cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian
ISSN : 25493078     EISSN : 25493094     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian welcomes high-quality, original and well-written manuscripts on any of the following topics: 1. Geomorphology 2. Climatology 3. Biogeography 4. Soils Geography 5. Population Geography 6. Behavioral Geography 7. Economic Geography 8. Political Geography 9. Historical Geography 10. Geographic Information Systems 11. Cartography 12. Quantification Methods in Geography 13. Remote Sensing 14. Regional development and planning 15. Disaster
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2011): July 2011" : 14 Documents clear
KONTRIBUSI WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PREFERENSI RUANG BELANJA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kontribusi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi lokaldengan Shoping preferensi ruang. Ini merupakan penelitian deskriptif-eksplorative dengan menggunakan opini. Isidari penelitian ini meliputi: 1) karakteristik sosial ekonomi perempuan, 2) kontribusi perempuan dalam rumahmengendalikan pegang Shoping, 3) pola orientasi ruang Shoping, dan 4) faktor influencies di Shoping pola. Penelitianini berlangsung di penduduk pohon di Pheriphery Kota Semarang yang memiliki tiga strata sosial ekonomi menjadi diPalm Hill Papandayan Residen, Trangkil Sejahtera Recident, dan Resident Puri Sartika.Kesimpulan dari penelitianini adalah menunjukkan bahwa para wanita yang memiliki kontribusi sangat penting bagi pemberdayaan ekonomilokal karena mereka menguasai sebagian besar anggaran rumah tangga dan sebagai pembuat decition dalam polarumah terus Shoping (60%) jika dibandingkan dari aturan manusia. Wanita dikendalikan lebih dari 50% untuk 10 itemdalam baik diperlukan dalam rumah tangga. Kesimpulannya adalah bahwa wanita memiliki peran penting dalamShoping preferensi dan agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang efektif dalam pembangunan ekonomi.Penelitian ini merekomendasikan: 1) mengembangkan penduduk kelas menengah di pheriphery kota lebih suggecteddari warga kelas tinggi. 2) neding eksplanation intensif tentang peran womwn dan kontribusi terhadap pemberdayaanekonomi lokal. 3) developent komprehensif di daerah pheriurban menjadi satu sistem dengan kota utama. 4) strukturintra ekonomi di daerah pheriurban. 5) integrasi ekonomi sosial seharusnya.
ARAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE: KASUS PESISIR KECAMATAN TELUK PAKEDAI, KABUPATEN KUBU RAYA, PROPINSI KALIMANTAN BARAT Ritohardoyo, Su; Ardi, Galuh Bayu
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil penelitian aspek partisipasi masyarakat dalam usaha pengelolaan hutan mangrove,di Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi kalimantan Barat. Tujuanpenelitian secara umum untuk mengkaji persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan, pencegahankerusakan hutan mangrove, untuk mencari alternatif arahan pengelolaan hutan mangrove dari aspek sosial ekonomimasyarakat di sekitarnya. Pengumpulan data menggunakan metode survei, dengan melakukan wawancara terhadapsample responden sebanyak 90 kepala keluarga (KK), atau 25 persen dari seluruh jumlah populasi sebanyak 358KK. Penentuan sample responden menggunakan teknik acak sederhana. Namun karena data 6 responden tidakvalid maka analisis data primer hanya dilaksanakan dari 84 sampel responden. Dalam analisis data menggunakanteknik tabulasi frekuensi, tabulasi silang, dan uji kai kuadrat dilengkapi uji koefisien kontingensi, untuk mengetahuibeberapa pengaruh pengetahuan dan persepsi masyarakat, terhadap partisipasi mereka dalam pengelolaan hutanmangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk (48,8%) memiliki pengetahuan kategorisedang tentang manfaat, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan hutan mangrove.Pentingnya manfaat hutan mangrove, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan; secaraumum belum dipersepsikan secara positip oleh penduduk setempat. Sebagian besar penduduk (53,6%) memilikipersepsi pada kategori rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang hutan mangrove (c = 12,71;signifikansi 0,013). Meskipun demikian partisipasi mereka dalam pemanfaatan dan pencegahan kerusakan hutanmangrove; sebagian besar termasuk kategori sedang. Tingkat partisipasi penduduk dalam pengelolaan hutan mangrove,sangat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi (c = 7,77; signifikansi 0,014), pengetahuan tentang hutan mangrove(c = 17,94; signifikansi 0,019), dan tingkat persepsi terhadap hutan mangrove (c = 14,57; signifikansi 0,007).Artinya, bahwa perbedaan-perbedaan tingkat status sosial ekonomi, pengetahuan tentang hutan mangrove, danpersepsi terhadap hutan mangrove; diikuti oleh perbedaan-perbedaan tingkat partisipasi penduduk dalam usahapelestarian hutan mangrove. Kebijakan pemerintah daerah untuk pengelolalaan hutan mangrove, ditanggapi secaranegatip oleh masyarakat setempat. Hal itu disebabkan oleh belum adanya usaha pengelolaan hutan mangrove secarajelas dan tegas. Berdasar temuan tersebut maka aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat setempat, perlu digunakansebagai salah satu dasar pengelolaan hutan mangrove. Pemerintah daerah seyogyanya segera menyusun rencanapengelolaan hutan mangrove secara terpadu, dan segera disosialisasikan kepada masyarakat di sekitar hutan mangrove.
EVALUASI PENYUSUNAN NORMA, STANDART DAN KRITERIA PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN KUDUS TAHUN 2010 Fujiastuti, Syifa; Pigawati, Bitta
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil penelitian aspek partisipasi masyarakat dalam usaha pengelolaan hutan mangrove,di Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi kalimantan Barat. Tujuanpenelitian secara umum untuk mengkaji persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan, pencegahankerusakan hutan mangrove, untuk mencari alternatif arahan pengelolaan hutan mangrove dari aspek sosial ekonomimasyarakat di sekitarnya. Pengumpulan data menggunakan metode survei, dengan melakukan wawancara terhadapsample responden sebanyak 90 kepala keluarga (KK), atau 25 persen dari seluruh jumlah populasi sebanyak 358KK. Penentuan sample responden menggunakan teknik acak sederhana. Namun karena data 6 responden tidakvalid maka analisis data primer hanya dilaksanakan dari 84 sampel responden. Dalam analisis data menggunakanteknik tabulasi frekuensi, tabulasi silang, dan uji kai kuadrat dilengkapi uji koefisien kontingensi, untuk mengetahuibeberapa pengaruh pengetahuan dan persepsi masyarakat, terhadap partisipasi mereka dalam pengelolaan hutanmangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk (48,8%) memiliki pengetahuan kategorisedang tentang manfaat, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan hutan mangrove.Pentingnya manfaat hutan mangrove, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan; secaraumum belum dipersepsikan secara positip oleh penduduk setempat. Sebagian besar penduduk (53,6%) memilikipersepsi pada kategori rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang hutan mangrove (c = 12,71;signifikansi 0,013). Meskipun demikian partisipasi mereka dalam pemanfaatan dan pencegahan kerusakan hutanmangrove; sebagian besar termasuk kategori sedang. Tingkat partisipasi penduduk dalam pengelolaan hutan mangrove,sangat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi (c = 7,77; signifikansi 0,014), pengetahuan tentang hutan mangrove(c = 17,94; signifikansi 0,019), dan tingkat persepsi terhadap hutan mangrove (c = 14,57; signifikansi 0,007).Artinya, bahwa perbedaan-perbedaan tingkat status sosial ekonomi, pengetahuan tentang hutan mangrove, danpersepsi terhadap hutan mangrove; diikuti oleh perbedaan-perbedaan tingkat partisipasi penduduk dalam usahapelestarian hutan mangrove. Kebijakan pemerintah daerah untuk pengelolalaan hutan mangrove, ditanggapi secaranegatip oleh masyarakat setempat. Hal itu disebabkan oleh belum adanya usaha pengelolaan hutan mangrove secarajelas dan tegas. Berdasar temuan tersebut maka aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat setempat, perlu digunakansebagai salah satu dasar pengelolaan hutan mangrove. Pemerintah daerah seyogyanya segera menyusun rencanapengelolaan hutan mangrove secara terpadu, dan segera disosialisasikan kepada masyarakat di sekitar hutan mangrove.
TRANSFORMASI WILAYAH PERI URBAN. KASUS DI KABUPATEN SEMARANG Hardari, Puji
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menyajikan tentang transformasi wilayah peri urban, studi kasus di Kabupaten Semarang. Tujansecara umum adalah untuk mengkaji transformasi wiayah peri urban. Kajian ini didasarkan pada hasil analisis datasekunder dari hasil Sensus Penduduk dan Registrasi penduduk Kabupaten Semarang. Analisis data yang digunakanadalah deskriptif dan analisis tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah, pertumbuhan, kepadatan, danlapangan pekerjaan penduduk merupakan faktor yang berkaitan dengan transformasi wilayah peri urban. Selamaperiode tahun 2005 sampai tahun 2009, beberapa indikator tersebut mengalami perubahan. Penduduk berumursepuluh tahun lebih bertambah dari 894.048 menjadi 917.745 jiwa, pertumbuhan 0,46 % menjadi 0,77 %, dengankepadatan 943 menjadi 966 jiwa per kilometer, mata pencaharian penduduk di sektor non-pertanian mengalamipeningkatan, dari 48,50 % menjadi 64,50 %. Keadaan ini diikuti dengan luas penggunaan lahan pertanian yangmengalami penurunan walaupun dalam persentase sangat kecil, dari 25,70 % menjadi 25, 69 %, tetapi apabiladibiarkan akan berlanjut sesuai dengan berjalannnya waktu, dan dimungkinkan akan membawa efek terhadapberbagai faktor dimasa depan, sehingga perlu diantisipasi, bagaimana cara yang harus dilakukan masih memerlukankajian dengan melibatkan lintas kajian.
PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN IPS BIDANG STUDI GEOGRAFI DI SEKOLAH Tukidi, -
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin derasnya arus globalisasi telah menimbulkan masalah sosial, ekonomi, dan politik yang semakin kompleksdan bersifat mengglobal, sehingga pemecahannya memerlukan tindakan bersama antar bangsa dan melibatkanmasyarakat dunia. Pembelajaran IPS bidang studi geografi haruslah dapat membantu para siswa mengembangkankemampuan membuat keputusan-keputusan yang bersifat reflektif sehingga mereka mampu memecahkan masalahmasalahyang bersifat pribadi (individual) maupun sosial. Untuk membekali para siswa agar memiliki kemampuanmemecahkan masalah-masalah pribadi maupun sosial, maka dalam pembelajaran IPS bidang studi geografi perlumenerapkan strategi pembelajaran yang dapat memberikan kemampuan memecahkan masalah kepada para siswasecara individual.Pendekatan inkuiri adalah salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan mengatasi masalahkebosanan siswa dalam belajar di kelas karena proses belajar lebih berpusat kepada kebutuhan siswa (studentcenteredinstruction) daripada kepada guru (teacher-centered instruction). Pendekatan ini memiliki keunggulanterutama untuk mengembangkan kemampuan berfikir maupun pengetahuan, sikap dan nilai peserta didik dibandingdengan pendekatan klasikal atau tradisional. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran IPS khususnyaBidang Studi Geografi di sekolah-sekolah maka gagasan dan ide baru ini perlu diujicobakan.
PENGEMBANGAN OBYEK WISATA CANDI GEDONGSONGO SEBAGAI LABORATURIUM IPS TERPADU Hariyanto, Hariyanto
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya teknologi pembelajaran sekarang ini menuntut tersedianya alat atau media pembelajaran yangefektif dan efisien.Pembelajaran dengan media elektronik seperti CD mempunyai beberapa kelebihan yakni : dapatdiulang berkali-kali, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tidak tergantung ruang dan waktu, biaya lebihmurah. Namun sering ketersediaan CD sebagai sumber belajar yang berisi semua topik bahasan IPS secara terpadumasih terbatas. Kalaupun ada biasanya kajiannya lebih bersifat bidang studi, misalnya masalah kemiskinan, orangsejarah akan mendekati dari aspek historis, orang ekonomi akan mendekati dari aspek ekonomi, orang geografimendekati dari aspek keruangan secara terpisah pisah. Jarang yang mengkaji suatu masalah secara terpadu/terintegrasi atau holistic. Tujuan dari kegiatan ini adalah terwujudnya Candi Gedongsongo sebagai sebagai laboraturiumIPS terpadu bagi siswa SMP maupun SMU. Siswa dapat memperoleh informasi mengenai candi Gedongsongo yangholistic/menyeluruh dari aspek sejarah, ekonomi, sosiologi-antropologi dan geografi melalui CD pembelajaran.Hasil kegiatan berupa CD pembelajaran IPS Terpadu dengan obyek kajian Candi Gedongsongo.Di pilihnyaobyek Candi Gedongsongo karena beberapa pertimbangan yakni, obyek ini mempunyai fenomena fisik, social, budayadan ekonomi yang kompleks.Selain itu pembuatan CD ini sekaligus untuk promosi wisata bagi Pemerintah DaerahKabupaten Semarang.Kajian geografi candi Gedongsongo meliputi aspek letak astronomis, letak geografis, kondisigeologi dan geomorfologi, bentang alam, iklim, sumber air panas dan sebagainya.Kajian sosiologi antropologi meliputiaspek adaptasi masyarakat terhadap lingkungan, budaya yang hidup ditengah masyarakat, dan system pranatasocial yang ada di masyarakat.Kajian ekonomi menyoroti aktivitas ekonomi, matapencaharian, potensi wisata, komoditasunggulan dan sebagainya.Kajian sejarah membahas aspek sejarah berdirinya candi, fungsi candi dan bagiannya,cerita/ mitos yang ada disekitar candi dan sebagainya.Simpulan obyek Candi Gedongsongo dapat dijadikan laboraturiumIPS terpadu sebab dapat dikaji dari berbagai bidang seperti sejarah, geografi, sosiologi-antropologi, ekonomi dansebagaianya dari sudut pandangnya masing-masing.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI ATMOSFER DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL (MPD) BAGI SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI I GROBOGAN PADA SEMESTER 2 TAHUN 2009-2010 Supriyadi, Aris
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan Hasil Belajar Geografi Materi Atmosfer Dengan Menggunakan Aplikasi Media PembelajaranDigital (MPD) bagi Siswa X.2 SMA Negeri Grobogan pada Semester 2 Tahun 2009/2010. Penelitian ini bertujuanuntuk meningkatkan hasil belajar Geografi Materi Atmosfer Dengan Menggunakan Aplikasi Media PembelajaranDigital (MPD) bagi Siswa X.2 SMA Negeri 1 Grobogan pada Semester 2 Tahun 2009/2010. Subjek dalam DataPenelitian ini dikumpulkan melalui observasi/penelitian, tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajarandan dokumen atau arsip. Setiap siklus Tindakan terdiri dari perencanaan, implementasi tindakan penelitian ini adalahsiswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Grobogan semester 2 yang berjumlah 43 siswa. Setiap siklus Tindakan terdiri dariPerencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi, Analisis dan Refleksi. Sumber data dalam penelitian ini terdiri: (1)Hasil evaluasi kemampuan menganalisis unsur-unsur geosfer sebelum tindakan (dalam bentuk nilai test); (2) Hasilevaluasi kemampuan menganalisis unsur-unsur geosfer setelah tindakan (dalam bentuk nilai test). Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa dengan menggunakan Aplikasi Media Pembelajaran Digital (MPD) dapat meningkatkan hasilbelajar Geografi Materi Atmosfer bagi Siswa X.2 SMA Negeri 1 Grobogan pada semester 2 Tahun 2009/2010.Interprestasi hasil ini didasarkan pada hasil penelitian pada siklus I dan Siklus II yang dibandingkan dengan kondisipra siklus, yaitu terdapat perbedaan atau peningkatan hasil belajar. Perolehan nilai siswa kategori Cukup (62 – 75)mengalami penurunan sebesar 60% pada siklus I dan 70% pada siklus II. Adanya penurunan pada kategri Cukup(62-75) ini mengakibatkan adanya kenaikan pada kategori Baik (76 – 89) yaitu sebesar 60% pada siklus I dan 70%pada siklus II dan kenaikan pada kategori sangat baik (90 – 100) sebesar 4%.
KONTRIBUSI WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PREFERENSI RUANG BELANJA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i2.1658

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kontribusi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi lokaldengan Shoping preferensi ruang. Ini merupakan penelitian deskriptif-eksplorative dengan menggunakan opini. Isidari penelitian ini meliputi: 1) karakteristik sosial ekonomi perempuan, 2) kontribusi perempuan dalam rumahmengendalikan pegang Shoping, 3) pola orientasi ruang Shoping, dan 4) faktor influencies di Shoping pola. Penelitianini berlangsung di penduduk pohon di Pheriphery Kota Semarang yang memiliki tiga strata sosial ekonomi menjadi diPalm Hill Papandayan Residen, Trangkil Sejahtera Recident, dan Resident Puri Sartika.Kesimpulan dari penelitianini adalah menunjukkan bahwa para wanita yang memiliki kontribusi sangat penting bagi pemberdayaan ekonomilokal karena mereka menguasai sebagian besar anggaran rumah tangga dan sebagai pembuat decition dalam polarumah terus Shoping (60%) jika dibandingkan dari aturan manusia. Wanita dikendalikan lebih dari 50% untuk 10 itemdalam baik diperlukan dalam rumah tangga. Kesimpulannya adalah bahwa wanita memiliki peran penting dalamShoping preferensi dan agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang efektif dalam pembangunan ekonomi.Penelitian ini merekomendasikan: 1) mengembangkan penduduk kelas menengah di pheriphery kota lebih suggecteddari warga kelas tinggi. 2) neding eksplanation intensif tentang peran womwn dan kontribusi terhadap pemberdayaanekonomi lokal. 3) developent komprehensif di daerah pheriurban menjadi satu sistem dengan kota utama. 4) strukturintra ekonomi di daerah pheriurban. 5) integrasi ekonomi sosial seharusnya.
PENGEMBANGAN OBYEK WISATA CANDI GEDONGSONGO SEBAGAI LABORATURIUM IPS TERPADU Hariyanto, Hariyanto
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i2.1663

Abstract

Meningkatnya teknologi pembelajaran sekarang ini menuntut tersedianya alat atau media pembelajaran yangefektif dan efisien.Pembelajaran dengan media elektronik seperti CD mempunyai beberapa kelebihan yakni : dapatdiulang berkali-kali, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tidak tergantung ruang dan waktu, biaya lebihmurah. Namun sering ketersediaan CD sebagai sumber belajar yang berisi semua topik bahasan IPS secara terpadumasih terbatas. Kalaupun ada biasanya kajiannya lebih bersifat bidang studi, misalnya masalah kemiskinan, orangsejarah akan mendekati dari aspek historis, orang ekonomi akan mendekati dari aspek ekonomi, orang geografimendekati dari aspek keruangan secara terpisah pisah. Jarang yang mengkaji suatu masalah secara terpadu/terintegrasi atau holistic. Tujuan dari kegiatan ini adalah terwujudnya Candi Gedongsongo sebagai sebagai laboraturiumIPS terpadu bagi siswa SMP maupun SMU. Siswa dapat memperoleh informasi mengenai candi Gedongsongo yangholistic/menyeluruh dari aspek sejarah, ekonomi, sosiologi-antropologi dan geografi melalui CD pembelajaran.Hasil kegiatan berupa CD pembelajaran IPS Terpadu dengan obyek kajian Candi Gedongsongo.Di pilihnyaobyek Candi Gedongsongo karena beberapa pertimbangan yakni, obyek ini mempunyai fenomena fisik, social, budayadan ekonomi yang kompleks.Selain itu pembuatan CD ini sekaligus untuk promosi wisata bagi Pemerintah DaerahKabupaten Semarang.Kajian geografi candi Gedongsongo meliputi aspek letak astronomis, letak geografis, kondisigeologi dan geomorfologi, bentang alam, iklim, sumber air panas dan sebagainya.Kajian sosiologi antropologi meliputiaspek adaptasi masyarakat terhadap lingkungan, budaya yang hidup ditengah masyarakat, dan system pranatasocial yang ada di masyarakat.Kajian ekonomi menyoroti aktivitas ekonomi, matapencaharian, potensi wisata, komoditasunggulan dan sebagainya.Kajian sejarah membahas aspek sejarah berdirinya candi, fungsi candi dan bagiannya,cerita/ mitos yang ada disekitar candi dan sebagainya.Simpulan obyek Candi Gedongsongo dapat dijadikan laboraturiumIPS terpadu sebab dapat dikaji dari berbagai bidang seperti sejarah, geografi, sosiologi-antropologi, ekonomi dansebagaianya dari sudut pandangnya masing-masing.
ARAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE: KASUS PESISIR KECAMATAN TELUK PAKEDAI, KABUPATEN KUBU RAYA, PROPINSI KALIMANTAN BARAT Ritohardoyo, Su; Ardi, Galuh Bayu
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i2.1659

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil penelitian aspek partisipasi masyarakat dalam usaha pengelolaan hutan mangrove,di Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Propinsi kalimantan Barat. Tujuanpenelitian secara umum untuk mengkaji persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan, pencegahankerusakan hutan mangrove, untuk mencari alternatif arahan pengelolaan hutan mangrove dari aspek sosial ekonomimasyarakat di sekitarnya. Pengumpulan data menggunakan metode survei, dengan melakukan wawancara terhadapsample responden sebanyak 90 kepala keluarga (KK), atau 25 persen dari seluruh jumlah populasi sebanyak 358KK. Penentuan sample responden menggunakan teknik acak sederhana. Namun karena data 6 responden tidakvalid maka analisis data primer hanya dilaksanakan dari 84 sampel responden. Dalam analisis data menggunakanteknik tabulasi frekuensi, tabulasi silang, dan uji kai kuadrat dilengkapi uji koefisien kontingensi, untuk mengetahuibeberapa pengaruh pengetahuan dan persepsi masyarakat, terhadap partisipasi mereka dalam pengelolaan hutanmangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk (48,8%) memiliki pengetahuan kategorisedang tentang manfaat, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan hutan mangrove.Pentingnya manfaat hutan mangrove, kerusakan akibat pemanfaatan, dan perlunya pencegahan kerusakan; secaraumum belum dipersepsikan secara positip oleh penduduk setempat. Sebagian besar penduduk (53,6%) memilikipersepsi pada kategori rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang hutan mangrove (c = 12,71;signifikansi 0,013). Meskipun demikian partisipasi mereka dalam pemanfaatan dan pencegahan kerusakan hutanmangrove; sebagian besar termasuk kategori sedang. Tingkat partisipasi penduduk dalam pengelolaan hutan mangrove,sangat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi (c = 7,77; signifikansi 0,014), pengetahuan tentang hutan mangrove(c = 17,94; signifikansi 0,019), dan tingkat persepsi terhadap hutan mangrove (c = 14,57; signifikansi 0,007).Artinya, bahwa perbedaan-perbedaan tingkat status sosial ekonomi, pengetahuan tentang hutan mangrove, danpersepsi terhadap hutan mangrove; diikuti oleh perbedaan-perbedaan tingkat partisipasi penduduk dalam usahapelestarian hutan mangrove. Kebijakan pemerintah daerah untuk pengelolalaan hutan mangrove, ditanggapi secaranegatip oleh masyarakat setempat. Hal itu disebabkan oleh belum adanya usaha pengelolaan hutan mangrove secarajelas dan tegas. Berdasar temuan tersebut maka aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat setempat, perlu digunakansebagai salah satu dasar pengelolaan hutan mangrove. Pemerintah daerah seyogyanya segera menyusun rencanapengelolaan hutan mangrove secara terpadu, dan segera disosialisasikan kepada masyarakat di sekitar hutan mangrove.

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 2 (2023) Vol 20, No 1 (2023) Vol 19, No 2 (2022) Vol 19, No 1 (2022) Vol 18, No 2 (2021): In progress [July 2021] Vol 18, No 2 (2021) Vol 18, No 1 (2021): January Vol 18, No 1 (2021) Vol 17, No 2 (2020): July Vol 17, No 2 (2020) Vol 17, No 1 (2020): January Vol 17, No 1 (2020) Vol 16, No 2 (2019) Vol 16, No 2 (2019): July Vol 16, No 1 (2019): January Vol 16, No 1 (2019) Vol 15, No 2 (2018): July 2018 Vol 15, No 1 (2018): January 2018 Vol 15, No 2 (2018) Vol 15, No 1 (2018) Vol 14, No 2 (2017): July 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 2 (2017) Vol 14, No 1 (2017) Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 2 (2016) Vol 13, No 1 (2016) Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 2 (2015) Vol 12, No 1 (2015) Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 2 (2014) Vol 11, No 1 (2014) Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013) Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 2 (2011) Vol 8, No 1 (2011) Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 2 (2010) Vol 7, No 1 (2010) Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009) Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 2 (2007) Vol 4, No 1 (2007) More Issue