cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar" : 111 Documents clear
SPAN 60 SEBAGAI SURFAKTAN SEDIAAN TOPIKAL MIKROEMULSI EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN METODE DPPH ., Sally Hervianti
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.96 KB)

Abstract

Abstrak: Radikal bebas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penuaandini. Radikal bebas dapat diatasi dengan menggunakan antioksidan. Ubi jalar ungu (Ipomoeabatatas L.) merupakan tanaman yang telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Senyawadalam ubi jalar ungu yang memiliki khasiat antioksidan adalah golongan flavonoid, salahsatunya antosianin. Senyawa antosianin bermasalah dalam kestabilannya (tidak tahan olehpemanasan dan pemaparan cahaya) sehingga diperlukan sistem penghantaran obat yang tepatyaitu mikroemulsi tipe A/M. Surfaktan yang digunakan adalah Span 60 (HLB 4,7). Penelitianini bertujuan menentukan nilai IC ekstrak etanol ubi jalar ungu yang kemudiandiformulasikan dalam sediaan mikroemulsi dengan variasi konsentrasi Span 60 yaitu FormulaA (FA) 0,75%, Formula B (FB) 1%, dan Formula C (FC) 1,25%. Penentuan aktivitasantioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH. IC50ekstrak diperoleh sebesar 38,246ppm. Sediaan mikroemulsi diuji sifat fisikokimia dan stabilitasnya selama 28 hari. Hasilorganoleptis dan uji sentrifugasi menunjukkan terjadinya creaming pada FC. pH berada padarentang pH kulit yaitu 5,8-5,9 dan bobot jenis mikroemulsi baik karena tidak menunjukkanselisih yang besar antar formula. FA merupakan formula yang paling stabil. Pengukuranglobul menggunakan PSA (Particle Size Analysis) dan penentuan aktivitas antioksidandilakukan pada FA, di mana diperoleh ukuran globul antara 111,1 nm-152,4 nm, danaktivitas antioksidan dengan persen peredaman sebesar 81,37254%. 50 Kata Kunci : ubi jalar ungu, antioksidan, DPPH, mikroemulsi, Span 60
FORMULASI VITAMIN C MENGGUNAKAN SISTEM NIOSOM SPAN 80 DALAM SEDIAAN GEL UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS DAN PENETRASINYA SECARA IN VITRO ., Nina Listiyana
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.96 KB)

Abstract

bstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem penghantaran obatyang dapat meningkatkan stabilitas dan penetrasi dari Vitamin C yaitu dengan sistemniosom Span 80.Metode: Span 80 divariasikan ke dalam tiga konsentrasi, yaitu formula I (100 µmol),formula II (200 µmol) dan formula III (300 µmol). Pembuatan niosom dilakukanmenggunakan metode Klasik Hidrasi Lapis Tipis. Uji yang dilakukan meliputi ujiefisiensi penjerapan, pengamatan morfologi niosom, uji stabilitas dan uji difusi secara invitro. Pengujian efisiensi penjerapan dilakukan dengan metode membran dialisis.Niosom diformulasikan dalam sediaan gel dengan menggunakan basis gel HPMC 8 %dan sebagai pembanding digunakan sediaan gel vitamin C tanpa niosom. Pengamatanmorfologi niosom dilakukan menggunakan mikroskop cahaya. Uji stabilitas sediaanmeliputi pengamatan organoleptis, pengujian pH, dan penetapan kadar. Uji difusi secarain vitro menggunakan sel difusi Franz.Hasil: Hasil efisiensi penjerapan menunjukkan konsentrasi Span 80 yang palingoptimum yaitu pada formula I (100 µmol) sebesar 99,1243 % ± 0,0255. Niosom yangterbentuk berukuran 0,3-4 μm. Hasil uji stabilitas selama 28 hari menunjukkan sediaangel niosom vitamin C memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan sediaangel vitamin C di mana gel niosom vitamin C memiliki kadar 82,7716 % ± 5,1312sedangkan gel vitamin C memiliki kadar 71,8330 % ± 3,0261. Hasil uji difusi selama 8jam menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sediaan gel niosomvitamin C.Kesimpulan: Sistem niosom Span 80 yang dapat meningkatkan stabilitas vitamin CKata kunci: Vitamin C, niosom, span 80, stabilitas dan penetrasi.
FORMULASI SEDIAAN TOPIKAL MIKROEMULSI EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN VARIASI KADAR SPAN 80 ., Maria Veronika
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.96 KB)

Abstract

Abstrak: Aktivitas antioksidan dari ubi jalar ungu (Ipomoea babatas L.) disebabkan karenaadanya senyawa antosianin. Antosianin memiliki kestabilan yang rendah dan bersifathidrofilik sehingga memiliki masalah dalam penetrasinya melewati lapisan stratum corneumyang cenderung lipofilik. Salah satu cara untuk meningkatkan penetrasi dan stabilitasnyapada kulit adalah dengan diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal mikroemulsi.Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil denganmenggunakan variasi konsentrasi span 80, yaitu 20%, 25% dan 30% (b/b) serta mengetahuiaktivitas antioksidan dari formula optimum mikroemulsi yang mengandung ekstrak etanol ubijalar ungu dengan menggunakan metode DPPH. Konsentrasi ekstrak etanol ubi jalar ungudalam formula ditentukan berdasarkan nilai IC dari ekstrak. Stabilitas fisik mikroemulsidievaluasi selama 28 hari untuk mengetahui konsentrasi span 80 yang dapat membentuksediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraketanol ubi jalar ungu memiliki nilai IC5050 sebesar 38,246 ppm. Span 80 dengan Konsentrasisebesar 20%, 25% dan 30% dapat membentuk sediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil.Nilai persen inhibisi dari formula optimum yang mengandung span 80 sebesar 20% adalah80,78092 %. Berdasarkan hasil peneltian, disimpulkan bahwa formula mikoremulsi ekstraketanol ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan dan stabilitas yang baik.  Kata kunci: Ekstrak etanol ubi jalar ungu, Aktivitas Antioksidan, Mikroemulsi, Span 80,Stabilitas fisik
AKTIVITAS MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK SAMBAL (Citrus microcarpa) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti L DENGAN METODE WHOPES ., Afria Kusumaningrum
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1503.774 KB)

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti L. merupakan vektor utama penyakit demam berdarah dengue(DBD). Penggunaan repelan nyamuk dapat mencegah penyebaran DBD. DEET(N,N-diethylmeta-toluamide),merupakan repelan yang dikenal dan digunakan di seluruh dunia telahdilaporkan memiliki kekurangan dan toksisitas. Oleh karena itu, diperlukan pengembanganrepelan alami. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi aktivitas repelan dariminyak atsiri kulit buah Jeruk Sambal (Citrus microcarpa) terhadap nyamuk Aedes aegyptiL. Desain penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium berdasarkan prosedur dari WorldHealth Organization Pesticides Evaluation Scheme (WHOPES). Pengujian dibagi dalam 6kelompok uji yaitu larutan minyak atsiri 10; 20; 30; 40 dan 50%, serta etanol 70% sebagaikontrol negatif. Penelitian ini menggunakan tiga orang probandus dan 450 ekor nyamukbetina. Skrining fitokimia menunjukkan minyak atsiri mengandung komponen terpenoid.Analisis statistik yang digunakan adalah uji One-Way ANOVA, uji Post-Hoc (P<0,05) danuji regresi Probit untuk memperoleh nilai ED501dan ED99. Kesimpulan dari hasil penelitianmenunjukkan bahwa minyak atsiri kulit buah Citrus microcarpa memiliki aktivitas sebagairepelan terhadap nyamuk Aedes aegypti L., dengan nilai ED50dan ED99masing-masingsebesar 19,25 dan 75,31%.Kata kunci : Aedes aegypti L., kulit buah Citrus microcarpa, metode WHOPES, minyakatsiri, repelan nyamuk
PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) EKSTRAK DAN FRAKSI RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga) SEBAGAI TABIR SURYA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS ., Nelli Karina
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2148.084 KB)

Abstract

Besarnya kemampuan tabir surya ditentukan melalui nilai SPF yang menyatakan lamanya kulit seseorang berada dibawah sinar matahari tanpa mengalami sengatan surya. Penelitian inibertujuan untuk memperkirakan nilai SPF dari ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetatdan fraksi air rimpang lengkuas (Alpinia galanga). Rimpang A. galanga memiliki kandunganmetil sinamat yang dapat berkhasiat sebagai tabir surya.  Penelitian dilakukan secara in vitromenggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi ekstrak dan fraksi rimpang A.galanga diukur pada panjang gelombang sinar UV-B yaitu 290-320 nm. Penentuan nilai SPFdidasarkan pada persamaan Mansur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol danfraksi air rimpang A. galanga memiliki aktivitas perlindungan yang minimal dengan nilai SPFmasing-masing 0,69±0,13 dan 1,49±0,53. Fraksi n-heksan memiliki aktivitas perlindungan ekstradengan nilai SPF 7,21±0,38. Fraksi etil asetat memiliki nilai SPF paling tinggi yaitu 7,75±0,17dengan kategori perlindungan ekstra. Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaansignifikan antara ekstrak etanol rimpang A. galanga dengan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat danfraksi air. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat rimpang A. galangamemiliki nilai SPF paling tinggi sehingga berpotensi sebagai tabir surya terhadap proteksi sinarUV-B.Kata Kunci : Tabir surya, SPF, Alpinia galanga, persamaan Mansur
A KT I VI T AS MI N Y A K A T S I RI D A U N J E R U K S A MB A L (Ci t r us mi c r o c a r p a ) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti L. DAN Culex quinquefasciatus S. DENGAN METODE WHOPES ., Ayun Ria Cahyanti
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1947.308 KB)

Abstract

Abstrak : Demam berdarah dengue (DBD)dan filariasis adalah penyakit yang ditularkanoleh nyamuk yang masih menjadi masalah di Kalimantan Barat. Pencegahan gigitan nyamuktersebut adalah dengan menggunakan repelan (penolak nyamuk). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui aktivitas repelan minyak atsiri daun Citrus microcarpa terhadap Aedesaegypti L. dan Culex quinquefasciatus S. dengan menggunakan metode WHOPES (WorldHealth Organization Pesticide Evaluation Sheme)serta menentukan dosis efektif (ED50danED99). Minyak atsiri dilarutkan (10, 20, 30, 40, dan 50%)dalam 10 mL etanol 70% dandiaplikasikan pada lengan probandus. Data yang diperoleh dihitung menggunakan rumuspersen proteksi dan dianalisis menggunakan One-Way ANOVA. ED50dan ED99dihitungmenggunakan software statistik probit. Hasil menunjukkan bahwa minyak atsiri daun Citrusmicrocarpa memiliki aktivitas repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti L. dengan nilai ED50dan ED99masing-masing sebesar 16,70% dan 66,85%. Namun tidak diperoleh hasil terhadapnyamuk Culex quinquefasciatus S..
FORMULASI SEDIAAN MIKROEMULSI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) MENGGUNAKAN SPAN 60 DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP Propionibacterium acnes ., Wafi Lisani Nuro
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.161 KB)

Abstract

Abstrak: Propionibacterium acnes merupakan bakteri utama penyebab terjadinyajerawat. Tanaman yang telah diteliti dapat menghambat pertumbuhan P. acnesadalah rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum). Tujuan daripenelitian ini adalah mengetahui konsentrasi span 60 dalam formulasimikroemulsi ekstrak etanol rimpang Z. officinale Rosc. yang mempunyai aktivitasterhadap P.acnes. Ekstrak yang diperoleh dengan metode soxhletasi menggunakanpelarut etanol 96% dibuat dalam 3 seri konsentrasi 0,0225; 0,045 dan 0,09%kemudian diujikan pada P. acnes. Konsentrasi 0,045% digunakan dalam formulasimikroemulsi karena memiliki daya antibakteri yang kuat dengan zona hambat12,21 mm. Mikroemulsi dibuat dengan variasi konsentrasi span 60 menjadi 4formula yaitu 0,25; 0,5; 0,7 dan 1%. Formula dengan konsentrasi 0,75 dan 1%memiliki stabilitas yang baik. Pengukuran ukuran globul dilakukan terhadapformula yang stabil dan menggunakan konsentrasi surfaktan yang kecil yaitu0,75%. Hasil pengukuran ukuran globul rata-rata menggunakan PSA adalah 11µm. Uji efektivitas dilakukan terhadap mikroemulsi dangan konsentrasi span 600,75% dan kontrol negatif. Hasil uji efektivitas dianalisis dengan SPSS (PASWStatistics 18) menunjukkan tidak terjadi perbedaan daya hambat yang signifikanantara ekstrak etanol rimpang Z.officinale Rosc. dengan mikroemulsi. Akantetapi, berbeda signifikan jika mikroemulsi dibandingkan dengan kontrol negatif.Kata kunci : jahe merah, jerawat, Propionibacterium acnes, mikroemulsi, Span60
FORMULASI SEDIAAN MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK SAMBAL (Citrus microcarpa Bunge) DENGAN VARIASI TWEEN 20 DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP Propionibacterium acnes ., Wahyu Eliza
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2701.163 KB)

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan bakteri yang memiliki peranan pentingdalam patogenesis jerawat. Minyak atsiri daun jeruk sambal (Citrus microcarpaBunge) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) minyakatsiri daun jeruk sambal, konsentrasi optimal tween 20 yang digunakan untukmembuat sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk sambal yang stabil sertamembandingkan efektivitas antibakteri mikroemulsi dengan minyak atsiri dankontrol positif. Minyak atsiri disuling menggunakan metode destilasi uap. Minyakatsiri dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu 0,10%, 0,15% dan 0,20%. Minyakatsiri diformulasikan menjadi sediaan mikroemulsi dengan variasi konsentrasitween 20 yaitu 30%(FI), 35%(FII), 40%(FIII) dan 45%(FIV). Uji stabilitassediaan mikroemulsi meliputi organoleptis, pH sediaan, bobot jenis dan penentuanukuran partikel. Nilai KHM minyak atsiri yang diperoleh menggunakan metodedifusi cakram yaitu konsentrasi 0,1% dengan zona hambat 11,417±0,191 mm.Formula III dengan konsentrasi tween 20 sebesar 40% merupakan formula yangpaling stabil dan menghasilkan zona hambat sebesar 11,875±0,323 mm. Zonahambat kontrol positif yaitu 30,625±0,835 mm. Hasil analisis uji One-WayANOVA yang menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa tidak terdapatperbedaan signifikan antara minyak atsiri dan mikroemulsi (p>0,05) tetapiterdapat perbedaan signifikan minyak atsiri dan mikroemulsi terhadap kontrolpositif (p<0,05). Kata kunci : antibakteri, mikroemulsi, minyak atsiri daun jeruk sambal, Propionibacterium acnes, tween 20
EFEKTIVITAS GEL COMBUSTIO DERAJAT II EKSTRAK ETANOL DAUN SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) ., Robertus Wandi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.183 KB)

Abstract

Combustio adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Salahsatu bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuhan combustio derajat IIadalah daun senggani (Melastoma malabathricum L.). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui bahwa gel ekstrak etanol daun senggani dapat memberikanefektivitas terhadap penyembuhan combustio derajat II pada tikus (Rattusnorvegicus) jantan galur Wistar. Hasil maserasi daun senggani dengan etanol 96%akan diformulasikan dalam bentuk gel dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5%.Tikus yang dibuat combustio derajat II dioleskan dengan gel ekstrak etanol daunsenggani dan dikuantifikasi luas area combustio derajat II menggunakan programMacbiophotonic image J. Hasil rata-rata persentase penyembuhan combustioderajat II hari ke-18 dengan program Macbiophotonic image J pada gel ekstraketanol daun senggani dengan konsentrasi 5% sebesar 98,556%. Analisisdilanjutkan menggunakan program R versi 3.2.2 package R-Commander untuk evaluasi sediaan gel dan rata-rata persentase penyembuhan combustio derajat II.Hasil analisis pada hari ke-18 menunjukkan gel ekstrak etanol daun sengganidengan konsentrasi 5% memiliki sifat fisikokimia gel yang berwarna hijau tua,berbau khas, susunan yang homogen, pH 6,13±0,057, daya sebar 1,73±0,126 cm,daya lekat 385,33±32,332 detik, tidak membentuk dua fase, dan memilikiefektivitas penyembuhan combustio derajat II yang tidak berbeda signifikan(p>0,05) dengan gel ekstrak etanol daun senggani pada konsentrasi 7,5%. Gelekstrak etanol daun senggani dengan konsentrasi 5% memiliki potensipenyembuhan combustio derajat II yang lebih baik jika dibandingkan dengankontrol positif. Kata Kunci: Combustio Derajat II, Macbiophotonic image J, Gel, EkstrakEtanol Daun Senggani
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SIRUP EKSTRAK METANOL DAUN TANJUNG (Mimusops elengi L.)TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus ., Yeremias Ipit
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1885.093 KB)

Abstract

Penggunaan tanaman obat secara tradisional sudah banyak digunakan di masyarakat.Salah satu tanaman obat tersebut adalah tanaman tanjung (Mimusops elengi L) yangmempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiefektivitas ekstrak metanol daun M. elengi dalam sediaan sirup terhadap bakteri Escherichiacoli dan Staphylococcus aureus. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi denganpelarut metanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun M. elengi diujikanpada bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan 4 konsentrasi yaitu 100,150, 200, 250 mg/ml. Pengujian efektivitas antibakteri juga dilakukan pada formula sirupdengan dosis 255 mg/5 ml. Hasil rendemen ekstrak metanol daun M. elengi adalah sebesar16,18%, dengan kandungan tanaman seperti fenol, flavonoid, saponin, tanin, dansteroid/terpenoid. Konsentrasi ekstrak metanol daun tanjung yang efektif untuk menghambatbakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 250 mg/ml dengan zonahambat 10,11 ± 1,73 dan 13,02 ± 0,83 mm. Pada hasil pengujian antara formula sirup dankontrol positif menunjukkan bahwa kontrol positif memiliki zona hambat yang lebih efektifdari formula sirup dengan masing-masing zona hambat 7,00  0,91 dan 28,40  0,66 mmuntuk Escherichia coli, sedangkan 12,10  0,63 dan 35,00  1,41 mm untuk Staphylococcusaureus.Kata Kunci : Ekstrak metanol daun tanjung, Escherichia coli, Staphylococcus aureus,sediaan sirup.

Page 3 of 12 | Total Record : 111