cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL FISIKA
ISSN : 20881509     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Terbit dua kali setahun pada bulan Mei dan November. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian konseptual Fisika Teoritik, Fisika Material, Fisika Medik, Fisika Nuklir, Fisika Komputasi dan Fisika Bumi.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2018)" : 5 Documents clear
Desain dan Realisasi Akumulator Elektrolit Air Laut dengan Penambahan Sodium Bicarbonate (NaHCO3) sebagai Sumber Energi Alternatif Gurum Ahmad Pauzi; Randha Kentama Aewaditha; Amir Supriyanto; Sri Wahyu Suciyati; Arif Surtono; Junaidi Junaidi; Warsito Warsito
Jurnal Fisika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v8i2.16982

Abstract

Penelitian tentang karakteristik elektrik sel elektrokimia dengan elektrolit air laut dengan penambahan NaHCO3 menggunakan elektroda Cu-Zn telah dilakukan. Sistem elektrokimia ini dirancang agar dapat dilakukan penggantian elektrolit air laut tanpa membuat elektroda yang digunakan terpapar udara secara langsung. Pengukuran karakteristik elektrik  meliputi tegangan, arus, dan  daya, serta luminasi yang dihasilkan beban LED 1,2 watt. Penelitian ini melakukan perbandingan karakteristik elektrik sel elektrokimia dengan dan dengan tanpa penambahan NaHCO3. Pengukuran dilakukan selama 5 hari (120 jam) dengan penggantian elektrolit setiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem elektrokimia  dengan penambahan NaHCO3 mampu menyalakan LED lebih lama (5 hari) dibandingkan dengan tanpa penambahan NaHCO3 yang hanya mampu menyalakan LED selama 3 hari. Laju korosi pada elektroda Cu-Zn tanpa penambahan NaHCO3 semakin lama digunakan semakin besar, sedangkan dengan penambahan NaHCO3 tidak terjadi korosi.
Pengaktifan Kimia Berbantuan Gelombang Mikro Karbon Aktif dari Kulit Kacang dengan Waktu Pra-karbonisasi yang Berbeda Awitdrus Awitdrus; Dewi Mulfida; Rakhmawati Farma; Saktioto Saktioto; Iwantono Iwantono
Jurnal Fisika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v8i2.16974

Abstract

Karbon aktif berbahan dasar kulit kacang (Arachis hypogaea L) disintesis menggunakan metode pengaktifan kimia berbantuan gelombang mikro. Kulit kacang dipra-karbonisasi selama 2 jam, 3 jam dan 4 jam pada temperatur 200 oC. Pengaktifan kimia dilakukan menggunakan kalium hidroksida dengan rasio massa pra-karbonisasi dan kalium hidroksida adalah 2:1 selama 24 jam. Iradiasi gelombang mikro dilakukan pada daya keluaran 630 watt selama 20 menit. Sifat fisika karbon aktif dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-X untuk mengetahui struktur mikro, isoterma adsorpsi/desorpsi N2 untuk mengetahui parameter porositas, serta infra merah transformasi Fourier untuk mengetahui struktur rantai karbon aktif. Pola difraksi sinar-X menunjukkan bahwa semua karbon aktif memiliki struktur turbostratik yang ditandai dengan adanya puncak (002) dan (100). Luas permukaan dan volume pori karbon aktif tertinggi adalah 153 m2/g dan 0,064 cm3/g untuk karbon aktif dengan waktu pra-karbonisasi selama 2 jam. Struktur rantai karbon menunjukkan adanya  gugus fungsi P=O, C-O, C-C, C-H pada bilangan gelombang 1031 cm-1, 1609,67 cm-1, 2363,87 cm-1, dan 2867,31 cm-1.
Sintesis dan Karakterisasi Microwave Absorbing Material Berbasis Ni-SiO2 dengan Metode Sol-Gel Siti Wardiyati; Wisnu Ari Adi; Didin Sahidin Winatapura
Jurnal Fisika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v8i2.16975

Abstract

Sintesis dan karakterisasi material Ni-SiO2 telah dilakukan secara sol-gel meggunakan prekursor Tri ethyl orthosilicate (TEOS), asam citrat dan nikel (II) nitrat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan microwave absorber magnetik  yang mempunyai fasa tunggal, berukuran nano, bersifat magnetik dan menyerap gelombang elektro magnetik pada kisaran 8 -12 GHz. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan sintesis  Ni-SiO2 secara sol-gel dengan variasi jumlah  ion Ni dari  0,5 - 1,25 g/25 mL TEOS. Karakterisasi Ni-SiO2 hasil sintesis dilakukan  dengan menggunakan alat X-raydiffraction (XRD) untuk analisis fasa, Fourier Transmission Infra Red (FTIR) untuk mengetahui jenis ikatan yang terjadi,  Vibrating Sample Magnetometer (VSM) untuk mengetahui sifat magnetik bahan yaitu koersivitas dan saturasi magnetik, Transmission Electron Microscope (TEM) untuk mengetahui struktur dan ukuran partikel, dan Vektor Network Analyzer (VNA) untuk mengetahui serapan gelombang suatu bahan. Dari hasil percobaan diperoleh  microwave absorbing material berbasis Ni-SiO2 dengan ukuran partikel 10 nm, saturasi magnetik 0,0455 emu/g, koersivitas magnetik sebesar  0, 0738T, dan besarnya reflextion loss (RL) – 29,4 dB  pada 10,68 GHz. Nilai  reflextion loss (RL) – 29,4 dB  pada 10,68 GHz ini menunjukkan bahwa microwave absorbing material berbasis  Ni-SiO2 hasil sintesis mempunyai kemapuan menyerap gelombang hingga  97 %  pada frekuensi 10,68 GHz. Hasil tersebut dicapai  pada penambahan ion Ni sebesar 1,0 g/25 mL TEOS.
Investigasi Penggunaan Metode Laser Speckle Imaging (LSI) untuk Pengukuran Kadar Gula Darah Zulkarnain Zulkarnain; Minarni Shidiq
Jurnal Fisika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v8i2.16977

Abstract

Telah dilakukan penelitian dalam menginvestigasi kadar gula darah menggunakan metode Laser speckle Imaging, yang merupakan pencitraan dari peristiwa interferensi cahaya yang mengenai permukaan yang kasar. Penelitian ini memberikan suatu solusi alternatif untuk mendeteksi kadar gula darah para calon penderita diabetes tanpa memberikan efek luka atau sakit pada penderita. Penelitian ini dilakukan dengan merancang suatu alat optik sederhana dengan prinsip Laser Speckle Imaging (LSI), dengan rancangan alat terdiri dari laser, kamera CCD, lensa, dan komputer yang sudah terinstal program penerjemahan image menjadi grafik Intensitas. Selain data Spekel, kandungan gula darah juga ditentukan dengan menggunakan alat portable easy touch GCU pada pasien dengan rentang umur 17 sampai dengan 63 tahun, dari data tersebut didapati korelasi antara kadar gula darah dengan intensitas kontras sebesar 0,366
Pengaruh Penambahan SiO2 Hasil Ekstraksi Sekam Padi Pada Sintesis Natrium Superionik Konduktor (NASICON) dan Sifat Konduktivitas Ionik Baterai Elektrolit Padat Hariyati Purwaningsih; Syifa' Errahmah; Yohan Ervianto; Haniffudin Nurdiansyah; Yenni Rahmawati; Diah Susanti
Jurnal Fisika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v8i2.16979

Abstract

Energi merupakan isu hangat yang selalu diperlukan inovasi dari tahun ke tahun. Salah satu inovasi di dalamnya adalah bidang material penyimpan, contohnya baterai. Baterai memiliki tiga komponen utama, yakni anoda, katoda, elektrolit. Elektrolit memiliki sifat sebagai penghantar (konduktor) ion yang baik dikenal dengan dua macam, cair dan padat. Beberapa peneliti memperkenalkan NASICON (Na1+xZr2SixP3-xO12) sebagai struktur konduktor ion yang memungkinkan ion Na+ bergerak secara tiga dimensi. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan SiO2 hasil ekstraksi dari sekam padi pada pembentukan fasa NASICON dan konduktivitasionik pada baterai elektrolit padat. Proses pembentukan NASICON menggunakan metode sol-gel dari NaOH, SiO2, H3PO4 dan ZrOCl2.8H2O. SiO2 untuk pembentukan NASICON diekstrak dari sekam padi dengan metode acid-leaching. Hasil dari XRD menunjukkan bahwa silika hasil ekstraksi berbentuk amorf. Hasil SEM pada silika memperlihatkan bahwa morfologi silika berporoos. Hasil FTIR ekstraksi silika menunjukkan bahwa adanya ikatan Si-O-Si pada sampel. Hasil XRD NASICON menunjukkan bahwa struktur sebelum pemanasan kedua adalah monoklinik, sedangkan setelah melalui proses kompaksi dan pemanasan kembali berstruktur rhombohedral. Hasil LCR menunjukkan bahwa Nyquist Plot dari ketiga komposisi bersifat semikonduktor dengan konduktivitas tertinggi dimiliki oleh NASICON dengan komposisi x=2. Jadi dapat disimpulkan bahwa penambahan fraksi mol SiO2 pada NASICON tidak menghasilkan perubahan struktur kristal, namun sintering ulang hingga 1000oC menghasilkan transformasi struktur kristal monoklinik ke rhombohedral. Selain itu, nilai konduktivitas semakin tinggi pada penambahan nilai fraksi mol (x) namun akan menurun seiring dengan kenaikan fraksi mol ≥ 2Energi merupakan isu hangat yang selalu diperlukan inovasi dari tahun ke tahun. Salah satu inovasi di dalamnya adalah bidang material penyimpan, contohnya baterai. Baterai memiliki tiga komponen utama, yakni anoda, katoda, elektrolit. Elektrolit memiliki sifat sebagai penghantar (konduktor) ion yang baik dikenal dengan dua macam, cair dan padat. Beberapa peneliti memperkenalkan NASICON (Na1+xZr2SixP3-xO12) sebagai struktur konduktor ion yang memungkinkan ion Na+ bergerak secara tiga dimensi. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan SiO2 hasil ekstraksi dari sekam padi pada pembentukan fasa NASICON dan konduktivitasionik pada baterai elektrolit padat. Proses pembentukan NASICON menggunakan metode sol-gel dari NaOH, SiO2, H3PO4 dan ZrOCl2.8H2O. SiO2 untuk pembentukan NASICON diekstrak dari sekam padi dengan metode acid-leaching. Hasil dari XRD menunjukkan bahwa silika hasil ekstraksi berbentuk amorf. Hasil SEM pada silika memperlihatkan bahwa morfologi silika berporoos. Hasil FTIR ekstraksi silika menunjukkan bahwa adanya ikatan Si-O-Si pada sampel. Hasil XRD NASICON menunjukkan bahwa struktur sebelum pemanasan kedua adalah monoklinik, sedangkan setelah melalui proses kompaksi dan pemanasan kembali berstruktur rhombohedral. Hasil LCR menunjukkan bahwa Nyquist Plot dari ketiga komposisi bersifat semikonduktor dengan konduktivitas tertinggi dimiliki oleh NASICON dengan komposisi x=2. Jadi dapat disimpulkan bahwa penambahan fraksi mol SiO2 pada NASICON tidak menghasilkan perubahan struktur kristal, namun sintering ulang hingga 1000oC menghasilkan transformasi struktur kristal monoklinik ke rhombohedral. Selain itu, nilai konduktivitas semakin tinggi pada penambahan nilai fraksi mol (x) namun akan menurun seiring dengan kenaikan fraksi mol ≥ 2

Page 1 of 1 | Total Record : 5