cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "No 81 TH 38 (2011): BAHAS" : 10 Documents clear
PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA MELALUI KAJIAN SASTRA Asti Purbarini; Amalia Saleh
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2499

Abstract

Berkembangnya pendekatan komunikatif pada tahun 80 an berdampak pad pengajaran bahasa Prancis sebagai bahasa asing. Karya sastra dianggap sebagai sumber belajar bahasa karena karya sastra merupakan komunikasi antara pengarang dan pembaca. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memerikan pengajaran keterampilan berbahasa melalui kajian sastra. Karya sastra berupa teks berbentuk puisi, prosa dapat dijadikan materi belajar bahasa untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Sebuah karya sastra baik itu berupa puisi maupun prosa dapat dijadikan sumber belajar bahasa melalui tahap kegiatan belajar  yang terdiri dari Memahami (Comprendre), Menganalisa (Analyser) dan Menulis (Ecrire). Melalui kegiatan Memahami (Comprendre), mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan pemahamannya terhadap wacana lisan dan tertulis. Kemampuan menganalisa wacana terdapat pada kegiatan Menganalisa (Analyser). Pada tahap ini bukan saja kemampuan kebahasaan, seperti kemampuan tata bahasa, kosa kata, kemampuan berbicara dapat ditingkatkan namun kemampuan untuk mengapresiasi sebuah karya sastra sebagai salah satu bentuk komunikasi dapat ditingkatkan. Tugas kepada mahasiswa berupa permintaan untuk membuat  rangkuman (resume), mentransformasi sebuah wacana deskriptif menjadi wacana narasi merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan pada tahap Menulis (Ecrire). Tahap Menulis (Ecrire) merupakan muara dari seluruh keterampilan berbahasa.   Kata Kunci : keterampilan berbahasa, karya sastra, komunikasi
SOLIDARITAS DAN KESOPANSANTUNAN (TINJAUAN SOCIOLINGUISTICS RONALD WARDHAUGH) Tengku Ratna Soraya
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2518

Abstract

Di dalam berbahasa kita menggunakan perangkat bahasa yang diperlukan untuk menunjukkan hubungan khusus dengan orang lain dan sikap kita kepada mereka. Sebagai contoh, di dalam bahasa Prancis dikenal  perbedaan konsep tu-vous yang merujuk pada siapa kita berbicara. Kesantunan bahasa Prancis dibangun dari tiga komponen yaitu (1) komponen kelonggaran awal, (2) permintaan di tengah atau komponen perintah, dan (3) komponen akhir, kehadiran atau ketiadaan sesuatu seperti s’il vous plait.
A DISCUSSION ON THE ANALYTIC AND SYNTHETIC DISTINCTION Mahmud Layan Hutasuhut
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2491

Abstract

This paper is an attempt to give an account of the analytic-synthetic distinction both inside and outside of physical theory, which is sufficiently non-technical to be followed by a reader whose background in science is not extensive, but it has been necessary to consider problems connected with physical science in order to bring out the features of the analytic-synthetic distinction that seem to be the most important. This paper, then, fights on two fronts; it tries to ‘defend’ the distinction since there is somewhat newer danger of denying its existence altogether, while attacking its extensive abuse by philosophers, which is nevertheless an error.   Key words: Analytic, synthetic, distinction  
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA Rafika Dewi Nasution
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2505

Abstract

Kemampuan dan keterampilan berbicara sangat diperlukan, karena berbicara adalah merupakan wujud dari aktifitas lisan dalam berkomunikasi. Kemampuan dan keterampilan berbicara perlu dikembangkan  melalui faktor-faktor  yang mempengaruhi efekifitas berbicara.   Kata kunci : berbicara
KESANTUNAN LINGUISTIK: BAGAIMANA MENELITINYA DI MASYARAKAT PRAKTISI KITA (SEBUAH INSPIRASI DARI RICHARD J. WATTS) Sri Minda Murni
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2496

Abstract

Indonesian politeness system is one of among the most complicated and systematic politeness system in the world. In fact, it is hardly to define what Indonesian politeness is and how it works due to the huge diversity featuired by the 583 ethnic languages and dialects existed in the country. Other important considerations are the large number of  communities of practice existed in the society. Two important sources of inspiration to the Indonesia politeness system are: Islamic religion and cultural values. Watts’s approach on research on linguistic politeness is relevant as to how to define the Indonesian politeness system by considering the differences between the politic and  polite behavior as well as the socially stricted and individually chosen strategies. Kata Kunci: politic behavior, polite behavior, socially-stricted utterances, strategically-chosen utterances, community of practice.
PROBLEMATIK BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN SASTRA YANG BERORIENTASI PADA RESPONS PEMBACA Rumasi Simaremare
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2515

Abstract

Dissatisfaction will process and results of teaching literature in schools is a classic problem which until now has not fully resolved. As a system, problems occurred in the teaching of literature can be approached from the factors that shape the teaching of literature itself. Forming factors that are teachers, students, curriculum, methods, facilities and infrastructure, and materials. External elements such as the demands of even the people (both laymen and literary society) and policy makers of formal education (starting from the formulation of the Guidelines to guide the implementation of curriculum tennis) helped contribute to the emergence of problematic. Kata Kunci : bahan ajar sastra, pembaca
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN MELALUI TEAM TEACHING Johannes J. Gultom
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2506

Abstract

Peran pendidik sebagai penentu keberhasilan proses belajar mengajar sangat penting. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari keberhasilan pendidik dalam mengimplementasikan kurikulum. Tuntutan kurikulum yang begitu kompleks ditambah lagi dengan adanya kendala-kendala yang timbul dalam pengelolaan pembelajaran dapat diatasi dengan penerapan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu alternatif yaitu pengelolaan proses belajar mengajar melalui team teaching. Dalam team teaching, tiap-tiap pendidik memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas dan secara bersama-sama mengatasi permasalahan yang timbul. Keterbatasan individu pendidik dapat teratasi melalui team teaching. Kata Kunci: pendidik, kurikulum, strategi pembelajaran, team teaching
“STATIONENLERNEN” SEBAGAI SALAH SATU INOVASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN Indah Aini Aini
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2520

Abstract

Inovasi dalam pembelajaran dapat berdampak pada perbaikan, peningkatan kualitas pembelajaran serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu inovasi dalam pembelajaran adalah ‘Stationenlernen’, yang menuntut mahasiswa untuk belajar secara mandiri dengan bantuan bahan-bahan yang telah disiapkan dan disusun dalam beberapa stasiun (Stationen). ‘Stationenlernen’ menawarkan sebuah proses pembelajaran terbuka, mandiri, dan interaktif.   Kata Kunci: stationenlernen, pembelajaran  
IMPLEMENTASI METODE PQRST DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA (READING) MAHASISWA Johan Sinulingga
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2493

Abstract

Generally, this research is aimed at improving students’ reading comprehension by implementing the PQRST teaching method. Subjects of the research are the students of 2009/2010 academic year taking reading I subject. The research uses classroom action research method. The data are collected by reading comprehension test for measuring the students’s reading comprehension and questionarrie with Liket scale for collecting the students’ perceptions toward  PQRST teaching method. The data are analyzed by descriptive technique. The results of research show that 1) the preliminary comprehension of the students’ reading comprehension is relative poor and very poor in which the distribution of comprehension is not proportional, 2) After first cycle, the students’ reading comprehension improve relativel significantly, 3) Then, after the end of the research, the students’ reading comprehensions improve significantly which most of them (52,94) obtains grade B or  it is categorized good and (8,82%) reaches grade A. Only about (32.35%) and (2,94%) of them still have grade C and D. However, nobody gets failed.  In term of perception, generally the students have positive and good responds and perception toward the PQRST teaching method for teaching and learning reading comprehension subject.   Kata Kunci : metode PQRST, keterampilan membaca
PERUBAHAN SOSIAL EKOLOGI DAN PERUBAHAN BUDAYA LINGUAL DALAM SISTEM KEKERABATAN MELAYU LANGKAT Abdurahman Adisaputera
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2508

Abstract

Bahasa dan adat istiadat adalah dua unsur penting penanda identitas suatu etnik. Kedua unsur ini muncul dalam sistem kekerabatan. Pada komunitas Melayu Langkat, sistem kekerabatan mengacu pada garis keturunan ibu dan garis keturunan ayah. Sistem kekerabatan dapat dibedakan berdasarkan (1) lapisan sosial dan (2) lapisan keluarga. Panggilan kekerabatan pada lapisan sosial adalah tengku, wan, datuk, aja dan orang kaya, serta encek dan tuan. Pada lapisan keluarga, komunitas Melayu memiliki 8 panggilan (sapaan) kekeluargaan sesuai dengan urutan kelahiran yaitu ulong/yong, ngah, alang, uteh, andak, oda/uda, etam, dan suncu. Hasil pengujian terhadap 230 responden membuktikan bahwa sebagian komunitas remaja tidak memahami dan tidak lagi menggunakan sapaan ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue