cover
Contact Name
Nurhadi Siswanto
Contact Email
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Corak : Jurnal Seni Kriya
ISSN : 23016027     EISSN : 26854708     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
CORAK adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nomor p-ISSN: 2301-6027 dan nomor e-ISSN: 2685-4708. Jurnal ini berisikan tentang artikel hasil penelitan, gagasan konseptual (hasil pemikiran), penciptaan, resensi buku bidang seni kriya dan hasil pengabdian masyarakat dalam bidang kriya.
Arjuna Subject : -
Articles 228 Documents
Javanese Look Redesign Becomes Japanese Look Partydress with Puppet Motif Ornament Technique Diya Nadindra Abhista; Feny Puspitasari
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.7008

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam suku dan kebudayaan. Ragam kebudayaan dan kesenian yang ada di Indonesia tersebut salah satunya adalah busana tradisional dari setiap daerah di Indonesia. Hal tersebut mendorong para desainer yang berada di dunia mode terus berlomba – lomba untuk menciptakan suatu inovasi dengan mengangkat kearifan lokal, baik dengan menggunakan busana tradisional ataupun kain tradisional dengan model yang kekinian. Salah satu bentuk tersebut, dilakukan dengan cara redesign busana pesta dengan perpaduan Javanese look dan Japanese look. Proses penyusunan karya produk di antaranya menyusun/merancang gagasan ide, mencari beberapa literature pendukung, pembuatan moodboard, pembuatan desain, dan implementasi produk. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan redesain produk yang banyak disukai berupa perubahan bentuk pada bagian mermaid, yang awalnya menggunakan kain batik menjadi kain organza, dan menggunakan outter menyerupai kimono. Dengan demikian produk busana yang banyak diminati oleh responden yaitu busana pesta dengan berupa gaun dengan model mermaid terdapat motif batik khas Yogyakarta dan outter menyerupai kimono yang terdapat motif wayang dengan teknik lekapan, dilengkapi penggunaan obi belt berwarna hitam dan emas. 60%  responden mengatakan bahwa model busana yang dibuat cocok untuk kesempatan pesta, karena memiliki keseusuaian model, kesesuaian antara warna, dan jenis kain yang digunakan. Perpaduan warna hitam dan emas, dengan menggunakan bahan organza, satin, dan bludru menimbulkan kesan mewah dan elegan untuk kesempatan pesta. 
Textile Surface Design On Lace Using 3-Dimensional Embroidery Technique Romadhona Chusna Tsani
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.7790

Abstract

Tekstil memiliki peranan penting dalam dunia fashion karena,  fashion itu sendiri tidak akan tercipta apabila tidak didukung dengan tekstil yang memadai. Salah satu tekstil yang mengalami pembaruan dan pengembangan adalah Lace. Lace merupakan bahan yang dibuat dari benang dengan menggunakan berbagai macam metode. Desain permukaan (surface design) pada bahan tekstil adalah membuat corak pada permukaan kain untuk menambah nilai fungsi kain tersebut dan sebagai upaya agar busana tersebut digemari banyak orang. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuat surface design tekstil pada lace menggunakan teknik bordir 3 dimensi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen.
Kalondo Lopi Ritual In Sashiko Art Irmaningsih Irmaningsih
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.7021

Abstract

Kalondo lopi berasal dari bahasa Mbojo berarti kalondo “menurunkan” dan lopi “kapal”. Kata kalondo lopi biasa digunakan oleh masyarakat suku Mbojo. Kalondo lopi merupakan budaya ritual yang sering dilakukan oleh suku Mbojo dalam kepercayaannya yang menjadi perantara sebagai formasi spiritual untuk terhubung dengan Sang Pencipta. Terdapat problematika pada budaya ritual kalondo lopi, terkait faktor sosial. Seperti modernitas, ritual kalondo lopi menimbulkan perspektif berbeda pada setiap individual. Kalondo lopi bukan lagi sebatas masalah kepercayaan maupun mitos. Perkembangan zaman menimbulkan ketidaksadaran akan nilai budaya. Hal ini berdampak pula pada minat kreativitas. Kalondo lopi adalah budaya yang harus dijaga kelestariannya. Dalam budaya ritual kalondo lopi, penulis menawarkan sebuah persepsi bahwa ritual kalondo lopi merupakan budaya yang unik, khas dan mempunyai makna tersendiri dan menarik dijadikan sumber inspirasi dalam penciptaan seni. Teori yang digunakan dalam penciptaan ini adalah teori fenomenologi, semiotika, dan estetika. Penulis merepresentasikannya dalam seni kriya berupa variasi produk kriya. Metode yang digunakan ialah penelitian berbasis praktik. Teknik yang digunakan dalam penciptaan adalah sashiko dan penggunaan warna acrylic menggunakan kuas. 
Creation of Siger Tower Shaped Wood Crafts with Magnetic Levitation Technique Achmad Gilang Romadhon
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.7892

Abstract

Siger merupakan mahkota wanita Lampung, Seiring berjalanya waktu Siger memiliki pergeseran fungsi menjadi ikon khas daerah Lampung. Siger juga sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Lampung contohnya setiap bangunan pemerintah, pertokoan, lampu jalan, gapura-gapura pada bagian atasnya terdapat simbol Siger. Tujuan pembuatan karya ini diharapkan dapat memberi edukasi kepada masyarakat agar selalu melestarikan kebudayaan daerah. Dalam penciptaan karya seni ini menggunakan dua metode yaitu metode pendekatan dan penciptaan. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode estetika dari Djelantik. Dalam metodenya ada tiga aspek yaitu wujud, bobot, dan penampilan. Sedangkan metode penciptan dari Prof. SP. Gustami yaitu berkaitan dengan eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil dari Penciptaan ini adalah sebuah karya kriya kayu berupa Menara Siger berbahan kayu Jati dan kayu Sonokeling, yang di sajikan melayang dengan teknik Levitasi magnetik.
Visualization of Tembang Durma Costume Show with Parang Batik Yogyakarta Style Elizabet Ayu Angeliia
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.9629

Abstract

Kostum sudah sepatutnya memiliki nilai filosofi tinggi sehingga dapat memberikan legitimasi sebagai sebuat karya seni kriya. Tembang Durma nantinya akan dikembangkan menjadi bentuk-bentuk yang lebih dinamis. Tujuan penulisan ini yaitu untuk mewujudkan ide dan gagasan tembang macapat durma dalam kostum pertunjukan pola zero waste dengan batik ragam hias Yogyakarta, untuk mengetahui proses penafsiran tembang macapat Durma dalam bentuk visual kostum pertunjukan dan untuk mengetahui hasil penciptaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penciptaan. Hasil penulisan menunjukkan bahwa Fashion saat ini telah mengalami perubahan nilai, yang awalnya dianalogikan pada aspek fungsional (use value), yakni sebagai pelindung tubuh dari cuaca, kini lebih memiliki makna tanda (sign value) dimana busana dapat bermakna saat dikorelasikan dengan nilai-nilai sosial yang ada. Fashion terutama busana dalam kehidupan yang erat dengan image dan citra ini dipercaya untuk menjadi salah satu bentuk tanda komunikasi yang bisa menyampaikan makna-makna yang disampaikan secara non verbal.
Designing Shoes Rack Design with Optimum Humidity Prasiska Damastuti, Damastuti
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.8347

Abstract

Keberadaan rak sepatu dalam kehidupan masyarakat sudah menjadi salah satu kebutuhan furnitur utama dalam rumah. Namun selama ini desain rak sepatu sering kali terabaikan baik dari segi bentuk, estetika maupun fungsinya. Dengan penelitian ini diharapkan diperoleh informasi mengenai desain rak sepatu yang optimal untuk digunakan sebagai rak penyimpanan sepatu.Dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa alternatif desain rak sepatu dengan modifikasi pada bagian pintu rak. Rak sepatu dirancang sebagai perabot multifungsi, dimana pada rak tersebut dilengkapi dengan upholstery yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat duduk oleh pengguna. Metode perancangan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode merancang dengan gambar (designing by drawing). Desain digunakan sebagai objek penelitian. Peneliti menggali informasi menggali informasi kelembaban pada desain rak sepatu yang dibuat.  Kelembaban diukur pada masing – masing modifikasi daun pintu rak sepatu. Modifikasi yang dimaksud yaitu Modifikasi 1 (Daun pintu tertutup), Modifikasi 2 (Daun pintu setengah terbuka), dan Modifikasi 3 (Daun pintu terbuka).Berdasarkan uraian hasil pengukuran penelitian pada percobaan 1 tersebut, menunjukkan adanya pengaruh desain pintu pada rak sepatu terhadap nilai kelembaban udara di dalam rak sepatu tersebut. Luasan lubang ventilasi berpengaruh terhadap nilai kelembaban udara. Selain dipengaruhi oleh suhu udara dalam ruang, kelembaban udara juga dipengaruhi oleh adanya ventilasi sebagai jalan udara untuk masuk dan keluar. Dalam percobaan 1 tersebut yakni desain pintu rak sepatu dengan 3 modifikasi desain pintu menunjukkan semakin luas lubang ventilasi pada 1 sisi maka kelembaban udara menunjukkan nilai yang semakin rendah.
Aesthetic Study of Banyuwangi Blue Fire Motif On Unisex Clothing Using 3D Fashion Digitalization Ari Septian Nugroho; Anung - Rachman
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.6685

Abstract

Banyuwangi. Adalah Kabupaten terluas di ujung Timur Pulau Jawa, Banyuwangi menyimpan keindahan alam yang menakjubkan dan luar biasa, salah satu keindahan alamnya yaitu Kawah Ijen. Kawah Ijen adalah salah satu keindahan alam yang berada di puncak Gunung Ijen, Banyuwangi. Api biru ataudalam istilah bahasaInggrisdisebutBlueFire merupakan salah satufenomena langka yangmana hanya terjadi pada dua lokasi di dunia, satu terletak di Islandia dan satu terletak di Indonesia tepatnya di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Indonesia. Unisex atau uniseks merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sebuah fungsi suatu hal atau barang tanpa mempetimbangkan jenis kelamin atau gender tertentu. Dewasa ini istilah unisex sering digunakan dalam dunia fashion dimana dunia fashion saat ini menganggap gender merupakan satu hal yang dapat dikombinasikan antara laki-laki dan perempuan tanpa pembeda selama setiap individu yang bersangkutan telah menentukan cara berpakaiannya. Digitalisasi perancangan desain di bidang fashion sendiri, busana khususnya kini mulai diterapkan. Penggunaan aplikasi 2 berteknologi 3D dalam pembuatan produk fashion merupakan salah satu cara yang cukup mudah dan efisien dalam mempercepat proses, terutama desain.
Analisis Keindahan Produk Kriya Terhadap Selera Pengunjung : Studi Kasus Dalam Ruangan Kafe Bergaya Rustic Di Bantul Durrotul Anis; Meivi Patriswari; Amaluna Rosyidah; Dwita Anja Asmara
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 12, No 1 (2023): Corak : Jurnal Seni Kriya
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v12i1.7867

Abstract

Kafe merupakan salah satu bisnis yang sedang berkembang pesat. Kepopuleran kafe saat ini bisa dikatakan menjadi suatu fenomena sosial terlebih bagi para pemuda seperti mahasiswa yang menjadikan kafe sebagai salah satu pilihan tempat untuk melepas kepenatan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh produk kriya pada minat pengunjung yang menerapkan desain kafe yang bertema rustic. Sehingga nantinya akan diketahui alasan pengunjung (mahasiswa) mengunjungi kafe serta pengaruh produk kriya pada kafe yang bertema rustic. Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: studi literatur, observasi dan wawancaara serta melakukan pengambilan data dari kuesioner. Data-data yang diperoleh selanjutnya diolah dalam bentuk angka atau bilangan kemudian di analisis menjadi data informasi berbentuk teks, kalimat verbal maupun narasi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwasannya minat pengunjung di kafe dipengaruhi oleh konsep atau tema serta desain produk atau elemen bangunan yang diterapkan.