cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
LenteraBio
ISSN : 22523979     EISSN : 26857871     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)" : 15 Documents clear
AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR FUSARIUM OXYSPORUM Putri, Devi Ratna; Asri, Mahanani Tri; Ratnasari, Evie
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fusarium oxysporum merupakan fungi penganggu tanaman yang merugikan karena menyebabkan penyakit layu pada tanaman. Tanaman pare (Momordica charantia) dapat digunakan sebagai fungisida karena mengandung alkaloid dan saponin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak buah pare (Momordica charantia) dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum dan mengetahui konsentrasi ekstrak buah pare yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak buah pare (60%, 70%, 80%, 90%, 100%, dan kontrol positif dithane M-45) dengan 4 ulangan. Parameter yang diukur berupa diameter zona bening disekitar kertas cakram, data dianalisis dengan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah pare dapat menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum. Konsentrasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum adalah konsentrasi 90% dengan rata-rata diameter zona bening sebesar 4,25±0,95 mm yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif dithane M-45.
POTENSI EKSTRAK LICHEN PARMELIA SULCATA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI XANTHOMONAS CAMPESTRIS PADA TANAMAN KUBIS Pranadita, Kharisma Alfia; Yuliani, Yuliani
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lichen merupakan salah satu organisme yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pestisida hayati. Salah satu jenis lichen yang sering dijumpai di Indonesia ialah lichen P. sulcata. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekstrak lichen P. sulcata dan untuk menentukan konsentrasi optimal ekstrak lichen P. sulcata dalam menghambat pertumbuhan bakteri X. campestris secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima variasi konsentrasi yaitu 10.000 ppm, 20.000 ppm, 30.000 ppm, 40.000 ppm, dan 50.000 ppm serta menggunakan kontrol positif kloramfenikol 5% dan kontrol negatif akuades dengan empat kali pengulangan. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode kertas cakram. Data yang diperoleh berupa hambatan pertumbuhan bakteri X. campestris yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat di sekitar kertas cakram dan dianalisis menggunakan ANOVA serta dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lichen P. sulcata berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri X. campestris. Perlakuan ekstrak lichen P. sulcata dengan konsentrasi 50.000 ppm paling optimal dalam menghambat bakteri X. campestris dengan diameter sebesar 9,87±0,25 mm.
KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN KEPITING ANGGOTA FAMILI DOTILLIDAE DI PANTAI BARUNG TORAJA SUMENEP, MADURA Nafiah, Ida Zumatin; Purnomo, Tarzan
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Barung Toraja merupakan kawasan pantai selatan yang terletak di Kabupaten Sumenep, memiliki keanekaragaman jenis-jenis hewan invertebrata yang termasuk Crustaceae famili Dotillidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kepiting Dotillidae, mendeskripsikan keanekaragaman dan kemelimpahan kepiting Dotillidae. Pengambilan sampel dilakukan di Pantai Barung Toraja dengan menggunakan metode transek. Garis transek dibagi menjadi tiga bagian, yaitu intertidal atas, intertidal tengah, dan intertidal bawah pada 10 stasiun dengan jumlah 90 plot. Keanekaragaman kepiting Dotillidae dihitung menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener dan kemelimpahan dihitung berdasarkan kemelimpahan relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pantai Barung Toraja Sumenep, Madura ditemukan 10 jenis kepiting Dotillidae. Indeks keanekaragaman jenis kepiting Dotillidae sebesar 2,1351 termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Kepiting Dotillidae yang paling melimpah adalah Dotilla intermedia dengan kemelimpahan relatif sebesar 16,61% dan kemelimpahan relatif yang terendah yaitu Ilyoplax delsmani sebesar 1,5%.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK LICHEN USNEA SUBFLORIDANA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI FNCC 0091 DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS FNCC 0047 Amalia, Rizki; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan beberapa contoh jenis bakteri patogen yang menyebabkan penyakit diare dan pioderma dengan tingkat prevalensi yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian terhadap kedua jenis bakteri ini dengan memanfaatkan bahan yang tersedia di alam, salah satunya yaitu lichen Usnea subfloridana yang memiliki sifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan konsentrasi ekstrak dan jenis bakteri terhadap aktivitas antibakteri ekstrak Usnea subfloridana dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus FNCC 0047 serta Escherichia coli FNCC 0091. Pembuatan ekstrak Usnea subfloridana dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut methanol 96% selama 3 hari. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram dengan 5 perlakuan yaitu ekstrak lichen dengan konsentrasi 1,25%; 2,5%; dan 5%, kontrol negatif (akuades steril) dan kontrol positif (kloramfenikol 100 mg/mL) yang diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh berupa rata-rata diameter zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Usnea subfloridana memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus FNCC 0047 dan E. coli FNCC 0091. Perlakuan ekstrak Usnea subfloridana dengan konsentrasi 5% merupakan konsentrasi optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus FNCC 0047 dan E. coli FNCC 0091 dengan masing-masing zona hambat sebesar 9,50 ± 0,50 mm dan 8,80 ± 0,25 mm.
PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PADA IKAN KAKAP PUTIH (LATES CALCARIFER) Mawli, Rizka Efi; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 8, No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian asap cair ampas tebu dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan kakap putih (Lates calcarifer), menentukan konsentrasi asap cair yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan kakap putih serta konsentrasi asap cair ampas tebu yang memiliki nilai rata-rata hedonik tertinggi pada ikan kakap putih. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi asap cair ampas tebu (0%, 3%, 6%, dan 9%) dan waktu penyimpanan (0 jam, 12 jam, dan 24 jam). Variabel yang diukur adalah pertumbuhan bakteri dilihat dari jumlah bakteri, nilai hedonik ikan kakap setelah diberi perlakuan dan nilai pH. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan statistik. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi asap cair ampas tebu 0%, 3%, 6%, dan 9% berpengaruh nyata terhadap jumlah bakteri, pH, dan nilai hedonik. Konsentrasi asap cair ampas tebu yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan kakap putih adalah konsentrasi 9% pada waktu penyimpanan 24 jam dengan jumlah bakteri 1,7 x 10^5± 0,568 CFU/g namun hal ini tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 6%, sedangkan untuk nilai hedonik dengan rata-rata tertinggi adalah pada konsentrasi 6% waktu penyimpanan 0 jam.

Page 2 of 2 | Total Record : 15