cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar" : 169 Documents clear
POLA PERESEPAN OBAT DISPEPSIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK PERIODE JANUARI – JUNI 2017 ., Ayu Lestari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.888 KB)

Abstract

Dispepsia menggambarkan keluhan atau kumpulan gejala yang terdiri dari nyeriepigastrium, mual, muntah, kembung rasa yang tidak menyenangkan bagian atasdiperut. Berdasarkan permasalahan dispepsia maka dilakukan penelitian untukmengetahui pola penggunaan obat pada pasien rawat jalan yang menjadigambaran pengobatan semua pasien rawat jalan di RSUD Sultan Syarif MohamadAlkadrie. Penelitian ini bertujuan mengetahui obat dispepsia apa saja yangdigunakan untuk pasien rawat jalan di RSUD Sultan Syarif Mohamad AlkadrieKota Pontianak Periode Januari-Juni 2017. Penelitian ini merupakan penelitianobservasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yangbersifat deskritif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposivesampling. Dimana pengumpulan data diambil rekam medik pasien dispepsiarawat jalan yang menjalani pengobatan di RSUD Sultan Syarif MohamadAlkadrie Kota Pontianak periode Januari-Juni. Hasil penelitian terdapat 105pasien di diagnose dispepsia tetapi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 94pasien. Paling banyak pada pasien perempuan (63,83%) dan usia 17-45 tahun dan> 45 tahun masing-masing sebesar 50%. Sediaan obat yang paling banyakdigunakan adalah golongan antasida sebesar (51,29%). Kesimpulan adalah obatyang paling banyak digunakan adalah antasida.Kata kunci: Dispepsia, Pola Peresepan
OPTIMASI AKTIVITAS ANTIBAKTERI RUTIN DAUN SINGKONG (Manihot esculenta Crantz )- AMOKSISILIN TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ., Ayu Permata Sari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.107 KB)

Abstract

Daun singkong(M.esculenta Crantz)terkandung senyawa flavonoid yaiturutin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Antibiotik yang digunakan untukmenghambat pertumbuhan bakteri S.aureus adalah amoksisilin. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri rutin daun singkong danamoksisilin dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus. Uji aktivitasantibakteri dilakukan dengan menggunakan metode disc diffusion Kirby Bauer.Parameter yang digunakan pada penentuan aktivitas antibakteri adalah zona hambatyang terbentuk. Konsentrasi rutin daun singkong yang digunakan adalah 0,5; 0,4;0,3; 0,2; dan 0,1 mg/mL dan konsentrasi 1; 0,5; 0,1; 0,05; dan 0,01 mg/mL.Konsentrasi amoksisilin yang digunakan adalah 0,5; 0,25; 0,125; 0,0625; 0,03125;0,01563; 0,00781; 0,00391; 0,00195; dan 0,0009 mg/mL. Hasil penelitian inimenyatakan bahwa rutin daun singkong(M.esculenta Crantz)dapat menghambatpertumbuhan bakteri S.aureus pada konsentrasi 0,1 mg/mL dengan diameter zonahambat sebesar 8,3 mm dan amoksisilin dapat menghambat pertumbuhan bakteriS.aureus pada konsentrasi 0,0039 mg/mL dengan diameter zona hambat sebesar 6,5mm.Kata kunci : antibakteri, amoksisilin, rutin daun singkong, S. aureus
PENENTUAN NILAI SPF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI AIR BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) SECARA IN VITRO ., Eka Junita
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1340.66 KB)

Abstract

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet (UV) terhadapkulit sangat banyak, salah satunya eritema. Upaya untuk mengurangi dampaknegatif akibat paparan sinar UV dapat menggunakan tabir surya. Tabir surya dapatdiperoleh dari bahan alam. Senyawa yang dapat berperan sebagai fotoprotektorantara lain adalah senyawa fenol dan flavonoid. Buah mengkudu (Morindacitrifolia) diketahui mengandung senyawa fenol dan flavonoid. Senyawa fenolikmerupakan antioksidan yang bekerja dengan mekanisme fotoprotektor. Penentuannilai SPF dalam penelitian ini menggunakan metode Mansur, sedangkan aktivitasantioksidan ditentukan dengan metode DPPH. Hasil yang didapatkan fraksi airbuah Morinda citrifolia pada konsentrasi 300 ppm mempunyai daya proteksisedang dengan nilai SPF sebesar 4,04±0,86. Aktivitas antioksidan fraksi air buahMorinda citrifolia termasuk kategori lemah dengan nilai IC50 sebesar752,44±69,18 ppm.Kata Kunci : Buah Mengkudu (Morinda citrifolia), tabir surya, SPF, antioksidan,IC50.
Verifikasi Metode Analisis Larutan Alpha Arbutin Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu UV-2450 ., Yuannisa Syahriana
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.305 KB)

Abstract

Kadar alpha arbutin yang digunakan pada sediaan kosmetik umumnya sangat kecil yaitu 0,2–2%, sehingga memerlukan metode analisis yang selektif,akurat, dan sensitif. Verifikasi metode analisis dilakukan untuk mengetahuikeabsahan metode dan alat yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untukmemverifikasi metode analisis yang digunakan. Parameter metode analisismeliputi linearitas, akurasi, presisi, nilai LOD dan LOQ. Penetapan kadarmenggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil verifikasi metode analisismenunjukkan seluruh parameter memenuhi persyaratan. Uji linearitas didapathasil koefisien korelasi (r) = 0,99989; akurasi dengan hasil % recovery antara98,91–100,62%; presisi dengan nilai % RSD masing-masing 0,33; 0,52; dan0,919% serta LOD dan LOQ masing-masing sebesar 1,00671 dan 3,35570 ppm. Kata kunci: alpha arbutin, verifikasi metode analisis, spektrofotometri ultraviolet
STUDI MOLECULAR DOCKING HASIL MODIFIKASI STRUKTUR SENYAWA ATORVASTATIN UNTUK MENINGKATKAN EFEK ANTIHIPERLIPIDEMIA ., Farhanah Yustika Putri
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.652 KB)

Abstract

LATAR BELAKANG: Pengembangan obat antihiperlipidemia dari senyawaobat atorvastatin dilakukan untuk memperoleh senyawa yang memiliki efekfarmakologis yang lebih baik daripada sebelumnya. Reseptor HMG-CoAReduktase (HMGCR) merupakan reseptor yang bertanggung jawab terhadapproses antihiperlipidemia. TUJUAN: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiafinitas dan interaksi ketiga ligan hasil modifikasi senyawa atorvastatin.METODE: Penelitian dilakukan secara in silico menggunakan metode docking,dimana senyawa atorvastatin dimodifikasi melalui proses subtitusi gugusfenilkarbamoil dengan metil (ligan1), subtitusi gugus fenilkarbamoil dengan metilsulfonil (ligan2) dan subtitusi dihidroksiheptanoat menjadi rantai siklik (ligan3).Program yang digunakan yaitu AutodockVina, ChemOffice dan Discovery Studioserta menggunakan uji ANOVA untuk menganalisis data. HASIL: Hasil analisismenunjukkan afinitas kontrol positif, ligan1, ligan2 dan ligan3 terhadap HMGCRmasing-masing -8,5; -8,8; -8,9; -8,9 kkal/mol. KESIMPULAN: Kesimpulan daripenelitian ini adalah secara statistik nilai afinitas ligan 2 dan ligan 3 berbedasignifikan dengan atorvastatin pada HMGCR, sedangkan ligan 2 tidak berbedasignifikan dengan atorvastatin. Ligan 2 dan ligan 3 merupakan kandidat terbaikyang dapat digunakan untuk berkontribusi sebagai antihiperlipidemia.Kata Kunci : Afinitas, Atorvastatin, Docking, Modifikasi, Reseptor HMGCR
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK YANG MENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SULTAN SYARIF MOHAMMAD ALKADRIE PONTIANAKTAHUN 2017 ., Ulfah Munawaroh
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.642 KB)

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan olehinfeksi virus. Pemakaian antibiotik pada kondisi DBD tanpa komorbid, akan menimbulkanresistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penggunaan antibiotikpasien DBD tanpa komorbid dan indikasi pemberian antibiotik. Penelitian ini merupakanpenelitian observasional dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional) bersifatdeskriptif, pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan catatan rekam medikpasien. Data yang diperoleh dari catatan rekam medik diolah menggunakan Microsoft Excel.Hasil penelitian ini menunjukan persentase penggunaan antibiotik pada DBD tanpa komorbid 7dari 23 pasien (30,43%). Indikasi pasien DBD yang mendapatkan antibiotik yaitu InfeksiSaluran Kemih (ISK) (ampisilin 3,3%, amoksilin 3,3%, seftriakson 6,7%, sefiksim 3,3%),Sindrom Nefritik Akut (SNA) (sefiksim 3,3%, sefotaksim 3,3%), asites (seftriakson 3,3%,azitromisin 3,3%), tifoid (seftriakson 23,3%, sefiksim 10%), leukemia berat (seftriakson 3,3%),sepsis (sefotaksim 3,3%), dispepsia (seftriakson 3,3%, sefiksim 3,3%). Kesimpulan daripenelitian ini adalah masih ditemukan penggunaan antibiotik pada pasien DBD tanpa komorbid.Antibiotik perlu dipertimbangkan untuk menghindari risiko resistensi dan efektivitas antibiotiktidak optimum, serta golongan terbanyak yang digunakan yaitu sefalosporin generasi III. Kata kunci : Demam Berdarah Dengue, Antibiotik, Pasien Anak.
UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA SALEP KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) DAN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) KONSENTRASI 5% PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR METODE DRESSING NON-DEBRIDEMENT ., Jimmy
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.317 KB)

Abstract

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh akibat proses patologis yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Hal yang perlu diperhatikan pada prosespenyembuhan luka adalah timbulnya infeksi pada luka tersebut. Penghambatan aktivitas bakteridapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kecepatan penyembuhan luka.. Nondebridementdilakukanbertujuanmeminimalisirprosespenyembuhanlukaolehfaktoreksternal.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiaktivitaspenyembuhanlukasediaansalepkombinasiekstraketanol daun sirih hijau (Piper betle L.) dan minyak cengkeh (Syzgium aromaticum L.)konsentrasi 5% dengan berbagai variasi perbandingan dalam mempercepat proses penyembuhan luka tikus stadium II metode dressing non-debridement. Sediaan salep diformulasikanmenggunakan basis vaseling flavum dan cera flava dibuat dengan tiga variasi perbandingan zataktif, yaitu F1(25:75), F2(50:50) dan F3(75:25). Sediaan salep kombinasi dioleskan pada lukadan dikuantifikasi luas area luka menggunakan program Macbiophotonic Image J untukmemperoleh nilai Area Under Curve (AUC) dan dianalisis statistik menggunakan SPSS22. Hasilrata-rata nilai AUC paling tinggi yaitu F1(25:75) sebesar 1011,59% × hari. Hasil analisismenunjukan bahwa kelompok memberikan hasil yang berbeda signifikan. Hasil uji sifat fisikmenujukan bahwa semua formula memiliki sifat fisik yang baik.Kata kunci: Uji Efek Penyembuhan Luka, Piper betle L., Syzygium aromaticum L., Dressing,Non-debridement
PENGARUH KONSENTRASI TEH DAUN SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ., Maria Roswita
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.979 KB)

Abstract

Senggani (Melastoma malabathricum L.) merupakan tumbuhan liar yang tersebar luas diwilayah Indonesia. Ekstrak air teh daun senggani diketahui memiliki persen penghambatanterhadap radikal DPPH sebesar 90% dengan waktu pencelupan satu menit, sehingga daunsenggani berpotensi sebagai bahan teh herbal yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitianini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi teh daun senggani terhadap aktivitasantioksidan. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode radikal DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl). Teh daun senggani dibuat dalam konsentrasi 0,6%; 1,2%; 2,5%; dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh daun senggani dengan konsentrasi 0,6%memiliki persen penghambatan terhadap radikal DPPH sebesar 71,149%; teh daun sengganidengan konsentrasi 1,2% memiliki persen penghambatan terhadap radikal DPPH sebesar91,668%; teh daun senggani dengan konsentrasi 2,5% memiliki persen penghambatan terhadapradikal DPPH sebesar 94,573%; dan teh daun senggani dengan konsentrasi 5% memiliki persenpenghambatan terhadap radikal DPPH sebesar 95,048%. Kesimpulan penelitian ini adalahsemakin besar konsentrasi teh daun senggani maka persen penghambatan terhadap radikalDPPH semakin besar.Kata Kunci : Aktivitas Antioksidan, DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl), Teh Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.)
PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN DI PUSKESMAS PAL III KOTA PONTIANAK YANG MENGGUNAKAN TERAPI AMLODIPIN DAN KAPTOPRIL MELALUI EUROPEAN QUALITY OF LIFE 5 DIMENSIONS (EQ-5D) QUESTIONNAIRE ., Rizki Wahyudi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.058 KB)

Abstract

LATAR BELAKANG: Hipertensi merupakan penyakit kronik yangmembutuhkan pengobatan dalam waktu lama, sehingga menyebabkanpenurunan kualitas hidup. TUJUAN: Penelitian bertujuan untuk mengukurkualitas hidup pasien yang menerima antihipertensi. METODE: Desainpenelitian adalah observasional potong lintang. Data pengobatan dari rekammedik dan resep, serta kuesioner EQ5D yang diisi oleh pasien untukmengukur kualitas hidup. 102 pasien yang terlibat direkrut melalui teknikpurposive sampling dan telah memenuhi kriteria inklusi. HASIL: Analisisdata dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney, diperoleh nilai sig. =0.061. KESIMPULAN: Tidak terdapat perbedaan kualitas hidup antarapasien hipertensi dengan terapi Kaptopril dan Amlodipin menggunakankuesioner EQ5D. Kata Kunci: Hipertensi, Kualitas Hidup, Kuesioner EQ5D
DESAIN PRIMER SPESIFIK GEN tetB (tetracycline resistance protein) BAKTERI Bacillus subtilis ., Didit Syaputra
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.349 KB)

Abstract

Penyebab resistensi suatu bakteri terhadap antibiotik salah satunya adalah adanya genresisten pada bakteri. Tetrasiklin merupakan salah satu antibiotik yang memiliki gen resistenpada suatu bakteri Salah satu gen resisten pada antibiotik tetrasiklin adalah gen tetB yangmana terdapat di bakteri Bacillus subtilis. Pendeteksian adanya gen resisten pada instrumenPCR membutuhkan sebuah primer berupa sekuens DNA rantai pendek sebagai pengenalDNA target secara spesifik. Desain primer dilakukan secara insilico menggunakan situsNCBI, Primer3Plus dan OligoAnalyzer. Sekuen nukleotida dari gen tetB Bacillus subtilisdapat dicari dalam situs NCBI dengan format FASTA yang danalsis lebih lanjutmenggunakan program Primer3Plus dan OligoAnalyzer. Hasil perancangan primer gen tetBBacillus subtilis diperoleh 10 kandidat primer dengan menggunakan 2 perbedaan suhuoptimum di program Primer3Plus yakni dari Tm optimum 55°C dan 60°C. Primer yangmemiliki kriteria primer terbaik yakni primer 3 pada suhu 60°C dengan urutan basa primerforward 5’- ACCCTTTGCGGAGGACTAAT –3’ dengan panjang basa 20, Tm 56,1°C, %GC sebesar 50 % , hairpin dengan nilai ΔG = -1,14 kcal/mol, self dimer dengan nilai ΔG = 3.61,serta cross dimer dengan nilai ΔG = -4,64 kcal/mol dan urutan basa primer reverseyaitu 5’ – CAAGGAACCTTTCCGATCAA -3’ dengan panjang basa 20, Tm 52,7°C, % GCsebesar 45 % , hairpin dengan nilai ΔG = -1,41 kcal/mol, self dimer dengan nilai ΔG = -6.61serta cross dimer dengan nilai ΔG = -3,9 kcal/mol Kata kunci: Desain primer, gen tetB, Tetrasiklin, Bacillus subtilis

Page 5 of 17 | Total Record : 169