cover
Contact Name
Dr. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si
Contact Email
wilda.hafny@usu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
dentika_journal@usu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Dentika Dental Journal
ISSN : 1693671X     EISSN : 2615854X     DOI : -
Core Subject : Health,
d e n t i k a DENTAL JOURNAL is one of the journals managed by TALENTA Universitas Sumatera Utara which first published in 2015. This is an online scientific journal that publishes articles and scientific work from Researches, Case Reports and Literature Reviews in Dentistry and Dental Science. The scopes are varied from Dental Surgery, Dental Forensics, Oral Biology, Oral Medicine, Dental Public Health and Preventive Dentistry, Paediatric Dentistry, Dental Materials and Technology, Conservative Dentistry, Orthodontics, Periodontics, Prosthodontics, to Dental Radiology.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal" : 20 Documents clear
PENGARUH PENGGUNAAN BUR HALUS PADA KEKASARAN PERMUKAAN OKLUSAL TERHADAP KEKUATAN TARIK SEMEN LUTING: EFFECT OF USING FINE BUR ON OCCLUSAL SURFACE ROUGHNESS TO THE TENSILE STRENGTH OF LUTING CEMENT Eri Hendra Jubhari; Ike Damayanti Habar; Mohammad Dharmautama
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.404 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1801

Abstract

Di satu sisi perlu kekasaran pada permukaan preparasi, akan tetapi di sisi lain penghalusan juga perlu dilakukan. Sampaisaat ini, belum ada data mengenai pengaruh penghalusan dinding preparasi menggunakan bur karbit terhadap kekuatantarik semen luting. Tekanan tarik yang akan melepaskan suatu restorasi cekat dari tempatnya akan menimbulkan tahanandari semen luting yang disebut kekuatan tarik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penghalusanpermukaan oklusal preparasi terhadap kekuatan tarik semen luting pada lempeng logam. Penelitian ini menggunakanrancangan eksperimen posttest-only control group design. Spesimen gigi yang telah diasah dengan 3 bur yang berbeda(bur intan coarse, bur intan fine, dan bur intan coarse + bur karbit fine) diberi semen luting (ionomer kaca atau zincphosphate) untuk menyemen lempeng logam. Logam ditarik dengan alat uji kekuatan tarik (PM 100 Galdabini). Datayang diperoleh diolah untuk menentukan kekuatan tariknya, dianalisis dengan uji Anova satu arah dan dilanjutkan denganuji LSD jika diperoleh hasil yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghalusan hasil preparasimempunyai kekuatan tarik lebih besar (0,47 N/mm2) dibandingkan yang sama sekali tidak dihaluskan (0,25 N/mm2). Ujistatistik menunjukkan ada pengaruh penghalusan dinding preparasi terhadap kekuatan tarik semen luting pada lempenglogam (p<0,05). Sebagai kesimpulan, penghalusan dinding preparasi yang dapat memberikan kekuatan tarik yang palingtinggi bagi semen luting adalah yang dipreparasi dengan bur intan coarse dan kemudian dihaluskan dengan bur karbitfine.
STATUS PERIODONTAL PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN: PERIODONTAL STATUS OF PATIENTS WHO UNDERWENT HEMODIALYSIS IN RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN Pitu Wulandari; Armia Syahputra; Ria Septina Rusli
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.057 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1803

Abstract

Penyakit periodontal merupakan suatu penyakit multifaktorial yang mengenai jaringan periodontal di rongga mulut. Salahsatu penyebabnya adalah penyakit ginjal kronis. hemodialisis yang dijalani individu dapat meningkatan pembentukankalkulus dan menyebabkan inflamasi gingiva di rongga mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganantara penyakit ginjal kronis dan kesehatan jaringan periodontal pada pasien yang menjalani hemodialisis. Penelitiancase-control dilakukan pada dua kelompok pasien: kelompok pertama terdiri atas 33 pasien penyakit ginjal kronis yangmenjalani hemodialisis sebagai kelompok uji dan kelompok kedua terdiri atas 32 pasien tanpa penyakit ginjal kronissebagai kolompok kontrol. Indeks gingiva, indeks perdarahan papila dimodifikasi, kedalaman poket, dan kehilangan levelperlekatan klinis diukur dan informasi yang terdapat dalam kuesioner meliputi variabel-variabel seperti status penyakitginjal kronis yang diderita, status hemodialisis, kebiasaan menggosok gigi, riwayat penyakit sistemik dan dental.Kemudian data dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan indeks gingiva, indeks perdarahan papila dimodifikasi,kedalaman poket, dan kehilangan level perlekatan klinis lebih tinggi secara signifikan pada kelompok uji dibandingkandengan kelompok kontrol (p<0,05). Ada hubungan antara penyakit ginjal kronis dan kesehatan periodontal. Sebagaikesimpulan, penderita penyakit ginjal kronis memiliki status periodontal yang lebih parah dibandingkan dengan pasientanpa penyakit ginjal kronis.
EFEK ANTIBAKTERIAL REBUSAN TEH HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN AGGREGATIBACTER ACTINOMYCETEMCOMITANS SEBAGAI PERIODONTOPATOGEN PERIODONTITIS AGRESIF: ANTIBACTERIAL EFFECT OF BREWED GREEN TEA ON THE GROWTH OF AGGREGATIBACTER ACTINOMYCETEMCOMITANS AS PERIODONTOPATHOGEN OF AGGRESIVE PERIODONTITIS Ridha Andayani; Santi Chismirina; Amalia Dwi Habdani
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.937 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1805

Abstract

Periodontitis agresif adalah penyakit inflamasi pada jaringan periodonsium yang mengakibatkan terjadinya kehilanganperlekatan dan resorpsi tulang dengan cepat. Terjadinya periodontitis agresif dihubungkan dengan dominannya bakteriAggregatibacter actinomycetemcomitans (A. actinomycetemcomitans) dalam plak gigi. Teh hijau (Camellia sinensis)merupakan minuman kesehatan yang memiliki efek antibakteri. Penelitian dengan desain eksperimental laboratoris inibertujuan untuk mengetahui efek antibakteri rebusan teh hijau terhadap pertumbuhan A. actinomycetemcomitans sebagaiagen penyebab periodontitis agresif. Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang telah dikultur di media AaGM dandiinkubasi pada suhu 37oC dalam suasana anaerob dan penentuan kekeruhan bakteri dilakukan dengan spektrofotometri.Uji pengaruh rebusan teh hijau terhadap pertumbuhan A. actinomycetemcomitans dilakukan dengan metode difusi agar.Hasil penelitian menunjukkan rebusan teh hijau (Camellia sinensis var. sinensis) membentuk zona hambat terhadappertumbuhan A. Actinomycetemcomitans di sekitar kertas cakram dengan kemampuan daya hambat sedang. Sebagaikesimpulan, rebusan teh hijau memiliki pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan A. actinomycetemcomitans sebagaiagen penyebab periodontitis agresif
PENINGKATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BALITA MELALUI PENDEKATAN TAILORED MESSAGE: PROMOTING OF ORAL HEALTH IN CHILDREN UNDER FIVE USING TAILORED MESSAGE APPROACH Risqa Rina Darwita; Diah Ayu Maharani; Anton Rahardjo; Inka Saraswati; Peter Andreas
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.477 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1807

Abstract

Penilaian risiko kesehatan (HRA) sering digunakan sebagai contoh di dalam alat pendidikan kesehatan untuk merubahperilaku seseorang, seperti menjelaskan tentang plak sebagai penyebab penyakit karies gigi, kemudian tentang caramenghilangkan plak dengan menyikat gigi secara tepat dan teratur yang diberikan oleh kader kesehatan di Posyandukepada ibu pengunjung Posyandu. Tujuan penelitian mengevaluasi efektifitas tailored message KMGS dalam upayameningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak balita. Jenis penelitian adalah penelitian potong lintang. Jumlah respondenyang menandatangani inform consent adalah 54 pasangan ibu dan anak balita, kemudian dilakukan pemeriksaan gigilengkap, TOT kepada kader Posyandu khususnya cara mengisi KMGS yang digunakan mengukur risiko ECC. Kegiatandilakukan selama 3 bulan, responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 23 pasang kelompok kontrol dan kelompokintervensi 31 pasang ibu dan anak, di Kelurahan Tugu Depok. Evaluasi kebersihan gigi dan mulut, terdiri atas skor plakdan skor kematangan plak, dan perilaku ibu pada bulan kedua dan ketiga setelah promosi kesehatan gigi. Seluruh datadianalisis statistik dengan uji Anova dan korelasi Pearson. Hasil penelitian setelah 3 bulan di intervensi, terlihat skorkematangan plak 0 meningkat secara signifikan (p<0,05), dan peningkatan pada skor perilaku ibu dengan nilai > 51terhadap kesehatan gigi (p<0,05), disamping itu ada hubungan yang bermakna antara kebersihan gigi anak denganperubahan perilaku ibu dengan nilai Pearson’s r 0,337 (p<0,05). Sebagai kesimpulan, program promosi kesehatan gigidan mulut di Posyandu oleh kader menggunakan tailored message dalam bentuk KMGS efektif meningkatkan perilakudalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, yang berdampak menurunkan faktor risiko ECC pada anak balita.
EFFECTIVENESS OF LAWSONIA INERMIS LINNEAUS LEAVES INFUSION IN GINGIVITIS HEALING: EFEKTIFITAS INFUSA DAUN LAWSONIA INERMIS LINNEAUS TERHADAP PENYEMBUHAN GINGIVITIS Lies Zubardiah; Dewi Nurul Mustaqimah; Elza Ibrahim Auerkari
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.767 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1824

Abstract

Gingivitis is one type of periodontal disease and it is chronic in nature. The main etiological factor of gingivitis is bacterialplaque. Untreated gingivitis can spread to underlying tissues and it can become periodontitis and produce tissuedestruction. One of the treatments for gingivitis is plaque removal, helped by antibacterial mouthrinsing to reducebacterial plaque. Lawsonia inermis L. leaves have been used by Indonesian villagers for healing skin wounds andreported to show antibacterial effect in vitro and in vivo. This study aimed to determine the effect of Lawsonia inermis L.leaves infusion in gingivitis healing. A total of 63 gingivitis patients devided into 5 groups were instructed to rinse with 3concentrations (50000 µg/mL, 10000 µg/mL, 5000 µg/mL) of Lawsonia inermis L. leaves infusion; 0.1% hexetidinesolution, and placebo as control. Papilla Bleeding Index (PBI) used in measurement for bleeding on probing. The resultshowed that decreasing of PBI in Lawsonia inermis L. leaves infusion at 10000 µg/mL concentratation (80%), wasstronger than hexetidine 0.1% (76%). In conclusion, Lawsonia inermis L. leaves infusion effective to reduce PBI betterthan hexetidine. In conclusion, Lawsonia inermis L. leaves is effective to treat gingivitis.
INCREASING OF GLYCOSAMINOGLYCAN AND HYDROXYPROLINE CONTENT IN RAT CARTILAGE MANDIBLES AFTER INSULIN LIKE GROWTH FACTOR–I INDUCTION: PENINGKATAN GLIKOSAMINOGLIKAN DAN HIDROKSIPROLIN PADA TULANG RAWAN MANDIBULA TIKUS SETELAH INDUKSI INSULIN LIKE GROWTH FACTOR-I I Gusti Aju Wahju Ardani
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.874 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1829

Abstract

The cellular effects of Insulin Like Growth Factor-I (IGF-I) are mediated by binding to cell IGF-I receptors, which arefound mainly on cells of mesenchymal origin, such of fibroblast, chondrocytes, and osteoblast. The study suggests thatIGF-I may regulate chondrocytes proliferation, differentiation and extracellular matrix deposition. The purpose of thisstudy was to quantify a synthesis of hydroxyproline HYP and glycosaminoglycan (GAG) by primary chondrocyteculture with IGF-I at 0, 5, 25, and 50 ng/ml concentration. Chondrocyte proliferation was assessed with collagensynthesis and measured by using hydroxyproline (HYP) assay and glycosaminoglycan GAG synthesis was determinedwith dimethylmethylene blue dye binding assay for 10 days. Primary chondrocytes was cultured for 10 days with 0, 5, 25and 25 ng/ml IGF-I. The results showed that, IGF-I was a potent in increasing GAG synthesis and also effective inpromoting collagen HYP synthesis. At the 50 ng/ml concentration, IGF-I was upregultators of GAG synthesis, producing6 times more GAG than control. Collagen content was promoted by IGF-I at its lower concentration, with level 3 timeshigher than control. In conclusion, IGF-I at doses ranging from 5 to 50 ng/ml for ten days has proved the induction GAGand HYP synthesis in 10 days primary chondrocyte culture of secondary cartilage rat condyles.
MANAGEMENT OF DENTAL ANTERIOR OPEN BITE WITH TONQUE THRUSTING IN GROWING PATIENT: PENATALAKSANAAN GIGITAN GIGI DEPAN TERBUKA KARENA KEBIASAAN MENDORONG LIDAH PADA PASIEN TUMBUH KEMBANG Ervina Sofyanti
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.006 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1832

Abstract

Unfavorable growth pattern in vertical direction, heredity, digital habits, tonque function, and habitual mouth breathingare some abnormal functions that change the craniodentofacial morphology. This condition is also related with intensivebad habit that is not realized by the anterior open bite patient. Elimination of the ethiology factor and patient motivationinfluenced the success of anterior open bite correction. The aethiology of this anterior open bite can affect the treatmenttime, result, and stability of treatment. This case report describes orthodontic treatment systematically of a 17.5-year-oldboy with retrognatic profile who had thumb-sucking habit in the past, infantile swallowing, and tongue-thrusting. Thetype of anterior open bite was dental and malocclussion consisted of accentuated curve of spee at maxilla and reversedcurve of spee at mandible. The treatment started by correcting curve of spee along with instruction to keep oral muscleactivity in normal occlusal forces during orthodontic treatment. After the correction in vertical direction was achieved,four-premolar extractions were done. The result after 19-month-treatment showed overcorrection of overbite of +3.5 mm,overjet of +2 mm and tongue thrusting eliminated. In conclusion, the proper orthodontic treatment concurrently with badhabit management in growing patient will affect the treatment result and stability.
KEBIASAAN MENGISAP JARI PADA PASIEN TUMBUH KEMBANG: DIGIT SUCKING HABIT IN GROWING PATIENTS Ervina Sofyanti; Chen Kit Fong
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.448 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1836

Abstract

Kebiasaan mengisap non-nutritif merupakan salah satu etiologi maloklusi open bite anterior dan crossbite posterior yangdapat muncul pada anak-anak yang sedang tumbuh kembang. Dalam tinjauan pustaka ini ditulis etiologi dan teori-teorikebiasaan mengisap jari sebagai pemahaman tentang kebiasaan ini secara khusus. Penelitian prevalensi pada daerah yangberbeda menunjukkan jumlah kasus yang berbeda pada masa yang tertentu dan penelitian longitudinal telah memberikangambaran perkembangan maloklusi secara bertahap pada usia tertentu. Selain pemeriksaan objektif, analisis fungsionalkebiasaan adalah penting sebagai prosedur diagnostik yang menjadi alat bantu dalam penentuan kebutuhan dan seleksiperawatan. Perawatan yang mampu membantu menghentikan kebiasaan termasuk pendekatan secara psikologis,pengunaan alat-alat non-dental dan piranti oral. Sebagai kesimpulan, perawatan yang menghambat kebiasaan mengisapjari mampu mencegah berkembangnya maloklusi dan kebiasaan ini harus dihentikan sebelum erupsi gigi permanen.
DIAGNOSA DAN PERAWATAN DISLOKASI KONDILUS MANDIBULA KE ANTERIOR: DIAGNOSIS AND ANTERIOR DISLOCATION MANAGEMENT OF MANDIBULAR CONDYLE Lucky Riawan; Alwin Kasim; Isnandar
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.151 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1839

Abstract

Dislokasi kondilus mandibula ke anterior adalah translasi atau bergesernya kondilus mandibula keluar dari fossagleinodalis dan terkunci di antero-superior dari eminentia artikularis, menyebabkan terhalangnya gerakan menutup mulut,dimana umumnya ini terjadi karena hipermobilitas dari mandibula. Gangguan ini sering ditemukan dalam praktek doktergigi. Makalah ini membahas definisi dislokasi,etiologi, dan evaluasi klinis serta beberapa perawatanbaik secara bedahataupun non bedah. Dislokasi ini dapat terjadi pada satu sisi (unilateral) atau dua sisi (bilateral) dan dapat bersifat akut dankronis atau kronis yang bersifat rekuren. Penatalaksanaan dislokasi kondilus mandibula yang akut, umumnya dapatdilakukan dengan reposisi secara manual (non bedah), sedangkan pada yang kronis dan rekuren umumnya dilakukanintervensi bedah dalam penatalaksanaannya. Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit penting untuk mengevaluasi dengantepat semua kategori dislokasi, dan dislokasi harus direduksi sesegera mungkin sebelum terjadi spasme otot yang berat.Pengetahuan mengenai etiologi dari dislokasi ini penting dalam setiap kasus dan mungkin akan membutuhkan metodeperawatan yang berbeda. Sebagai kesimpulan, untuk menegakkan diagnosa dibutuhkan pemeriksaan secaralengkap. Penanganan dislokasi mandibula ini dapat dilakukan dengan teknik bedah ataupun non-bedah.
USE OF BUCCAL FAT PAD AS PEDICLED GRAFT IN CLEFT PALATE SURGERY: PENGGUNAAN BUCCAL FAT PAD SEBAGAI GRAFT PEDIKEL PADA BEDAH OBJEK TULANG PALATAL Olivia Avriyanti Hanafiah; Dhian Jun Frihatin Situmorang
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.772 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1841

Abstract

Buccal fat pad (BFP) sebagai graft pedikel awalnya digunakan untuk merekonstruksi defek intra oral dengan ukuranmedium. Penggunaan graft pedikel untuk menutup defek tulang palatal dan mencegah atau memperbaiki fistula telahpopular akhir-akhir ini. Secara anatomis, BFP terdiri atas badan utama dan empat perluasan. Vaskularisasi BFPbersumber dari cabang arteri maksilaris, arteri temporalis superfisial dan fasial. Vaskularisasi yang berlimpah ke jaringanlunak memungkinkan terjadinya epitelisasi dengan cepat. Kemudahan pengambilan BFP, mobilisasi graft, pasokan darahyang sangat baik dan komplikasi yang minimal membuat graft pedikel BFP sebagai metode yang nyaman dan dapatdiandalkan pada penutupan celah langit-langit. Sebagai kesimpulan, flep pedikel BFP dapat dipertimbangkan sebagaiprosedur alternatif untuk memperluas pilihan terapi. Graft BFP memberikan keuntungan pada rekonstruksi celah langitlangit.

Page 2 of 2 | Total Record : 20