cover
Contact Name
Tri Wahyu Widodo
Contact Email
notasi3@yahoo.co.id
Phone
+6287839174055
Journal Mail Official
promusika7@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indoneisa Yogyakarta Jl. Parangtritis Km 6,5 Sewon Bantul Yogyakarta Telp: 0274-384108, 375380, fax: 0274-384108/0274-484928 HP: Hp. 087839174055
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
ISSN : 2338039X     EISSN : 2477538X     DOI : https://doi.org/10.24821/promusika.v1i2
Core Subject : Art,
PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik, focuses on the results of studies in the field of music, that its topics scope encompasses: Western Music Studies; History of music; Music theory/ analysis; Choir; Orchestra/ Ensemble/ Chamber Music; Composition/ Arrangement; Music Pedagogy/ education; Instrumental/ Vocal Studies; Music Technology; Popular/ folk Music; Music Esthetic/ philosophy
Articles 106 Documents
Analisis Komposisi Soundtrack Epic “You See Big Girl” Karya Hiroyuki Sawano dalam Serial Animasi Attack on Titan Metta Muliani
PROMUSIKA Vol 8, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v1i2.4454

Abstract

Action-fantasy merupakan genre yang diproduksi secara lebih meluas dalam industri perfilman dan cenderung menggunakan musik cinematic yang mampu menggambarkan suasana dan emosi pada dunia imajiner dalam film tersebut. Pemilihan You See Big Girl sebagai objek penelitian dikarenakan penataan musik cinematic yang megah, kesesuaiannya mengiringi suasana pertarungan pada narasi, juga sebagai musik mandiri yang dinikmati terlepas dari perannya mengiringi adegan. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis teknik pengolahan komposisi soundtrack You See Big Girl dengan mendeskripsikan elemen musik epic di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, studi diskografi, dan observasi, serta pendekatan dengan teori Lehman dan Derrick Werlé untuk menganalisis elemen-elemen musik epic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa You See Big Girl merupakan salah satu karya musik epic dengan penggunaan instrumen yang berkaitan dengan pertarungan dan peperangan, serta membangun peningkatan ketegangan dari suatu bagian ke bagian berikutnya melalui poliritmik, aksen marcato, big crescendo, sekuen, sudden silence yang mengakhiri periode kalimat, ostinato, dan abstract theme, untuk menggambarkan suasana megah, semangat, aksi pertarungan dan peperangan, serta kesan hebat melalui musiknya.AbstractEpic Soundtrack Composition Analysis "You See Big Girl" Works by Hiroyuki Sawano in Animated Series Attack on Titan. Action-fantasy are some movie genres that has the most expansive franchises in film industry and tend to use cinematic music to correlate the atmosphere and emotions of the movie’s imaginary universe. The analysis of You See Big Girl is due to its majestic cinematic music arrangement, its suitability in accompanying the battle scene, and also can be enjoyed as an independent track despite of its role in accompanying the scene. This qualitative descriptive research aims to analyze the musical composition technique by describing the epic musical element. This research contains of literature study, discography, and observation as the research methods, along with the approach of Lehman and Derrick Werlé’s examine on epic music to analyze the epic element. The result shows that the You See Big Girl is one of the various epic music with the use of battle and war instrument, as well as tension built gradually from a section to the following by the use of polyrhythm, marcato accent, big crescendo, sequence, sudden silence to ends the musical phrase, ostinato, and abstract theme, to portray a majestic, vibrant, war and battle scene, and the greatness through the music.Keywords: analysis; composition; animation; epic soundtrack; You See Big Girl
Model Pemanasan Multi-Tenor pada Battery Percussion Marching Band Institut Seni Indonesia Yogyakarta Fisabil Mahardika; Agus Salim
PROMUSIKA Vol 5, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v5i1.2282

Abstract

Multi tenor adalah salah satu seksi instrumen dari kelompok battery percussion pada sebuah marching band. Hal yang menarik untuk diteliti, multi tenor memiliki drum lebih banyak dibanding instrumen battery percussion lainnya. Dengan demikian tentunya memiliki tingkat kesulitan yang lebih kompleks dibanding instrumen battery percussion lainnya. Tahap pembentukan pemain marching band (skill, visual, dan sebagainya) ada tiga tahap yaitu technique, reading, dan musicianship. Di dalam tiga tahap tersebut, penelitian ini berada pada tahap technique atau hal yang paling dasar. Fokus yang diteliti adalah cara atau model pelatihan warming up multi tenor dengan studi kasus pada Marching band Saraswati ISI Yogyakarta. Selain cara/model melatih, juga diteliti mengenai kendala-kendala dan cara mengatasi kendala-kendala dalam melatih 15 warming up multi tenor.
Penerapan Sistem Equal Temperament pada Penalaan Piano di Yogyakarta Eritha Rohana Sitorus; Kustap Kustap; Alief Aditya Subekti
PROMUSIKA Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v7i2.3628

Abstract

This study examines the equal temperament theory on the piano strings tuning methods and their application. The problem raised in this study is how the theory is applied in tuning the pianos in Yogyakarta? To uncover the problem, this study utilizes a theoretical method by confirming the approaches that have been used by two piano tuners in Yogyakarta to the theories about piano tuning. The purpose of this study was to obtain knowledge about the application of the equal temperament principles in piano tuning in Yogyakarta. This study concludes that although all piano tuners were based their tuning on the theory of equal temperament with varied approaches and techniques ear sensitivity has a very important role.Penelitian ini menguji teori equal temperament pada metode penalaan dawai piano dan aplikasinya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana teori tersebut diterapkan dalam penalaan piano di Yogyakarta? Untuk mengungkap masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode teoritikal, yaitu dengan mengkonfirmasi pendekatan yang telah digunakan oleh dua orang penala piano di Yogyakarta dengan teori-teori tentang penalaan piano. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang penerapan prinsip-prinsip equal temperament dalam penalaan piano di Yogyakarta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun semua piano tuner mendasarkan penalaan mereka pada teori temperamen yang sama dengan berbagai variasi pendekatan dan teknik, pada kenyataannya sensitivitas telinga memiliki peran yang sangat penting.
Lagu Separuh Aku karya Band Noah: Sebuah Tinjauan Karya Musik Ringan Titis Setyono Adi Nugroho
PROMUSIKA Vol 4, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v4i1.2271

Abstract

Lagu Separuh Aku karya band Noah yang dirilis pada September 2012 secara singkat populer di masyarakat. Ini semata-mata bukan hanya terletak pada kekuatan lagu, melainkan adanya keterkaitan berbagai elemen pendukungnya. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif analitik, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan-kekuatan lagu pop dan hal-hal lain di balik kecepatan laju popularitasnya. Dalam membedah permasalahan ini digunakan beberapa teori/ konsep, yakni dari Adorno tentang klasifikasi musik ringan, dominasi industri budaya dan konsumsi musik pop, Frith tentang lirik lagu bukan puitis, serta Burton tentang kekuatan media. Berdasarkan konsep-konsep tersebut didapatkan sejumlah hasil penelitian. Musik pop yang termasuk kedalam klasifikasi musik ringan yang didukung penciptaan lirik sederhana dengan mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat, terlebih lagi oleh kaum pekerja yang bekerja dibawah tekanan waktu dan target perusahaan. Kemudian melalui kekuatan makna lirik yang terkondisikan dengan keadaan psikologis pendengar timbul suatu ekspresi musik, misalnya lewat nyanyian sebagai upaya penghiburan atas apa yang dialami penikmat. Suatu ekspresi tersebut tanpa mereka sadari ikut andil dalam upaya penyebaran lagu ke telinga konsumen lain. Di sisi yang sama peningkatan popularitas lagu juga dapat dibentuk melalui pemberitaan media, baik pemberitaan tentang lagu maupun hal-hal lain, misalnya melalui pemeberitaan kasus Ariel Noah, hal ini disebut dengan konsep aspek human interest. Melalui penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa salah satu pencapaian popularitas sebuah lagu/musik pop dapat dilihat dari kekuatan bentuk dan isi lagu serta dukungan dari berbagai media.
Ketrampilan Memainkan Recorder Melalui Model Kooperatif Tipe Jigsaw Abdul Rozaq Fathin Khusairi; Rully Aprilia Zandra; Ninik Harini
PROMUSIKA Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v7i1.2659

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Dau Kabupaten Malang pada pembelajaran seni budaya kelas VII. Diketahui hasil belajar dikelas VII-B berada dibawah KKM (75). Jumlah siswa yang tuntas hanya 35,48% pada materi keterampilan memainkan alat musik recorder. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar memainkan alat musik recorder pada kelas VII-B di SMP Negeri 1 Dau melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, pendekatan yang digunakan kualitatif deskriptif, subjek penelitian berjumlah 31 siswa. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dengan prosedur meliputi 4 tahap yaitu Perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi,dan tes. Hasil penelitian  siklus I siswa yang nilainya tuntas di atas KKM sejumlah 54,83%, Pada siklus II siswa yang nilainya tuntas di atas KKM sejumlah 90,3%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai 90,3%. This research was conducted at Dau 1 Malang Middle School in the learning of art class VII culture. It is known that learning outcomes in class VII-B are under the KKM (75). The total number of students who completed it was only 35.48% in the skill of playing a musical instrument recorder. The study aimed to improve the quality of learning outcomes in playing a musical instrument recorder in class VII-B in SMP Negeri 1 Dau through the application of atype cooperative learning model jigsaw. The research method used was Classroom Action Research, the approach used was descriptive qualitative, the research subjects were 31 students. The study was conducted in 2 cycles with the procedure covering four stages, namely planning, action, observation, reflection.Data collection techniques use observation, interview, documentation, and test techniques. The results of the first cycle of students whose grades were completed above the KKM were 54.83%, in the second cycle students whose grades were completed above the KKM amounted to 90.3%. It can be concluded that the application of thetype cooperative learning model jigsaw can improve student learning outcomes up to 90.3%.Keywords: Musical Instrument Recorder Skill, TypeCooperative Learning Model Jigsaw
Konsep Proses Pengajaran Model Jarak Jauh (Daring) Praktik Flute Masa Pandemi Covid 19 Tri Wahyu Widodo; Yosinda Salsa Bela Pangestuti
PROMUSIKA Vol 8, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v8i2.5327

Abstract

AbstrakMasa pandemi virus Covid 19 memberikan dampak yang besar terhadap proses pembelajaran. Dampak pandemi virus yang memberikan batasan dalam proses belajar mengajar khususnya pada bidang praktik alat musik. Sebagai studi kasus dalam belajar mengajar praktik alat musik yaitu pada praktik flute yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Memahami situasi pada masa pandemi membutuhkan sebuah evaluasi yang komprehensif. Melalui evaluasi proses belajar mengajar praktik memiliki tujuan untuk memahami dan mengetahui responsi siswa terhadap praktik alat musik secara jarak jauh (daring). Selain itu penelitian ini penting untuk membentuk struktur proses belajar mengajar praktik yang dapat dimanfaatkan dalam masa pandemi atau kondisi yang memiliki keterbatasan model belajar mengajar tatap muka. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan bentuk penelitian campuran dan diskusi kelompok secara terfokus. Responden dalam proses penelitian ini yaitu siswa praktik alat musik pada matakuliah praktik flute. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi rujukan dan bentuk model pembelajaran praktik dalam kondisi perkuliahan jarak jauh.AbstractConcept of Remote Model Teaching Process (Online) Flute Practice during the Covid 19 Pandemic. The covid-19 pandemic has had a huge impact on the learning process. The impact of the virus pandemic that provides limitations in the learning process of teaching, especially in the field of musical instrument practice. As a case study in learning to teach the practice of musical instruments that is in the practice of flutes that have been done in the learning process. Understanding the situation during pandemics requires a comprehensive evaluation. Through evaluation of the learning process teaching practice has the purpose to understand and know students' response to the practice of musical instruments remotely (online). In addition, this research is important to establish the structure of the learning process of teaching practices that can be utilized in pandemics or conditions that have limited models of learning to teach face-to-face. Research methods are conducted using mixed forms of research and group discussions in a focused position. The respondents in this research process were students practicing musical instruments in flute practice courses. The results of this study can be a reference and form of practical learning model in remote lecture conditions.Keywords: online; flute practice; learning model; resposnsi
Pembelajaran Aransemen Musik Berbasis Teknologi Komputer di Jurusan Musik FSP Institut Seni Indonesia Yogyakarta Tri Wahyu Widodo
PROMUSIKA Vol 3, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v3i2.1695

Abstract

Computer technology with its complex algorithms system made for a wide range benefits to support the efficiency of time and material of human labor. Because of that reason it has given a great contribution to the problem solving of human as its user, which commonly called the brain‐ware. Learning process is a human activity which is practiced on a daily basis. Various written and auditory obstacles faced by teachers and students. In music teaching, for example, a teacher gives examples by playing a musical instrument or through vocal practice. This activity is an example of manually teaching process that of course having some limitations. The purpose of this study is to provide an alternative in learning process that has interactive values. Computer technology will be contributed to make the learning process to be easier then mconventional way, for example, arranging or composing a piece of music in a form of large or small groups without requiring a huge cost. In order to fulfill musical creativity needs, current computer technology has been developing an intelligent electronic devices that can help users to access music menu application program by easily pressing buttons. Computer technology comprises unseparated parts of hardware and software due to their interrelated functions. The first as an electronic media while the second as a system for an operator person to command the computer in order to achieve his needs. This research has resulted an alternative formula in music learning‐teaching process by using computer technology, especially for several applied subjects such as arranging music and others theoretical subjects, for example music theory, harmony, counterpoint, and composition.
Pembelajaran Kontrapung dengan Menggunakan Software Sibelius di Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta Oriana Tio Parahita Nainggolan
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.3154

Abstract

The terminology of counterpoint comes from the Italian language “punctus contra punctum”. Counterpoint consists of two or more melodic lines. The basic counterpoint consisting of two melodic lines (it is usually called inventions two voices). In the study of counterpoint in Music Education Study Program at Performing Arts Faculty, Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta, the researcher found that students facing the difficulty in making inventions two voices. Regarding solve the problem, the researcher using Sibelius software as a learning media. This research is a classroom action research with the aims to increase the learning result of students in learning counterpoint by using Sibelius software. The result shows that Sibelius software can simplify and accelerate in making two-part inventions. The data obtained from students’ result in making two-part inventions and questionnaires that distribute to students at the end of the semester. In the preliminary stage, the data showed that only 6 (16, 70%) out of 36 students got excellent marks. This percentage increases until the second cycle, there are 21 (58, 33%) out of 36 students got excellent marks. This result showed the increasing of student learning outcomes in study Kontrapung II by using Sibelius software on making two-part inventions.
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA MELALUI AKTIVITAS PADUAN SUARA DI GEREJA Endang Ismudiati
PROMUSIKA Vol 1, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v0i0.536

Abstract

The activity relationship between choir practicesand the improvement of elderly’s life quality expresses new understanding in art assessment. Musical experiences that has given a meaning in, and evoke the spirit of the elderly life, also contributes to their personal happiness. Choirs of the elderly that mostly found in Yogyakarta churches has generally contributed tothe elderly’s god quality of life. This study has been based on case study approach by applying Felce &Perry’s theory (1996) concerning the current quality of liferefers to the objective and subjective evaluation. The objective evaluation related to aspects of physical, material, social, and emotional while the subjective evaluation related to the personal satisfaction associated with the condition. This study concluded that choir activities done by the elderly can give positive contribution to the quality of life improvement. Based on thid finding, suggests that private as well as public institutions who carry out the elderly ctivities or nursing home to consider choir to be one of their service programs.Keywords: Choir, Quality of life, elderly
Proses Penalaan Piano di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta Lutfia Okta; Eritha R. Sitorus; Debora Ratnawati Yuwono
PROMUSIKA : Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik Vol 5, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v5i2.2287

Abstract

Piano berasal dari kata pianoforte, yaitu sebuah instrumen keyboard akustik yang dapat menghasilkan volume nada yang bervariasi dari lunak hingga keras, yang di pada perkembangan sebelumnya kapasistas tersebut tidak terdapat. Pergantian musim dapat mengakibatkan perubahan tingkat ketegangan lebih dari 200 senar piano sehingga instrumen ini perlu ditala secara rutin. Penelitian ini mengkaji tenik penalaan piano oleh teknisi piano di Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Melalui pendekatan observasi peneliti mengamati proses penalaan yang pada dasarnya adalah penyelarasan ketegangan senar-senar piano sesuai dengan standar bunyi musikal agar hasil talaan dapat mencapai tingkat akurasi yang terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penalaan piano yang digunakan di Jurusa Musik hingga saat ini adalah sistem equal tempered, yaitu membagi oktaf menjadi 12 nada secara rata. Di antara tahap awal dari sistem equal tempered yang telah dilakukan ialah dengan cara menala nada A4  pada ketinggian 440 Hz. Untuk selanjutnya ketiga senar yang mendukung sebuah nada ditala sehingga ketiganya mencapai ketinggian yang sama pada nada tersebut. Penalaan piano menggunakan alat yang disebut hammer tuning. Dengan alat tersebut nada-nada tempered dirangkai  dari E3 hingga Bes4 sebagai patokan untuk merangkai nada diskan (nada-nada di atas) dan baskan (nada-nada di bawah).

Page 4 of 11 | Total Record : 106