan metode deksriptif kuantitatif dan metode komparasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh sumur air tanah dangkal yang ada di wilayah Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan dengan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, Penggunaan rumus perbandingan konsentrasi Revelle, dan Analisa Fasies Hidrokimia dengan Diagram Trilinier Piper untuk mengetahui distribusi air tanah dan penyebab air tanah dangkal di Kecamatan Deket berasa payau hingga berasa asin.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Persebaran air payau dan air asin di wilayah Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan dibagi menjadi dua bagian yakni wilayah air payau dan wilayah air asin. Wilayah air payau terletak di bagian timur dalam wilayah Kecamatan Deket sedangkan air asin terletak di bagian barat dalam wilayah Kecamatan Deket, 2). Tipe kimia air tanah di Kecamatan Deket yaitu tipe NaCl dikarenakan fasiesnya mayoritas NaCl maka air tanah yang ada di daerah penelitian karena intrusi. Tipe NaCl sebagai indikator intrusi karena komposidianya bersesuaian dengan komposisi air laut.Kata Kunci: Airtanah, Tipe Kimia Airtanah, Airtanah Asin.
KAJIAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG KELUD PADA KAWASAN RAWAN BENCANA (KRB) II DI DESA KEBONREJO KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI Irma Nadia Islamey, Jade; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakGunung Kelud merupakan gunung api aktif yang ada di Jawa Timur. Desa Kebonrejo merupakan salah satu desa yang berada pada daerah rawan bencana letusan Gunung Kelud, karena selain kondisi geografisnya yang berada pada radius 5 km juga salah satu desa penyangga bencana di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II gunung Kelud. Kesiapsiagaan dianggap perlu untuk menguruangi resiko bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Tingkat kesiapsiagaan masayarakat dalam menghadapi bencana letusan Gunung Kelud. 2) Upaya masyarakat dalam tanggap darurat ketika terjadi bencana letusan Gunung Kelud. 3) Sistem peringatan dini yang diterapkan masyarakat dalam menghadapi bencana letusan Gunung Kelud.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket dan studi dokumentasi. Penentuan responden menggunkan teknik random sampling dengan jumlah responden 100 responden yaitu masyarakat yang tinggal di Desa Kebonrejo.Pengukuran tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana letusan Gunung Kelud meliputi pengetahuan masyarakat, kebijakan yang ditetapkan, rencana tanggap darurat yang akan dilakukan, sistem peringatan dini seperti apa yang diterapkan masyarkat, bagaimana mobilisasi sumberdaya yang ada. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan skoring.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kesiapsiagaan masyarakat dalam kategori tinggi, namun dalam beberapa aspek berada pada kategori rendah yaitu aspek rencana tanggap darurat dan sistem peringatan dini. 2) Aspek rencana tanggap darurat masyrakat belum adanya petunjuk arah evakuasi hanya mengandalkan pengalaman yang biasanya mereka lakukan. 3) Aspek sistem peringtan dini hanya menggunakan cara tradisional seperti speaker dan kentongan juga kurang terkondisikannya masyarakat saat terjadi bencana letusan gunung Kelud.Kata Kunci : kawasan rawan bencana, kesiapsiagaan, letusan gunung

Page 2 of 51 | Total Record : 509