cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
SOSEKHUM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 9 (2010)" : 8 Documents clear
PEMBAGIAN PERAN SUAMI ISTERI DALAM KELUARGA ISLAM INDONESIA (Analisis Gender terhadap Inpres No. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam) Hamzani, Achmad Irwan
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.99 KB)

Abstract

Persoalan mendasar dalam membahas posisi kaum perempuan dalam keluarga Islam adalah; apakah posisi kaum perempuan di dalam masyarakat saat ini telah merefleksikan ajaran Islam. Respon umat Islam tentang pertanyaan ini beragam. Ada yang menganggap bahwa relasi laki-laki dengan perempuan telah sesuai dengan ajaran Islam. Ada pula yang menganggap bahwa kaum perempuan berada dalam sistem yang diskriminatif. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi bias gender terhadap pembagian peran suami isteri dalam Kompilasi Hukum Islam. Selanjutnya mendeskripsikan apakah Kompilasi Hukum Islam sebagai cermin hukum Islam khas Indonesia dalam merumuskan pembagian peran suami isteri telah merefleksikan semangat moral ajaran Islam yang menjunjung tinggi keadilan dan persamaan atau tidak. Hasil penelitian ini menunjukkan; jika diukur dengan analisis gender, Kompilasi Hukum Islam masih bias gender. Pembagian peran suami sebagai kepala keluarga, isteri sebagai ibu rumah tangga akan berdampak pada penempatkan perempuan pada sektor domestik dan laki-laki pada sektor publik yang menyebabkan bias ketergantungan ekonomis bagi isteri. Jika merujuk semangat dan cita-cita moral ajaran Islam yang mengajarkan persamaan hak dan keadilan, rumusan tentang pembagian peran suami isteri dalam Kompilasi Hukum Islam apabila dipahami dan diterapkan secara kaku dengan memposisikan perempuan lebih rendah dari laki-laki, justru bisa bertentangan. Oleh karena itu isi Kompilasi Hukum Islam sudah saatnya direkonstruksi seiring sedang digodognya Rancangan Undang-undang Peradilan Agama yang baru.   Keyword; pembagian peran, gender, kompilasi hukum Islam.
ASPEK YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM AHLI WARIS DALAM PEWARISAN HAK CIPTA Praptono, Eddhie
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.404 KB)

Abstract

Hak cipta dianggap sebagai benda bergerak, sehingga hak cipta dapat dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian karena pewarisan, hibah , wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab – sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang – undangan. Hak cipta yang beralih karena pewarisan terjadi berdasarkan ketentuan undang – undang sehingga kepemilikan beralih kepada ahli waris karena ketentuan undang – undang, beralih otomatis sejak meninggalnya pemilik hak, meskipun dapat juga dialihkan dengan akta disaat pewaris hidup. Kedudukan ahli waris dalam pewarisan diatur dalam Kitab Undang–Undang Hukum Perdata ( KUHPdt ) ( BUKU II BW tentang Kebendaan ) dan Undang–undang Hak Cipta ( UUHC )  pengaturan pewarisan hak cipta diatur sesuai dengan hukum waris berdasarkan BW ( KUHPdt ) yang mengatur tentang kedudukan harta kekayaan seseorang setelah meninggal dunia dengan cara–cara perpindahannya harta kekayaan itu kepada orang lain.   Kata Kunci : Waris Hak Cipta
POLA PELAYANAN TERPADU TERHADAP WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEGAL Jalil, Mahben
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5093.539 KB)

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pola Pelayanan Terpadu terhadap Kepuasan Wajib pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Diduga ada pengaruh Pola Pelayanan Terpadu yang positif dan signifikan terhadap kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Rank Spearman dan Koefisien Determinasi, sedangkan alat pengujian hipotesis menggunakan uji Z. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh korelasi sebesar r2,= 0,975 yang artinya ada hubungan yang sangat kuat antara pola pelayanan terpadu terhadap kepuasanwajib pajak dengan kata lain apabila semakin baik petugas dalam memberikan pelayanan, maka semakin tinggi kepuasan wajib pajak, sebaliknya apabila pola pelayanan terpadu yang diberikan buruk, maka kepuasan wajib pajak juga akan semakin menuru. Setelah diuji hipotesis dengan menggunakan uji Z diperoleh nilai Zhitung (9,701) > Z(0,025) (1,960), maka berarti Ho ditolak, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pola pelayanan terpadu terhadap kepuasan wajib pajak. Koefisien determinasi r2 0,9506 berarti sumbangan pola pelayanan terpadu terhadap kepuasan wajib pajak sebesar 95,06 %. Sedangkan selebihnya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak teridentifikasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis mengajukan saran-saran yang antara lain sebagai berikut : 1. Pimpinan Kantor Pelayanan Pajak disarankan agar berupaya untuk tetap meningkatkan kualitas pelayanan di bidang perpajakan. 2. Senantiasa menumbuhkan kesadaran karyawan untuk tetap memberikan pelayanan prima pada wajib pajak. 3. Walaupun sudah termasuk kategori tinggi, tetapi diharapkan pimpinan dan para karyawan tetap mencari inovasi-inovasi pelayanan yang pada akhirnya akan semakin meningkatkan kepuasan dan kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. 4. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sehingga image bahwa mengurus masalah perpajakan adalah sulit dapat dikurangi sehinga masyarakat semakin tertarik untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
PERSEPSI WANITA PENYAPU JALAN RAYA DI KOTA TEGAL DALAM KEDUDUKAN DAN PERAN EKONOMI DI RUMAH TANGGA Nafiati, Dewi Amaliah
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.937 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal dalam bidang ekonomi akan sangat berarti dalam pembangunan yang dilaksanakan. Untuk meningkatkan peran wanita penyapu jalan raya terutama di Kota Tegal diperlukan suatu program pembinaan terhadap wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan perilaku wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal dalam kedudukan dan peran ekonomi di dalam rumah tangga, mengetahui persepsi dan perilaku wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal yang produktif terhadap pembagian waktu dalam tugas sebagai ibu rumah tangga, kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi, dan mengetahui persepsi dan perilaku wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal yang produktif bersama suaminya terhadap pembagian waktu dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal, pada umumnya merupakan pekerjaan utama untuk menunjang penghasilan suami terutama untuk menutup kebutuhan sehari-hari. Lama bekerja berkisar antara dua tahun sampai 35 tahun, yaitu  30 %  bekerja 2 – 5 tahun; 25 % selama 6 – 10 tahun dan lebih dari 26 tahun; 5 % selama 11 – 15 tahun dan 21 – 25 tahun; dan 10 % selama 16 – 20 tahun. Rata-rata penghasilan harian  berkisar antara Rp. 5.000,00  sampai Rp.25.000,00 ; yaitu 2 orang/10% berpenghasilan Rp. 5.000,00 – Rp.10.000,00/hari; 4 orang/20% berpenghasilan Rp. 11.000,00 – Rp.15.000,00/hari, 12 orang/60% berpenghasilan Rp. 16.000,00-Rp. 20.000,00 dan 2 orang/10%  berpenghasilan lebih dari Rp. 20.000,00. Seluruh responden tidak ada yang memiliki peluang untuk menyisihkan penghasilannya dalam bentuk tabungan. Artinya bahwa kehidupan ekonomi tergolong subsistens, atau menggunakan hampir seluruh penghasilannya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi. Rata-rata pengeluaran harian adalah 25 %  mengkonsumsi penghasilannya Rp. 10.000,00 – Rp.15.000,00/hari;  40 %  berpengeluaran Rp. 16.000,00 – Rp.20.000,00/hari; 20 % berpenghasilan Rp. 21.000,00 – Rp.25.000,00/hari; dan 15 %  mengkonsumsi penghasilannya lebih dari Rp. 26.000,00/hari. Anggota keluarga yang menjadi tanggungan  adalah 10 % menanggung 2 orang, 15 % menanggung 3 orang, 45 % menanggung 4 orang, 10 % menanggung 5 orang, 15 % menanggung 6 orang dan 5 % menanggung 8 orang. Kata Kunci    : Wanita Penyapu Jalan Raya, Kota Tegal, Kedudukan Dan Peran Ekonomi
POLA PELAYANAN TERPADU TERHADAP WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEGAL Jalil, Mahben
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5093.539 KB)

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pola Pelayanan Terpadu terhadap Kepuasan Wajib pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Diduga ada pengaruh Pola Pelayanan Terpadu yang positif dan signifikan terhadap kepuasan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Rank Spearman dan Koefisien Determinasi, sedangkan alat pengujian hipotesis menggunakan uji Z. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh korelasi sebesar r2,= 0,975 yang artinya ada hubungan yang sangat kuat antara pola pelayanan terpadu terhadap kepuasanwajib pajak dengan kata lain apabila semakin baik petugas dalam memberikan pelayanan, maka semakin tinggi kepuasan wajib pajak, sebaliknya apabila pola pelayanan terpadu yang diberikan buruk, maka kepuasan wajib pajak juga akan semakin menuru. Setelah diuji hipotesis dengan menggunakan uji Z diperoleh nilai Zhitung (9,701) > Z(0,025) (1,960), maka berarti Ho ditolak, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pola pelayanan terpadu terhadap kepuasan wajib pajak. Koefisien determinasi r2 0,9506 berarti sumbangan pola pelayanan terpadu terhadap kepuasan wajib pajak sebesar 95,06 %. Sedangkan selebihnya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak teridentifikasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis mengajukan saran-saran yang antara lain sebagai berikut : 1. Pimpinan Kantor Pelayanan Pajak disarankan agar berupaya untuk tetap meningkatkan kualitas pelayanan di bidang perpajakan. 2. Senantiasa menumbuhkan kesadaran karyawan untuk tetap memberikan pelayanan prima pada wajib pajak. 3. Walaupun sudah termasuk kategori tinggi, tetapi diharapkan pimpinan dan para karyawan tetap mencari inovasi-inovasi pelayanan yang pada akhirnya akan semakin meningkatkan kepuasan dan kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. 4. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sehingga image bahwa mengurus masalah perpajakan adalah sulit dapat dikurangi sehinga masyarakat semakin tertarik untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
PERSEPSI WANITA PENYAPU JALAN RAYA DI KOTA TEGAL DALAM KEDUDUKAN DAN PERAN EKONOMI DI RUMAH TANGGA Nafiati, Dewi Amaliah
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.937 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal dalam bidang ekonomi akan sangat berarti dalam pembangunan yang dilaksanakan. Untuk meningkatkan peran wanita penyapu jalan raya terutama di Kota Tegal diperlukan suatu program pembinaan terhadap wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan perilaku wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal dalam kedudukan dan peran ekonomi di dalam rumah tangga, mengetahui persepsi dan perilaku wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal yang produktif terhadap pembagian waktu dalam tugas sebagai ibu rumah tangga, kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi, dan mengetahui persepsi dan perilaku wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal yang produktif bersama suaminya terhadap pembagian waktu dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh wanita penyapu jalan raya di wilayah Kota Tegal, pada umumnya merupakan pekerjaan utama untuk menunjang penghasilan suami terutama untuk menutup kebutuhan sehari-hari. Lama bekerja berkisar antara dua tahun sampai 35 tahun, yaitu  30 %  bekerja 2 ? 5 tahun; 25 % selama 6 ? 10 tahun dan lebih dari 26 tahun; 5 % selama 11 ? 15 tahun dan 21 ? 25 tahun; dan 10 % selama 16 ? 20 tahun. Rata-rata penghasilan harian  berkisar antara Rp. 5.000,00  sampai Rp.25.000,00 ; yaitu 2 orang/10% berpenghasilan Rp. 5.000,00 ? Rp.10.000,00/hari; 4 orang/20% berpenghasilan Rp. 11.000,00 ? Rp.15.000,00/hari, 12 orang/60% berpenghasilan Rp. 16.000,00-Rp. 20.000,00 dan 2 orang/10%  berpenghasilan lebih dari Rp. 20.000,00. Seluruh responden tidak ada yang memiliki peluang untuk menyisihkan penghasilannya dalam bentuk tabungan. Artinya bahwa kehidupan ekonomi tergolong subsistens, atau menggunakan hampir seluruh penghasilannya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi. Rata-rata pengeluaran harian adalah 25 %  mengkonsumsi penghasilannya Rp. 10.000,00 ? Rp.15.000,00/hari;  40 %  berpengeluaran Rp. 16.000,00 ? Rp.20.000,00/hari; 20 % berpenghasilan Rp. 21.000,00 ? Rp.25.000,00/hari; dan 15 %  mengkonsumsi penghasilannya lebih dari Rp. 26.000,00/hari. Anggota keluarga yang menjadi tanggungan  adalah 10 % menanggung 2 orang, 15 % menanggung 3 orang, 45 % menanggung 4 orang, 10 % menanggung 5 orang, 15 % menanggung 6 orang dan 5 % menanggung 8 orang. Kata Kunci    : Wanita Penyapu Jalan Raya, Kota Tegal, Kedudukan Dan Peran Ekonomi
PEMBAGIAN PERAN SUAMI ISTERI DALAM KELUARGA ISLAM INDONESIA (Analisis Gender terhadap Inpres No. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam) Hamzani, Achmad Irwan
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.99 KB)

Abstract

Persoalan mendasar dalam membahas posisi kaum perempuan dalam keluarga Islam adalah; apakah posisi kaum perempuan di dalam masyarakat saat ini telah merefleksikan ajaran Islam. Respon umat Islam tentang pertanyaan ini beragam. Ada yang menganggap bahwa relasi laki-laki dengan perempuan telah sesuai dengan ajaran Islam. Ada pula yang menganggap bahwa kaum perempuan berada dalam sistem yang diskriminatif. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi bias gender terhadap pembagian peran suami isteri dalam Kompilasi Hukum Islam. Selanjutnya mendeskripsikan apakah Kompilasi Hukum Islam sebagai cermin hukum Islam khas Indonesia dalam merumuskan pembagian peran suami isteri telah merefleksikan semangat moral ajaran Islam yang menjunjung tinggi keadilan dan persamaan atau tidak. Hasil penelitian ini menunjukkan; jika diukur dengan analisis gender, Kompilasi Hukum Islam masih bias gender. Pembagian peran suami sebagai kepala keluarga, isteri sebagai ibu rumah tangga akan berdampak pada penempatkan perempuan pada sektor domestik dan laki-laki pada sektor publik yang menyebabkan bias ketergantungan ekonomis bagi isteri. Jika merujuk semangat dan cita-cita moral ajaran Islam yang mengajarkan persamaan hak dan keadilan, rumusan tentang pembagian peran suami isteri dalam Kompilasi Hukum Islam apabila dipahami dan diterapkan secara kaku dengan memposisikan perempuan lebih rendah dari laki-laki, justru bisa bertentangan. Oleh karena itu isi Kompilasi Hukum Islam sudah saatnya direkonstruksi seiring sedang digodognya Rancangan Undang-undang Peradilan Agama yang baru.   Keyword; pembagian peran, gender, kompilasi hukum Islam.
ASPEK YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM AHLI WARIS DALAM PEWARISAN HAK CIPTA Praptono, Eddhie
SOSEKHUM Vol 6, No 9 (2010)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.404 KB)

Abstract

Hak cipta dianggap sebagai benda bergerak, sehingga hak cipta dapat dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian karena pewarisan, hibah , wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab ? sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang ? undangan. Hak cipta yang beralih karena pewarisan terjadi berdasarkan ketentuan undang ? undang sehingga kepemilikan beralih kepada ahli waris karena ketentuan undang ? undang, beralih otomatis sejak meninggalnya pemilik hak, meskipun dapat juga dialihkan dengan akta disaat pewaris hidup. Kedudukan ahli waris dalam pewarisan diatur dalam Kitab Undang?Undang Hukum Perdata ( KUHPdt ) ( BUKU II BW tentang Kebendaan ) dan Undang?undang Hak Cipta ( UUHC )  pengaturan pewarisan hak cipta diatur sesuai dengan hukum waris berdasarkan BW ( KUHPdt ) yang mengatur tentang kedudukan harta kekayaan seseorang setelah meninggal dunia dengan cara?cara perpindahannya harta kekayaan itu kepada orang lain.   Kata Kunci : Waris Hak Cipta

Page 1 of 1 | Total Record : 8