cover
Contact Name
Tri Wahyu Widodo
Contact Email
notasi3@yahoo.co.id
Phone
+6287839174055
Journal Mail Official
promusika7@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indoneisa Yogyakarta Jl. Parangtritis Km 6,5 Sewon Bantul Yogyakarta Telp: 0274-384108, 375380, fax: 0274-384108/0274-484928 HP: Hp. 087839174055
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
ISSN : 2338039X     EISSN : 2477538X     DOI : https://doi.org/10.24821/promusika.v1i2
Core Subject : Art,
PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik, focuses on the results of studies in the field of music, that its topics scope encompasses: Western Music Studies; History of music; Music theory/ analysis; Choir; Orchestra/ Ensemble/ Chamber Music; Composition/ Arrangement; Music Pedagogy/ education; Instrumental/ Vocal Studies; Music Technology; Popular/ folk Music; Music Esthetic/ philosophy
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018): April 2018" : 6 Documents clear
Analisis Bentuk Musikal dan Struktur Lagu Tanah Airku Karya Ibu Soed Aransemen Joko Suprayitno untuk Duet Vokal dan Orkestra Puput Meinis Narselina
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.1825

Abstract

Analisis dalam musik adalah pembelajaran untuk menemukan beberapa elemen – elemen musik yang pada prinsipnya meliputi semua aspek dari musik antara lain; melodi, harmoni, ritme, dinamika, dan bentuk musik. Karya tulis ini merupakan analisis bentuk musikal dan struktur lagu Tanah Airku karya Ibu Soed aransemen Joko Suprayitno untuk format duet vokal dan orkestra. Metode penelitian ini merupakan jenis metode penelitian kualitatif dengan pendekatan musikologis kepada arranger. Metode tersebut meliputi tinjauan historis, analisis bentuk musikal dan struktur aransemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk musikal dan struktur lagu Tanah Airku karya Ibu Soed aransemen Joko Suprayitno untuk duet vokal dan orkestraAnalysis of the music is learning to find some of the elements of music which in principle covers all aspects of music, among others; melody, harmony, rhythm, dynamics, and forms of music. This paper is an analysis of musical form and structure of Tanah Airku song from Ibu Soed arrangement works by Joko Suprayitno for vocal duet and orchestra format . This research method is a type of qualitative research methods with musicological approach to the arranger. The method includes a historical review, analysis of musical form and structure of the arrangement. This study aims to determine the musical form and structure of Tanah Airku song arrangement by Joko Suprayitno for vocal duet and orchestra.Keywords: Joko Suprayitno, Analysis of Arrangement of My Tanah Air Song by Ibu Soed
OOptimalisasi Penciptaan “Lagu Model” Anak Usia Dini itot bian raharjo
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.1742

Abstract

Lagu model merupakan lagu yang digunakan sebagai media dalam mencapai pembelajaran berdasarkan tema. Yang menjadi kendala dalam proses penciptaan lagu adalah perbedaan kemampuan musikal mahasiswa antara latar belakang pendidikan musik dan mahasiswa di Prodi PG-PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimalisasi proses pembelajaran cipta lagu untuk pembelajaran anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II di kelas A, B, C, dan D yang berjumlah 59 orang mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2015/2016, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa cara untuk mengoptimalkan penciptaan “Lagu Model” anak usia dini adalah melalui pembuatan sinopsis, pelaksanaan metode diskusi kolaboratif, apresiasi, serta pendokumentasian lagu dalam bentuk CD dan Buku. Dengan adanya metode yang tepat dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, maka dapat meningkatkan kualitas lagu yang diciptakan oleh mahasiswa. The model song is a song that is used as a medium in achieving theme based learning. The problem in the process of creating songs is the difference in students' musical abilities between the background of music education and students in the PG-PAUD Study Program. This study aims to describe the optimization of the learning process of song copyright for early childhood learning. This study uses a qualitative approach. The subjects in this study were level II students in class A, B, C, and D, totaling 59 students. This research was conducted in the even semester of the 2015/2016 academic year, with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation studies. The results of the study concluded that the way to optimize the creation of "Model Song" for early childhood is through making a synopsis, implementing collaborative discussion methods, appreciation, and documenting songs in the form of CDs and books. With the right method in optimizing the learning process, it can improve the quality of songs created by students.Keywords: Optimization, Model Song, Early Childhood.
Pembelajaran Kontrapung dengan Menggunakan Software Sibelius di Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta Oriana Tio Parahita Nainggolan
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.3154

Abstract

The terminology of counterpoint comes from the Italian language “punctus contra punctum”. Counterpoint consists of two or more melodic lines. The basic counterpoint consisting of two melodic lines (it is usually called inventions two voices). In the study of counterpoint in Music Education Study Program at Performing Arts Faculty, Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta, the researcher found that students facing the difficulty in making inventions two voices. Regarding solve the problem, the researcher using Sibelius software as a learning media. This research is a classroom action research with the aims to increase the learning result of students in learning counterpoint by using Sibelius software. The result shows that Sibelius software can simplify and accelerate in making two-part inventions. The data obtained from students’ result in making two-part inventions and questionnaires that distribute to students at the end of the semester. In the preliminary stage, the data showed that only 6 (16, 70%) out of 36 students got excellent marks. This percentage increases until the second cycle, there are 21 (58, 33%) out of 36 students got excellent marks. This result showed the increasing of student learning outcomes in study Kontrapung II by using Sibelius software on making two-part inventions.
Pembelajaran Karawitan Liturgi Pada Kelompok Karawitan Remaja Gita Rarya Di Yogyakarta Agustina Ratri Probosini; Albertus Wisnu Aji Nugroh
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.3155

Abstract

Lagu model merupakan lagu yang digunakan sebagai media dalam mencapai pembelajaran berdasarkan tema. Yang menjadi kendala dalam proses penciptaan lagu adalah perbedaan kemampuan musikal mahasiswa antara latar belakang pendidikan musik dan mahasiswa di Prodi PG-PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimalisasi proses pembelajaran cipta lagu untuk pembelajaran anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II di kelas A, B, C, dan D yang berjumlah 59 orang mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2015/2016, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa cara untuk mengoptimalkan penciptaan “Lagu Model” anak usia dini adalah melalui pembuatan sinopsis, pelaksanaan metode diskusi kolaboratif, apresiasi, serta pendokumentasian lagu dalam bentuk CD dan Buku. Dengan adanya metode yang tepat dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, maka dapat meningkatkan kualitas lagu yang diciptakan oleh mahasiswa. One of the weekly Eucharist Celebrations (Mass) in Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (GHKTY) Pugeran is held using the instrument of gamelan as form enculturation church music. The existence of Gita Rarya as group of karawitan, established by FX. Wiyono, who is responsible for the mass instrument is one of the froms of the process lessons. Therefore, the aim of the research is to describe the liturgical karawitan in GHKTY Pugeran applied by karawitan teens group Gita Rarya and describe the learning process of liturgical karawitan on karawitan teens group Gita Rarya. This research is a qualitative research with didactic approach. To get written data, research library method is used. Meanwhile, the methods of observation, interview, and recording used for obtain oral data. The technique of sample taking from the available population is the technique of purposive sampling. This particular technique is used to aim the advanced depth of the study. The conclusion that can be delivered is that for over 10 years, the karawitan teenagers group Gita Rarya consistently take part in the implementation of Catholic liturgy and the progress in mastering the church instrument is used, especially the  tabuhanimbal technique . Gita Rarya have high taste in musicality and their existences as pengrawit in GHKTY Pugeran is strengthen because they perform their duties with pleasure.
Model Terstruktur Berbasis Multimedia (Mtbm) dalam Pembelajaran Tepak Kendang Jaipongan Asep Saepudin; Samuel Gandang Gunanto
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.2183

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan hasil perancangan model pembelajaran kendang jaipongan berbasis multimedia yang efektif untuk mempelajari motif-motif tepak kendang jaipongan. Model ini sebagai model pembelajaran kendang jaipongan yang baru dan inovatif dengan memanfaatkan multimedia dalam bentuk audiovisual. Adapun metode yang digunakan adalah observasi, perancangan, pembentukan dan sosialisasi. Model Terstruktur Berbasis Multimedia (MTBM) dalam Pembelajaran Tepak Kendang Jaipongan merupakan cara mempelajari kendang jaipongan berbasis multimedia secara terstruktur melalui empat tahapan yaitu Pengenalan Awal (PA), Pengenalan Dasar (PD), Praktik Pokok (PP) dan Praktik Mahir (PM).  Hasil kesimpulan diperoleh bahwa dengan terwujudnya perancangan (MTBM), maka mempelajari motif-motif tepak kendang jaipongan semakin mudah, efektif dan efisien karena dapat dilakukan di mana dan kapan saja berada tanpa harus berguru langsung ke pengendang aslinya. Hadirnya (MTBM) ini sebagai solusi terbaru cara belajar kendang jaipongan di era digital yang dapat diaplikasikan oleh seluruh pecinta dan pengajar kendang jaipongan baik dosen, mahasiswa, maupun masyarakat umum.
Ragam Kendangan Jogedan dalam Wayang Wong Golek Menak Gaya Yogyakarta Lakon Bedhahing Ambarkustub: Garap dalam Iringan Tari anon suneko
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.2300

Abstract

Penelitian ini ini bertujuan untuk mengungkap beberapa hal dan permasalahan mengenai ragam kendangan jogedan wayang wong menak gaya Yogyakarta mengingat bahwa kemunculannya memiliki latar belakang  yang berhubungan dengan adanya 16 tipe karakter dalam wayang golek menak gaya Yogyakarta. Penelusuran dilakukan melalui  pengamatan yang detail terhadap intonasi, artikulasi, aksentuasi dan sekaran pada masing-masing jenis kendangan wayang golek menak dalam hubungannya identifikasi karakter tokoh beserta koreografinya. Bedhahing Ambarkustub merupakan salah satu pethilan cerita wayang golek menak yang digunakan sebagai sample penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sifat kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan adanya ragam kendangan jogedan beksa golek menak gaya Yogyakarta melalui penelusuran yang berdasarkan data-data yang otentik sekaligus menguji seberapa jauh garap kendangan jogedan dalam mendukung presentasi pertunjukan seni tari khususnya tari klasik gaya Yogyakarta. Kegiatan observasi akan mengungkap gambaran sistematis terhadap objek yang dipilih yakni wayang wong menak lakon Bedhahing Ambarkustub. Hasil penelusuran ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu karawitan khususnya gending beksan atau karawitan tari. Penulis berharap bahwa melalui penelitian secara mendalam tentang pakem kendangan jogedan menak gaya Yogyakarta ini, maka kelestarian dan perkembangan iringan wayang golek menak dapat berlangsung lebih dinamis This study aims to reveal a number of issues and problems regarding the variety of Yogyakarta-style wayang wong constraints given that its emergence has a background that relates to the existence of 16 types of characters in the puppet show that resemble the Yogyakarta style. The search was carried out through detailed observations of the intonation, articulation, accentuation and current in each type of fearful wayang golek in relation to identifying the character of the character and the choreography. Bedhahing Ambarkustub is one of the great examples of puppet stories used as a sample of this study. The method used in this research is qualitative method. The qualitative nature of this study is to explain the variety of jogedan beksa golek constraints that are Yogyakarta style through search based on authentic data while testing how far the jogedan ride is worked in supporting the presentation of dance performances, especially Yogyakarta style classical dance. Observation activities will reveal a systematic picture of the object chosen, namely the wayang wong, the play of Bedhahing Ambarkustub. These search results are expected to expand the study of karawitan science, especially music beksan or karawitan dance. The author hopes that through in-depth research on the design of the jogedan vehicle to be of the Yogyakarta style, the preservation and development of the great puppet show can take place more dynamically

Page 1 of 1 | Total Record : 6