cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar" : 169 Documents clear
UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA KRIM KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) DAN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) KONSENTRASI 5% PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR METODE DRESSING NON-DEBRIDEMENT Rinaldy, Iqmal Arfan; Andrie, Mohamad; Taurina, Wintari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wounds are damaged structures and normal anatomical functions due to pathological processes that are influenced by internal and external factors. The wound healing process is affected by the onset of infection. Infection can be minimized by providing nutrition and moist environmental conditions (dressing) to restore the continuity of skin anatomy. Non-debridement is carried out aimed at minimizing the wound healing process by external factors, because debridement is the process of removing tissue and foreign objects from the wound to expose healthy tissue beneath it. The aim of this study was to determine the wound healing activity of cream combination of green betel leaf (Piper betle L.) and clove oil (Syzgium aromaticum L.) with a concentration of 5% with various variations in accelerating the wound healing process of stage II rat dressing non-debridement method. Salve preparations were formulated using vaselin flavum and cera flava bases made with three variations of the ratio of active substances, namely F1 (25:75), F2 (50:50) and F3 (75:25). The combination ointment was applied to the wound and quantified by the area of the wound using the Macbiophotonic Image J program to obtain the Area Under Curve (AUC) value and analyzed statistically using SPSS22. The highest average AUC value is, F3 (75:25) of 1108,41% × days. The results of the analysis showed that the group gave significantly different results. The physical test results show that all formulas have good physical properties. Keyword: Test wound healing effect, Piper betle L., Syzygium aromaticum L., Dressing, Non- debridement
Gambaran Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Sectio Caesarea di Rumah Sakit Universitas Tangjungpura Tahun 2017 ., Medlin Dayana
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sectio caesarea merupakan tindakan pembedahan yang bertujuan melahirkan bayi denganmembuka dinding perut dan rahim ibu. Risiko infeksi pada tindakan sectio caesarea dapatditurunkan dengan mengikuti petunjuk pencegahan infeksi yang dianjurkan oleh PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) nomor 2460/MENKES/PER/XII/2011. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaranjenis, waktu pemberian, dan frekuensi pemberian antibiotik profilaksis serta kesesuaiannyadengan Permenkes RI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasionaldengan rancangan penelitian studi potong lintang yang bersifat deskriptif. Pengumpulan datadari rekam medik pasien yang menjalani sectio caesarea dan mendapatkan antibiotikprofilaksis selama bulan Januari-Desember 2017. Subyek yang digunakan berjumlah 25subyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis antibiotik profilaksis yang digunakanialah seftriakson dan sefotaksim secara berturut-turut sebanyak 68% dan 32%, waktupemberian > 30 menit sebelum insisi kulit sebesar 100 %, frekuensi pemberian dengan dosistunggal sebesar 56 % dan dosis ulangan sebesar 44 %. Hal ini berarti terdapatketidaksesuaian dengan Permenkes RI sebesar 100 % meliputi jenis dan waktu pemberianantibiotik profilaksis, frekuensi pemberian sebesar 44 %. Kesimpulan dari penelitian ini ialahpenggunaan antibiotik profilaksis pada pasien sectio caesarea di Rumah Sakit UniversitasTanjungpura tahun 2017 belum sepenuhnya sesuai dengan Permenkes RI.Kata kunci : Antibiotik profilaksis, Permenkes RI, sectio caesarea
VIRTUAL SCREENING METABOLIT AKTIF SENYAWA ASAM DARI PACAR AIR(Impatiens balsamina L.) TERHADAP RESEPTOR SULFONILUREA ., Rendra Rukmono
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh pankreas yang tidak menghasilkan insulin dalam jumlahyang cukup untuk menurunkan gula darah (1). Regulasi sekresi insulin di sel β pankreas diperani oleh kanal KATP yang terdiri dari subunit SUR1 dan Kir6.2 (2). Di dalam sel β pankreas, kadar ATP yang tinggi menyesuaikandari peningkatan kadar glukosa plasma yang menyebabkan penutupan kanal KATP. Penutupan ini menyebabkandepolarisasi membran, pemasukan Ca, dan selanjutnya tarjadi pelepasan insulin. SUR1 sangat jelas berpotensipada efek ini (3).Secara empiris pacar air telah digunakan masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit2+(4). Ekstrakherba pacar air memiliki LD50 lebih besar dari 5000 mg/kgBB, di mana masuk ke dalam kategori relative tidaktoksik (6). Secara in vivo tanaman inimemiliki aktivitas antidiabetes yaitu pada uji resistensi insulin dan toleransi glukosa yang dilakukan penelitisebelumnya dengan dosis 250mg/kgBB. Senyawa asam adalah salah satu golongan senyawa yang ada pada pacarair. Terdapat beberapa senyawa asam yang telah diisolasi dari akar pacar air, yaitu: Asam Echinosistik, AsamFtalat, Asam P-Hidrobenzoat, dan Ftalat Anhidrat (7). Berdasarkan uraian di atas, perlu diketahui mekanisme yang terjadi antara senyawa-senyawa asam yangada pada Pacar Air terhadap reseptor sulfonilurea dengan menggunakan uji in silico untuk melihat afinitas danposisi senyawa pada reseptor.Kata kunci: Pacar Air, Diabetes, Sulfonilurea
DISTRIBUSI KARAKTERISTIK PASIEN YANG MENERIMA TERAPI GANGGUAN NYERI DI RUMAH SAKIT DR. SOEDARSO PONTIANAK ., Lisnaini Dwi Andriani
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan invasif pada pembedahan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri. Perawatan pasien paska bedah dilakukan di ruang ICU (Intensive Care Unit). Penanganan nyeri umumnya menggunakan analgetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji distribusi obat-obat analgesia berdasarkan karakteristik penyakit pada pasien ICU di Rumah Sakit dr. Soedarso Pontianak. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional yang bersifat deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah pasien paska bedah yang menerima analgesia di ruang ICU. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling, diperoleh sebanyak 40 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dalam frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien terbanyak yang menerima analgesia berdasarkan jenis kelamin dan usia yaitu perempuan sebanyak 55% dan rentang usia 36-45 tahun sebanyak 30%. Kesimpulan penelitian ini adalah analgesia yang diterima pada pasien ICU di Rumah Sakit dr. Soedarso Pontianak yaitu perempuan dan rentang usia di atas 35 tahun.
PROFIL ANTICHOLINERGIC BURDEN PADA PSIKOGERIATRI PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA SUNGAI BANGKONG PONTIANAK ., Reny Puspita Maharani
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien psikogeriatri yang menderita skizofrenia mendapatkan terapi farmakologi berupa agen antipsikotik dan golongan obat antikolinergik lainnya. Efek antikolinergik yang ditimbulkan dari setiap obat masing-masing memiliki skor antikolinergik yang apabila diakumulasikan akan menghasilkan beban antikolinergik atau anticholinergic burden bagi masing-masing pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil anticholinergic burden dan mengetahui dampak peningkatan skor anticholinergic burden pada penurunan fungsi kognitif pasien psikogeriatri penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong Pontianak. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang (cross sectional). Data yang dikumpulkan berdasarkan data sekunder yaitu data rekam medis pasien. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan aplikasi anticholinergic burden calculator. Hasil penelitian menunjukkan level antikolinergik yang paling sering digunakan adalah level 3 sebanyak 5 obat (45,46%) dengan obat yang paling sering diresepkan adalah trihexyphenidyl. Beban antikolinergik atau anticholinergic burden tertinggi adalah sebesar 14 dengan jumlah pasien sebanyak 1 pasien (1,92) dan beban antikolinergik terbanyak yang diterima pasien adalah sebesar 7 dengan jumlah pasien sebanyak 15 pasien (28,85%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan skor anticholinergic burden memiliki dampak terhadap penurunan fungsi kognitif terutama pada demensia yang diperkirakan memiliki potensi sebesar 9,61%.
Determinasi Metode Analisis Amlodipine Besylate dengan Metode Spektrofotometri UV ., Felix Chandra
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan metode analisis amlodipine besylate dilakukan dengan metodespektrofotometri UV. Pelarut yang digunakan yaitu metanol, dapar klorida pH 1,2, dan daparfosfat pH 6,8. Panjang gelombang maksimum pada medium metanol, dapar klorida pH 1,2,dan dapar fosfat pH 6,8 secara berturut-turut berada pada 237, 239, dan 238,5 nm.Determinasi analisis yang dilakukan adalah linearitas, presisi, batas deteksi, batas kuantifikasidan akurasi yang dilakukan sesuai ICH (International Conference on Harmonization)Guidelines. Metode spektrofotometri UV memberikan hasil analisa yang memenuhi linearitas,presisi (kecermatan) dan akurasi (ketepatan).Kata kunci : amlodipine besylate, metanol, dapar klorida pH 1,2, dapar fosfat pH 6,8
PROFIL PENGGUNAAN DIGOKSIN DAN DIURETIK PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SULTAN SYARIF MOHAMMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK PERIODE TAHUN 2016 2018 ., Kornelia Elsi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Congestive heart failure (CHF) adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat memompa darah secara optimal. Penderita gagal jantung seringkali diresepkan obat-obatan dengan risiko terjadinya Drug Related Problems (DRPs) yang mungkin mempengaruhi kondisi pasien CHF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil karakteristik pasien CHF meliputi usia, jenis kelamin, tekanan darah, komorbid, persentase penggunaan digoksin dan diuretik, dan persentase tingkat keparahan minor dan moderat dari interaksi obat digoksin dan diuretik pada pasien gagal jantung di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak 20162018. Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional menggunakan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien rawat jalan gagal jantung kongestif (ICD I50.0). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penggunaan dan tingkat keparahan interaksi obat digoksin, furosemid dan spironolakton tergolong moderat dan oleh 68,4% pasien, tingkat keparahan obat digoksin dan furosemid tergolong moderat terjadi pada 31,6% pasien, tingkat keparahan interaksi obat digoksin dan spironolakton tergolong minor dan tidak dialami oleh pasien (0%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penggunaan kombinasi obat digoksin dan diuretik pada pasien CHF tergolong moderat karena berisiko menimbulkan toksisitas digoksin, kondisi hypokalemia dan hipomagnesia, serta jantung tidak teratur (aritmia)
UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA GEL KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) DAN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) KONSENTRASI 5% PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR METODE DRESSING NON-DEBRIDEMENT ., Ahlan Zulpiansyah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka adalah kerusakan pada jaringan yang mengganggu proses selular normal tubuh khususnya pada kulit. Tubuh memiliki mekanisme untuk mengembalikan kompenen-komponen jaringan yang rusak dengan membentuk struktur baru dan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka sediaan gel kombinasi ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) dan minyak cengkeh (Syzgium aromaticum L.) konsentrasi 5% dalam mempercepat proses penyembuhan luka tikus stadium II metode dressing non-debridement. Sediaan gel dibuat dengan perbandingan ekstrak daun sirih hijau dan minyak cengkeh, yaitu F1(25:75), F2(50:50), F3(75:25) dan kontrol positif (gel Bioplasenton). Diukur luas area luka menggunakan program Macbiophotonic Image J untuk memperoleh nilai Area Under Curve (AUC) dan dianalisis statistik menggunakan One Way ANOVA. Hasil analisis nilai AUC dari kontrol positif memiliki perbedaan signifikan terhadap kelompok F1, F2, dan F3 (P<0,05), Hal ini mengindikasikan bahwa kelompok F1, F2 dan F3 tidak memiliki efek penyembuhan luka. Sifat fisik sediaan gel kombinasi pada F1, F2 dan F3 menunjukkan hasil organoleptik yang baik dan semua sediaan homogen. Daya sebar sediaan gel yaitu F1, F2 dan F3 masing-masiing memiliki daya sebar 5.12, 3.70 dan 3.44 cm. Daya lekat sediaan gel yaitu F1, F2 dan F3 masing-masing 47.00, 51.67, dan 59.67 detik. Ketiga formula dari analisis statistik diketahui tidak memiliki efek penyembuhan luka dengan daya sebar yang memenuhi syarat pada F1 (5-7 cm) dan daya lekat pada ketiga formula telah memenuhi syarat (>4 detik).
Profil Penderita Penyakit Tuberkulosis Paru BTA Positif di UPT Pelayanan Penyakit Paru Pontianak periode Januari 2017 sampai September 2018 ., Muhamad Ridwan Septiawan
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini diestimasikan menyebabkan kematian 1,3 juta jiwa pada tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil penderita tuberkulosis BTA positif yang berada di UPT Pelayanan Penyakit Paru Pontianak. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medik periode Januari 2017 sampai September 2018. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 79 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 64,56% berjenis kelamin laki-laki. Usia yang rentan yaitu usia kategori lansia awal (27,85%). Penderita TB Paru cenderung memiliki berat badan rendah yaitu sekitar 39-54kg (63,29%). Diabetes melitus merupakan penyakit penyerta yang paling banyak yaitu sebesar 52%. Pasien TB Paru diberikan obat tambahan berupa suplemen dan vitamin yaitu sebesar 23,97%.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSUD dr. SOEDARSO PONTIANAK Ofisya, Laviesta Meitriana; Susanti, Ressi; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia merupakan infeksi di ujung bronkiol dan alveoli yang menyebabkan peradangan akut parenkim paru-paru yang disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan parasit, tetapi sebagian besar disebabkan oleh bakteri. Penanganan pneumonia biasanya diberikan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan terapi dan meningkatkan resiko terjadinya resistensi antibiotik. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien pneumonia, pola penggunaan antibiotik serta kerasionalan dalam penggunaannya. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yang bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitian diperoleh 61 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi berdasarkan pedoman yang digunakan yaitu Pedoman Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI 2003), Antibiotic Guidelines 2015-2016, dan British National Formularium (BNF) 2017-2018. Pasien pneumonia paling banyak terjadi pada laki-laki (62,29%) pada rentang usia 0-4 tahun (50,82%). Pola penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah antibiotik terapi tunggal (52,46%) yaitu ceftriakson (29,51%), dengan evaluasi ketepatan yaitu tepat indikasi (100%), tepat obat (93,02%), tepat dosis (68,60%), dan tepat lama pemberian (62,79%).