cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "No 85 TH 39 (2013): BAHAS" : 15 Documents clear
ANALISIS TEKS IKLAN SUSU FORMULA ANAK LINA RUSLI; TANTI KURNIA SARI
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2420

Abstract

Kebutuhan manusia yang semakin hari semakin bertambah dan beragam memicu produsen untuk menciptakan produk yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Iklan sebagai media yang digunakan produsen untuk memasarkan produknya memiliki fungsi sosial, karena iklan selalu dikemas dengan memberi informasi menarik   baik melalui teks visual maupun teks verbalnya karena dengan iklan inilah kesempatan produsen untuk menjaring konsumennya. Salah satu produk yang dewasa ini sangat dibutuhkan dan bervariasi adalah susu formula anak. Iklan susu formula mempunyai genre yang bermacam-macam, misalnya eksposisi, eksplanasi, dan lain sebagainya. Data penelitian ini adalah data primer berupa teks iklan susu formula yaitu  susu Pediasure dan susu Dancow 1+ yang diperoleh melalui media cetak, yakni Tabloid, Koran dan Majalah. Dari analisa kedua iklan produk susu formula anak tersebut diketahui bahwa Fungsi sosial dari iklan produk susu formula anak adalah untuk memperkenalkan, memberi informasi dan memasarkan produk dengan tujuan menarik konsumen. Selain itu kedua iklan produk susu formula anak  termasuk jenis genre deskripsi dan genre eksposisi dan dalam menjelaskan fungsi produk menggunakan proses material dan lebih banyak menggunakan kalimat pasif. Kata kunci : Iklan susu formula, genre, fungsi sosial, fitur bahasa
USING ONLINE REFERENCE IN POETRY ANALYSIS (A CULTURAL STUDIES APPROACH TO TEACHING POETRY) SYAMSUL BAHRI; WINDA SETIASARI
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2436

Abstract

Menerapkan  pendekatan studi budaya (cultural studies)  dalam mengajar Sastra adalah  menggabungkan text sastra dengan text lainnya yang memiliki hubungan budaya. Tulisan ini membahas penelahaan puisi dengan menggunakan  referensi online sebagai text pendamping. Strategi membaca intertext ini dapat menjadi alternatif  baru untuk pengajaran puisi yang selama ini terjebak pada aspek  bahasa dan stilistika saja.Pengayaan text dengan memakai text pendamping mempertajam penggalian makna dan analisa tema. Dalam tulisan ini  Puisi Immigrant yang ditulis oleh penyair Amerika Pat Mora dianalisa dengan menggunakan     referensi online yang diupload dari Washington Post web sebagai text  pendamping. Isu dibawa dalam dua text ini membawa isu budaya yang sama yaitu Konflik budaya dalam proses assimilasi Immigrant di Amerika. Dengan menggandeng Referensi online serta mengaplikasikan strategi pembelajaran studi budaya, pembelajaran puisi dapat dilakukan dalam konteks yang lebih variatif dan interdisipliner.   Kata kunci : online reference, poetry, cultural studies, teaching poetry  
Bahasa, Etnisitas dan Potensinya terhadap Konflik Etnis BERLIN SIBARANI
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2426

Abstract

Etnis merupakan katgori sosial atau identifikasi sosial. Artinya, etnis adalah konsep yang diciptakan berdasarkan ciri khas sosial yang dimiliki sekelompok masyarakat yang membedakannya dari kelompok yang lain. Etnisitas adalah properti hubungan antar kelompok di mana perbedaan budaya antar kelompok dikomunikasikan secara sistematis dan berlangsung secara terus menerus. Hubungan ini bersifat relational dan situasional di mana karakter etnis terlibat di dalamnya. Perbedaan antar etnis bisa jadi menimbulkan perilaku etnosentris (keberpihakan terhadap anggota etnis yang berlebihan), perilaku prejudice (berburuk sangka) dan perilaku negatif lainnya yang diwujudkan dalam tindakan terlihat, seperti tindak diskriminatif dan tindakan terdengar yang wujud dalam penggunaan bahasa. Kedua jenis tindakan ini dan tindakan negatif lainnya menumbuhkan potensi konflik antar etnis. Tindak terlihat maupun tindak terdengar adalah cerminan atau perwujudan dari nilai, sikap dan pandangan yang dimiliki suatu etnis dalam konteks etnisitas. Oleh karena itu peningkatan dan pembinaan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dalam konteks etnisitas tanpa pembinaan nilai, sikap dan pandangan besar kemungkinannya untuk gagal dalam upaya mencegah potensi konflik menjadi konflik sesungguhnya.   Kata Kunci: Bahasa, Konflik, Etnik dan Etnisitas
PORNOGRAFI DALAM EKSPRESI DAN APRESIASI SENI RUPA (TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGIS DAN AKSIOLOGIS) ZULKIFLI ZULKIFLI
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2635

Abstract

Dalam ekspresi dan apresiasi seni rupa, pornografi berkembang sejalan dengan kebebasan senimannya. Secara epistemologis pornografi sudah ada semenjak seni rupa prasejah atau primitif, sampai perkembangan seni rupa kontemporer di era postmodern sekarang ini. Dalam realitas sosial dan budaya beberapa kelompok masyarakat di Indonesia, kehidupan yang bernuansa pornografi juga berkembang dan dipertahankan. Oleh sebab itu sulit untuk mengeneralisasikan pornografi dalam pemahaman yang terbatas, karena banyak variabel yang mesti dipertimbangkan, apalagi untuk merumuskannya dalam bentuk undang-undang. Oleh sebab itu, permasalahan ini harus dilihat secara holistik dan proporsional. Dalam aktivitas kesenirupaan, keselarasan antara kebebasan estetika dengan tanggung jawab moral dan etika harus tetap dijaga.   Kata Kunci: Pornografi, Ekspresi Seni Rupa, Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menganyam Dasar dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di Kelas XI SMA Swasta Yayasan Perguruan Indonesia Membangun Namorambe Medan T.A 2012/2013. EVARIYANTI TARIGAN; MESRA MESRA
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2431

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SMA Swasta Yayasan Perguruan Indonesia Membangun Namorambe Medan. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Seni Budaya, diketahui bahwa banyak siswa merasa bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu siswa tidak banyak berlatih untuk mengembangkan kreativitasnya, sehingga berpengaruh terhadap rendahnya aktivitas belajar siswa maupun hasil belajarnya. Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah karena guru menerapkan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Pelajaran seni budaya lebih banyak muatan praktikum daripada kajian teori, sehingga kurang cocok kalau menggunakan metode ceramah dalam pengajarannya. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar menganyam dasar siswa kelas XI SMA Swasta Yayasan Perguruan Indonesia Membangun Namorambe Medan dengan menerapkan metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subjek dalam penelitian PTK ini adalah siswa kelas XI IA di SMA Swasta Yayasan Perguruan Indonesia MembangunNamorambe Medan dengan jumlah siswa seluruhnya 30 orang, yang terdiri dari siswa laki-laki 12 orang dan siswa perempuan 18 orang. Setiap siklus memiliki tahapan Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar Penilaian Siswa, Tes Unjuk Kerja, Lembar Observasi dan Dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan hasil belajar. Pada siklus I rata-rata kelas mencapai 73,70, dengan siswa yang tuntas belajar 14 siswa (46,67%). Pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 80,88. Siswa yang mengalami tuntas belajar adalah 24 siswa (80%). Penilaian terhadap karya anyaman siswa meliputi : Aspek pengukuran kertas pada siklus I 17 siswa (56,67%) yang tuntas, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 25 siswa (83,33%) yang tuntas. Aspek pemotongan kertas pada siklus I 17 siswa (56,67%) yang tuntas, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 25 siswa (83,33%) yang tuntas. Aspek ketepatan iratan pada siklus I 14 siswa (46,67%) yang tuntas, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 siswa (80%) yang tuntas. Aspek finishing pada siklus I 11 siswa (36,67%) yang tuntas, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 24 siswa (80%) yang tuntas.     Kata Kunci :Hasil Belajar, Menganyam Dasar, Metode Demonstrasi.
The Possible Role of a Meta-Religious Symbology in the Conversion of the Batak of North Sumatra MAHMUD LAYAN HUTASUHUT
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2452

Abstract

Underlying metaphysical doctrines and value systems upon which various religions are constructed, tribal or otherwise, act as primary pathways upon which religious conversion takes place. In other words, the initiate must recognize an underlying truth within the new sign system from the established system of signs comprising their own value paradigm, that is known as culture. The focus of this study is the Batak people of North Sumatra, Indonesia. Formally, perhaps the only cannibalistic tribe having its own system of writing and divination, the Batak resisted conversion to Islam by Acehnese to the north for several hundred years, yet many were converted to Christianity quite willingly during the 19th century. This marked the beginning of a conversion process still going on to this day. Today, most of the approximately 1.5 million Batak are either Catholic or Protestant. There are, however, still many who maintain practices from the old religion, adat, as well as a minority particularly in the southern Batak lands who have converted to Islam either from Christianity or from the original animist religion. Such conversions and shifts between religious and cultural paradigms still occur quite frequently in the region to this day. Therefore, the Batak region is an ideal place to study the inherent metaphysical mechanisms involved in the process of such paradigm shifts and conversion. Furthermore, in all Batak regions, elements of the adat are maintained simultaneously with the newer monotheistic religions.   Key Words : meta-religious symbology, religious and cultural paradigms
SUATU PENDEKATAN STRATEGI DAN METODE PENDIDIKAN SENI MELALUI KEGIATAN BERNYANYI SEBAGAI ASPEK - ASPEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI LAMHOT BASANI SIHOMBING
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2445

Abstract

Seni bagi anak-anak merupakan kegiatan bermain, berekspresi, dan kreatif yang menyenangkan. Salah satu kegiatan seni dalam pendidikan untuk anak usia dini adalah bernyanyi. Pada usia pra sekolah (4-6 tahun) tidak semua anak mampu mengomunikasikan pikiran dan perasaannya secara verbal atau tertulis, dan pada usia tersebut, daya tangkap anak masih sangat terbatas. Oleh karenanya, melalui kegiatan bernyanyi diharapkan anak dapat memahami dan memaknai pesan moral yang disampaikan, yang nantinya dapat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian serta tingkah laku anak tersebut. Kegiatan bernyanyi yang sering dilakukan adalah kegiatan bernyanyi aktif. Dimana seluruh aspek pengembangan masuk di dalamnya, antara lain : (1) Ekspresi dan emosi anak, peran bernyanyi bagi anak-anak adalah sebagai media ekspresi tentang apa yang dirasakan, dipikirkan, diimpikan secara pribadi; (2) Mengembangkan kecakapan hidup, melalui kegiatan bernyanyi anak akan lebih mudah memaknai pesan moral yang ingin disampaikan. Pesan moral mengenai kejujuran, kepercayaan, keadilan, tanggung jawab dan disiplin. Diharapkan kelak dapat tertanam dalam diri anak, dan menjadikannya pribadi yang berkarakter dan berbudi luhur; (3) Kemampuan berbahasa, Bernyanyi tentu saja tidak bisa lepas dari kata atau kalimat yang harus diucapkan. Melalui kegiatan bernyanyi akan membantu anak memperbanyak kosa kata; (4) Hubungan sosial, kegiatan bernyanyi tidak bisa lepas dari hubungan sosial, baik dengan lingkungan, masyarakat, teman maupun keluarga. Melalui kegiatan bernyanyi anak akan dikenalkan dengan bagaimana menghargai sesama, bagaimana menempatkan diri di suatu lingkungan baru, serta melatih kemampuan anak dalam berkomunikasi.   Kata Kunci : Bernyanyi, Pengembangan Diri, Pendidikan Seni  
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH BARUS SANGGUP
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2456

Abstract

This scientific writing is aimed to know the efforts in enhancing the quality of listening instructional in Indonesian language at school. The points to discuss are related to listening instructional, causes of less effective in listening instructional at school, and some efforts to enhance the quality of listening instructional at school. The results of discussion showed that there are some efforts in enhancing the quality of listening instructional at school such as using various and relevant techniques, using relevant listening materials, using various learning medias, managing conducive classroom, implementing good and well evaluation, having correct assumption and giving the training of planning in producing listening instructional materials. Key words : listening instructional, efforts in enhancing the quality
Mencintai Musik Tradisi Delapan Etnis Sumatera Utara Melalui Mata Kuliah Musik Nusantara di Program Studi Pendidikan Seni Musik FBS - Unimed HERNA HIRZA
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2428

Abstract

Seiring dengan maju dan berkembangnya dunia tehnologi dan informasi membuat banyak perubahan drastis di sana sini. Terutama sekali bagi generasi muda saat ini sudah mulai ada pergeseran gaya hidup dan tingkah laku yang lebih menyukai bahkan tergila-gila dengan trend dunia Barat. Salah satunya menyukai musik barat sehingga lambat laun sudah tidak mau mengenal bahkan mempelajari musik tradisi sendiri khususnya musik tradisi yang ada di  delapan etnis Sumatera Utara.Musik tradisi Indonesia khususnya yang ada di Sumatera Utara memiliki peminat yang sangat besar di Luar Negeri. Turis mancanegara bahkan sangat mengagumi dan sangat antusias mempelajari musik tradisi Indonesia. Melalui mata kuliah Musik Nusantara inilah penulis mengajak mahasiswa khususnya angkatan 2011 kelas A agar mau mengenal, mempelajari, dan menguasai musik tradisi yang ada di Sumatera Utara. Usaha Ini merupakan suatu langkah kecil bagi penulis namun memiliki manfaat yang sangat besar untuk kedepannya. Salah satunya ikut melestarikan warisan budaya Indonesia yang adi luhung. Semoga.   Kata Kunci : Musik Tradisi Sumut, Delapan Etnis, Mata Kuliah Munus
USING ONLINE REFERENCE IN POETRY ANALYSIS (A CULTURAL STUDIES APPROACH TO TEACHING POETRY) SYAMSUL BAHRI; WINDA SETIASARI
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2434

Abstract

Menerapkan  pendekatan studi budaya (cultural studies)  dalam mengajar Sastra adalah  menggabungkan text sastra dengan text lainnya yang memiliki hubungan budaya. Tulisan ini membahas penelahaan puisi dengan menggunakan  referensi online sebagai text pendamping. Strategi membaca intertext ini dapat menjadi alternatif  baru untuk pengajaran puisi yang selama ini terjebak pada aspek  bahasa dan stilistika saja.Pengayaan text dengan memakai text pendamping mempertajam penggalian makna dan analisa tema. Dalam tulisan ini  Puisi Immigrant yang ditulis oleh penyair Amerika Pat Mora dianalisa dengan menggunakan     referensi online yang diupload dari Washington Post web sebagai text  pendamping. Isu dibawa dalam dua text ini membawa isu budaya yang sama yaitu Konflik budaya dalam proses assimilasi Immigrant di Amerika. Dengan menggandeng Referensi online serta mengaplikasikan strategi pembelajaran studi budaya, pembelajaran puisi dapat dilakukan dalam konteks yang lebih variatif dan interdisipliner.   Kata kunci : online reference, poetry, cultural studies, teaching poetry  

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue