cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
ISSN : 0216762X     EISSN : 2528388X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
INERSIA is stand for INformasi dan Ekspose hasil Riset Teknik SIpil dan Arsitektur. This scientific journal is managed by the Department of Civil Engineering and Planning Education, Faculty of Engineering, Yogyakarta State University, in cooperation with the Persatuan Insinyur Indonesia (PII). It publishes and disseminates research results from lecturers and post graduate students from various universities in Indonesia, which has contributed to the development of science and technology, especially in the field of Civil Engineering and Architecture. INERSIA is published twice a year, in May and December.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2022): Mei" : 9 Documents clear
Tipologi Perubahan Fungsi Rumah Di Kampung Soropadan Sebagai Dampak Dibangunnya Pusat Perbelanjaan Hartono Mall Yogyakarta Suparno Suparno; Aisha Astriecia
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.48135

Abstract

Permasalahan alih fungsi rumah tinggal menjadi tempat indekos di beberapa kawasan permukiman masyarakat pinggiran kota Yogyakarta seperti di Kampung Soropadan, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman ternyata telah menjadi persoalan serius bagi lingkungan setempat. Hal tersebut antara lain berupa timbulnya kepadatan bangunan terjadinya perubahan kualitas lingkungan serta kenyamanan tinggal di lingkungan permukiman.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan metode penelitian dilakukan dengan pertimbangan untuk mengamati fenomena yang terjadi di lapangan. Teknik pemilihan data primer diperoleh dengan cara melakukan observasi lapangan secara langsung, kemudian dilakukan pengumpulan data dengan teknik qualitative data. Untuk mengetahui hal-hal lebih dalam dari fenomena perubahan fungsi yang ada, maka dilakukan pendekatan secara faktual dan sistematis.    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak/perubahan yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan fungsi rumah tinggal di kampung Soropadan akibat dibangunnya pusat perbelanjaan, dan pada akhirnya dapat memberikan rekomendasi berupa strategi (guide line) bagi pemerintah setempat untuk menentukan kebijakan (policy) terkait pembuatan rumah indekos dan upaya untuk meminimalkan dampak yang timbul akibat berubahnya fungsi rumah tinggal menjadi indekos. Sasaran penelitian adalah rumah-rumah yang berubah fungsi menjadi tempat indekos di kampung Soropadan. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan di kampung Soropadan, ditemukan 3 (tiga) tipologi perubahan fungsi, yaitu : 1). Rumah dengan fungsi hunian dan indekos, 2). Rumah dengan fungsi hunian, indekos dan toko, 3). Rumah dengan fungsi hunian,  indekos dan tempat usaha (jasa). Munculnya ragam tipologi perubahan fungsi tersebut dipengaruhi oleh Tuntutan faktor ekonomi, tuntutan kebutuhan dan keinginan membuat sarana usaha, dan motivasi pengembangan usaha untuk mempertahankan ekonomi (survive) dan memenuhi tuntutan kebutuhan peningkatan penghasilan.    
Stabilisasi Tanah dengan Penambahan Arang Kayu terhadap Nilai Daya Dukung CBR (Studi Kasus Jalan Desa Cibingbin, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang) Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Woelandari fathonah; Machammad Wally Gilbran Althaf; Yuli Fajarwati
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.47372

Abstract

ABSTRACTThe condition of the road in Cibingbin village, Cibaliung sub-district, Pandeglang district, was used as the main soil sample in this test. This study aims to determine the effect of Sengon Wood (Paraserianthes Falcataria) Charcoal as a soil stabilizing agent that can increase the bearing capacity of the soil.This study uses 2 methods, the first is testing the physical properties of the soil, such as testing water content, specific gravity, sieve analysis, liquid limit and plastic limit and the second testing is soil mechanical testing including compaction, DCP, and CBR testing with curing for 3 days.From the results of the study, it was found that the original soil based on the USCS classification was included in the soil type of inorganic clay with high plasticity (CH), and the CBR test without soaking the original soil obtained a value of 4.8%, and by using Wood Charcoal added in the mixture. 4%,6%,8%,10% and 12%, the CBR values obtained are 9.83% ,13%, 20%, 19% and 17.5%. and the optimum wood charcoal mixture obtained was 19%. For curing for 3 days at a mixture of 4%, 6%, 8%, and 10%, the CBR values were 12%, 14.3%, 22% and 20%, and the optimum value was obtained in the 8% charcoal mixture. ABSTRAKKondisi jalan pada desa Cibingbin, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang , dijadikan sebagai sampel utama tanah pada pengujian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Arang Kayu berjenis Kayu Sengon  sebagai bahan stabilisasi tanah yang bisa menaikan daya dukung tanah. Penelitian ini menggunakan 2 metode, yang pertama pengujian sifat fisik tanah, seperti pengujian kadar air, berat jenis, analisa saringan, batas cair dan batas plastis dan pengujian kedua yaitu pengujian mekanis tanah meliputi pemadatan, DCP, dan pengujian CBR dengan pemeraman selama 3 hari. Dari hasil penelitian didapatkan tanah asli berdasarkan klasifikasi USCS termasuk dalam tanah berjenis tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi (CH), dan pada pengujian CBR tanpa rendaman pada tanah asli didapat nilai sebesar 4,8% ,dan dengan menggunakan bahan tambah Arang Kayu pada campuran 4%,6%,8%,10% dan 12%, didapatkan nilai CBR sebesar 9,83% ,13%, 20%, 19% dan 17,5%. dan campuran arang kayu optimum  yang didapat sebesar 19%,Untuk pemeraman selama 3 hari pada campuran 4%,6%,8%,dan 10% , didapatkan nilai CBR sebesar 12%,14,3%, 22% dan 20%, dan didapatkan nilai optimum pada campuran arang 8%.
Kajian Alternatif Peningkatan Kinerja Jaringan Bus TransJogja: Lesson-learned Transformasi Sistem Bus di Korea Selatan Novia Suryadwanti; Lee Seonha
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.49089

Abstract

TransJogja merupakan salah satu bus komuter dan moda alternatif utama yang secara resmi diperkenalkan oleh Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Maret 2008. Moda alternatif ini diperkenalkan untuk mengurangi tingkat kemacetan yang terus meningkat, untuk mendorong penggunaan angkutan umum dan menyediakan lebih banyak alternatif moda bagi warga. Namun, Menurut PUSTRAL, persentase pengendara sepeda motor di Kota Yogyakarta mencapai 73,4% dari total modal share. Tidak dapat disangkal bahwa meningkatnya jumlah kendaraan pribadi dan rendahnya biaya bahan bakar telah berkontribusi pada pilihan moda di kota. Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, maka perlu dilakukan pembenahan sistem jaringan pelayanan bus. Dalam penelitian ini, diusulkan dua alternatif perbaikan untuk mengatasi beberapa permasalahan pada jaringan. Saran tersebut diambil dari lesson-learned di Korea Selatan. Mendorong penggunaan angkutan umum diyakini sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja jaringan. Saran tersebut diuji dengan menggunakan model simulasi lalu lintas makroskopik pada jalan di pusat perbelanjaan utama yaitu Malioboro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendorong penggunaan angkutan umum dengan melarang penggunaan angkutan pribadi termasuk mobil dan sepeda motor dapat menurunkan penggunaan mobil pribadi dan pengemudi sepeda motor masing-masing hingga 2878 dan 3374 perjalanan per hari. Sedangkan pengendara sepeda dan TransJogja mengalami peningkatan masing-masing sekitar 1.389 dan 4.465 perjalanan per hari. Selain itu, saran untuk memulai reformasi sistem bus besar-besaran juga diusulkan. Di Korea Selatan, hampir 90% penduduk Seoul puas dengan reformasi tersebut. Kecepatan bus rata-rata telah meningkat, jumlah kecelakaan turun, dan pengguna angkutan bus bertambah hingga lebih dari 700.000 penumpang per tahun.
Analisis Risiko Kecelakaan Kerja dalam Penggunaan Tower Crane dengan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) Sekolah Vokasi UGM) Muhammad Faris Aprizaldi; Cahyo Dita Saputro
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.34081

Abstract

ABSTRACTMulti-storey building construction in order to increase operation and production needed working equipment, by which one of them was tower crane. Besides improving construction process, tower crane also could give negative impact. Failure of lifting object, broken equipment, breaking of sling strap, broken lifted material, and damage on construction structure around the site, as well as injury or even worst, death, were series of risks that might happen in lifting work process by using tower crane. Therefore, research done on construction of Teaching Industry Learning Center (TILC) building in UGM Vocational School was aimed to identify the risk of work accident in using tower crane, in order to prevent accident. The method used in this research to determaine the risk value of each risk indicator  using the Analitycal Hierarchy Process (AHP). Based on the results of calculation using the Analitycal Hierarchy Process (AHP), indicator with the highest risk value is tower crane operation with a risk value of 0,1832, the second order is installation tower crane with a risk value of 0,1209, the third order is tower crane dismantling with a risk value of 0,0358. From each indicator, it is known that the most influential sub-indicator is based on the order of the risk value. Furthermore, efforts are made to control the risk of each sub-indicator.Keyword: Analitycal Hierarchy Process (AHP), Risk, Tower crane ABSTRAKPembangunan gedung bertingkat agar dapat meningkatkan pelaksanaan dan produksi membutuhkan peralatan kerja, salah satunya adalah tower crane. Selain meningkatkan pelaksanaan dalam pembangunan, tower crane juga dapat memberikan dampak negatif. Gagalnya penangkatan beban, rusaknya alat peralatan, putusnya tali sling  pengikat,  rusaknya material yang diangkat, dan kerusakan pada struktur bangunan di sekitarnya serta cidera atau bahkan terjadinya kematian adalah bagian dari rangkaian risiko yang mungkin saja terjadi di saat proses pekerjaan pengangkatan menggunakan tower crane. Oleh karana itu penelitian yang dilakukan pada proyek pembangunan Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) Sekolah Vokasi UGM ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja dalam penggunaan tower crane, guna mencegah terjadinya kecelakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai risiko dari setiap indikator risiko yaitu menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil dari perhitungan menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP), indikator dengan nilai risiko tertinggi yaitu pengoperasian tower crane dengan nilai risiko 0,1832, urutan kedua pemasangan tower crane dengan nilai risiko 0,1209, urutan ketiga pembongkaran tower crane dengan nilai risiko 0,0358. Dari masing-masing indikator diketahui subindikator yang paling berpengaruh berdasarkan urutan nilai risiko tertinggi. Selanjutnya dilakukan upaya pengendalian risiko dari setiap subindikator.Kata kunci: Analitycal Hierarchy Process (AHP), Risiko, Tower crane
Studi Eksperimen Non-Destructive Test dengan Metode Semi-Direct pada Beton Faqih Ma'arif; Iskandar Yasin; Zainul Faizien Haza
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.49118

Abstract

Teknik pengukuran kualitas beton dapat dideteksi dengan mengetahui besarnya kecepatan perambatan gelombang ultrasonik. Dalam prosesnya, akurasi hasil pengukuran ditentukan oleh jarak transducer dan receiver, mutu material, impedansi akustik material, dan salah satunya homogenitas material. Hingga kini, metode yang populer digunakan adalah direct dan indirect untuk mengetahui kualitas material dan deteksi kerusakan pada beton. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah ketika kedua metode tersebut tidak dapat digunakan disebabkan kondisi eksisting Gedung. Skema uji semi-direct diusulkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat dijangkau oleh metode direct dan indirect. Hasil akhir pengujian menunjukkan tingkat akurasi yang lebih rendah dibandingkan metode yang lainnya dengan selisih hasil pengujian 30%. 
Pendekatan Artificial Neural Network untuk Mengestimasi Dimensi Optimum dan Rasio Tulangan Gedung Kinanti Faradiba Harahap; Akhmad Aminullah; Henricus Priyosulistyo
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.45481

Abstract

The conceptual design stage is necessary because it is considered as a fundamental input in decision making for maximizing the performance of a building. On the other hand, to maximize the performance of the building, there are many things that need to be considered. Therefore, an estimation of the optimum dimensions and the reinforcement ratios of beam and column was carried out at the conceptual design stage using the artificial neural network (ANN). ANN is a network based method that allows to get an accurate approach even with the limited information provided. This study aims to help engineers shorten the time for trial at the conceptual design stage. A total of 36 building variations modelling were prepared as the training data for the set up ANN model. Eight parameters used which consist of earthquake accelarations, soil sites class, joint types, beam spans, number of storey, high of storey,  concrete strengths and diameters of the reinforcement. There are 16 empirical formulas for estimating the optimum dimensions and the reinforcement ratios of beam and column. The results showed that the dimensional regression values and the reinforcement ratio were 98.53% and 96.06% respectively. This value indicates that ANN can estimate well.
Analisis Sifat Mekanik Lentur Papan Laminasi Kombinasi Bambu Petung dan Bambu Ater Nur Noviana Belatrix; Yudhi Arnandha; Dedy Firmansyah
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.48260

Abstract

Kemajuan teknologi memunculkan alternatif bahan bangunan pengganti kayu, seperti bambu laminasi. Laminasi bambu menggunakan kombinasi dua jenis bambu yaitu bambu petung dan bambu ater. Bambu petung memiliki kuat lentur lebih besar dibandingkan bambu ater dapat meningkatkan nilai MOR dan MOE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat lentur, pengaruh susunan lapisan laminasi, pengaruh penambahan bambu petung pada laminasi bambu ater dari laminasi kombinasi dua jenis bambu. Pengujian kuat lentur papan laminasi berukuran 55 cm x 10 cm x 2 cm yang mengacu pada ASTM D1037-06a dengan beban terpusat ditengah bentang. Papan laminasi terdiri dari 3 variasi susunan, setiap variasi ada 4 lapisan dengan tebal bilah 0,5 cm. Variasi A terdiri dari susunan bambu ater-ater-ater-ater, variasi B terdiri dari bambu petung-ater-petung-ater, variasi C terdiri dari bambu petung-petung-ater-ater. Hasil pengujian kuat lentur papan laminasi didapat nilai rata-rata Modulus of Rupture (MOR) variasi A sebesar 89,462 MPa, variasi B sebesar 96,778 MPa, dan variasi C sebesar 79,173 MPa. Nilai rata-rata Modulus of Elasticity (MOE) variasi A sebesar 13256,830 MPa, variasi B sebesar 14856,552 MPa, dan variasi C sebesar 12981,294 MPa. Susunan variasi B petung-ater-petung-ater dapat meningkatkan nilai Modulus of Rupture dan Modulus of Elasticity.
Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Tsunami (Studi Kasus Selat Sunda) Agung Saputro; Radianta Triarmadja; Henricus Priyosulistyo
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.47103

Abstract

Tsunami is not only caused by the strength of tectonic earthquakes with the dislocation of the seafloor, but also by landslides /rocks in shallow waters, or the relatively large fall of meteors/ celestial bodies. Unlike other tsunamis caused by slab collisions, tsunamis in the Sunda Strait tsunami caused by high tides and underwater landslides due to the eruption of krakatoa. Tsunami due to the eruption of Mount Anak Krakatau threatens at any time so that technology is needed to be able to help the community and BMKG monitor activities in the Sunda Strait so as to provide security and comfort of the surrounding residents. Therefore, research was made to measure the height of waves to detect high waves causing tsunamis in the Sunda Strait. In this research, Tsunami detection system using electrical circuits in its testing with submersible sensors as a wave height reader. The result of the sensor height readings read by the sensor in the process uses a Resberry-Pi microcontroller. The height limit set on the sensor produces siren sounds and sends short messages sent to residents of coastal communities of the Sunda Strait. The results showed that the tsunami detection system managed to read the water level in real time accurately according to the calibration equation. The water level reading tool set by the limit is 2 meters with the length of the wave using a maximum time of 90 seconds. The device will send a short message and produce a siren sound when the wave reaches a height of 2 meters for 90 seconds in a row. Sending messages takes 2-5 seconds, if there is a tsunami due to the eruption of Mount Anak Krakatau the evacuation time to the safe zone for coastal communities of the Sunda Strait is still affordable and safe.
Optimasi Penggunaan Fasad Berdasarkan Energi dalam Proses Perancangan Gedung Perkantoran di Surabaya Muhamad Muhaqqy Fahmi; Fairuz Mutia
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.48915

Abstract

Bangunan komersial merupakan bangunan yang padat akan aktivitas dan tentunya menghabiskan banyak energi dalam operasionalnya. Hal ini diperkuat dengan adanya buku pedoman efisiensi energi serta benchmarking specific energy consumption terhadap gedung – gedung komersial di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Oleh karena itu desain pasif dalam arsitektur dapat menjadi salah satu solusi. Pada studi ini akan dilakukan perhitungan energi dalam proses perancangan gedung perkantoran menggunakan Autodesk Green Building Studio (GBS), dengan membandingkan beberapa skenario penggunaan fasad yang berbeda. Metode yang digunakan dalam studi ini yakni dengan membuat tiga skenario. Dimana skenario F-1 menggunakan fasad dengan kaca yang dominan namun diberi window shade dan Double Skin Facade pada sisi selatan dan barat, F-2 menggunakan fasad dengan kaca yang dominan dan tanpa menggunakan window shade dan Double Skin Facade, F-3 menggunakan fasad dengan sedikit kaca dan bukaan serta tidak menggunakan window shade dan Double Skin Facade. Setiap skenario akan disimulasikan dan hasil pada Autodesk Green Building Studio (GBS) katagori energy use intensity (EUI) akan dibandingkan. Dari perbandingan ketiga skenario tersebut yang paling optimal dalam penggunaan energi adalah skenario penggunaan fasad F-1. pada simulasi gedung aktivitas inkubasi dan perkantoran di Surabaya menggunakan Autodesk Green Building Studio (GBS), gedung yang lebih dominan penggunaan kaca dan bukaan mempunyai efisiensi yang lebih baik dalam penggunaan energinya.

Page 1 of 1 | Total Record : 9